Sumber Hukum Islam Yang Sudah Disepakati Itu Ada
Sumber Hukum Islam Yang Sudah Disepakati Itu Ada
4. A. Pengertian Ijma adalah Kebulatan Pendapat para Mujtahidin pada sesuatu masa
atas sesuatu hukum sesudah masa Rasulullah s.a.w
B. apabila rukun ijma telah terpenuhi maka hukum hasil dari ijma itu merupakan
undang-undang syarat yang wajib ditaati, dan para mujtahid berikutnya tidak boleh
menjadikan peristiwa yang telah disepakati itu sebagai tempat berijtihad baru.
C. Ijma adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama
berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, terhadap hal yang belum ada hukumnya. Misalnya
adalah status hukum dari vaksinasi dan imunisasi atau pemberian warisan kepada
nenek lelaki sebagai ganti waris dari ayah dan pemesanan barang yang baru akan
dibuat sebelumnya tidak boleh setelah adanya ijma menjadi boleh.
D. ijma’ terbagi dua:
a) Ijma’ mahshul, yaitu ijma’ yang didapat dengan usaha seorang mujtahid
mengeluarkan kesimpulan ijma’ dari kitab-kitab para ulama terdahulu, dimulai dari
mendata ucapan-ucapan mereka, pendapat-pendapat mazhab, dan seterusnya hingga
sampai pada kesimpulan bahwa dalam masalah ini tidak terdapat perselisihan.
b) Ijma’ manqul, yaitu ijma’ yang diketahui dengan nukilan dari ulama terdahulu yang
mengatakan bahwa dalam perkara ini terdapat ijma’. Selama nukilan itu sahih dan
dapat dipertanggung jawabkan maka ijma’ dengan cara ini pun dapat dianggap, dan
tak perlu untuk meneliti apakah banyak yang meriwayatkannya atau hanya satu orang.
E. pada masa terakhir dari pemerintahan Usman r.a para sahabat tersebut tersebar di
berbagai negeri Islam dan mereka banyak menghasilkan fuqaha-fuqaha di kota-kota
besar, seperti Hijaz (Arab), Yaman, Mesir, Iraq, Syam, dan lain-lain. Oleh karena itu
maka sesudah masa tersebut tidak mungkin lagi terwujud Ijma dari para mujtahidin,
karena terputusnya kemungkinan mengadakan permusyawaratan (seminar) keilmuan
yang umum, dan karena kesepakatan ulama satu negeri saja atas sesuatu hukum tidak
dianggap sebagai Ijma.