Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ANUGRAH ALKA RAMADHAN

NIM : A1A018018

Masalah dan Isu Sosial di Perkotaan

1. Kemiskinan

a.) Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan didefinisikan sebagai keadaan makhluk sosial dalam hal ini manusia
sebagai individu atau kelompok yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya dalam mempertahankan diri secara ekonomi dan
mengembangkan taraf hidupnya menjadi lebih baik.

b.) Karakteristik Kemiskinan

Kekurangan tingkat dasar kebutuhan manusia sangat tinggi termasuk air minum yang
aman, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi.
Kemiskinan umumnya dilukiskan sebagai rendahnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Di Indonesia pengukuran kemiskinan menggunakan kriteria dari
BPS. BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar. Secara tata bahasa, masalah
kemiskinan akan sulit dan sangat tidak mudah untuk di terjemahkan. Akan tetapi,
jika dilihat melalui kacamata ekonomi dan nonekonomi, pengukuran tingkat
kemiskinan dilakukan dengan menilai apakah individu terpuaskan dalam pemenuhan
dari keadaan finansial. Secara finansial kita dapat menilai apakah individu atau
kelompok tersebut memiliki tingkat pendapatan yang baik atau tidak bahkan
mungkin penguasaan akan akses ekonomi di lingkungannya. Adapun secara
nonekonomi, yang menjadi titik ukuran dalam masalah kemiskinan adalah perasaan
yang dimiliki oleh individu tersebut akan ada dan juga daya yang dimiliki, dengan
memiliki penghasilan rendah maka individu dan kelompok tersebut akan memiliki
ketidakberdayaan dan juga keputusan dalam menjalani hidup.
c.) Faktor Penyebab Kemiskinan

Faktor yang turut berperan dalam kemiskinan adalah inflasi dan pengeluaran
pemerintah. Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan masyarakat berpendapatan tetap
akan tergerus daya belinya sehingga bagi masyarakat miskin akan semakin sulit
untuk memenuhi segala hak hidupnya. Sementara itu, berbicara kebijakan
pemerintah terkait fiskal yang digunakan untuk kepentingan publik dalam hal ini
masyarakat miskin pada khususnya, kebijakan tersebut dapat digunakan sebagai
alternatif dalam mengurangi tingkat kemiskinan suatu negara.

d.) Dampak Kemiskinan

1. Tingginya tingkat pengangguran yang diakibatkan oleh pendidikan dan


keterampilan yang rendah, meningkatnya biaya pendidikan berakibatkan pada
semakin sulitnya masyarakat memenuhi kebutuhan akan pendidika sesuai
yang diharapkan oleh dunia industri, ini menyebabkan masyarakat sangat sulit
untuk mengembangkan taraf hidupnya dan sangat tidak memungkinkan
memiliki pekerjaan yang layak guna menopang kebutuhan dan keperluan
hidupnya.
2. Praktik kejahatan dan timbulnya berbagai kriminalitas pada masyarakat
mengindikasikan bahwa ini efek dari masalah kemiskinan. Kurang memiliki
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup mengakibatkan sebagian
masyarakat mengambil jalan pintas dan tidak memperdulikan keselamatan
orang lain dan diri juga keluarganya. Selain itu, didukung keterbatasan akan
pemahaman agama tentang halal dan haramnya harta yang dihasilkan
masyarakat nekat melakukan tindak kriminalitas pada sesama masyarakat
dengan alasan klasik yang sangat mendesak akan pemenuhan kebutuhan
hidup.
2. Rasialisme
a.) Pengertian Rasialisme

Rasialisme adalah suatu penekanan pada ras atau pertimbangan rasial. Kadang istilah
ini merujuk pada suatu kepercayaan adanya dan pentingnya kategori rasial. Dalam
ideologi separatis rasial, istilah ini digunakan untuk menekankan
perbedaan sosial dan budaya antar ras. Walaupun istilah ini kadang digunakan
sebagai kontras dari rasisme, istilah ini dapat juga digunakan
sebagai sinonim rasisme. Rasialisme biasanya merujuk pada suatu gerakan
sosial atau politik yang mendukung teori rasisme. Rasialisme menunjukkan suatu
ketertarikan kuat pada isu-isu ras tanpa konotasi-konotasi. Para rasialis menyatakan
bahwa fokus mereka adalah pada kebanggaan ras, identitas politik, atau segregasi
rasial.

b.) Penyebab Rasialisme

1. Sosialisasi dalam Keluarga

Apa saja yang diajarkan orang tua pada anaknya, akan melekat dalam diri
anaknya. Hal itu berarti, orang tua menjadi satu di antara faktor penyebab
rasisme muncul. Hal ini tentu bisa terjadi rantai kebencian yang tidak putus
karena terus didoktrin antargenerasi.

2. Keputusan Kebijakan Pemerintah

Umumnya, penyebab rasisme yang paing sering terjadi karena keputusan


kebijakan pemerintah, termasuk di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh
keotoriteran dari pemimpin dalam pemerintah.

3. Budaya serta Adat Istiadat

Budaya dan adat istiadat setiap pelosok daerah atau bangsa tentu berbeda-beda
yang otomatis memengaruhi pikiran, pemahaman serta perasaan antargolongan.
c.) Cara Menghindari Sikap Rasialisme

1. Melihat segala hal dari sudut pandang orang lain. Bila berada dalam posisi
mereka, kira-kira apa yang kamu rasakan?

2. Menyadari bahwa setiap orang berbeda. Jadi, kamu tidak akan terjebak dalam
stereotip.

3. Jika terlanjur memiliki stereotip, ubahlah sedikit demi sedikit. Atau, cobalah
merespons orang lain dengan cara yang lebih baik.

3. Kriminalitas

a.) Pengertian Kriminalitas

Kriminalitas merupakan segala tindakan atau sesuatu yang dilakukan individu,


kelompok, ataupun komunitas yang melanggar hukum atau suatu tindakan
kejahatan, sehingga mengganggu keseimbangan atau stabilitas sosial dalam
masyarakat.

b.) Ciri-ciri Kriminalitas

1. Sistem yang Tidak Adil

Secara naluriah, manusia adalah pencemburu, terutama dalam hal kekayaan dan
kekuasaaan. Oleh sebab itu, kesenjangan yang lahir diikuti oleh aksi-aksi kriminal
untuk menyetarakan atau mengimbanginya.

2. Suasana atau Lingkungan yang Individualis

Seringkali, individu yang dari lingkungan individualis akan terjun bebas menjadi
seorang kriminal. Oleh karena itu, lingkungan tadi mengarahkannya untuk egois
dan menomersatukan dirinya dengan lingkungan sekitar.

3. Kemiskinan yang di Derita


Problem klasik dalam kehidupan dari ciri-ciri kriminal adalah alasan kemiskinan.
Seringkali dilontarkan sebagai tameng dan pembenaran dari setiap pelaku
kriminal yang tertangkap dan berharap mendapat keringanan dari jeratan hukum.

c.) Penyebab Kriminalitas

1. Urbanisasi Serta Industrialisasi

Keadaan yang diakibatkan dari urbanisasi dan industrialisasi di suatu Negara


misal Negara berkembang, pasti berada dalam posisi dilema perpindahan. Hal ini
karena akan mengakibatkan ledakan penduduk yang nantinya menjadi penyebab
naiknya tingkat kriminalitas.

2. Kondisi-Kondisi Sosial

Beragam kondisi sosial sebagai penyebab kriminalitas yang merugikan kehidupan


manusia. Misalnya, beragam jenis pengangguran, kemiskinan yang makin
menjamur, kondisi lingkungan yang mendukung individu melakukan kejahatan,
kepincangan sosial, tekanan mental serta kebencian.

3. Moral

Kunci dari individu atau kelompok melakukan atau tindakan melakukan


kriminalitas adalah karena moralitas. Oleh karena, moral atau moralitas tentang
opini seseorang mengenai sesuatu. Dalam hal ini, kriminalitas terjadi bukan
karena ada celah namun dari penilaian baik atau buruk dari seseorang.

4. Kesehatan

Beberapa masalah dan tantangan di dunia kesehatan Indonesia, serta strategi


pemerintah dalam mengatasinya:

1. Kematian Ibu Akibat Melahirkan

Saat ini, angka kematian ibu ketika melahirkan sudah mengalami penurunan. Namun,
jumlahnya tetap masih jauh dari target yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh
kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak
sehat, dan faktor-faktor lainnya. Menurut data, penyebab utama kematian ibu adalah
hipertensi, kehamilan dan perdarahan postpartum. Selain itu, kondisi yang sering kali
menyebabkan kematian ibu adalah penanganan komplikasi, anemia, diabetes, malaria,
dan umur yang terlalu muda. Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah tengah
menggencarkan program pembangunan puskesmas, diiringi pula dengan peningkatan
kualitas pelayanannya. Pemerintah juga sedang menciptakan pola keanekaragaman
makanan untuk gizi ibu hamil. Program KB yang dicanangkan juga digunakan untuk
menurunkan angka kematian ibu.

2. Kematian Bayi, Balita, dan Remaja

Dalam 5 tahun terakhir, angka kematian bayi dan balita memang sudah mengalami
penurunan. Namun serupa dengan angka kematian ibu akibat melahirkan, ini masih
jauh dari target. Penyebab kematian utama pada bayi dan balita adalah Intra Uterine
Fetal Death (IUFD) dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan untuk balita,
penyebab kematian utama yang dialami adalah pneumonia dan diare. Artinya, faktor
lingkungan serta kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan sangat memengaruhi
kondisi bayi. Maka dari itu, untuk menangani tantangan ini pemerintah akan
menciptakan langkah-langkah persiapan untuk calon ibu, agar mereka benar-benar
siap menghadapi kehamilan dan persalinan. Untuk remaja, penyebab kematian utama
di samping kecelakaan transportasi adalah DBD dan tuberkulosis. Umumnya ini
disebabkan karena penggunaan tembakau atau rokok. Untuk menanggulangi masalah
ini, pemerintah menetapkan pelaksanaan UKS yang diwajibkan di setiap sekolah
untuk mempromosikan masalah kesehatan. Prioritas program UKS adalah perbaikan
gizi usia sekolah, kesehatan reproduksi, dan deteksi dini penyakit tidak menular.

3. Meningkatnya Masalah Gizi Buruk

Saat ini, ternyata masalah gizi di Indonesia masih sangat kompleks. Tidak hanya
masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus
ditangani dengan serius. Kondisi stunting (pendek) sendiri disebabkan oleh
kemiskinan dan pola asuh yang tidak tepat, sehingga mengakibatkan kemampuan
kognitif tidak berkembang secara maksimal, mudah sakit, maupun berdaya saing
rendah. Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan
pertumbuhan yang serius ini bisa merusak masa depan mereka. Apalagi,
jika stunting terjadi lewat dari 1.000 hari, dampak buruknya bisa sangat sulit diobati.
Untuk mengatasi masalah stunting, pemerintah mengadakan program sosialisasi
kepada masyarakat agar dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu dan anak.
Pemerintah menetapkan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan, terhitung sejak
konsepsi hingga anak berusia 2 tahun.

5. Pendidikan
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan
antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan
Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian
pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks
pengembangan manusia Indonesia makin menurun. kualitas pendidikan di Indonesia
berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Penyebab rendahnya mutu
pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan
standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di
Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan
yaitu, rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, rendahnya kesejahteraan
guru, rendahnya prestasi siswa, maupun mahalnya biaya pendidikan.
Solusi untuk permasalahan tersebut secara garis besar yang dapat diberikan
yaitu, Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut
perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing
secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa
Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan
meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.Dengan meningkatnya kualitas
pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya
dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di
dunia internasional.
6. Pencemaran / Polusi

a.) Penyebab Terjadinya Pencemaran

• Asap dan emisi dari kendaraan bermotor

Sebenarnya sungguh disayangkan bahwa sangat banyak kendaraan bermotor


yang bisa dibeli dengan harga yang rendah. Harga kendaraan yang murah
tersebut mengakibatkan banyaknya orang yang bisa membeli dan mempunyai
kendaraannya sendiri. Dengan semakin banyaknya populasi kendaraan pribadi
di jalan raya mengakibatkan terjadinya peningkatan asap gas buang atau emisi
dari kendaraan tersebut.

• Polusi dan gas buang dari industri dan pabrik

Awalnya industri dan pabrik mengandalkan sumber daya dari batu bara sebagai
bahan bakar untuk mengoperasikan mesin industri. Hasil emisi dari
penggunaan batu bara tersebut sangatlah membahayakan bagi lingkungan.
Selain itu juga pabrik dan industri umumnya mempunyai limbah buangan akhir
yang harus diolah dan dibuang dengan baik. Akan sangat berbahaya apabila
terjadinya kebocoran dalam pengolahan limbah karena bisa berdampak buruk
bagi tanah dan lingkungan sekitarnya.

• Pembuangan sampah sembarangan

Minimnya kesadaran dari masyarakat untuk membuang sampah dengan benar


pada tempat pembuangan berhasil menyebabkan pencemaran lingkungan.
Sampah yang dibuang secara sembarangan juga bisa menjadi sumber penyakit
berbahaya oleh karena itulah perlunya sebuah kesadaran dari setiap individu
agar mulai membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Rasialisme

https://www.bola.com/ragam/read/4433932/pengertian-rasisme-sejarah-penyebab-
dan-cara-menghindarinya

https://dosensosiologi.com/pengertian-kriminalitas/

https://www.guesehat.com/6-masalah-kesehatan-terbesar-di-indonesia

https://www.kompasiana.com/barlyputra/54f5f1a4a333116a018b4601/artikel-
permasalahan-pendidikan-di-indonesia

https://www.rumah.com/panduan-properti/pencemaran-lingkungan-jenis-penyebab-
dan-cara-pencegahannya-27587

Anda mungkin juga menyukai