Anda di halaman 1dari 10

Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

BAB VIII
SUHU DAN KALOR

Kompetensi Dasar:
1. Menerapkan konsep suhu dan kalor.
2. Memahami pengaruh kalor terhadap zat.
3. Mengolah hasil penyelidikan yang berkaitan dengan suhu dan
4. Menyajikan hasil penyelidikan mengenai cara perpindahan kalor

Karakter yang dikembangkan:


• Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung
jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
• Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari.

A. SUHU
1. Pengertian Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Menurut definisi lain suhu diartikan sebagai ukuran energi
kinetik rata-rata partikel suatu benda. Hal tersebut berdasarkan fakta bahwa gerak partikel akan naik jika suhu benda
tersebut naik. Contoh jika besi dipanaskan maka besi akan berubah wujud menjadi cair. Perubahan wujud tersebut
menyebabkan partikel yang semula kaku menjadi lebih leluasa pada keadaan cair. Begitu juga jika air dipanaskan hingga
menguap, maka gerak pertikel air akan lebih leluasa pada wujud gas.

2. Pengukuran Suhu / Temperatur


Alat ukur suhu dinamakan termometer. Ada beberapa macam termometer diantaranya :
a. Termometer alkohol. Karena air raksa membeku pada – 400 C dan mendidih pada 3600, maka termometer air raksa
hanya dapat dipakai untuk mengukur suhu-suhu diantara interval tersebut. Untuk suhu-suhu yang lebih rendah dapat
dipakai alkohol (Titik beku – 1300 C) dan pentana (Titik beku – 2000 C) sebagai zat cairnya.
b. Termoelemen. Alat ini bekerja atas dasar timbulnya gaya gerak listrik (g.g.l) dari dua buah sambungan logam bila
sambungan tersebut berubah suhunya.
c. Pirometer Optik. Alat ini dapat dipakai untuk mengukur temperatur yang sangat tinggi.
d. Termometer maksimum-minimum Six Bellani. Adalah termometer yang dipakai untuk menentukan suhu yang
tertinggi atau terendah dalam suatu waktu tertentu.
e. Termostat. Alat ini dipakai untuk mendapatkan suhu yang tetap dalam suatu ruangan.
f. Termometer diferensial. Dipakai untuk menentukan selisih suhu antara dua tempat yang berdekatan.

Secara umum ada 5 skala/satuan termometer, yaitu termometer celcius, reamur, fahrenheit, kelvin, dan rankine.
Hubungan kelima skala termometer tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
C R F K R

100O 80O 212O 373O 671O Titik didih

0O 0O 32O 273O 491O Titik beku

Gambar: Perbandingan skala berbagai termometer

Perbandingan skala dari berbagai termometer adalah sebagai berikut.

C R F K Rk
100 80 180 100 180
5 4 9 5 9

1. Konversi dari satuan Celsius ke Reamur dan sebaliknya


t°C : t°R = 5 : 4
t°C = t°R dan t°R = t°C
2. Konversi dari satuan Celsius ke Fahrenheit dan sebaliknya
t°C : (t°F - 32) = 5 : 9
t°C = (t°F - 32) dan t°F = t°C + 32

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 54


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

3. Konversi dari satuan Celsius ke Kelvin dan sebaliknya


tC : (tK - 273) = 5 : 5
tC = tK - 273 dan tK = t°C + 273
4. Konversi dari satuan Celsius ke Rankine dan sebaliknya
t°C : (toRk - 491) = 5 : 9
t°C = (t°Rk - 491) dan toRk = toC + 491
5. Konversi dari satuan Fahrenheit ke Kelvin dan sebaliknya
(t°F - 32) : (tK - 273) = 9 : 5
t°F = (tK - 273) + 32 = tK - 459,4 dan

tK = (t°F + 459,4)
6. Konversi dari satuan Kelvin ke Rankine dan sebaliknya
(tK - 273) : (t°Rk - 491) = 5 : 9
t°Rk = (tK - 273) + 491 = (tK - 0,22) dan

tK = t°Rk + 0,22
7. Konversi dari satuan Fahrenheit ke Rankine dan sebaliknya
(t°F - 32) : (t°Rk - 491) = 9 : 9
t°F = t°Rk - 459 dan t°Rk, = t°F + 459
Keterangan: C = Celsius, R = Reamur, F = Fahrenheit, K = Kelvin, Rk = Rankine
Satuan Internasional (SI) yang digunakan untuk suhu adalah Kelvin (K)

Contoh soal 8.1

Suhu suatu ruangan menunjukkan angka 32 jika diukur dengan termometer Celsius. Tentukanlah suhu ruangan jika
diukur dengan:
a. Reamur c. Kelvin
b. Fahrenheit d. Rankine
Pembahasan:
Diketahui : t°C = 32°C
Ditanyakan : a) t°R = …. ? b) t°F = …. ? c) t°K = …. ? d) t°RK = …. ?
Penyelesaian :
a) t°R = t°C = (32) = 25,4 oR
b) t°F = t°C + 32 = (32) + 32 = 57,6 + 32 = 89,6 oF
c) tK = t°C + 273 = 32 + 273 = 305 K
o
d) toRk = t C + 491 = (32) + 491 = 57,6 + 491 = 548,6 oR

TUGAS 8.1
1. Diskusikan mengapa satuan internasional yang digunakan untuk suhu adalah kelvin! Kemukakan alasan anda !
2. Diskusikan keuntungan menggunakan cairan raksa dibandingkan dengan cairan alkohol !
3. Suhu suatu zat diukur oleh termometer reamur adalah 60 oR. Tentukan suhu tersebut jika diukur oleh termometer
celcius, fahrenheit, kelvin dan rankine !
4. Suhu power supply adalah 59 oF. Nyatakan suhu tersebut dalam skala celcius, reamur, kelvin dan rankine !

B. KALOR
1. Pengertian kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah. Oleh karena kalor merupakan salah satu bentuk energi, maka satuan kalor adalah joule. Pada kehidupan sehari-
hari kalor sering juga dinyatakan dalam satuan kalori. Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk memanaskan 1 gram air hingga suhunya naik 1 °C.
1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

A + B A B

100OC 60OC 80OC 80OC


Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 55
Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

Perhatikan gambar ! Jika kedua benda A dan B yang berbeda suhu didekatkan maka kalor akan mengalir dari benda
bersuhu tinggi (benda A) ke benda yang bersuhu lebih rendah (benda B) hingga akhirnya kedua benda bersuhu sama.

1. Kalor Jenis (c)


Kalor jenis ialah banyaknya kalor yang diterima/dilepas untuk menaikkan/menurunkan suhu 1 kg zat sebesar 1 0 C. Jika
suatu zat bermassa m dan kalor jenis zat = c, maka untuk menaikkan/menurunkan suhu sebesar t 0C, kalor yang
diperlukan/dilepaskan sebesar :
Keterangan :
Q = m . c . t Q = banyaknya kalor yang diterima/dilepaskan (J)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg °C)
Δt = kenaikan suhu (°C)

Tabel kalor jenis beberapa zat

Nama zat Kalor jenis (J/kg oC) Nama zat Kalor jenis (J/kg oC)
Timah hitam 130 Alumunium 900
Raksa 140 Udara 1000
Perak 230 Kayu 1700
Tembaga 390 Es 2100
Besi 450 Alkohol 2400
Kaca 670 Air Murni 4200

Contoh soal 8.2

Berapa banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500 gram air dari 10 0C menjadi 60 0C, jika kalor jenis air
adalah 4,2 x 10 3 J/kg 0C?
Pembahasan:
Diketahui : m = 500 gr = 0,5 kg, c = 4,2 x 10 3 J/kg 0C, ∆t = t2 – t1 = 60 – 10 = 50 oC
Ditanyakan : kalor yang diperlukan, Q = ... ?
Jawab : Q = m . c . ∆t = 0,5 kg x 4,2 x 10 3 J/kg 0C x 50 0C = 105.000 J

Contoh soal 8.3

Panas sebesar 12 kJ diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30 oC. Jika kalor jenis
logam adalah 0,2 kalori/groC, tentukan suhu akhir logam!
Pembahasan:
Diketahui : Q = 12 kJ = 12000 J, m = 2500 gr = 2,5 kg, t1 = 30oC
c = 0,2 kal/groC = 0,2 x 4200 J/kg oC = 840 J/kg oC
Ditanyakan : t2 = ...?
Jawab : Q = m . c . Δt → Δt = = = = 5,71 oC

Δt = t2 – t1 → t2 = t1 + Δt = 30 + 5,71 = 35,71 oC

TUGAS 8.2.3
1. Coba diskusikan mengapa dalam label makanan sering digunakan satuan kalori bukan joule, apa alasannya?
2. Sebuah pemanas listrik memanaskan 200 g air dari 20 °C menjadi 35 °C. Berapakah kalor yang diberikan oleh
pemanas listrik ke air? ( kalor jenis air = 4200 J/kg oC)
3. Sepotong kaca bermassa 2 kg dipanaskan hingga suhunya naik menjadi 325 oC. Jika kalor yang diserap kaca
sebesar 540 kJ, terntukan suhu awal kaca tersebut! (kalor jenis alumunium = 900 J/kg oC)

2. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor ialah banyaknya kalor yang diserap/dilepaskan untuk menaikkan/menurunkan suhu 1 0 C. Jika kalor yang
diserap = Q, dan kenaikan suhu = t, maka kapasitas kalor benda sebesar
C = kapasitas kalor (J/oC)
Q
atau
C=mc Q = kalor yang dilepas/diserap benda (J)
C= Δt = kenaikan suhu (°C)
∆t
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg °C)

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 56


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

Contoh soal 8.4

Sebuah bejana kaca memilika kapasitas kalor sebesar 350 J/ oC. Jika bejana dipanaskan dari suhu 25 oC hingga 50 oC,
tentukan jumlah kalor yang diperlukan!
Pembahasan:
Diketahui : C = 350 J/oC, t1 = 25oC, t2 = 50 oC, Δt = t2 − t1 = 50 − 25 = 25 oC
Ditanyakan : Q =...?
Jawab : Q = C Δt = (350 J/oC) (25 oC) = 8750 J

3. Azas Black
Apabila air panas dicampur dengan air dingin maka air campurannya menjadi hangat. Dalam peristiwa ini air panas
melepaskan kalor sehingga suhunya turun dan air dingin menerima kalor sehingga suhunya naik. Joseph Black seorang
sains berhasil menemukan bahwa banyaknya kalor yang dilepaskan oleh zat cair yang memiliki energi kalor lebih tinggi
sama besarnya dengan kalor yang diterima oleh zat cair yang energi kalornya lebih reNdah. Banyaknya kalor yang
dilepaskan sama dengan banyaknya kalor yang diterima. SelanjuTnya penemuan ini dikenal dengan istilah Azas Black
yang persamaannya dituliskan sebagai berikut :

Qlepas = Qterima

Contoh soal 8.5

Sepotong besi yang bermassa 200 gram dan suhunya 100 0C dimasukan ke dalam 400 gram air yang suhunya 20 0C. Jika
kalor jenis air 4,2 x 103 j/kg0C dan kalor jenis besi adalah 4,6 x 102 J/kg0C, tentukan suhu akhir campuran besi dan air
tersebut?
Pembahasan:
Diketahui : mbesi = 200 gram = 0,2 kg cbesi = 4,6 x 102 J/kg0C
mair = 400 gram = 0,4 kg cair = 4,2 x 103 j/kg0C
tbesi = 100 oC tair = 20 oC
Ditanyakan : suhu akhir campuran, t =...?
Jawab :
Qlepas = Qterima
mbesi . cbesi . (tbesi - t) = mair . cair . (t – tair)
0,2 x 4,6 x 102 x (100 – t) = 0,4 x 4,2 x 103 x (t – 20)
92 (100 – t) = 1680 (t – 20)
9200 – 92 t = 1680 t – 33.600
9200 + 33.600 = 1680 t + 92 t
42800 = 1772 t
t =
t = 24,15 0C
Jadi suhu campuran akhir adalah 24,15 0C

TUGAS 8.4.5
1. Untuk menaikkan suhu baja dari 35 oC ke 45 oC diperlukan kalor sebanyak 8 kJ. Tentukan kapasitas kalor baja!
2. 200 gram air bersuhu 80oC dicampurkan dengan 300 gram air bersuhu 20 oC. Jika kalor jenis air adalah 4,2 x 103
J/kg0C, tentukan suhu campurannya!
3. Sebuah bejana alumunium diisi 1 kg air (cair = 4200 J/kg0C). Kemudian bejana berisi air tersebut dipanaskan
menggunakan listrik 200 watt selama 20 menit. Jika bejana dan air suhunya naik dari 25 oC sampai 75 oC, dan
menganggap semua kalor diserap, tentukan kapasitas kalor bejana !

C. PENGARUH KALOR TERHADAP ZAT

1. Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda


Kalor merupakan salah satu bentuk energi , sehingga dapat berpindah dari satu
sistem ke sistem yang lain karena adanya perbedaan suhu. Sebaliknya, setiap ada
perbedaan suhu antara dua sistem maka akan terjadi perpindahan kalor. Sebagai
contoh, es yang dimasukkan ke dalam air yang berisi air panas, maka es akan
mencair dan air menjadi dingin. Karena ada perbedaan suhu antara es dan air
maka air panas melepaskan sebagian kalornya sehingga suhunya naik (mencair).

2. Kalor Dapat Mengubah Wujud Zat


Kalor yang diberikan pada zat dapat mengubah wujud zat tersebut. Perubahan
wujud zat tersebut ditunjukkan oleh gambar:

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 57


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

Kalor Laten (L)


Kalor laten ialah kalor yang dibutuhkan untuk merubah wujud suatu zat. Jika kalor laten = L, maka untuk merubah suatu
zat bermassa m seluruhnya ke tingkat wujud yang lain diperlukan kalor sebesar :
Keterangan :
Q=m.L Q = jumlah kalor yang diterima/dilepaskan (J)
m = massa zat (kg)
L = kalor laten (J/kg °C)

Contoh soal 8.6

500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga keseluruhan es menjadi air yang bersuhu 0 oC. Jika kalor jenis es
adalah 0,5 kal/goC, dan kalor lebur es adalah 80 kal/g, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam
kilokalori!
Pembahasan:
Diketahui : m = 500 g, c = 0,5 kal/goC, L = 80 kal/g
Ditanyakan : Q =...?
Jawab : Q = m . L = (500)(80) = 40000 kal = 40 kkal

- Kalor lebur ialah kalor laten pada perubahan tingkat wujud padat menjadi cair pada titik leburnya.
- Kalor beku ialah kalor laten pada perubahan tingkat wujud cair menjadi padat pada titik bekunya.
- Kalor didih (kalor uap) ialah kalor laten pada perubahan tingkat wujud cair menjadi uap pada titik didihnya.

Dibawah ini akan digambarkan dan diuraikan perubahan wujud air (H2O) dari fase padat, cair dan gas yang pada
prinsipnya proses ini juga dijumpai pada zat lain.

I. Di bawah suhu 00 C air berbentuk es (padat) dan dengan


pemberian kalor suhunya akan naik sampai 0 0 C. (a-b) Panas Suhuo
f
yang diperlukan untuk menaikkan suhu es pada fase ini adalah : ( C)
100 e
Keterangan : d
Q = m . ces . Δt Q = jumlah kalor yang dilepaskan (J)
m = massa zat (kg)
ces = kalor jenis es (J/kg °C)
Δt = kenaikan suhu (°C)
0 b c
II. Tepat pada suhu 00 C, es mulai ada yang mencair dan dengan
pemberian kalor suhunya tidak akan berubah (b-c). Proses pada a
b-c disebut proses MELEBUR (perubahan fase dari padat Waktu (s)
menjadi cair). Panas yang diperlukan untuk proses ini adalah : Grafik perubahan wujud air

Q = m . KL KL = Kalor lebur es.

III. Setelah semua es menjadi cair, dengan penambahan kalor suhu air akan naik lagi (c-d). Proses untuk merubah suhu
pada fase ini membutuhkan panas sebesar :
Q = m . cair . Δt

IV. Setelah suhu air mencapai 1000 C, sebagian air akan berubah menjadi uap air dan dengan pemberian kalor suhunya
tidak berubah (d-e). Proses d-e adalah proses MENDIDIH (Perubahan fase cair ke uap). Panas yang dibutuhkan
untuk proses tersebut adalah :

Q = m . Kd Kd = Kalor didih air.

V. Setelah semua air menjadi uap air, suhu uap air dapat ditingkatkan lagi dengan pemberian panas (e-f) dan besarnya
yang dibutuhkan :
Q = m . cgas . Δt

Proses dari a s/d f sebenarnya dapat dibalik dari f ke a, hanya saja pada proses dari f ke a benda harus
mengeluarkan panasnya.

Pada keadaan tertentu (suhu dan tekanan yang cocok) sesuatu zat dapat langsung berubah fase dari padat ke gas tanpa
melewati fase cair. Proses ini disebut sebagai SUBLIMASI.
Contoh pada kapur barus, es kering, dll. Pada proses perubahan fase-fase di atas dapat disimpulkan bahwa selama proses,
suhu zat tidak berubah karena panas yang diterima/dilepas selama proses berlangsung dipergunakan seluruhnya untuk
merubah wujudnya.

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 58


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

Contoh soal 8.7

500 gram es bersuhu −10oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu 5 oC. Jika kalor jenis es adalah 2100 J/kg
o
C, kalor lebur es adalah 336000 J/kg, dan kalor jenis air 4200 J/kg oC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan!
Pembahasan:
Diketahui : m = 500 g = 0,5 kg, ces = 2100 J/kg oC, t1 = -10 oC, t2 = 5 oC’
Les = 336000 J/kg, cair= 4200 J/kg oC
Ditanyakan : kalor yang diperlukan, Q =...?
Jawab : Untuk menjadikan es 0oC hingga menjadi air 5oC ada 3 proses yang harus dilalui:
1. Proses untuk menaikkan suhu es dari −10 oC menjadi es bersuhu 0oC, kalor yang diperlukan
namakan Q1
Q1 = mcesΔtes = (0,5)( 2100)(10) = 10500 J
2. Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0oC, kalor yang diperlukan namakan Q2
Q2 = m Les = ((0,5)(336000) = 168000 J

3. Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5oC, kalor yang diperlukan namakan Q2
Q2 = mcairΔtair = (0,5) (4200)(5) = 10500 J
Kalor total yang diperlukan:
Q = Q1 +Q2 + Q3 = 10500 + 168000 + 10500 = 189000 J = 189 kJ

TUGAS 8.6.7
1. Suatu bongkahan es bersuhu 0 oC akan dileburkan menjadi air bersuhu 0 oC menghabiskan kalor sebesar 134400
J. Jika kalor jenis es = 2100 J/kg oC dan kalor lebur es 336000 J/kg, tentukan massa es yang dicairkan!
2. 500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu 5oC. Jika kalor jenis es adalah 2100 J/kg
o
C, kalor lebur es adalah 336000 J/kg, dan kalor jenis air 4200 J/kg oC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan!

3. Kalor Dapat Mengubah Ukuran Benda (Terjadi Pemuaian atau Pengkerutan)

Ketika suatu benda dipanaskan, gerakan molekulnya semakin cepat, yang menyebabkan pergeserannya semakin besar,
jarak antarmolekul menjadi bertambah sehingga terjadilah peristiwa yang disebut pemuaian

a) Pemuaian panjang
Pemuaian zat padat merupakan peristiwa bertambah panjang, lebar, atau volume suatu benda padat karena pengaruh
panas (kalor). Bila suatu batang pada suatu suhu tertentu panjangnya Lo, jika suhunya dinaikkan sebesar t, maka batang
tersebut akan bertambah panjang sebesar L yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

L = Lo .  . t

 = Koefisien muai panjang yaitu bilangan yang menunjukkan bertambahnya panjang tiap 1 m 2 suatu benda jika
suhunya dinaikkan 1 0C. Jika suatu benda panjang mula-mula pada suhu t0 0C adalah Lo, Koefisien muai panjang = ,
kemudian dipanaskan sehingga suhunya menjadi t 1 0C maka :
L = Lo .  . (t1 – t0)
Panjang batang pada setelah dipanaskan adalah :
Lt = Lo + L
Keterangan :
= Lo + Lo .  . (t1 – t0) ΔL = pertambahan panjang (m)
Lt = Panjang benda setelah dipanaskan (m)
Lt = Lo (1 +  . t Lo = Panjang mula-mula (m)
 = Koefisien muai panjang (oC-1)
t = Selisih antara suhu akhir dan suhu mula-mula (oC)

Tabel koefisien muai beberapa zat


Koefesien muai panjang Koefesien muai panjang
Bahan Bahan
(oK-1 atau oC-1) (oK-1 atau oC-1)
Besi 1,2 x 10-5 Kuningan 1,8 x 10-5
Tembaga 1,7 x 10-5 Seng 3 x 10-5
Alumunium 2,3 x 10-5 Intan 10-6
Timah Hitam 2,9 x 10-5 Kaca 8,5 x 10-6
Platina 9 x 10-6 Beton 1,2 x 10-5

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 59


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

Contoh soal 8.8

Sebatang besi 2 m dipanaskan dari suhu 25 oC hingga 125 oC. Jika koefisien muai panjang besi 1,2 x 10-5 oC-1, tentukan
pertambahan panjang besi!
Pembahasan:
Diketahui : Lo = 2 m, t0 = 25 oC, t1 = 125 oC, Δt = t1 – t0 = 125 − 25 = 100 oC,  = 1,2 x 10-5 oC-1
Ditanyakan : pertambahan panjang besi, ΔL =...?
Jawab : ΔL = Lo  . t = (2)( 1,2 x 10-5)(100) = 2,4 x 10-3 m = 0,0024 m = 2,4 mm
Jadi pertambahan panjang besi adalah 0,0024 m atau 2,4 mm

Contoh soal 8.9

Sebuah logam pada mulanya memiliki panjang 20 cm. Kemudian menerima kalor dan suhunya naik sebesar 40 oC. Jika
koefisien muai panjang logam adalah 0,001/oC, tentukan panjang logam tersebut setelah suhunya naik!
Pembahasan:
Diketahui : Lo = 20 cm = 0,2 m, Δt = 40 oC,  = 0,001/oC
Ditanyakan : panjang logam setelah dipanaskan, Lt =...?
Jawab : Lt = Lo (1 + α.Δt) = 0,2 (1 + 0,001 x 40) = 0,2 (1+0,04) = 0,2 x 1,04 = 0,208 m
Jadi panjang logam setelah pemanasan adalah 0,208 m

TUGAS 8.8.9
4. Sebatang platina panjang 4 m dipanaskan dari suhu 200 oC hingga 300 oC. Jika koefisien muai panjang besi 9 x
10-6 oC-1, tentukan pertambahan panjang besi!
5. Sebatang logam yang panjangnya 1 m mengalami pertambahan panjang 1 mm ketika dipanaskan dari suhu 0 oC
hingga 100 oC. Berapakah pertambahan panjang batang logam jika dipanaskan dari suhu 0 oC hingga 250 oC?

b) Pemuaian Luas
Bila suatu lempengan logam (luas Ao) pada t00, dipanaskan sampai t10, luasnya akan menjadi At, dan pertambahan luas
tersebut adalah :
Keterangan :
A = Ao .  t ΔA = pertambahan luas (m2)
At = luas benda setelah dipanaskan (m2)
Ao = luas mula-mula (m2)
At = Ao (1 +  t)  = Koefisien muai luas,  = 2  (oC-1)
t = Selisih antara suhu akhir dan suhu mula-mula (oC)

Contoh soal 8.10

Sebuah lempeng logam mula-mula mempunyai luas 100 cm2 lalu dipanaskan dari suhu 25 oC hingga 75 oC. Jika
koefisien muai panjang lempeng logam tersebut adalah 0,001/ oC maka berapa pertambahan luas lempeng logam
tersebut?
Pembahasan:
Diketahui : Ao = 100 cm2 = 0,01 m2, t0 = 25 oC, t1 = 75 oC, → Δt = t1 – t0 = 75 − 25 = 50 oC
 = 0,001/ oC, →  = 2  = 2(0,001) = 0,002/ oC
Ditanyakan : pertambahan luas lempeng logam, ΔA =...?
Jawab : ΔA = Ao  . t = (0,01 m2)(0,002/oC)(50oC) = 0,001 m2
Jadi pertambahan luas lempeng logam adalah 0,001 m2 atau 10 cm2

c) Pemuaian Volume
Bila suatu benda berdimensi tiga (mempunyai volume) mula-mula volumenya Vo pada suhu to, dipanaskan sampai t 1 0,
volumenya akan menjadi Vt, dan pertambahan volumenya adalah :
Keterangan :
V = Vo .  t
ΔV = pertambahan luas (m3)
Vt = luas benda setelah dipanaskan (m3)
Vo = luas mula-mula (m3)
Vt = Vo (1 +  t)  = Koefisien muai luas,  = 3  (oC-1)
t = Selisih antara suhu akhir dan suhu mula-mula (oC)

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 60


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

Contoh soal 8.11

Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien muai panjang 0,001/oC. Kubus tersebut diberi kalor sehingga suhu
awalnya yang 30oC mejadi 80oC, berapakah pertambahan volume dan volume akhir kubus tersebut?
Pembahasan:
Diketahui : r = 10 cm = 0,1 m → Vo = p x l x t = 0,1 m x 0,1 m x 0,1 m = 0,001 m3
 = 0,001/ oC, →  = 3  = 3(0,001) = 0,003/ oC
t0 = 30 oC, t1 = 80 oC → Δt = t1 – t0 = 80 − 30 = 50 oC
Ditanyakan : pertambahan volume (ΔV) dan volume akhir (Vt) =...?
Jawab : ΔV = Vo  . t = (0,001)(0,003)(50) = 0,00015 m3
Volume akhir kubus bisa dihitung dengan persamaan :
Vt = Vo + V = 0,001 m3 + 0,00015 m3 = 0,00115 m3

TUGAS 8.10.11
1. Sebuah lempeng logam mula-mula mempunyai luas 20 cm2 lalu dipanaskan dari suhu 100 oC hingga 300 oC. Jika
pertambahan luas lempeng logam 0,002 m2, tentukan koefisien muai panjang lempeng logam!
2. Sebuah kubus dengan rusuk 8 cm dan koefisien muai panjang 0,004/oC. Kubus tersebut diberi kalor sehingga
suhu awalnya yang 50oC mejadi 100oC, berapakah pertambahan volume dan volume akhir kubus tersebut

D. PERPINDAHAN KALOR
Panas dapat dipindahkan dengan 3 macam cara, antara lain secara konduksi (Hantaran), secara konveksi (Aliran), dan
secara Radiasi (Pancaran)

1. Konduksi
Pada peristiwa konduksi, atom-atom zat yang memindahkan panas tidak berpindah tempat tetapi hanya bergetar saja
sehingga menumbuk atom-atom disebelahnya. Banyaknya panas per satuan waktu yang dihantarkan oleh sebuah batang
yang panjangnya L, luas penampang A dan perbedaan suhu antara ujung-ujungnya Δt, adalah :
∆Q Keterangan:
H =
∆ H = arus kalor (J/s)
∆ k = konduktivitas termal (W/ms°C)
H = kA A = luas penampang aliran (m2)
ΔT = perubahan temperatur (°C)
L = panjang penghantar (m)

Tabel konduktivitas termal benda

Jenis Bahan Konduktivitas Termal k (W/ms°C)


Aluminium 205,0
Kuningan 109,0
Tembaga 385,0
Logam Timbal 34,7
Raksa 8,3
Perak 406,0
Baja 50,2
Bata isolasi 0,15
Bata merah 0,6
Beton 0,8
Gabus 0,04
Kain tebal 0,04
Nonlogam Serat gelas 0,04
Kaca 0,8
Es 1,6
Batu 0,04
Styrofoam 0,01
Kayu 0,12-0,04
Udara 0,024
Argon 0,016
Gas Helium 0,14
Hidrogen 0,14
Oksigen 0,023

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 61


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

Contoh soal 8.12

Sebuah silinder aluminium dengan konduktivitas termal 205 W/ms °C dan luas penampang 25 cm2 dan panjang 10 cm
dipasang sebagai penghubung antara dinding bertemperatur berbeda, yakni 30°C dan 80°C. Hitunglah arus kalor yang
mengalir melalui silinder aluminium tersebut!
Pembahasan:
Diketahui : A = 25 cm2 = 2,5 x 10-3 m2, L = 10 cm = 0,1 m, k = 205 W/ms °C,
To = 30°C. T1 = 80°C → ΔT = T1 – To = 80 – 30 = 50 oC
Ditanyakan :H=…?

Jawab :H = kA = (205)(2,5 x 10-3)( ) = 0,5125 x 500 = 256,25 J/s

2. Konveksi
Pada peristiwa ini partikel-partikel zat yang memindahkan panas ikut bergerak. Konveksi merupakan perpindahan kalor
melalui aliran massa pada fluida dari satu ruang ke ruang yang lainnya. Jika fluida bersirkulasi melalui blower atau
pompa, maka proses semacam ini disebut sebagai konveksi paksa. Sedangkan konveksi alami terjadi jika aliran
disebabkan perbedaan densitas akibat ekspansi termal, seperti udara panas atau uap yang naik. Kalor yang merambat per
satuan waktu adalah:
Keterangan:
H = h A ΔT H = laju kalor (watt atau J/s)
h = koefisien konveksi bahan (Wm-2K-1)
A = luas penampang yang bersentuhan dengan fluida (m2)
ΔT = beda suhu antara benda dan fluida (K atau °C)

Contoh soal 8.13

Suhu udara dalam sebuah ruangan sebesar 20°C, sedangkan suhu permukaan jendela pada ruangan tersebut 30°C. Berapa laju kalor
yang diterima oleh jendelakaca seluas 1,5 m2, jika koefisien konveksi udara saat itu 35 Wm-2K-1?
Pembahasan:
Diketahui : To = 20°C. T1 = 30°C → ΔT = T1 – To = 30 – 20 = 10 oC
A = 1,5 m2, h = 35 Wm-2K-1
Ditanyakan :H=…?
Jawab : H = h A ΔT = (35)(1,5)(10) = 525 J/s

3. Radiasi
Adalah pemindahan panas melalui radiasi energi gelombang elektromagnetik. Energi panas tersebut dipancarkan dengan
kecepatan yang sama dengan gelombang-gelombang elektromagnetik lain di ruang hampa (3 x 10 8 m/det). Banyaknya
panas yang dipancarkan per satuan waktu menurut Stefan Boltzman adalah :
Keterangan:
P = e σ A T4 P = daya/laju kalor (W)
e = emisivitas benda
σ = konstanta Stefan (5,67 x 10-8 W m-2 K-4)
T = suhu benda (K)
A = luas benda yang memancarkan panas (m2)
Besarnya harga e tergantung pada macam permukaan benda 0 ≤ e ≤ 1
- Permukaan hitam sempurna (black body)
e=1 - Sebagai pemancar panas ideal.
- Sebagai penyerap panas yang baik.
- Sebagai pemantul panas yang jelek.

e=0 - Terdapat pada permukaan yang lebih halus.


- Sebagai pemancar panas yang jelek.
- Sebagai penyerap panas yang jelek.
- Sebagai pemantul yang baik.

Contoh soal 8.14

Terdapat sebuah bola tembaga padat berjari-jari 7 cm. Bola tersebut memiliki laju kalor 400 J/s. Berapakah suhu bola tersebut?
Asumsikan bola adalah benda hitam sempuma. (konstanta Stefan = 5,67 x 10-8 W m-2 K-4)
Diketahui : A = 4nr2 = 4 x x 72 = 616 cm2 = 6,16 x 10-2 m2, P = 400 J/s, σ = 5,67 x 10-8 W m-2 K-4
Ditanyakan : suhu T = . . . ?
Jawab : T4 = = = = 11,45 x 1010 K4

T=√ = √ = 5,8 x 102 = 580 K

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 62


Modul Fisika SMK Kelas X Semester 2

TUGAS 8.12.13.14
6. Sebuah silinder baja dengan konduktivitas termal 50 W/ms °C dan luas penampang 20 cm2 dan panjang 8 cm
dipasang sebagai penghubung antara dinding. Jika arus kalor yang mengalir melalui silinder tersebut 40 J/s,
tentukan besar perubahan suhu pada silinder!
7. Suhu udara dalam sebuah ruangan sebesar 30°C, sedangkan suhu permukaan jendela pada ruangan tersebut 35°C. Berapa
laju kalor yang diterima oleh jendelakaca seluas 1 m2, jika koefisien konveksi udara saat itu 32 Wm-2K-1?
8. Sebuah kubus hitam dengan jari 4 cm memiliki suhu 400 K. Jika konstanta Stefan = 5,67 x 10-8 W m-2 K-4, tentukan
besar laju kalor radiasi benda tersebut!

E. LATIHAN AKHIR BAB 8


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Termometer yang memiliki titik didih air 212°
adalah . . . . 10. Sebuah balok logam bervolume 8 m3 dipanaskan
a. Fahrenheit d. Rankine hingga mengalami peningkatan suhu 60°C dari
b. Celsius e. Reamur temperatur awal dan mengubah volumenya menjadi
c. Kelvin 8,01728 m3. Koefisien muai luas logam tersebut
2. Termometer yang memiliki titik beku air 491° sebesar . . . .
adalah . . . . a. 1,2 x 10-5/°C d. 4,8 x 10-5/°C
-5
a. Fahrenheit d. Rankine b. 2,4 x 10 /°C e. 6,4 x 10-5/°C
-5
b. Celsius e. Reamur c. 3,6 x 10 /°C
c. Kelvin 11. Di antara proses berikut ini, yang merupakan
3. Sifat aliran kalor adalah . . . . mekanisme proses pemindahan kalor adalah
a. mengalir dari benda di tempat yang lebih tinggi a. konveksi d. komplikasi
ke benda di tempat yang lebih rendah b. konduksi e. a, b, dan c
b. mengalir dari benda di tempat yang lebih rendah c. radiasi
ke benda di tempat yang lebih tinggi 12. Perpindahan kalor melalui aliran massa pada fluida
c. mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi dari satu ruang ke ruang lainnya disebut
ke benda yang bersuhu lebih rendah a. Konveksi d. kompilasi
d. mengalir dari benda yang bersuhu lebih rendah b. Konduksi e. Komplikasi
ke benda yang bersuhu lebih tinggi c. Radiasi
e. mengalir ke mana-mana 13. Sebuah bejana berisi air sebanyak 3 kg dengan
o
4. 100°F = …. suhu 30 C. Kemudian ditambahkan lagi air
o
a. 20°R d. 312K dengan suhu 50 C sebanyak 3kg. Maka suhu
b. 32°C e. 559°Rk akhir air campuran tersebut ...
o o
c. 212K a. 65 C c. 130 C
5. 80°C = … b. 40 C
o
d. 35 C
o

a. 60°R d. 383K o
c. 50 C
b. 153°F e. 635°Rk
14. Adalah perpindahan energi dari benda yang
c. 170°F suhunya tinggi menuju suhu yang lebih rendah
6. Besar kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan saat bersinggungan ....
suhu 1°C dalam setiap satuan massa disebut a. gaya c. kalori
a. massa jenis d. hambatan jenis b. joule d. kalor
b. volume jenis e. hantar jenis c. usaha
c. kapasitas kalor 15. Satu kalori setara dengan ....
7. Bila 8 kg air menerima kalor sebesar 3,02 x 10 6 a. 4,506 Joule c. 4,186 Joule
J, besar suhu akhir air bila suhu awainya 27°C b. 4,310 Joule d. 4,486 Joule
adalah.. c. 2,565 Joule
a. 47,1°C d. 97,1°C 16. Kalor yang diterima suatu benda sama dengan kalor
b. 116,8°C e. 87,1°C yang dilepas oleh benda lain adalah bunyi dari
c. 57,1°C ....
8. Sebuah kawat tembaga sepanjang 8 m dipanaskan a. asas Pythagoras d. hukum Newton
dari suhu 25°C hingga 180°C. Panjang akhir kawat b. asas Black e. hukum Hooke
sebesar…. (α = 1,7 x10-5/°C) c. hukum Joule
a. 8,002108 m d. 8,001204 m 17. Bila dua cairan dengan suhu yang berbeda
b. 8,003128 m e. 8,000128 m disatukan maka yang terjadi seperti pernyataan
c. 8,004122 m berikut, kecuali…
9. Perubahan suhu yang diperlukan agar kawat a. Benda yang suhunya tinggi menjadi turun
aluminium bertambah panjang sepanjang 0,2 cm b. Benda yang suhunya rendah menjadi naik
dari panjang awainya 1 m adalah . . . . ( a = 2,4 x c. Kedua benda suhunya sama, bila telah terjadi
10-5/°C) kesetimbangan suhu
a. 56,67°C d. 107,33°C d. Kedua benda suhunya tetap berbeda, karena
b. 83,33°C e. 127,67°C suhu tidak bisa campur
c. 93,67°C e. Terjadi perpindahan kalor

Fisika SMK Kesehatan & Farmasi 63

Anda mungkin juga menyukai