Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitriani Darojatul Hikmah

NIM : 195100900111018
Kelas : M
TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
“KALIBRASI ALAT UKUR”

Kalibrasi merupakan proses pengecekkan dan pengaturan akurasi dari alat ukur
dengan cara membandingkan suatu standar yang tertelusur dengan standar Nasional
maupun Internasional dan bahan-bahan acuan yang tersertifikasi. Kalibrasi diperlukan
untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan sudah akurat. Hasil
pengukuran yang tidak konsisten akan berdampak langsung terhadap kualitas produk.
Alat ukur yang paling mahalpun juga bisa rusak karena kurangnya akurasi setelah
dipakai dalam jangka waktu tertentu. Dilakukannya kalibrasi alat ukur bukan hanya
untuk memenuhi salah satu persyaratan Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen
Lingkungan ataupun Sistem Manajemen K3, tetapi banyak manfaat lain dari proses
kalibrasi. Manfaat kalibrasi alat ukur diantaranya ialah menjamin nilai ukuran yang
dihasilkan tertelusur, menghindari cacat produk, menjaga kondisi alat ukur agar tetap
sesuai dengan spesifikasinya, dan menghindari resiko bahaya serta meminimalisir
kecelakaan kerja.

Berikut merupakan contoh kalibrasi alat ukur:


1. Ohm meter
Sebelum melakukan pengukuran ohm, langkah pertama yang dilakukan yaitu
harus memutar tombol kalibrasi ohm. Kedua ujung test lead dibuat berhubungan
singkat sampai pembacaan jarum penunjuk 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini diperlukan
setiap kali merubah range. Pada pengukuran ohm, ada beberapa skala untuk mengukur
tahanan. Setiap kali mengeset tingkatan range, maka harus dilakukan kalibrasi jarum
penunjuk (pointer) (Triyono, 2012).

2. Multimeter
Ketika akan digunakan, multimeter terlebih dahulu dikalibrasi agar hasil
pengukuran menjadi lebih tepat. Kalibrasi multimeter dilakukan dengan saling
menghubungkan kedua ujung kabel terminal dan putarlah sekrup penyetel jarum
penunjuk dengan obeng sampai posisi jarum tepat menunjukkan angka nol ohm yang
terletak pada sisi sebelah kanan alat (0Ω) (Aminudin, 2017).

3. Galvanometer
Kalibrasi yang paling mudah adalah mengatur posisi jarum penyimpang yang
tidak berada di titik nol. Alat pengaturnya ada dipangkal jarum penunjuk, biasanya
sebagaai sekrup “-“. Dengan memutar perlahan sekrup tersebut dapat dilihat jarum
penunjuk bergeser dari posisi semula. Posisi terbaik dari jarum alat ukur listrik
sebaiknya ada di titik nol. Baik untuk titik nol yang ada di kiri skala, ataau titik nol yang
ada di tengah-tengah skala (Rosana, 2014).
Nama : Fitriani Darojatul Hikmah
NIM : 195100900111018
Kelas : M
4. Stopwatch
Kalibrasi alat ukur waktu seperti stopwatch dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ukur waktu yang lain seperti standar waktu yang ada di komputer.
Dapat pula komputer dihubungkan dengan standar waktu internasional, misalnya GMT
(Greenwich Mean Time). Pekerjaannya adalah mencoba mencocokkan waktu yang
ditunjukkan oleh alat kita dan waktu yang ditunjukkan oleh komputer untuk periode
tertentu, misalnya 30 menit. Dari uji ini kita dapat memperoleh nilai kesalahan yang
terdapat pada alat ukur waktu yang kita miliki. Terlalu cepat atau terlalu lambat dan
kemudian diatur per pemulih ayunan roda gila stopwatch pada kendali penggerak sekon
ke arah “+” atau ke arah “-“. Untuk mengatur alat ini kita harus membuka tutup bagian
belakang dari stopwatch, tentunya ini bukan pekerjaan yang mudah untuk stopwatch
analog dan memutar pengatur timer sekon atau seper puluh sekon pada stopwatch
digital (Rosana, 2014).

5. Thermometer
Thermometer merupakan alat ukur yang sesungguhnya kita mudah untuk
melakukan kalibrasi. Untuk melakukan kalibrasi sederhana kita memerlukan suhu es
yang sedang mencair dan titik didih air murni pada tekanan 1 atmosfer. Kemudian kita
lakukan pengukuran terhadap benda ukur dalam dua keadaan tersebut. Apabila zat cair
yang memuai dalam thermometer masih berimpit pada skala nol sebagai suhu es yang
sedang mencair maka thermometer berada dalam layak pada suhu nol. Demikian pula
saat digunakan untuk mengukur air murni yang mendidih pada tekanan 1 atm pemuaian
zat cair thermometer masih menunjuk skala 100C, berarti thermometer masih baik pada
skala 100-nya. Kegiatan yang sulit pada kalibrasi ini adalah membuat tekanan di dalam
ruang percobaan 1 atm. Melakukan kalibrasi thermometer tersebut dapat pula dilakukan
pada tekanan yang lebih rendah dari 1 atm. Persyaratannya apabila kita memiliki
barometer yang representative. Seperti kita ketahui ada hubungan erat antara tekanan
udara di suatu tempat dengan suhu air mendidih. Sehingga jika kita menggunakan
ketentuan suhu air mendidih pada tekanan saat itu diketahui, maka melaksanakan
kalibrasi thermometer tidaklah terlalu sulit. Walaupun untuk melakukan kalibrasi yang
lebih teliti pembacaan tekanan barometer juga masih harus dikoreksi terhadap
pemuaian kaca raksa barometer, percepatan gravitasi dan kadar kelembaban relative
air pada saat itu (Rosana, 2014).

6. IC LM35
Analisis pembacaan sensor suhu menggunakan LM35 dilakukan untuk
mengkonversi data tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian ke dalam bentuk
data suhu. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengukuran suhu terhadap sebuah
benda konduktor dengan variasi panas. Perubahan suhu setiap derajat celcius akan
disesuaikan dan disetarakan dengan perubahan tegangan keluaran dari sensor.
Nama : Fitriani Darojatul Hikmah
NIM : 195100900111018
Kelas : M
Terdapat 3 buah sensor dan 1 buah termometer yang digunakan. Oleh karenanya, akan
dihasilkan 3 buah konversi data, yang masing-masing mewakili ketiga sensor tersebut.
Untuk meningkatkan presisi data yang diperoleh, maka dilakukan masing-masing
pengamatan sebanyak 3 kali. Hasil dari kalibrasi ini selanjutnya akan digunakan
sebagai acuan dalam mengkonversi skala satuan tegangan (mV) ke satuan suhu (0 oC)
(Hadinata, 2016).

7. Thermocouple
Alat kalibrasi suhu adalat alat yang digunakan untuk mengukur keakuratan suatu
alat yang berhubungan dengan suhu seperti sterilisator. Sterilisator merupakan alat
yang digunakan untuk mensterilkan instrumen-instrumen medis agar terhindar dari
bakteri yang menempel sisa dari penggunaan instrumen medis tersebut.. Suhu dari
sterilisator bermacam-macam akan tetapi secara umum untuk sterilisator kering
berkisar 175°Celcius. Cara kerja dari alat kalibrasi suhu adalah dengan menggunakan
sensor thermocouple yang dimasukkan kedalam alat yang akan diukur kemudian hasil
suhunya akan terbaca. Dua jenis logam yang berbeda jenis yang salah satu ujungnya
dijadikan satu (couple) maka akan menimbulkan efek thermoelectric. Hasil suhu akan
ditampilkan pada LCD 4x16. Data hasil pengukuran dari alat kalibrasi suhu menunjukan
presentase eror terbesar yaitu 0,07% pada suhu 40 dan 150°Celcius dan menunjukan
presentase eror terkecil yaitu 0% pada suhu 200, 90, dan 60°Celcius (Sofyan dkk.,
2016).
Nama : Fitriani Darojatul Hikmah
NIM : 195100900111018
Kelas : M
DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, Muhammad Irfan. 2017. Pengembangan Multimedia Pembelajaran


Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Diklat Penggunaan
dan Pemeliharaan Alat Ukur (PPAU). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Semarang
Hadinata, Septian. 2016. Uji Karakteristik Sensor Suhu LM35 pada Bahan
Komposit Sebagai Desain Awal Pembuatan Alat Pengukur Konduktivitas
Panas. Skripsi. Universitas Jember. Jember
Rosana, Dadan. 2014. Alat Ukur Besaran Fisis. Modul Pelatihan Laboratorium IPA
Direktorat PSMP. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Sofyan, Mochammad, Andjar Pudji, dan Syaifudin. 2016. Alat Kalibrasi Suhu dengan
Thermocouple dilengkapi Thermohygrometer. Seminar Tugas Akhir.
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya. Surabaya
Triyono, Feri. 2012. Komparasi Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar
Menggunakan Alat Ukur Elektronik dengan Media Alat Sebenarnya dan
Media Animasi. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Anda mungkin juga menyukai