DIFTERIA
-Blood dyscrasia
-Pasca tonsilektomi
3. Difteria Laring
-Infectious croup yang lain
-Spasmodic croup
-Angioneurotic edema pada laring
-Benda asing dalam laring
4. Difteria Kulit
-Impetigo
-infeksi oleh streptococcus/staphylococcus
Pemeriksaan 1. Dibuat atas dasar pemeriksaan klinis (penundaan
Penunjang pengobatan dapat membahayakan jiwa penderita)
2. Hapusan Swab tenggorok 3 hari berturut-turut
3. Diagnosis pasti: isolasi C. diphteriae dengan pembiakan
dirujuk sample (melalui DinKes)
Terapi 1. Isolasi dan Karantina
-Penderita diisolasi sampai biakan negatif 3 kali berturut-turut
setelah masa akut terlampaui
-Kontak penderita diisolasi sampai tindakan-tindakan;
+biakan hidung dan tenggorok
+diikuti gejala klinis setiap hari sampai masa tunas
terlewati
2. Pengobatan Umum
-Istirahat mutlak selama kurang lebih 2 minggu
-Pemberian cairan dan diet adekuat
- Difteria laring; jaga nafas tetap bebas serta dijaga kelembaban
udara dengan nebulizer
-Jika gelisah, iritabel, serta ada gangguan pernafasan Rujuk
pasiennya segera ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
3. Pengobatan Khusus
PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)
DIFTERIA
Antimikrobial
Penicillin procain 50.000-100.000 KI/kgBB/hari
selama 10 hari, bila alergI
Erithromycine 40mg/kgBB/hari
Corticosteroid
PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)
DIFTERIA
Pengobatan penyulit
Menjaga hemodinamika pasien agar tetap baik, karena penyulit
yang disebabkan oleh toksin pada umumnya reversibel