Anda di halaman 1dari 13

KLIPING

Kerjasama Ekonomi Internasional yang


Dilakukan Indonesia dengan Negara Malaysia

Kelompok Bunga Lily


XI IPA B
Achmad Fajar F. /01
Brilliant Muhammad /07
Ilham Wiryawan /14
Lintang Gurat Jingga /16 (Ketua)
M. Rizky Febrian /19

Kliping ini dibuat untuk memenuhi tugas Ekonomi KD 3.6


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kliping yang berjudul Kerjasama Ekonomi
Internasional yang Dilakukan Indonesia dengan Negara Malaysia ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dan penyusunan dari kliping ini adalah untuk memenuhi
tugas mata pelajaran ekonomi kompetensi dasar 3.6 bab kerja sama ekonomi
Internasional. Selain itu, kliping ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
kerjasama ekonomi internasional yang dilakukan Indonesia dengan Negara Malaysia
bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Kami menyadari, kliping yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
kliping ini.

Malang, 31 Januari 2021

Penyusun
Indonesia-Malaysia Kerja Sama Pengembangan
Industri Otomotif

Pemerintah Indonesia dan


Malaysia menandatangani
kesepakatan
(memorandum of
agreement (MoA) terkait
pengembangan industri
otomotif di kedua negara.

Secara rinci, Presiden


Institut Otomotif Indonesia
(IOI) I Made Dana Tangkas
dan Chief Executive Officer
Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato Madani Sahari menandatangani nota kerja
sama tersebut.

Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat


Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan dan
Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Darell Leiking.
Pendapat kelompok
Indonesia dan Malaysia memiliki industri otomotif yang cukup banyak untuk memenuhi
kebutuhan populasi di Asia Tenggara yang tak kalah besar. Hal ini bisa menjadi pasar
potensial dalam pengembangan industri otomotif.
Pengembangan dalam kesepakatan tersebut mencakup sumber daya manusia
otomotif, pengembangan industri kecil, dan menengah (IKM) serta teknologi otomotif.
Melalui penandatanganan kesepakatan tersebut, Mungkin akan lahir pusat riset dan
pengembangan yang dibangun demi kepentingan industri otomotif di Asia Tenggara.
Indonesia dan Malaysia sepakat perkuat
kerjasama di sektor perikanan

Indonesia dan Malaysia


terus melakukan penguatan
kerja sama di sektor
perikanan. Hal ini pun
dilakukan dengan adanya
pertemuan bilateral antara
Menteri Kelautan dan
Perikanan Susi Pudjiastuti
dengan Menteri Dalam
Negeri Malaysia Tan Sri
Muhyiddin Mohd Yassin dan
Menteri Pertanian dan
Industri Asas Tani Malaysia
Salahudin Ayub.
Dalam kunjungan tersebut,
isu yang dibahas antara lain
kerja sama antara Aparat Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dengan Satuan
Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115).

Mereka membahas kapal ikan Malaysia yang ditangkap di perairan Indonesia, rencana
penandatanganan Joint Communique, MOU tentang kerjasama di bidang kelautan dan
perikanan dan peninjauan kembali MOU tentang Pedoman Umum tentang Penanganan
terhadap Nelayan oleh Lembaga Penegak Hukum di Laut Republik Indonesia dan
Malaysia.

Ketua Pengarah APMM, Laksamana Maritim Dato Indera Zulkfli Bin Abu Bakar,
mengatakan, pihaknya tertarik mempelajari praktik-praktik sukses yang dijalankan oleh
Satgas 115. Karenanya, Susi dan Menteri Dalam Negeri Malaysia sepakat
melakukan Joint Sharing Session antara APMM dengan Satgas 115 dalam waktu
dekat.

Dalam pertemuannya Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Malaysia, Susi
menyampaikan upaya Indonesia dalam memberantas IUU Fishing yang telah
membuahkan hasil positif.

Hal ini terlihat dari stok ikan yang meningkat 7,3 juta ton di tahun 2013 ke 12,54 juta ton
di tahun 2017, peningkatan konsumsi ikan per kapita dari 33,89 kilogram (kg) per kapita
pada tahun 2012 menjadi 46,49 kg per kapita di tahun 2017, serta kenaikan Produk
Domestik Bruto (PDB) yang selalu berada di atas PDB nasional sejak tahun 2014.

Dia pun turut membahas isu penangkapan kapal ikan Malaysia di perairan Indonesia.
Menurut pihak Malaysia, nelayan Malaysia banyak ditangkap oleh aparat Indonesia di
wilayah laut yang belum disepakati oleh kedua negara (grey area). Susi pun
mengatakan, penangkapan dilakukan sesuai dengan proses hukum harus diuji
keabsahan alat buktinya di pengadilan.

Pendapat kelompok

Kalaupun diklaim bahwa penangkapan ikan dilakukan di wilayah Malaysia, hal tersebut
harus diuji secara hukum di Pengadilan Indonesia. Pada praktiknya, sebagian besar
kasus dan alat bukti yang diajukan baik oleh penyidik PSDKP KKP, penyidik TNI AL,
dan Kejaksaan sebagai penuntut umum selalu diterima dan dijatuhkan hukuman oleh
Pengadilan.
Indonesia-Malaysia Perkuat Kerja Sama
Perdagangan

Wakil Menteri Desa,


Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Budi Arie Setiadi bertemu Duta
Besar Malaysia untuk
Indonesia, Datuk Zainal Abidin
Bakar di Kantor Kedutaan
Besar Malaysia, Jakarta, Rabu
(7/10). Pertemuan tersebut
membahas tentang rencana

kerjasama ekonomi di perdesaan antar dua negara.

Budi dalam pertemuan tersebut mengatakan, desa dapat menjadi kekuatan bagi
pemulihan ekonomi pasca pandemi. Sebab, ekonomi di perdesaan cenderung lebih
cepat untuk pulih. "Jadi memang untung sekali Indonesia punya desa. Sehingga bisa
jadi kekuatan ekonomi pasca pandemi," ujar Budi.

Pengembangan ekonomi desa, lanjut Budi, harus mulai masuk ke dalam ekosistem
digital. Lompatan ekonomi digital penting dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar
produk-produk desa.

Pendapat Kelpompok

Produk-produk desa di Indonesia memiliki kualitas yang baik. Namun tidak banyak yang
dipasarkan di Malaysia. Indonesia dan Malaysia memiliki kelebihan sendiri dalam
bidang-bidang tertentu. Sistem kolaborasi akan saling menutupi kekurangan antar
keduanya.
Indonesia-Malaysia Perkuat Kerja Sama
Perdagangan
Indonesia dan Malaysia
bisa jadi merupakan
negara yang memiliki
hubungan paling unik di
kawasan Asia Tenggara.
Bagai dua saudara
serumpun yang
berhubungan sangat
dekat, perselisihan pun
kadang tak bisa dihindari.
Tetapi Presiden Joko
Widodo dan Perdana
Menteri Mohamad Najib
dalam keterangan pers bersama di Kuching, Malaysia, Selasa (22/11), menegaskan
bahwa kerja sama bilateral tetap kokoh.

Dalam pertemuan terbatas di Kuching itu, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Najib
membahas berbagai kerja sama perdagangan, antara lain ekspor beras dan kelapa
sawit.

Pendapat Kelompok

Kami berharap kepada pemerintah dapat meningkatkan ekspor beras ke Malaysia


setiap tahun, setelah memulai pengiriman 25 ribu ton beras ke negara jiran tersebut
pada Oktober. Selain itu, Indonesia dan Malaysia, yang masing-masing merupakan
produsen minyak kelapa sawit nomor satu dan nomor dua di dunia.
Kerjasama Pariwisata Indonesia dan
Malaysia

Bentuk Kerjasama antara


Malaysia dan Indonesia
Dalam Bidang Pariwisata.
Bentuk kerjasama antara
Malaysia dan Indonesia
dalam bidang pariwisata
sebagaimana yang tercantum
dalam berikut Memorandum
Kerjasama Malaysia-
Indonesia, 1990 antara lain :
a. Penelitian dan
Pengembangan b. Pendidikan
dan Pelatihan c. Promosi d.
Pertukaran Program e. Promosi Regional f. Perhubungan Udara g. Kerjasama Sektor
Wisata Adapun kerjasama antara Indonesia dan Malaysia adalah untuk menciptakan
hubungan baik diantara kedua Negara tersebut. Kerjasama tersebut terjalin disebabkan
oleh perilaku interaksi masyarakat perbatasan di kedua negera tersebut yang dipicu oleh
adanya kesamaan adat-istiadat, etnis dan juga bahasa yang mereka miliki. Kesamaan-
kesamaan sosio-kultural itu yang kemudian memunculkan terciptanya hubungan sosial
dan ekonomi secara tradisional diantara mereka. Faktor kesamaan-kesamaan tersebut
tentu saja dapat menjadi modal dasar untuk melakukan interaksi yang saling
menguntungkan. Maka dari itu, Indonesia dan Malaysia membuat kesepakatan berupa
kerjasama Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia atau disingkat menjadi Sosek Malindo,
yang salah satunya isinya membahas kerjasama di bidang pengembangan kawasan
pariwisata.
Pendapat Kelompok :

Komitmen Pemerintah dalam Kerjasama Sosek Malindo di bidang Pariwisata dan Kebudayaan
kaitannya dengan Pengembangan kawasan Pariwisata di Kabupaten Sambas. Konsep pemerintah
dalam upaya meningkatkan kerjasama Sosek Malindo di bidang Pariwisata/pelancongan dan
kebudayaan sudah cukup baik, namun dalam tahapan implementasinya masih saja ada beberapa
kendala-kendala dalam proses pelaksanannya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui
bahwa kurang optimalnya pemerintah dalam upaya meningkatkan kerjasama Sosek Malindo di
Bidang Pariwisata ini masih saja di sebabkan oleh permasalahan yang lama yaitu selalu berubah-
ubahnya tataran struktur birokrasi yang mana sering kali karena kebijakan atau kepentingan
politik dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa pemerintah belum dapat melakukan
perannya dengan baik dalam pembangunan perbatasan. Ini dibuktikan dengan kurang
tanggapnya pemerintah daerah Kabupaten Sambas mengenai kerjasama Sosek Malindo di
Bidang Pariwisata/pelancongan dan kebudayaan, mengingat Kabupaten Sambas merupakan
salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat, mengingat letak kawasan
Kabupaten Sambas ini sangat strategis yaitu berbatasan langsung dengan Malaysia Timur. Selain
itu, Kabupaten Sambas juga memiliki berbagai potensi dibidang pariwisata yang tidak kalah
bagusnya dengan daerah-daerah lain yang ada di Kalimantan Barat. Pariwisata di daerah
perbatasan khususnya Kabupaten Sambas yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
objek wisata bagi turis lokal dan mancanegara seperti Malaysia. Kemudian dengan adanya
pembukaan/pengoperasian CIQS Aruk Biawak Aruk di Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten
Sambas untuk membangun industry pelancongan/pariwisata, maka diharapkan nantinya akan ada
peluang kerjasama dalam bidang pariwisata dengan Sarawak, Malaysia terkait masalah tersebut
Ekonomi Melambat, Malaysia Ajak Indonesia
Bekerjasama
Kondisi ekonomi yang kurang baik
saat ini bukan cuma dihadapi
Indonesia, tapi juga negeri jiran
Malaysia. Menteri Perdagangan
Internasional dan Industri Malaysia
Dato Sri Mustapa Mohamed
menawarkan kerjasama untuk
bersama-sama keluar dari krisis ini.

"Satu strategi untuk menghadapi cobaan ini adalah dengan meningkatkan kerja sama
serantau, yakni kerjasama ekonomi regional dalam konteks ASEAN," kata Mustapa,
Selasa, 13 Oktober 2015, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. Dia mengatakan itu
dalam wawancara khusus dengan beberapa media nasional terkait kunjungannya ke
Jakarta.

Dalam kerja sama ekonomi Indonesia-Malaysia, Mustapa mengatakan banyak hal


yang harus ditingkatkan lagi. Dia mencontohkan, saat ini nilai perdagangan antara
Indonesia dan Malaysia sekitar US$ 19 miliar US$. Kedua negara, kata dia, sudah
setuju untuk meningkatkan jumlah perdagangan menjadi US$ 30 miliar menjelang
2020. Target tersebut dinilainya suatu ambisi yang cukup tinggi, karena itu kedua
negara harus mencari jalan agar target tersebut tercapai.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Thomas Lembong,


Mustapa mengungkapkan evaluasi kerja sama kedua negara tersebut harus dilakukan
dari waktu ke waktu, misalnya dua bulan sekali. Bukan cuma melalui pertemuan di
pucuk pimpinan, dia juga berharap kerja sama bisa dilakukan di jajaran kementerian
di tingkat pegawai. "Ini untuk memikirkan cara-cara meningkatkan perdagangan kedua
negara, karena untuk melonjak dari nilai dagang US$ 19 miliar ke US$ 30 miliar itu
suatu ambisi yang cukup tinggi," kata Mustapa.

selain itu, peningkatan kerja sama juga harus dilakukan dalam bidang investasi. Saat
ini Malaysia menduduki ranking pertama investor asing di Indonesia. Meskipun begitu,
Mustapa merasa masih ada potensi besar untuk menambah investasi Malaysia di
Indonesia. Sebaliknya, kata dia, ada peluang besar untuk investasi Indonesia di
Malaysia, misalnya dalam bidang perhotelan.

Pendapat kelompok

Peningkatan kerja sama ekonomi regional adalah strategi yang tepat menghadapi
ekonomi yang saat ini tengah melambat. Ini juga sebagai suatu strategi untuk
memastikan ekonomi ASEAN terus berkembang pesat..
Indonesia-Malaysia Kaji Potensi Kerja Sama
Komoditas Gula
Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Rini
Soemarno, menerima
kunjungan Menteri
Perdagangan Dalam Negeri
Hal Ehwal Pengguna
(PDNHEP) Malaysia, Datuk
Seri Saifuddin Nasution Ismail,
beserta rombongannya di
Kantor Kementerian BUMN
pada Senin (26/11/2018).
Pertemuan tersebut membahas tentang potensi kerja sama Indonesia dan
Malaysia dalam hal usaha dagang di sektor komoditas gula.

Menteri Rini mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak


memaparkan tentang kondisi industri gula di Negara masing-masing. Dari
diskusi tersebut, terdapat potensi kerjasama perdagangan gula antara
Indonesia dengan Malaysia.

Pendapat kelompok

Surplus produksi gula domestik Malaysia bisa dimanfaatkan oleh Indonesia


untuk pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri. Namun demikian, pemerintah
harus mempelajari secara lebih detail dan komprehensif mengenai potensi
kerjasama tersebut. Sebab, PTPN Grup juga saat ini tengah berupaya keras
dalam meningkatkan produksi gula Nasional lewat proyek revitalisasi pabrik
gula.
Indonesia Siap Perkuat Kerja Sama Perikanan
dengan Malaysia

Indonesia siap memperkuat kerja sama kelautan dan perikanan dengan Malaysia yang
selama ini sudah terjalin dengan baik.

Hal tersebut diutarakan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja, saat mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan
menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, Dato
Salahuddin Bin Ayub, di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan
(BBRBLPP), di Gondol, Buleleng, Bali, Rabu (4/9/2019).

Pendapat kelompok

Hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia telah berjalan
dengan baik, kita tentunya sama-sama berharap bahwa hubungan bilateral yang baik
ini dapat terus berlanjut

Anda mungkin juga menyukai