PEMAHAMAN ETIKA
DISUSUN OLEH :
SURABAYA
2021
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Etika Bisnis................................................................................................3
2.2 Tujuan Etika Bisnis......................................................................................................4
2.3 Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis....................................................................4
2.4 Prinsip dalam Etika Bisnis...........................................................................................5
2.5 Etika Bisnis Dalam Kehidupan Bisnis.........................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8
i
BAB I
PENDAHULUAN
Etika dimulai pada abad ke lima sebelum masehi. Berbagai mazhab di yunani yang
ditandai dengan kehadiran Socrates, yang mengatakan bahwa kebaikan itu adalah
pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh akal budi dan
buruk itu apabila dikuasai oleh hawa nafsu (Franz Magnis Suseno, 1997:19). Etika merupakan
filsafat praktis, artinya filsafat yang ingin memberikan penyuluhan kepada tingkah laku
manusia dengan memperlihatkan apa yang harus kita lakukan. Sifat praktis itu bertahan
sepanjang sejarah filsafat.
Sejarah etika sudah sering digambarkan dan sempat mengisi beberapa buku tebal. Bahkan
banyak gejala menunjukkan bahwa di zaman kita minat terhadap etika tidak berkurang tapi
justru bertambah. Sebabnya tentu karena kita lebih dari generasi-generasi sebelumnya yaitu
dengan menghadapi berbagai masalah moral yang baru dan berat. Masalah-masalah itu
ditimbulkan karena perkembangan pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga
karena perubahan sosio-budaya yang mendalam dan pada waktu yang bersamaan berlangsung
dimana-mana dalam masyarakat modern. Maka dari itu pemahaman etika yang sangat
mendalam itu sangat diperlukan.
1.3 Tujuan
Ada beberapa alasan mengapa seorang profesional seperti akuntan perlu mempelajari
etika. Duska dan Duska (2006) menjelaskan beberapa alasan mengapa seorang akuntan
mempelajari etika :
1
a. Beberapa keyakinan yang dimiliki seseorang tidak cukup kuat, dikarenakan keyakinan
yang dimiliki bersangkutan sangat sederhana dalam menghadapi berbagai permasalahan
yang kompleks.
b. Dalam beberapa situasi, konflik antar prinsip-prinsip etika sangatlah sulit untuk
emnentukan apa yang harus dilakukan berkaitan dengan tindakan yang beretika atau tidak
beretika.
c. Banyak kaum profesional yang tidak memiliki keyakinan yang cukup atau hanya
berpegang pada nilai-nilai yang terbatas.
d. Alasan untuk mempelajari etika yang lain adalah untuk memahami apakah dan mengapa
pendapat dari kaum profesional itu dijadikan pegangan.
e. Terakhir alasan untuk mempelajari etika adalah untuk belajar menentukan prinsip-prinsip
etika dasar yang dapat diterapkan untuk suatu kegiatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di
Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral
perilaku manusia dan peraturan-peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan
manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan
menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. Penerapan
prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip etika bisnis itu kita
dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia
bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak.
Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis. Dalam
hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi
publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan. Etika
bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan multinasional,
jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain. Masalah etika dalam bisnis dapat
diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: Suap (Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan
(Deception), Pencurian (Theft), Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), yang
masing-masing dapat diuraikan berikut ini:
a. Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima atau meminta
sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam
melaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang
dengan membeli pengaruh.
b. Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan
menggunakan jabatan atau ancaman. Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit
kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan industri terhadap seorang individu.
c. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan
mengucapkan atau melakukan kebohongan.
3
d. Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita
atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut
dapat berupa property fisik atau konseptual.
3
e. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau
penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin,
kewarganegaraan, atau agama. Suatu kegagalan untuk memperlakukan semua orang
dengan setara tanpa adanya perbedaan yang beralasan antara mereka yang 'disukai' dan
tidak.
4
sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal
ini, etika bisnis lebih bersifat makro, yang karena
4
itu barang kali lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika
bisnis berbicara mengenai monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktek-praktek semacamnya yang
akan sangatmempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan juga baik
tidaknya praktek bisnis dalam sebuah negara.
5
mungkin agar kepercayaan konsumen atau pihak lain terhadap perusahaan tetap ada.
Dengan pengertian lainnya, seseorang atau pelaku bisnis harus memberikan dorongan
terhadap diri sendiri dalam berbisnis untuk memunculkan rasa bangga. Hal ini
biasanya dapat terlihat dari perilaku pembisnis
6
perusahaan yang bangkrut. Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak,
tetapi upaya untuk menegakan etik perlu digalakkan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari semua kajian dan dari praktik yang sudah banyak terjadi dalam kehidupan bisnis
tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para
pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis yang baik dan tidak melakukan hal-hal yang bisa
merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut. Etika bisnis mengajak para pelaku
bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas
dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal
ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu
muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta
tanggungjawab etis bagi pelakunya Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan
prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang
kompleks dalam bisnis.
3.2 Saran
Dari uraian diatas saran yang dapat dipaparkan adalah tanamlah berperilaku etika sejak
dini, karena etika sangat berguna yaitu etika mencerminkan sikap atau perilaku seseorang.
Dan sedangkan etika bisnis sangat diperlukan dan wajib dimiliki oleh setiap orang yang
tergabung dalam suatu perusahaan atau organisasi.
7
DAFTAR PUSTAKA
kadek-merta-jiwa20011994.blogspot.com/pemahaman-etika/
bellalaydrus361.wordpress.com/ETIKA-BISNIS/
https://salamadian.com/pengertian-etika-bisnis/
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2014/12/contoh-makalah-etika-bisnis.html