Pada suatu hari, Tn. Firman main bersama teman-temannya di caffe. Tiba-tiba dia merasa lemas
dan merasa pusing. Lalu, Tn. Firman memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Keesokan
harinya, dia merasa tubuhnya semakin tak berdaya. Seminggu kemudian, dia menghubungi
temannya untuk meminta bantuan di antarkan ke Rumah Sakit. Dengan tujuan melakukan
medical check-up dan konseling untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
(Tn. Firman menuju RS bersama temannya, kemudian bertemu dengan perawat untuk
melakukan pemeriksaan)
Perawat 2 : “Kalau begitu bapak daftar dulu di tempat pendaftaran ya pak, setelah bapak
daftar silahkan duduk diruang tunggu, nanti akan dipanggil nama bapak”
(Tn. Firman melakukan pendaftran dan setelahnya menunggu diruang tunggu untuk menunggu
giliran nama nya di panggil untuk melakukan pemeriksaan)
Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya siapa nama bapak dan berapa usia bapak?”
Tn. Firman : “Nama saya Firman sus, umur saya sekarang 28 tahun sus”
Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya saya akan mengukur tekanan darah, nadi, pernafasan
dan suhu tubuh bapak”
Tn. Firman : “Iya sus, saya juga sering berkeringat di malam hari, membuat perasaan saya
tidak nyaman”
(Perawat 1 melakukan tindakan pengecekan tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh
kepada Tn. Firman. Dan perawat 2 mencatat hasil pemeriksaan)
Perawat 2 : “Berkeringat banyak dan kurang nafsu makan adalah salah satu gejala dari
penyakit HIV Pak, Tensi bapak 100/70 mmHg, Nadi 70X/menit, Pernafasan 17X/menit, dan Suhu
38,5 derajat celcius. Suhu tinggi yang menyebabkan bapak berkeringat”
Perawat 2 : “Menurut gejala yang bapak alami dan rasakan kami mendiagnosa ada
kemungkinan bapak mengalami penyakit HIV, kami sarankan untuk bapak melakukan tes HIV
dan memperbanyak istirahat”
Perawat 2 : “Itu hanya kemungkinan bapak, maka dari itu kami sarankan untuk bapak
melakukan tes HIV supaya mengetahui bapak positif atau negatif HIV ”
Perawat 2 : “Tes HIV memiliki 3 jenis tes pak, yang pertama ada Tes Serologi yang terdiri
dari tes cepat, Tes ELISA (enzyme-linked immunisorbent assay), Tes Wastern Bolt. Yang kedua
ada Tes Virologi dengan PCR yang terdiri dari Tes HIV DNA Kualitatif yang biasa digunakan untuk
mendiagnosa pada bayi dan Tes RNA Kuantitatif. Yang ketiga Tes HIV antibodi-antigen pak”
Tn. Firman : “Lalu yang terbaik untuk saya yang berusia 28 tahun apa sus?”
Perawat 2 : “Kami menyarankan bapak melakukan Tes Serologi jenis Tes ELISA pak, untuk
mengetahui apakah bapak positif atau negatif HIV dengan jangka waktu hasil keluar Tes nya 1-
3 hari. Jika hasil Tes ELISA menunjukkan bapak positif HIV selanjutnya bapak melakukan Tes
Wastern Bolt untuk benar-benar memastikan bapak terkena penyakit HIV”
Teman Tn. Firman : “Lalu bagaimana dengan kelurganya dirumah sus? Bagaimana cara kami
memberitahu hal ini kepada mereka?”
Perawat 2 : “Silahkan bapak dan keluarga untuk membicarakan hal ini dengan keluarga
dirumah. Jika bapak memiliki kesulitan untuk menjelaskan kepada keluarga, kami dengan
senang hati akan membantu bapak untuk menjelaskan kepada keluarga bapak”
(Tn. Firman dan teman nya meninggalkan ruang pemeriksaan dan pulang menuju ke rumah.
Sesampainya dirumah, ibu Firman bertanya mengapa wajah nya pucat dan lesu)
Ibu Firman : “Kamu kenapa Fir? Kok wajah mu terlihat sangat pucat dan lesu”
Tn. Firman : “Tadi Firman dari Rumah Sakit bu ditemani Ajeng untuk memeriksa kondisi
Firman yang beberapa hari ini kurang sehat”
Ibu Firman : “Lalu bagaimana hasil pemeriksaan nya? Kamu sakit apa?”
Bapak : “Astagfirullah Firmannn… Kenapa kamu bisa didiagnosa kemungkinan terkena HIV?”
Ibu Firman : “Sabarr pak, itukan hanya baru kemungkinan pak, kita doakan saja Firman tidak
kenapa-kenapa”
(Keesokan harinya Tn. Firman kembali ke Rumah Sakit bersama Ajeng untuk melakukan tes HIV)
Perawat 2 : “Bagaimana dengan keputusan untuk melakukan Tes HIV nya pak?”
Tn. Firman : “Iya sus, saya sudah siap melakukan Tes HIV hari ini”
Perawat 2 : “Baik pak, silahkan tunggu diruang tunggu ya pak, nanti jika sudah giliran bapak
akan kami panggil”
Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya silahkan bapak tiduran di kasur yang telah disediakan
untuk melakukan pengambilan sample darah, saya akan menyiapkan alat-alat nya”
Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya lengan nya kami pasangkan turniket terlebih dahulu
untuk menekan aliran darah saat darah nya diambil”
Perawat 1 : “Kita berikan alkohol di tempat penyuntikan nya ya pak, dan selanjutnya kita
akan menyuntikan jarum untuk pengambilan darah nya, kemungkinan akan terasa sedikit nyeri,
ditahan ya pak”
Perawat 1 : “Baik pak, tabung sample darah sudah full. Selanjutnya tabung ini akan kita
kirim ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan apakah bapak positif atau negative HIV. Dan
hasilnya akan keluar 2 hari kemudian”
Tn. Firman : “Baik sus, kira-kira jam berapa saya dapat mengambil hasilnya sus?”
Perawat 1 : “Sekitar jam 09.00 pagi, bapak sudah boleh mengambil hasil tesnya di
laboratorium”
(Tn. Firman pun segera pulang ke rumah dan meninggalkan Rumah Sakit)
Tn. Firman : “Firman hari ini ada janji mau mengambil hasil tes HIV, Apa bapak sama ibu
mau ikut?”
Bapak : “Fir…..”
(Tn. Firman membuka pintu dan terkejut ternyata temannya yang datang)
Tn. Firman : “Oh ajeng heheh (sambil menggaruk kepalanya karena malu)
Tn. Firman : “Ayo masuk dulu, jeng. Ibu aku lagi siap-siap. Kamu duduk dulu ya”
Ibu : “Firman…bapak….”
Bapak : “Bapak ambil mobil dulu ya (segera pergi ke garasi untuk mengambil mobil)”
Firman : “ bu..pak.. kita langsung pergi ke ruang laboratorim ya, untuk mengambil hasil tes
firman “
Suster 1 : “ ooh pak firman ya, baik pak, ini hasil tes bapak. Sebelumnya izin kan saya untuk
membaca hasil tes ini “
( ibu,bapak,ajeng dan tuan firman pun memerhatikan suster tersebut,dengan perasaan yang
cemas terhdp hasil tes tsb )
Suster 1 : “ baik pak firman, hasil tes ini menunjukan bahwa bapak positive HIV “
( tn.firman langsung lemas dan menahan tangis mendengarkan suster membacakan hasil tes
yang menunjukan bahwa ia positiv HIV)
Ibu&bapak : “ APA SUSSS!!?? APA ITU TIDAK SALAH? KENAPA BISA SUS??