Anda di halaman 1dari 3

1.

-Sumber Hukum Islam yang sudah disepakati itu ada:


a) Alquran
b) Hadist/sunnah
c) Ijma
d) Qiyas
-Sumber Hukum Islam yang tidak disepakati :
a) Istihsan
b) Urf (Adat Kebiasaan)
2. A. Alquran adalah kitab Tuhan yg diturunkan kepada Rasul-Nya, yaitu Nabi
Muhammad S.A.W sebagai kitab suci agama Islam
B. 1.Alquran berbentuk lafadz
2. Alquran itu berbahasa arab
3. Alquran itu diturunkan nabi kepada Nabi Muhammad SAW
4. Alquran diriwayatkan secara mutawir yang mengandung arti bahwa ayat-ayat
Alquran tidak diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Quran terbagi ke dalam 30 juz (bagian), 114 surah (bab), dan 6236 ayat
C. . Susunan Alquran yaitu susunan ya tidak mencerminkan ukuran urutan waktu
turunnya:
a) Ayat yg turun pertama kali adl QS Al-Alaq yg terletak di akhir juz ke 30
b) Ayat yg turun terakhir adl QS Al-Maidah yg terletak pd juz ke 7
D. yang dimaksud Ciri Khas Alquran, Diriwayatkan Secara Bertubi-tubi adalah
bahwa Alquran diriwayatkan dari masa ke masa ,dari keturunan demi keturunan,tanpa
mengalami perubahan atau pemalsuan saima sekali.
E. Cara Periwayatan Alquran:
a) Qath’iyyul-wurud yaitu menimbulkan keyakinan dan kepastian tentang
kebenaran Al-Quran dari Tuhan yang tidak boleh digantikan dengan
ketentuan-ketentuan lain.
b) Qath’iyyud-dalalah yaitu dari segi pengertian dan maksud sesuatu ayat
Alquran ,maka kadang-kadang menimbulkan keyakinan tentang kepastian
pengertian yang dituju ,seperti kata “nifsu” yang tidak bisa diartikan lain
kecuali “separo”
c) Dhanniyuud-dalalah yaitu kadang-kadang hanya menimbulkan dugaan
kuat tentang kepastian pengertian yang dituju ,seperti kata-kata qur’un
yang bisa diartikan “haid” atau “suci” (tidak haid)
F. Keumuman Hukum2 Alquran yaitu :

3. A. Hadist Nabi adalah apa yg diriwayatkan dr Nabi Muhammad S.A.W yg berupa


kata-kata,perbuatan,dan penetapan. Bedanya dengan sunnah rasul adalah kalau Hadist
lebih banyak merujuk kepada ucapan-ucapan Nabi Muhammad,sedangkan Sunnah
lebih tertuju pada pada perbuatan dan tindakan Nabi Muhammad.
B. Kedudukan Haditz dengan Al-Quran adalah bahwa Hadits berkedudukan sebagai
sumber atau dalil kedua setelah Al-Quran dan mempunyai kekuatan untuk ditaati serta
mengikat untuk semua umat Islam. Fungsi hadits yang utama adalah untuk
menjelaskan Al-Qur'an.
C. Jelasnya Hadist merupakan:
1. Sebagai juru penerang Al-Qur’an
2. Sumber hukum yg berdiri sendiri
3. Tidak merupakan sumber hukum yg berdiri sendiri
Contohnya
D. 1. Hadist Mutawatir adalah hadis yang disampaikan oleh rawi-rawi yang banyak
jumlahnya secara berturut-turut pada setiap lapisan generasi dimana menurut adat
kebiasaan mereka mustahil berkumpul untuk membuat kebohongan
2. Hadist Masyhur adalah hadis yang, pada tiap tingkatan perawinya, diriwayatkan
oleh tiga perawi hingga lebih tapi masih di bawah batas mutawatir.
3. Hadist Ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang-seorang atau dua orang,
atau lebih, akan tetapi belum cukup syarat padanya untuk dimasukkan sebagai
mutawatir.

4. A. Pengertian Ijma adalah Kebulatan Pendapat para Mujtahidin pada sesuatu masa
atas sesuatu hukum sesudah masa Rasulullah s.a.w
B. apabila rukun ijma telah terpenuhi maka hukum hasil dari ijma itu merupakan
undang-undang syarat yang wajib ditaati, dan para mujtahid berikutnya tidak boleh
menjadikan peristiwa yang telah disepakati itu sebagai tempat berijtihad baru.
C. Ijma adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama
berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits, terhadap hal yang belum ada hukumnya. Misalnya
adalah status hukum dari vaksinasi dan imunisasi atau pemberian warisan kepada
nenek lelaki sebagai ganti waris dari ayah dan pemesanan barang yang baru akan
dibuat sebelumnya tidak boleh setelah adanya ijma menjadi boleh.
D. ijma’ terbagi dua:
a) Ijma’ mahshul, yaitu ijma’ yang didapat dengan usaha seorang mujtahid
mengeluarkan kesimpulan ijma’ dari kitab-kitab para ulama terdahulu, dimulai dari
mendata ucapan-ucapan mereka, pendapat-pendapat mazhab, dan seterusnya hingga
sampai pada kesimpulan bahwa dalam masalah ini tidak terdapat perselisihan.
b) Ijma’ manqul, yaitu ijma’ yang diketahui dengan nukilan dari ulama terdahulu yang
mengatakan bahwa dalam perkara ini terdapat ijma’. Selama nukilan itu sahih dan
dapat dipertanggung jawabkan maka ijma’ dengan cara ini pun dapat dianggap, dan
tak perlu untuk meneliti apakah banyak yang meriwayatkannya atau hanya satu orang.
E. pada masa terakhir dari pemerintahan Usman r.a para sahabat tersebut tersebar di
berbagai negeri Islam dan mereka banyak menghasilkan fuqaha-fuqaha di kota-kota
besar, seperti Hijaz (Arab), Yaman, Mesir, Iraq, Syam, dan lain-lain. Oleh karena itu
maka sesudah masa tersebut tidak mungkin lagi terwujud Ijma dari para mujtahidin,
karena terputusnya kemungkinan mengadakan permusyawaratan (seminar) keilmuan
yang umum, dan karena kesepakatan ulama satu negeri saja atas sesuatu hukum tidak
dianggap sebagai Ijma.

Anda mungkin juga menyukai