Anda di halaman 1dari 2

Marga Di Indonesia

A. Pengertian Marga
Marga adalah nama dan pertanda dari keluarga mana seseorang itu berasal. Marga
lazim terdapat dibanyak kebudayaan di dunia. Marga yang terpengaruh oleh kebudayaan
umumnya terletak di belakang, sehingga sering disebut dengan nama belakang.
Kebalikannya, pada kebudayaan Tionghoa dan Asia Timur, menaruh marga di depan. Ada
juga kebudayaan yang dulunya tidak menggunakan marga, misalnya suku Jawa di Indonesia,
walapun kini sudah ada yang mengadopsi nama dalam keluarga.
B. Latar Belakang Adanya Marga
Marga menjadi identitas dalam masyarakat dan adat. Marga diturunkan dari ayah
kepada anak-anaknya (patriarki). Marga turun-temurun dari kakek kepada bapak, kepada
anak, kepada cucu, kepada cicit, dst.. Marga lebih sering digunakan daripada nama, biasanya
nama disingkat saja, contoh: Hamonangan Marbun lebih sering menjadi H. Marbun.
C. Peran Marga dalam Masyarakat
1. Marga menandakan silsilah keturunannya
Silsilah disini sebagai identitas diri dalam pergaulan, serta etika dan tata krama dalam
memanggil seseorang (bila satu marga).
2. Marga sebagai bukti penerus keturunan
Melalui marga, orang dapat menemukan saudara seketurunannya baik itu sesama
laki-laki maupun perempuan. Dengan mengenal marga orang akan menjadi akrab.
Mereka akan menjadi akrab jika menemukan marga yang sama.
3. Marga dapat menentukan jodoh
4. Marga juga bisa mendekatkan hati orang yang baru kenal
Dengan saling memberitahukan marga, maka lebih gampang untuk mendekatkan diri,
sehingga bisa saling akrab satu sama lain.
5. Punya marga berarti punya posisi dalam adat.

D. Fungsi Marga
1. Sebagai identitas.
Untuk memudahkan orang satu marga untuk mengenal siapa saja yang "sama"
dengan dia. Marga sebagai identity role playing di dalam kehidupan adat.
2. Di dalam suku, marga memudahkan posisi tiap orang supaya ketika berkenalan
mereka mempunyai gambaran bahwa dari mereka kekerabatannya bagaimana. Jika
lelaki lebih tua, apakah dia dipanggil bapak, abang (impal/silih/senina), atau om
(mama/kila). Jika perempuan lebih tua, apakah ibu, tante (bibi/mami), atau kakak
(impal/turang impal/turang).
3. Untuk menghindari perkawinan Incest  atau yang masih memiliki hubungan sedarah.
Di Manado haram hukumnya untuk menikah dengan orang yang memiliki marga
yang sama dengan kita.
4. Nama marga nantinya akan dipakai untuk identitas orang yang akan menikah.
Ketika menikah marga istri akan digantikan oleh marga keluarga suami.
E. Apakah ada warga yang dikeluarkan dari marga
Ada, jika warga tersebut telah melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh setiap marga.
Seperti dalam marga di pulau Miangas jika ada yang menikah dalam satu marga atau sejenis,
mereka akan dikeluarkan dari marga tersebut.
Contoh yang kedua yaitu pada kasus Ruhut Sitompul yang dikeluarkan dari marga
Bataknya. Ia dikeluarkan karena adanya laporan dari istrinya yang bermarga Tobing bahwa
Ia tidak mengakui sebagai istri sahnya dan Ruhut juga mengatakan bahwa hubungan mereka
berdua hanya kumpul kebo. Hal tersebut bertentangan dengan aturan atau adat yang dimiliki
oleh marga Sitompul di Batak. Dalam tatanan adat istiadat Batak, termasuk salah satu suku
yang menjunjung tinggi (moral), kumpul kebo teramat hina, tabu, dan najis. Pada akhirnya
Ruhut dikeluarkan dari marga Sitompul, jika ia ingin mengadakan pesta, memakai pakaian
adat marga tesebut, ia tidak akan pernah diakui lagi.
F. Syarat untuk Mendapatkan Marga
Syarat untuk mendapatkan marga bagi orang yang tidak memiliki marga yaitu, jika Ia
perempuan Ia bisa menikahi laki-laki yang keluarganya memiliki marga, ketika Ia sudah
menikah, otomatis ia langsung memiliki marga. Contohnya anak Bapak Jokowi, Kahiyang
Ayu yang menikahi orang Batak, dan ia mendapatkan marga Boru Siregar. Bagi laki-laki
yang tidak memiliki marga juga sama, ia akan mendapatkan marga dari keluarga si
perempuan. Biasanya untuk mendapatkan marga, harus melalui berbagai proses, seperti
upacara Mangain yang ada di Batak dan masih banyak lagi.
G. Hubungan dengan Status Sosial
Ada marga yang mementingkan status sosial, namun adapula yang tidak mementingkan
status sosial. Contoh marga dengan status sosial adalah marga yang ada di Lombok. Di
masyarakat Lombok terdapat marga yang menandakan bahwa orang itu adalah keturunan
bangsawan, yaitu “Lalu” adalah marga untuk pria, dan “Baiq” adalah marga untuk wanita
keturunan bangsawan yang diletakkan di depan nama.
Referensi:
BatakNesia Channel. 2019. Kamu Harus Tahu! 9 Alasan Marga Sangat Penting Bagi Orang Batak. Diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=K7fXNofX7g8 pada 3 September 2020.
Ginting, Adi P. 2019. Apa Fungsi dari Menggunakan Marga. Quora diakses dari https://id.quora.com/Apa-fungsi-dari-
menggunakan-nama-marga pada 9 September 2020.
Tribunnews. 2011. Ruhut Sitompul Terancam Dipecat sebagai Warga Batak. Diakses dari https://manado.tribunnews.com pada 9
September 2020.
Dokend G. 2015. Ini Syarat Nikahi Seorang Batak. Diakses dari https://toppernick.wordpress.com/ pada 9 September 2020.
Kurniawati, Devi R., Mulyani Sri. 2012. Daftar Nama Marga/Fam, Gelar Adat dan Gelar Kebangsawanan Di Indonesia. Jakarta
: Perpustakaan Nasional RI.

Anda mungkin juga menyukai