Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO

Pada suatu hari, Tn. Firman main bersama teman-temannya di caffe. Tiba-tiba dia merasa lemas
dan merasa pusing. Lalu, Tn. Firman memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Keesokan
harinya, dia merasa tubuhnya semakin tak berdaya. Seminggu kemudian, dia menghubungi
temannya untuk meminta bantuan di antarkan ke Rumah Sakit. Dengan tujuan melakukan
medical check-up dan konseling untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

(Tn. Firman menuju RS bersama temannya, kemudian bertemu dengan perawat untuk
melakukan pemeriksaan)

Tn. Firman : “Permisi sus”

Perawat 2 : “Iya pak, ada yang bisa saya bantu?”

Tn. Firman : “Saya mau berobat sus”

Perawat 2 : “Sebelumnya sudah pernah berobat disini pak?”

Tn. Firman : “Belum pernah sus”

Perawat 2 : “Kalau begitu bapak daftar dulu di tempat pendaftaran ya pak, setelah bapak
daftar silahkan duduk diruang tunggu, nanti akan dipanggil nama bapak”

Tn. Firman : “Baik sus”

(Tn. Firman melakukan pendaftran dan setelahnya menunggu diruang tunggu untuk menunggu
giliran nama nya di panggil untuk melakukan pemeriksaan)

Perawat 2 : “Bapak Firman, silahkan masuk”

Tn. Firman : “Baik sus”

(Tn. Firman masuk kedalam ruang periksa untuk melakukan pemeriksaan)

Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya siapa nama bapak dan berapa usia bapak?”

Tn. Firman : “Nama saya Firman sus, umur saya sekarang 28 tahun sus”

Perawat 1 : “Baik pak, apa keluhan yang bapak rasakan?”


Tn. Firman : “ Saya merasa sakit kepala, lemas, dan beberapa hari ini merasakan demam
dan mulai kehilangan nafsu makan”

Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya saya akan mengukur tekanan darah, nadi, pernafasan
dan suhu tubuh bapak”

Tn. Firman : “Iya sus, saya juga sering berkeringat di malam hari, membuat perasaan saya
tidak nyaman”

(Perawat 1 melakukan tindakan pengecekan tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh
kepada Tn. Firman. Dan perawat 2 mencatat hasil pemeriksaan)

Perawat 2 : “Berkeringat banyak dan kurang nafsu makan adalah salah satu gejala dari
penyakit HIV Pak, Tensi bapak 100/70 mmHg, Nadi 70X/menit, Pernafasan 17X/menit, dan Suhu
38,5 derajat celcius. Suhu tinggi yang menyebabkan bapak berkeringat”

Tn. Friman : “Hmm… Memang penyakit saya apa sus?”

Perawat 2 : “Menurut gejala yang bapak alami dan rasakan kami mendiagnosa ada
kemungkinan bapak mengalami penyakit HIV, kami sarankan untuk bapak melakukan tes HIV
dan memperbanyak istirahat”

Tn. Firman : “Apaaa sus?? Saya kemungkinan terkena HIV??”

Perawat 2 : “Itu hanya kemungkinan bapak, maka dari itu kami sarankan untuk bapak
melakukan tes HIV supaya mengetahui bapak positif atau negatif HIV ”

Tn. Firman : “Apa saja jenis tes HIV sus?”

Perawat 2 : “Tes HIV memiliki 3 jenis tes pak, yang pertama ada Tes Serologi yang terdiri
dari tes cepat, Tes ELISA (enzyme-linked immunisorbent assay), Tes Wastern Bolt. Yang kedua
ada Tes Virologi dengan PCR yang terdiri dari Tes HIV DNA Kualitatif yang biasa digunakan untuk
mendiagnosa pada bayi dan Tes RNA Kuantitatif. Yang ketiga Tes HIV antibodi-antigen pak”

Tn. Firman : “Lalu yang terbaik untuk saya yang berusia 28 tahun apa sus?”

Perawat 2 : “Kami menyarankan bapak melakukan Tes Serologi jenis Tes ELISA pak, untuk
mengetahui apakah bapak positif atau negatif HIV dengan jangka waktu hasil keluar Tes nya 1-
3 hari. Jika hasil Tes ELISA menunjukkan bapak positif HIV selanjutnya bapak melakukan Tes
Wastern Bolt untuk benar-benar memastikan bapak terkena penyakit HIV”

Teman Tn. Firman : “Lalu bagaimana dengan kelurganya dirumah sus? Bagaimana cara kami
memberitahu hal ini kepada mereka?”
Perawat 2 : “Silahkan bapak dan keluarga untuk membicarakan hal ini dengan keluarga
dirumah. Jika bapak memiliki kesulitan untuk menjelaskan kepada keluarga, kami dengan
senang hati akan membantu bapak untuk menjelaskan kepada keluarga bapak”

Teman Tn. Firman : “Baik sus, terimakasih”

Perawat 2 : “Sama-sama pak”

(Tn. Firman dan teman nya meninggalkan ruang pemeriksaan dan pulang menuju ke rumah.
Sesampainya dirumah, ibu Firman bertanya mengapa wajah nya pucat dan lesu)

Ibu Firman : “Kamu kenapa Fir? Kok wajah mu terlihat sangat pucat dan lesu”

Tn. Firman : “Tadi Firman dari Rumah Sakit bu ditemani Ajeng untuk memeriksa kondisi
Firman yang beberapa hari ini kurang sehat”

Ibu Firman : “Lalu bagaimana hasil pemeriksaan nya? Kamu sakit apa?”

Tn. Firman : “Firman di diagnosa kemungkinan terkena HIV bu”

(Ibu dan Bapak langsung syok mendengar pernyataan Firman)

Bapak : “Astagfirullah Firmannn… Kenapa kamu bisa didiagnosa kemungkinan terkena HIV?”

Tn. Firman : “Maaf pak”

Ibu Firman : “Sabarr pak, itukan hanya baru kemungkinan pak, kita doakan saja Firman tidak
kenapa-kenapa”

Bapak : “Iya bu betul”

(Keesokan harinya Tn. Firman kembali ke Rumah Sakit bersama Ajeng untuk melakukan tes HIV)

Tn. Firman : “Permisi sus”

Perawat 2 : “Iya bapak ada yang bisa saya bantu?”

Tn. Firman : “Iya sus saya yang kemarin kesini”

Perawat 2 : “Ohh bapak Firman ya?”

Tn. Firman : “Iya sus”

Perawat 2 : “Bagaimana dengan keputusan untuk melakukan Tes HIV nya pak?”

Tn. Firman : “Iya sus, saya sudah siap melakukan Tes HIV hari ini”
Perawat 2 : “Baik pak, silahkan tunggu diruang tunggu ya pak, nanti jika sudah giliran bapak
akan kami panggil”

Tn. Firman : “Baik sus”

(Tn. Firman menunngu diruang tunggu untuk melakukan Tes HIV)

Perawat 2 : “Bapak Firman, silahkan masuk”

Tn. Firman : “Baik sus”

(Tn. Firman masuk kedalam ruangan untuk melakukan tes HIV”

Perawat 1 : “Bapak ingin melakukan tes HIV pak?”

Tn. Firman : “Iya sus”

Perawat 1 : “Jenis tes apa yang ingin bapak gunakan pak?”

Tn. Firman : “Tes ELISA sus, sesuai yang disarankan sebelumnya”

Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya silahkan bapak tiduran di kasur yang telah disediakan
untuk melakukan pengambilan sample darah, saya akan menyiapkan alat-alat nya”

Tn. Firman : “Baik sus”

(Perawat 1 menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan pengambilan sample


darah)

Perawat 1 : “Baik pak, sebelumnya lengan nya kami pasangkan turniket terlebih dahulu
untuk menekan aliran darah saat darah nya diambil”

Tn. Firman : “Iya sus”

Perawat 1 : “Kita berikan alkohol di tempat penyuntikan nya ya pak, dan selanjutnya kita
akan menyuntikan jarum untuk pengambilan darah nya, kemungkinan akan terasa sedikit nyeri,
ditahan ya pak”

Tn. Firman : “Iya sus”

( Menunggu tabung sample darah full )

Perawat 1 : “Baik pak, tabung sample darah sudah full. Selanjutnya tabung ini akan kita
kirim ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan apakah bapak positif atau negative HIV. Dan
hasilnya akan keluar 2 hari kemudian”
Tn. Firman : “Baik sus, kira-kira jam berapa saya dapat mengambil hasilnya sus?”

Perawat 1 : “Sekitar jam 09.00 pagi, bapak sudah boleh mengambil hasil tesnya di
laboratorium”

Tn. Firman : “Baik sus, terimakasih”

(Tn. Firman pun segera pulang ke rumah dan meninggalkan Rumah Sakit)

Dua hari kemudian.

Tn. Firman : “Pak, bu…”

Bapak & Ibu : “Iya fir, ada apa?”

Tn. Firman : “Firman hari ini ada janji mau mengambil hasil tes HIV, Apa bapak sama ibu
mau ikut?”

Ibu : “Oh jadinya hari ini ya fir?”

Tn. Firman : “Iya bu, hari ini.”

Bapak : “Ya sudah bu, kita ikut saja”

Ibu : “Iya pak, ibu siap-siap dulu ya”

(Tiba-tiba terdengar ketukan pintu)

Bapak : “Fir…..”

Tn. Firman : “Iya pak, ada apa?”

Bapak : “Ada yang mengetuk pintu, kamu bukain ya”

Tn. Firman : “Iya pak”

(Tn. Firman membuka pintu dan terkejut ternyata temannya yang datang)

Tn. Firman : “Oh ajeng heheh (sambil menggaruk kepalanya karena malu)

Ajeng : “Hai Firman (sambil melambaikan tangan).”

Tn. Firman : “Ayo masuk dulu, jeng. Ibu aku lagi siap-siap. Kamu duduk dulu ya”

(Ajeng pun duduk dan menunggu di ruang tamu)

Ibu : “Loh sudah ada ajeng ternyata (sambil senyum).”


Ajeng : “Hehe iya bu.”

Ibu : “Firman…bapak….”

Tn. Firman : “Iya bu” (mendekati ibu)

Bapak : “Bapak ambil mobil dulu ya (segera pergi ke garasi untuk mengambil mobil)”

Ibu : “Yaudah ayo kita ke depan aja tunggu mobil”

(Mobil pun siap dan mereka bergegas pergi ke RS)

Sesampai nya di RS.

Firman : “ bu..pak.. kita langsung pergi ke ruang laboratorim ya, untuk mengambil hasil tes
firman “

Ibu&bapak : “ ayo nak.. “

(Ajeng,ibu dan bapak membuntuti firman sampai ke ruang laboratorium,sesampainya di ruang


laboratorium,Lalu Masuklah mereka ber3 ke dalam laboratorim dan bertemu dengan suster
yang bertugas di sana)

Firman : “ permisi sus,saya ingin mengambil hasil tes laboratorium saya “

Suster 2 : “ atas nama bapak siapa,umur berapa,Dan tes apa yg di ambil? ‘

Firman : “ atas nama firman 28 tahun tes ELISA sus (HIV)

Suster 1 : “ ooh pak firman ya, baik pak, ini hasil tes bapak. Sebelumnya izin kan saya untuk
membaca hasil tes ini “

( ibu,bapak,ajeng dan tuan firman pun memerhatikan suster tersebut,dengan perasaan yang
cemas terhdp hasil tes tsb )

Suster 1 : “ baik pak firman, hasil tes ini menunjukan bahwa bapak positive HIV “

( tn.firman langsung lemas dan menahan tangis mendengarkan suster membacakan hasil tes
yang menunjukan bahwa ia positiv HIV)

Ibu&bapak : “ APA SUSSS!!?? APA ITU TIDAK SALAH? KENAPA BISA SUS??

Suster 1 : “ ada beberapa penyebab seseorang bisa mengidap penyakit ini bu “


Ibu : “ knp sus, tolong jelaskan…” ( ibu berbicara sambil terisak, karna masih shock dengam hasil
tes anak nya )
Suster 1 : Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung darah dan cairan tubuh penderita,seperti
sperma, cairan vagina, dan ASI. Pada banyak kasus, penularan dapat melalui pemakaian jarum
suntik seperti pada pengguna narkoba suntik. Kasus lain adalah pada hubungan seksual, karena
sering terjadi luka kecil yang tidak disadari
Bapak dan ibu : “ya allah firman bagaimana bisa nak!!? apakah kamu menggunakan narkoba?
Atau malah ikut-ikut pergaulan bebas?? “
Firman : “ iya pak firman minta maaf, firman pernah melakukan hubungan intim dengan salah
satu teman perempuan firman “ ( firman menjawab dengan terisak dan gemetar )
Bapak dan ibu : “ YA ALLAH NAK “ (bapak menghela nafas panjang sedangkan ibu masih
terisak)
Bapak : “ Sus, tolong jelaskan mengenai penyakit HIV yang di derita anak saya ini “
Suster 1 : “ baik bapak, suster windi akan membantu manjelaskan nya “
Suster 2 : “ baik ibu…bapak.. saya akan menjelaskan sedikit mngenai penyakit ini.
( ibu,bapak, ajeng dan tn firman mulai memperhatikan penjelasan dri suster trsb )
Suster 2 : “ HIV atau (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi
serius yang disebut AIDS AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini,
kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Bapak : “ lalu bagaimana cara pengobatan anak saya sus, apakah penyakit ini mematikan,
bisakah ia sembuh?? “ ( bapak memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada suster)
Suster 2 : “ Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS pak…. Akan tetapi,
ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan
harapan hidup penderita HIV. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat antiretroviral
(ARV). Obat tersebut melawan infeksi HIV dan memperlambat penyebaran virus di dalam
tubuh. Biasanya, pengobatan dilakukan dengan menggunakan kombinasi beberapa macam obat.
Jika penderita HIV tidak mendapatkan pengobatan, maka HIV dapat menjadi AIDS dalam waktu
10 hingga 15 tahun.
Bapak : “ apa tindakan selanjut nya yang harus anak saya jalani sus “
Suster 1 : “ karna melihat gejala-gejala tuan firman yang benar-benar memprihatinkan, kami
menganjurkan isolasi dirumah sakit selama 2 hari pak.. jika dikemudian hari tn firman keadaan
nya kembalu normal,maka tn firman diperbolehkan untuk pulang, lalu untuk pengoabatan
selanjutnya tn firman hanya butuh kontrol saja atau rawat jalan pak.. “

Anda mungkin juga menyukai