Makalah Bakteri
Makalah Bakteri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri banyak sekali disekitar kita, baik baktei yang menguntungkan dan
penyakit, dari penyakit yang biasa saja hingga penyakit yang sangat berbahaya.
ditambah lagi dengan kemajuan iptek yang dapat memanfaatkan bakteri dengan
sebaik mungkin.
pembusukan bahan makanan yang dapat mengeluarkan output atau hasil seperti
memanfaatkannya.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang bakteri dan agar dapat membedakan
bakteri yang menguntungkan dan yang merugikan maka kita harus lebih
mengenal serta menambah pengetahuan kita tentang bakteri. Serta dapat bakteri
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini
disusun dengan tujuan :
D. Manfaat Makalah
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Ekologi Bakteri
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara mahluk hidup dengan
lingkungannya baik biotik ataupun abiotik (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi).
Bakteri dalah oragnisme bersel tunggal yang hidup bebas dan mampu
bereproduksi sendiri tenrapi menggunakan hewan sebagai pejamu untuk
mendapatkan makanan. Bateri tidak memiliki inti sel. Bakteri terdiri atas
sitoplasma yang dikelilingi oleh sebuah dinding sel yang saku yang terbuat dari
suatu zat khusus yang disebut peptidoglikan. Di dalam sitoplasma terdapat
terdapat materi genetik, baik DNA maupun RNA, dan struktur intrasel yang
diperlukan untuk metabolisme energi (Corwin, 2009).
4
5
B. Morfologi Bakteri
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk tubuh atau bentuk
fisik. Sedangkan morfologi bakteri adalah ilmu yang mempelajari tentang bagian-
bagian bakteri atau bentuk tubuhnya.
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
7. Pili/fimbrae
Meruakan rambut pendek dan keras. Dimiliki oleh beberapa kuman gram
negatif.
8. Endospora
Paling sering dibentuk oleh bakteri batang gram positif. Merupakan bakteri
dalam bentuk istirahat. Sangat resisten terhadap panas, kekeringan dan zat
kimiawi. Spora tersiri dari core, dinding spora, korteks, coat dan ekspoporium.
C. Karakteristik Bakteri
1. Organisme uniselluler.
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel).
3. Umumnya tidak memiliki klorofil.
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
10
D. Reproduksi Bakteri
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan
seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan
pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan
konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota
lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel
sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi
genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan
bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
1. Rekombinasi Genetik
Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung DNA di anatara dua
sel bakteri melalui proses berikut:
a. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri
yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas
sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak
terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa
spesies saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus,
Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri
menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang
menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal
11
antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini
pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
b. Transduksi
c. Konjugasi
2. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya. Pembelahan binermirip mitosis pada sel eukariot. Badanya,
pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan
kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
a. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
c. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang
segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri
yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian
merupakan bentuk koloni.
13
E. Klasifikasi Bakteri
tahun 1947, buku tersebut diterbitkan keenam kalinya dengan nama ”Bergey’s
Manual of Determinative Bacteriology”(Waluyo, 2005).
Saat ini yang dipakai sebagai acuan yaitu pada klasifikasi Bergey’s
tahun1994 edisi ke-9. Kelompok bakteri secara garis besar digolongkan menjadi 4
kategori besar, yakni :
1. Kategori Besar I
Eubacteria Gram negatif dengan dinding sel, yang terdiri dari 16 Grup.
diamati dengan mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu.
Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda
dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan
pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan
prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.
2. Kategori Besar II
Eubacteria Gram positif dengan dinding sel, yang terdiri dari 6 Grup.
mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah
muda. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang
berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini
ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan
merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-positif)
1. Homogen dan tebal (20-80 nm) serta sebagian besar tersusun dari
peptidoglikan. Polisakarida lain dan asam teikoat dapat ikut menyusun
dinding sel.
2. Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran dam dan luar, serta adanya
membran luar (7-8 nm tebalnya) yang terdiri dari lipid, protein, dan
lipopolisakarida Bentuk sel.
3. Bulat, batang atau filamen
4. Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti tand koma, heliks atau
filamen; beberapa mempunyai selubung atau kapsul Reproduksi
5. Pembelahan biner
6. Pembelahan biner, kadang-kadang pertunasan Metabolisme
7. kemoorganoheterotrof
8. Fototrof, kemolitoautotrof, atau kemoorganoheterotrof Motilitas
17
Bila diamati dengan mikroskop, bakteri gram positif akan berwarna ungu.
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum
pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi
dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut
tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam
teikhoat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif)
Berikut ini adalah perbedaan karakteristik dari bakteri Gram positif dan
negatif:
(http://www.slideshare.net)
4. Kategori Besar IV
Karakteristik archaebacteria:
1. Hidup pada habitat ekstrim, seperti sumber air panas dan telaga garam
2. Bereproduksi dengan cara pembelahan biner, pembelahan berganda,
pembentukan tunas dan fragmentasi(http://www.slideshare.net/).
F. Fisiologi Bakteri
G. Metabolisme Bakteri
1. Bakteri aerob
23
2. Bakteri anaerob
Anaerob artinya “hidup tanpa udara”. Perkembangan bakteri anaerob ini
terjadi pada tempat-tempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung
oksigen. Kuman-kuman ini normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan
dan vagina serta pada kulit. Umumnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
bakteri anaerob adalah gas gangren, tetanus dan botulisme. Bakteri anaerob dapat
menyebabkan infeksi jika barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding
usus) mengalami kerusakkan akibat pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya
24
sistem kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh,
tetapi kadang-kadang bakteri tersebut mampu berkembang dan menyebabkan
infeksi. Bagian tubuh yang mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai
aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang disenangi oleh bakteri
anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Keadaan
yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit pembuluh
darah, keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh.
Misalnya:
a. Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi,
rahang, tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.
b. Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada
salaput pembungkus paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru
(bronkiektasis).
c. Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut membentuk abses,
radang selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus buntu
(apendisitis).
d. Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses panggul,
penyakit radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta
infeksi panggul yang diikuti keguguran atau persalinan prematur.
e. Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus pada
penderita diabetes, gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah
dalam dan jaringan serta luka infeksi akibat gigitan.
f. Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan abses
pada otak dan susunan saraf pada tulang belakang.
g. Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam aliran darah
penderita yang sakit (keadaan ini disebut bakteremia).
Fotosintesis bakteri, Sel mikroba prokaryotik (bakteri dan
sianobakteri/cyanobacteria) memiliki tipe metabolisme fototrof sehingga mampu
berfotosintesis. Seperti tanaman tinggi, fotosintesis memerlukan sinar matahari
(foton cahaya) dan pigmen. Pigmen fotosintesis mikoba dibagi dalam dua
25
Struktur fotosintetik bakteri ungu terdiri dari pusat reaksi, pemanen cahaya,
sitokrom bc1, dan kompleks Adenosin trifosfatase (ATPase). Dalam membran
fotosintetik, bakterioklorofil berasosiasi dengan protein membentuk kompleks
antara 50-300 molekul. Hanya sebagian kecil yang berfungsi mengonversi energi
cahaya menjadi Adenosin trifosfat (ATP), yaitu pusat reaksi. Pusat reaksi ini
dikelilingi oleh antena klorofil yang berfungsi memanen cahaya dan
meneruskannya ke pusat reaksi. Pusat reaksi terdiri atas tiga polipeptida subunit
L,M, dan H yang berfungsi mengikat kompleks pusat reaksi. Kompleks pusat
reaksi terdiri dari empat buah bakterioklorofil, bakteriofeofitin, beberapa kuinon,
dan karotenoid. Sintesis ATP selama aliran elektron fotosintesis terjadi karena
adanya daya dorong proton sebagai akibat aliran elektron dan aktivitas ATPase.
Aliran elektron yang membentuk ATP ini berbentuk sirkuler, sehingga disebut
fosforilasi siklik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Rhodobacter_sphaeroides)
2. Bakteri hijau
Cyanobacteria, dikenal pula sebagai sianobakteri , bakteri biru-
hijau, ganggang biru-hijau (Cyanophyceae), serta ganggang biru, adalah filum
(atau divisi) bakteri autotrof fotosintetik. Cyanobakteri adalah satu-satunya
kelompok organisme yang mampu mereduksi nitrogen dan karbon dalam kondisi
dengan oksigen (aerob) maupun tanpa oksigen (anaerob). Mereka melakukannya
dengan mengoksidasi belerang (sulfur) sebagai pengganti oksigen. Penyematan
nitrogen dilakukan dalam bentuk heterosista, sementara penyematan karbon
dilakukan dalam bentuk sel fotosintetik, menggunakan pigmen klorofil (seperti
tumbuhan hijau) maupun fikosianin (khas kelompok bakteri ini).
27
Genetika adalah salah satu cabnag keilmuan biologi tentang pewaris sifat pada
organisme. Bidang kajian genetika dimulai dari tingkat molekuler hingga tingkat
1. Materi Genetika
Material genetik bakteri terdiri atas kromosom dan plasmid. Keduanya terdiri
atas DNA. Dua fungsi utama materi genetik adalah replikasi dan ekspresi.
Material genetik harus bereplikasi secara akurat sehingga dihasilkan 2 replikan
(anakan) yang identik dengan induknya. Materi genetik juga terekspresi dalam
bentuk karakter terobservasi atau fenotip.
a. Kromosom
28
Kromosom bakteri mempunyai beratnya 2-3% dari berat kering satu sel, pada
sel haploid (prokariot) bersifat kromosom tunggal dan tidak berpasangan.
Berbentuk sirkuler, panjangnya ± 1mm, beratnya 2-3% dari berat kering satu sel,
disusun sekitar 4 juta kpb DNA, makromolekul yang sangat banyak ini dikemas
agar tidak berubah dalam bentuk superkoil (± 70-130 superkoil domain)
(Syahrurachman, 1994). Kebanyakan gen prokariota terdapat pada kromosom,
yang terletak dalam suatu bagian pusat sitoplasma, yang dinamakan daerah
nuklear atau nukleoid untukn membedakannya dari membran-pengikat nukleus
pada sel eukariotik. Jumlah nukleoid dalam sel bakteri dapat lebih dari satu,
tergantung kecepatan pertumbuhan dan ukuran sel. Nukleoid berisi gen yang
penting untuk pertumbuhan bakteri.
b. Plasmid
Plasmid adalah material genetik ektrakromosomal. Ukuran plasmid lebih
kecil daripada kromosom. Plasmid biasanya mengkode polipeptida yang tidak
penting bagi pertumbuhan secara langsung. Plasmid berbentuk sirkuler, tetapi
terdapat plasmid berbentuk linier seperti terlihat pada Borrelia dan Streptomyces.
Plasmid dibedakan menjadi 2, yaitu plasmid konjugatif dan non-konjugatif.
Plasmid konjugatif adalah plasmid yang mampu didonorkan ke resepien,
sedangkan plasmid non-konjugatif tidak dapat didonorkan. Plasmid non-
konjugatif biasanya berukuran kurang dari 7,5 kbp dan biasanya berjumlah
banyak (10-20 perkromosom). Plasmid didistribusikan secara acak ke sel anakan.
Meskipun plasmid tidak berperan langsung dalam pertumbuhan, tetapi
plasmid memiliki fungsi penting secara medis. Fungsi penting plasmid secara
medis, yaitu kemampuan plasmid mengkode polipeptida resistensi antibiotik,
toksin, struktur permukaan sel untuk perlekatan dan kolonisasi. Plasmid yang
berperan dalam resistensi antibiotika disebur plasmid R atau faktor R.
a. Transkripsi
Transkripsi adalah langkah pertama dalam ekspresi genetis.DNA
ditranskripsi menjadi RNA. Pita DNA yang menjadi cetakan disebut DNA
template. Karena RNA hasil transkripsi membawa “pesan” untuk ditranslasi, maka
RNA tersebut disebut RNA messenger (mRNA). Urutan basa mRNA sama dengan
urutan basa DNA non-template, kecuali timin diganti urasil. Enzim yang berperan
dalam sintesis mRNA adalah enzim RNA polimerase. Urutan DNA yang
ditranskrip dapat terdiri atas 1 gen atau lebih. Transkripsi yang multigen terjadi
pada gen-gen yang terekspresi dalam suatu paket fungsional.
Transkripsi DNA terdiri atas 3 tahap, yaitu inisiasi, pemanjangan, dan
penghentian. Inisiasi melibatkan pengikatan RNA polimerase ke DNA template.
Elongasi adalah proses sintesis mRNA oleh RNA polimerase. Penghentian
meliputi penghentian pemanjangan dan pelepasan mRNA dari DNA template.
33
b. Translasi
Translasi, yaitu langkah berikut nya didalam ekspresi gan adalah proses
pengarahan sintensis protein oleh informasi genetis yang sekarang ada pad
molekul mRNA.
Bila keempat basa yang berbeda-beda pada nukleotida-nukleodtida mRNA
itu ditata dalam suatu deretan, maka setiap deret yang terdiri dari 3 basa disebut
kodon, mampu menetapakan suatu amino tertentu. Karena ada empat macam basa
yang berbeda-beda, jumlah deret berbasa tiga tersebut yang mungkin terbentuk
adalah 43, atau 64 macam. Triplet-triplet basa ini masing-masing menetapkan
suatu asam amino tertentu, merupakan sandi genetis.Sandi ini mungkin bersifat
universal bagi semua spesies organisme hidup.
a. Mutasi titik
Mutasi titik adalah mutasi yang disebabkan perubahan-perubahan atau
pengurangan satu basa DNA saja.Misalnya adenin diganti dengan guanin atau
timin diganti dengan sitosis.Pengaruh dari perubahan tersebut tergantung dari
letak basa DNA pada gen. Perubahan tersebut dapat tidak dipengaruhi produksi
protein atau mempengaruhi urutan asam amino dari protein atau tidak
menghasilkan protein tertentu. Jika perubahan basa DNA tidak mempengaruhi
produksi protein atau gejala fenotif lain maka mutasi inya dinamakan mutasi bisu.
Mutasi ini kemungkinan karena perubahan kodon yang terjadi tetap mengkode
asam amino yang samaProses pertukaran, pengurangan, penambahan dan
pembalikan dapat berlangsung secara sederhana artinya meliputi satu atau
beberapa basa DNA saja atau mencakup beratu-ratus DNA.Mutagenesis dapat
terjadi karena adanya senyawa mutagen, sinat ultra violet, cat akredin dan
sebagianya.
b. Mutasi Spontan
Mutasi spontan dapt terjadi setiap 108-109 pasangan DNA dan diperoleh satu
mutan. Mutasi ini disebabkan karena terjadi kerusakan fisik pada DNA, terjadi
perpindahan posisi DNA , kesalahan oleh enzim pada waktu terjadi replikasi.
36
Sehingga urutan DNA, maupum pasangan basa berubah atau berbeda bentuk yaitu
dari bentuk amino menjadi imine, yang disebut tautomer.
1) Aberasi
2) Aneuploidi
3) Aneusomi
6. DNA rekombinan
suatu bentuk DNA buatan yang dibuat dengan cara menggabungkan atau
merekombinasi dua atau lebih untaian benang DNA yang dalam keadaan
relevan ke dalam DNA organisme yang hidup misalnya pada plasmid bakteri,
untuk menyandikan suatu sifat khusus tertentu seperti antibiotik dan sifat lain.
[1]
Hal ini berbeda dengan konsep DNA rekombinan yang kombinasi DNAnya
tidak terjadi secara alami di dalam sel tetapi direkayasa. Proses rekombinasi
DNA yang umum dilakukan adalah dengan menggabungkan untaian DNA dari
dua organisme yang berbeda. Bergabungnya dua DNA dari organisme yang
berbeda misalnya pada suatu plasmid bakteri dibantu oleh enzim ligase.
38
salah saktu bukti penguat yang menunjukkan bahwa DNA adalah suatu unit
pewarisan (wikipedia.com).
b. Transduksi; Transfer gen yang dimediasi oleh virus (pemindahan gen dari
satu sel ke sel lain oleh bakteriofage).
(http://www.google.co.id/imgres).
susu.
Acetomonas.
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
41
42
DAFTAR PUSTAKA
15. http://pelajaranilmu.blogspot.com/2012/04/morfologi-struktur-dan-sifat-
fisiologis.html Diakses tanggal: 28 Agustus 2014.
42
43