Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Adapun pengertian pendidikan .
Pendidikan adalah upaya yang sadar dilakuakan untuk meningkatkan kemampuan individu agar
dapat menentukan kehidupan secara mandiri. Definisi pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai
pola pikir dan paradigma yang dianut, karena dengan paradigma tersebut seseorang akan mengikuti
teori dan menerapkan dalam kehidupan keseharian. Contohnya antara penganut paradigma
“positivisme” dan “subjektivis”. Paradigma “positivisme” mengembangkan teori pendidikan
behavioris yang menekankan bahwa perilaku manusia dapat diatur dan dikendalikan dengan
menberikan pelatihan. Paradigma “subjektivis” mengembangkan teori humanisnya agar pere peserta
didik dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1.   Menurut Soekidjo Notoatmodjo.

Penddikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain
baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh
pelaku pendidikan.

2.   John Stuart Mill

Menurutnya pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya
atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia.

3.   John Dewey

Pendidikan adalah suatu proses pembaruan makna pengalaman yang akan terjadi di dalam pergaulan
biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda yang melibatkan pengawasan dan
perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.

4.   Thompson

Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-


perubahan yang tetap dalam kebiasaan prilaku, pikiran dan sifatnya.
 2. Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan social adalah Perubahan sosial adalah perubahan untuk mencapai ketentraman
sosial yang stabil. Stabilitas tidak hanya pada kondisi sosial yang ideal, tetapi juga pada kodisi
normal. Menurut Zaltman dan Duncan menyimpulkan bahwa perubahan sosial adalah pembelajaran
kembali individu atau kelompok sebagai reaksi terhadap adanya tuntutan aktivitas dalam situasi yang
baru, yang menghasilkan perubahan baik,dalam bentuk dan atau fungsi sistem sosial.
Sistem pendidikan yang maju, sikap menghargai pendapat/ karya milik orang lain, orientasi masa
depan, penduduk yang heterogen, serta sistem pelapisan masyarakat yang terbuka. Hal-hal tersebut
merupakan faktor pendorong dalam perubahan sosial. Dalam pembahasan ini yang sangat
mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dewasa ini adalah orientasi kehidupan ke
masa depan sehingga memajukan sistem pendidikan agar dapat mencetak penemuan-penemuan baru
yang akhirnya mampu menggeser tatanan yang berlaku di masyarakat.

Menurut Para Ahli

a.       Samuel Koenig : Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi pada pola
kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi akibat pengaruh intern dan ekstern.

b.      Selo Soemardjan : Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Perubahan tersebut mempengauhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.

c.       William F. Ogburn : perubahan sosial terjadi ketika unsur materiel memberi pengaruh pada
unsur imateriel.

d.      Kingsley Davis : Perubahan sosial terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Struktur sosial
mencakup lembaga sosial, kelompok sosial, norma-norma sosial, dan stratifikasi sosial. Tiap-tiap
struktur memiliki fungsi dalam masyarakat.

e.       Mac lver : Perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial
dan keseimbangan dalam hubungan sosial. Hubungan antara anggota masyarakat dapat
menimbulkan kerja sama ataupun perselisihan yang menunjukkan keseimbangan dalam hubungan
sosial.

f.       John Lewis Gillin dan John Philip Gilin : Perubahan sosial merupakan variasi dari cara-cara
hidup yang telah diterima dan dijalankan oleh masyarakat.
Pengertian secara umum, Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus menerus yang
mencakup sistem sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial (lembaga sosial,
kelompok, norma) didalam masyarakat.

3. Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Berikut ini adalah ciri-ciri dari perubahan social, yaitu:

a.       Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang (dinamis), artinya masyarakat itu selalu
berkembang dan berubah.

b.      Perubahan pada satu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga lainnya. Hal ini
disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen akan saling memengaruhi sehingga
sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang dimulai
dari proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.

c.       Perubahan yang cepat (revolusi) dapat menyebabkan disorganisasi dalam

 kelompok dan bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi


tersebut akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang baru.

d.      Perubahan sosial tidak hanya mencakup materiel spiritualnya saja  tapi mencakup keduanya
karena memiliki hubungan timbal balik.

  Faktor-faktor Eksternal Perubahan Sosial

erat, sehingga melahirkan ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula olehnya bahwa cepatnya
perubahan teknologi jelas akan membawa dampak luas ke seluruh institusi-institusi masyarakat
sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya merupakan dampak
negatif yang tidak bisa dicegah.Untuk itulah pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan
nilai, pengetahuan dan teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat
dalam menghadapi perubahan.

Menurut Prof. Soerjono Soekanto, ada dua penyebab utama terjadinya perubahan sosial, yaitu faktor intern
dan ekstern.
1)      Faktor-faktor Internal Perubahan Sosial

a)      Bertambah atau berkurangnya penduduk

Bertambahnya penduduk yang cepat akan menimbulkan perubahan pada struktur dan lembaga
kemasyarakatan, misalnya menyangkut sistem hak milik tanah,upah buruh tani dengan uang dan sebagainya.
Berkurangnya penduduk sebagai akibat dari migrasi atau bencana alam akan menimbulkan perubahan
pembagian kerja, stratifikasi sosial, organisasi sosial.

b)      Penemuan-penemuan baru

c)      Pertentangan di dalam masyarakat

Konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat menyebabkan perubahan sosial. Contoh: konflik antar
generasi mengenai adat-istiadat, dapat mengakibatkan mengendornya ikatan tradisional.

d)     Terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam masyarakat

Contohnya, meletusnya revolusi 17 Agustus di Indonesia telah mengakibatkan berbagai macam perubahan

2)      Faktor-faktor Eksternal Perubahan Sosial

erat, sehingga melahirkan ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula olehnya bahwa cepatnya
perubahan teknologi jelas akan membawa dampak luas ke seluruh institusi-institusi masyarakat
sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya merupakan dampak
negatif yang tidak bisa dicegah.

Untuk itulah pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan nilai, pengetahuan dan
teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi
perubahan.

Ada dua istilah dalam perubahan sosial, yaitu:

a.       Diferensiasi merupakan suatu keniscayaan yang pasti dilalui oleh sistem sosial dalam
mengadaptasikan diri terhadap perubahan-perubahan di lingkungannya, dan

b.      Kemampuan untuk melakukan diferensiasi merupakan sebuah indikator positif mengenai


kemampuan suatu sistem dalam menyesuaikan diri sesuai dengan proses-proses perubahan yang
terjadi.
Teori Perubahan Sosial

Ada beberapa teori terkait tentang perubahan sosial ini yaitu :

1)      Teori Siklus

Menurut teori siklus, proses peralihan masyarakat tidak berakhir pada tahap akhir yang sempurna,
melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan tahap berikutnya. Pada teori ini,
perubahan sosial tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar
menurut pola melingkar. Jadi, perubahan sosial sebagai sesuatu yang berulang-ulang.

2)      Teori Perkembangan

Menurut pendapat teori ini, bahwa perkembangan menuju suatu arah/titik tertentu, yang dimulai dari
tahap perkembangan awal menuju tahap perkembangan akhir.Teori ini dibagi menjadi dua yaitu
teori Evolusi dan Revolusi.

3)      Teori Unilinier

Teori ini menyatakan bahwa masyarakat berkembang dari tahap sederhana menuju ke arah kompleks
dan akhirnya mencapai kesempurnaan.

4)      Teori Universal

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap yang tetap.
Karena masyarakat selalu berkembang dari kelompok homogen menuju masyarakat yang heterogen.

Hubungan  Perubahan Sosial dan Pendidikan

Sejalan dengan penjelasan perubahan sosial di atas maka sebenarnya di manakah letak posisi
pendidikan. Pendidikan adalah suatu institusi pengkonservasian yang berupaya menjembatani dan
memelihara warisan budaya suatu masyarakat sesuai dengan perubahan sosial.

Dalam proses perubahan sosial modifikasi yang terjadi seringkali tidak teratur dan tidak menyeluruh,
meskipun sendi-sendi yang berubah itu saling berkaitan secara erat, sehingga melahirkan
ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula olehnya bahwa cepatnya perubahan teknologi jelas akan
membawa dampak luas ke seluruh institusi-institusi masyarakat sehingga munculnya kemiskinan,
kejahatan, kriminalitas dan lain sebagainya merupakan dampak negatif yang tidak bisa dicegah.
Untuk itulah pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan nilai, pengetahuan dan
teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam
menghadapi perubahan.

Ada dua istilah dalam perubahan sosial, yaitu:

a)      Diferensiasi merupakan suatu keniscayaan yang pasti dilalui oleh sistem sosial dalam
mengadaptasikan diri terhadap perubahan-perubahan di lingkungannya, dan

b)      Kemampuan untuk melakukan diferensiasi merupakan sebuah indikator positif mengenai


kemampuan suatu sistem dalam menyesuaikan diri sesuai dengan proses-proses perubahan yang
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai