Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia pada hakikatnya adalah makhluk belajar. Ia terlahir tanpa
memiliki pengetahuan, sikap, dan kecakapan apapun. Kemudian ia tumbuh dan
berkembang menjadi mengetahui, mengenal dan menguasai banyak hal. Itu terjadi
karena ia belajar dengan menggunakan potensi dan kapasitas diri yang telah
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potesi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam suatu pendidikan tentu tidak terelepas dengan pembelajaran di
sekolah yang menginginkan pembelajaran yang bisa menumbuhkan semangat
siswa untuk belajar. Suatu pembelajaran tentunya juga mempunyai tujuan khusus
yang hendak dicapai sesuai target yang didinginkan. Dengan adanya tujuan ini
akan menumbuhkan sikap yang akan menjadi pegangan guru dalam proses
pembelajaran tersebut.
Menurut Syaiful Sagala (2010;3) pendidikan merupakan proses
mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu
hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana
individu itu berada. Dengan demikian, pendidikan bertujuan untuk mendidik dan
mengajarkan siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan perubahan yang
positif, pendidikan diharapkan dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik.
Dalam pelaksanaannya, pendidikan di sekolah dilakukan melalui proses
pembelajaran antara guru dengan siswa.
Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengaajar.
Sebagai pendidik, dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk menguasai

1
berbagai macam model pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus bisa sejeli
mungkin untuk menyesuaikan mode pembelajaran dengan karakteristik materi
pembelajaran dan arah tujuan yang hendak dicapai dari pokok bahasan materi
yang akan disampaikan. Sebab, penggunaan model pembelajaran yang tidak
sesuai akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
Prestasi belajara yang dicapai oleh para pelajar menggambarakan hasil
usaha yang dilakukan oleh guru dalam memfasilitasi dan menciptakan kondisi
kegiatan belajar mereka. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor dari dalam diri mereka seperti, motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, fisik dan psikis, serta kemampuan yang dimilikinya.
Kedua, faktor yang datang dari luar dirinya, yaitu faktor lingkungan. Salah satu
lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah
ialah kualitas pengajaran yang dikelola oleh guru ( Direktorat pembinaan
Pendidikan Agama Islam, 2001;26).
Sebagaimana telah diketahui, bahwa hasil belajar siswa dipengarhi oleh
strategi pembelajaran yang dipergunakan oleh guru di dalam kelas. Maka, setiap
guru hendaknya menentukan strategi pembelajaran yang paling sesuai dengan
materi yang akan disamapaikan dan diaggap paling efektif. Selain itu, guru juga
dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan berbagai strategi atau
mengkombinasikan beberapa strategi yang relevan serta dituntut untuk dapat
mennciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan. Dengan suasana pembelajaran yang seperti itu, diharapkan siswa
akan termotivasi untuk lebih giat belajar, aktif dalam setiap pembelajaran.
Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dari seluruh mata pelajaran yag ada.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 menetapkan
bahwa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPS di SD
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta
didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan.
Melihat betapa pentingnya Ilmu Pengetahuan Sosial bagi kehidupan dan
keterkaitan yang sangat erat dengan lingkungan tempat dimana para peserta didik

2
tinggal, maka dari itu guru mempunyai kewajiban dalam menyampaikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang dipelajari oleh siswa di sekolah. Salah satu cara
menyampaikan materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah dengan
menggunakan berbagai strategi dan media pembelajaran agar pembelajaran tidak
membosankan bagi siswa, sehingga ia akan tertarik untuk lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran.
Pelajaran IPS merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh
anak-anak. Karena pada dasarnya pelajaran IPS adalah pelajaran yang
berhubungan dengan materi sejarah, geografi dan ekonomi. Misalnya pelajaran
geografi, siswa sering mengalami kesulitan ketika ditugaskan untuk menghafal
nama-nama negara dan ibu kotanya. Siswa juga kurang mampu bila mempelajari
tentang letak sebuah negara berdasarkan peta. Demikian juga untuk materi
pelajaran alat transportasi, massih banyak siswa yang kebingungan untuk
membedakan alat transportasi jaman dulu dengan jaman sekarang. Bahkan ada
siswa yang tidak tahu sama sekali tentang alat transportasi jaman dahulu.
Permasalahahan pembelajaran IPS ini terjadi akibat siswa masih kurang
aktif dan kurang bersemangat dalam belajar IPS. Guru juga masih kurang dalam
menggunakan metode dan media pembelajaran yang menarik terkait materi.
Sehingga siswa merasa pelajaran tersebut menjadi sangat membosankan dan
akhirnya tujuan pembelajaran pun tidak dapat tercapai dengan maksimal.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh tidak cukup hanya
menyalurkan pengetahuan dari guru kepada peserta didik , tetapi juga perlu
ditekankan terhadap pengontruksian pengetahuan lewat aktivitas berpikir dan
dialog pengalaman belajar. Pada pembelajaran IPS, perlu proses kontruksi
pengetahuan oleh peserta didik tampaknya akan lebih terkondisikan dengan
menggunakan media dalam pembelajaran.
Pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran akan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat
secara langsung dalam pembelajaran dan membangun pengetahuannya sendiri.
Artinya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa tidak secara langsung ditanamkan
oleh guru. Selain itu dengan memberikan media berupa gambar maka peserta
didik akan mudah memahami dan membayangkan sehingga peserta didik akan

3
mencapai tujuan pembelajaran. Peserta didik belajar secara bermakna karena
mereka tahu tujuan pembelajaran dengan mengamati secara langsung apa yang
dipelajari dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka
akan merasakan manfaat dari belajar IPS. Dengan mengetahui manfaat IPS maka
peserta didik tidak lagi menganggap IPS suatu pelajaran yang menuntut siswa
untuk menghapal setiap materinya. Suasana belajar IPS juga tidak lagi monoton
dan membosankan bagi peserta didik melainkan menyenangkan.
Dalam proses belajar mengajar peserta didik diberikan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis dan memecahkan
suatu masalah yang berkaitan dengan pembelajaran IPS. Cara ini ditujukan supaya
pengetahuan peserta didik dapat berkembang secara optimal pada saat proses
pembelejaran berlangsung. Penulis dalam penelitian ini menggunakan media
berupa gambar- gambar dari alat transportasi jaman dahulu, tujuannya adalah
supaya peserta didik dapat mengetahui dan mengenal jenis transportasi tersebut
mengingat sebagian besar alat transportasi tersebut sudah sulit untuk ditemukan di
jaman modern ini.
Tugas guru adalah mengkodisikan kelas semaksimal mungkin dan
mengajak siswa untuk fokus dalam menganalisis serta memecahkan permasalahan
yang berkaitan dengan pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan suatu
pembelajaran IPS yang berorientasi pada aktivitas peserta didik sehingga mampu
merangsang peserta didik untuk berpikir kreatif. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul”
Perbaikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Alat Transportasi
Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV MIS Balige Kecamatan
Balige Kabupaten Toba Tahun Ajaran 2020/2021”.

4
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
Identifikasi Masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Pembelajaran IPS pada kelas IV di MIS BALIGE masih menggunakan
metode konvensional
2) Belum terlibatnya siswa secara aktif di dalam proses pembelajaran
3) Nilai hasil belajar IPS kelas IV MIS BALIGE masih sangat rendah

2. Analisis Masalah
Setelah diadakan refleksi diri dan diskusi dengan teman sejawat,
ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak berhasil
dalam proses pembelajaran, diantaranya :
1) Guru masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar
2) Guru terlalu cepat dalam memberikan konsep pembelajaran.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Dengan hassil analisis permasalahan yang telah dipaparkan tersebut di
atas maka perbaikan dalam pembelajaran yang akan dilakukan adalah
sebagi berikut:
1) Pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
2) Penerapan media gambar dalam pembelajaran IPS pada materi alat
transportasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

5
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam laporan penelitian ini
adalah “ Bagaimanakah Perbaikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
Alat Transportasi Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV MIS Balige
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Tahun Ajaran 2020/2021?”.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh penggunaan media gambar alat transportasi terhadap
perbaikan pembelajaran IPS siswa.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran disusun agar pembaca dapat
memanfaatkan hasil penelitian dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
1. Manfaat Bagi siswa
a. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.

2. Manfaat Bagi Guru


a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannya dengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar
siswa baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran atau pendekatan yang tepat.
c. Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya,
sebagai upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa

6
3. Manfaat Bagi Sekolah
Dari kesemua hadil pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini nantinya ada
suatu harapan yang dapat memberikaan informasi dan dapat dijadikan sebagai
acuan didalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, terutama pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sehingga hasil akan berdampak
pada kemajuan dan perkembangan belajar siswa dalam memperoleh nilai hasil
belajarnya.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Mata Pelajaran IPS


Berdasarkan Standar Kompetensi Departemen Agama RI (2004: 77)
berpendapat bahwa “ pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan genaralisasi yang berkaitan
dengan isu sosial dan kewarganegaraan”.
Ada juga yang berpendapat seperti Ahmadi (2009: 3) dalam bukunya juga
berpendapat lain tentang IPS yang mengatakan bahwa “ Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial.
Dari beberapa pengertian di atas tentang mata pelajaran IPS dapat peneliti
simpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adlaah mata pelajaran yang mengkaji
tentang perpaduan tentang ilmu sosial dan kewarganegaraan yang diajarkan dari
pendidikan tingkat dasar sampai pendidikan tingkat menengah.

B. Fungsi dan Tujuan Mata Pembelajaran IPS di SD/ MI


Menurut Fajar ( 2005: 110) dalam bukunya menyatakan fungsi dan tujuan
mata pelajaran IPS di SD/MI adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Mata Pelajaran IPS
Fungsi mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI adalah untuk
mengembangkan pengetahuan nilai, fakta, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.
b. Ttujuan Mata Pelajaran IPS
1. Mengajarakan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi,
ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan
pedagogis dan psikologis.
2. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif,
inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan social
3. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusisaan

8
4. Meningkatkan kemampuan bekkerjasama dan berkompetensi
dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional
maaupun global.

C. Materi IPS Tentang Alat Transportasi


Dapatkah kalian naik sepeda? Naik kendaraan apa jika kamu berangkat
sekolah? Nah, sekarang kalau pergi ke tempat nenek bagaimana? Tentu saja jika
rumah nenek tidak jauh dapat naik sepeda, sepeda motor, mobil, bus, atau
mungkin dengan kereta api. Jika rumah nenek jauh atau berbeda pulau, bisa naik
kapal laut atau kapal terbang.
Sarana tersebut dinamakan alat transportasi. Transportasi adalah sarana
perhubungan yang dapatmempermudahdanmempercepat mengangkut orang
maupun barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Perkembangan sarana transportasi dari waktu ke waktu terus mengalami
peningkatan. Dahulu daya angkut maupun kecepatan sangat terbatas, tetapi
sekarang telah banyak meng- alami peningkatan dan perubahan.
Adakah sarana transportasi di rumahmu? Coba sebutkan apa saja?
Indonesia adalah negara kepulauan. Antara pulau satu dengan yang lain
dihubungkan dengan laut. Hal itu sangat membutuhkan suatu transportasi.
Berdasarkan jenisnya, transportasi dibagi menjadi transportasi darat, laut, dan
udara.
a. Transportasi Darat
Sarana angkutan yang membawa penumpang maupun barang dari tempat
satu ke tempat lain melalui jalan darat disebut angkutan darat. Ada yang
menggunakan mesin ada yang tidak menggunakan mesin. Tidak menggunakan
mesin misalnya sepeda, becak, dokar, dan gerobak. Alat yang menggunakan
mesin, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api, truk, bemo, bajaj, dan taksi.
Transportasi darat yang semakin meningkat menuntut perbaikan jalan. Jika
jalan makin meningkat akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Sekarang masih ada transportasi darat yang menggunakan tenaga
hewan seperti sapi, kerbau, kuda, gajah, pedati, delman, dan andong. Di

9
Yogyakarta masih banyak dijumpai becak dan andong untuk pelestarian budaya
dan keperluan pariwisata.
Sarana angkutan yang membawa penumpang maupun barang dari tempat
satu ke tempat lain melalui jalan darat disebut angkutan darat. Ada yang
menggunakan mesin ada yang tidak menggunakan mesin. Tidak menggunakan
mesin misalnya sepeda, becak, dokar, dan gerobak. Alat yang menggunakan
mesin, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api, truk, bemo, bajaj, dan taksi.
Transportasi darat yang semakin meningkat menuntut perbaikan jalan. Jika
jalan makin meningkat akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Sekarang masih ada transportasi darat yang menggunakan tenaga
hewan seperti sapi, kerbau, kuda, gajah, pedati, delman, dan andong. Di
Yogyakarta masih banyak dijumpai becak dan andong untuk pelestarian budaya
dan keperluan pariwisata.
Kereta api merupakan angkutan darat yang dapat mengangkut penumpang
dan barang dengan jumlah besar. Kereta api ada yang dijalankan dengan mesin
uap. Penemu mesin uap adalah James Watt pada tahun 1770. Kereta api per tama
dibuat di Inggris oleh Stephenson pada tahun 1825. Perusahaan angkutan dengan
kereta api pertama di Indonesia didirikan pada tahun 1878. Mobil dan truk ada
yang dijalankan dengan mesin diesel. Mesin diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel,
orang Jerman, pada tahun 1879.

b. Transportasi Laut
Pernahkah kalian naik kapal laut? Transportasi laut ada yang berme- sin
ada pula yang tidak bermesin. Contoh yang tidak bermesin adalah perahu dayung
dan kapal layar. Angkutan yang bermesin adalah kapal laut. Kapal ada yang
berukuran besar ada pula yang berukuran kecil. Karena besarnya itu, kapal, bus,
truk, dan mobil dapat masuk dalam kapal. Ada pula yang berukuran sedang dan
memiliki kecepatan tinggi.
Pada perkembangan sekarang, alat angkutan laut mengalami kemajuan dan
perkembangan industri. Perakitan kapal telah dapat diproduksi di dalam negeri
yaitu PT. PAL di Surabaya Jawa Timur. Beberapa perusahaan pemerintah yang

10
mengelola transportasi laut adalah PT. Pelni dan Perum ASDP (Angkatan Sungai
Danau dan Penyeberangan).

c. Transportasi Udara
Di setiap kota-kota besar di Indonesia hampir telah memiliki pelabuhan
udara (bandara). Hal ini menunjukkan bahwa penerbangan dinegaraIndonesia
berkembang dan semakin maju. Apakah nama bandara di Ibu kota provinsi tempat
tinggalmu?
Bila dibandingkan dengan angkut- an darat dan angkutan laut, angkutan
udara lebih mahal, tetapi waktu tempuhnya lebih cepat. Angkutan udara di negara
kita ditangani oleh Departemen Perhubungan RI. Pada pengaturan jadwal
penerbangan, lembaga ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika,
yang memahami cuaca dan memungkinkan untuk penerbangan. Bila cuaca kurang
baik akan membahayakan dalam penerbangan.
Penerbangan ada yang diusahakan peme- rintah, yaitu Garuda Indonesia
dan Merpati Nusantara. Ada pula yang ditangani swasta, misalnya Bouraq,
Mandala, dan Simpati. Ada jenis pesawat terbang yang kecepatannya melebihi
kecepatan suara, yaitu pesawat Supersonik.
Kapal terbang yang tinggal landas dan mendarat dengan tegak lurus adalah
helikopter yang menggunakan baling-baling. Daerah terpencil yang sulit ditempuh
dengan jalan darat telah dibangun bandara perintis, sehingga dapat dijangkau
dengan pesawat perintis (kecil). Industri pesawat terbang di negara kita terdapat di
Bandung, Jawa Barat.
Orang yang pertama terbang dengan pesawat terbang adalah Witbur
Wright (Amerika Serikat) pada tanggal 17 Desember 1903. Pesawat jet pertama
dibuat oleh Frank Whitle (Inggris) pada tahun 1939.

D. Pengertian Media Pembelajaran


Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

11
Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Pengertian media pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan


untuk untuk membantu menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar
mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan tujuan pembelajaran yang
sudah dirumuskan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’.  Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan


instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu
disebut Media Pembelajaran.

E. Manfaat Media Pembelajaran


Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien. Tetapi  secara lebih khusus ada beberapa manfaat media
yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa
manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja.

12
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar.
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan
Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat
praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar sebagai berikut :
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan
ke museum atau kebun binatang. https://www.asikbelajar.com/manfaat-
media-dalam-pembelajaran/

F. Pegertian Media Gambar


Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling
umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada
tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan
gambar yang baik,sudah barang tentu akan menambah semangat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya
bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projektor
(Hamalik, 1994:95).

13
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan
bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana
(Sadiman,1996:29).Media gambar merupakan peniruan dari benda-bendadan
pemandangandalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan
(Soelarko,1980:3).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah
perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan,
curahan pikir atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam bentuk dua
dimensi.Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan
dengan pokok bahasan berhitung.

G. Fungsi Media Gambar


Adapun fungsi media gambar yaitu membantu kegiatan belajar yang memberikan
pengalaman visual pada anak guna mendorong motivasi belajar dan
mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana,
konkret dan mudah dipahami.

Adapun fungsi media gambar pada kegiatan pembelajaran, Yakni:

 Fungsi Atensi
Media visual atau gambar merupakan inti yakni menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau yang
menyertai teks materi pelajaran.
 Fungsi Afektif
Media visual atau gambar dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
saat belajar atau membaca teks yang bergambar.
 Fungsi Kognitif
Media visual atau gambar terlihat dari penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.

14
 Fungsi Kompensatoris
Menurut hasil penelitian bahwa media visual atau gambar memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi
untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.

H. Kelebihan Media Gambar


1. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah,jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa
memandang
5. sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
6. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman, 1996:31).

I. Kekurangan Media Gambar


1. Hanya menampilkan persepsi inderamata,ukurannya terbatas hanya dapat
terlihat oleh sekelompok siswa.
2. Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.
3. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif
dalam pembelajaran (Rahadi, 2003:27).

15
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Subjek
Siswa kelas IV MIS BALIGE yang berjumlah 27 orang siswa.

2. Tempat
MIS Balige Kecamatan Balige Kabupaten Toba.

3. Waktu Penelitian
Siklus I : pada tanggal 27 April 2021
Siklus II : pada tanggal 02 Mei 2021

B. Deskripsi Per Siklus


Siklus I
1. Perencanaan siklus I
Pada tahap perencanaan ini guru menyediakan berkas-berkas atau file yang
dibutuhkan seperti RPP dan juga menyediakan alat dan bahan mengajar
yang berkaitan dengan materi Alat Transportasi Jaman Dahulu.

Rencana Kegiatan Siklus I

No Kegiatan Pembelajaran Waktu


1 Kegiatan Awal 15 menit
a. Salam
b. Doa
c. .Presensi
d. Apersepsi
“Anak-anak kalian tahu lagu Naik Kereta Api? ”
“Sebelum pelajaran dimulai, mari kita nyanyikan
bersama-sama”
 “Kira-kira alat transportasi apa yang disebutkan
pada lagu yang kita nyanyikan tadi?”

16
e. Informasi Materi
“Nah, anak-anak pada pembelajaran kali ini kita
akan belajar perkembangan teknologi
transportasi”
f. Informasi Tujuan
“ Diharapkanmelalui pembelajaran kali ini, kalian
mampu memahami perkembangan teknologi
transportasi
2 Kegiatan Inti 45 menit
 Guru memasang media berupa gambar alat-
alat transportasi masa lalu dan masa
sekarang.
 Siswa diminta menyebutkan contoh alat
transportasi masa lalu dan masa sekarang.
  Siswa menyimak penjelasan materi secara
singkat tentang perkembangan teknologi
transportasi.
 Siswa diminta membentuk kelompok
 Guru membagikan kartu gambar alat
transportasi.
 Perwakilan kelompok ke depan kelas untuk
menjelaskan tentang nama, manfaat,
kekurangan dan kelebihan alat transportasi
pada kartu gambar.
 Guru memberi penguatan terhadap siswa.
 Guru membagikan LKS kepada siswa.
 Siswa mengerjakan LKS.
 Siswa dan guru membahas soal LKS yang
telah dikerjakan oleh siswa
 Siswa diberi pengukuhan dan penguatan
terhadap jawaban siswa
3 Kegiatan Akhir 10    menit
 Siswa dan guru menyimpulkan materi yang
baru dipelajari
  Siswa diberi kesempatan bertanya tentang
materi yang baru dipelajari
  Siswa mengerjakan tes akhir
 Siswa dan guru mengadakan refleksi
terhadap proses dan hasil belajar siswa
dengan  menyampaikan kesan dan saran-
saran untuk keberhasilan pembelajaran
berikutnya
 Siswa diberi tindak lanjut berupa pekerjaan

17
rumah
 Pembelajaran diakhiri dengan salam

2. Pelaksanaan Siklus I
Pada tanggal 27 April 2021 guru melaksanakan perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya. Guru mengajar dikelas VI SD dengan membawakan
materi Alat Transportasi Jaman Dahulu. Guru melaksanakan pembelajaran
dimulai dengan pembukaan yaitu memberikan salam kepada siswa,
mengabsen siswa,lalu membuka pembelajaran dengan doa. Kemudian
guru bertanya kepada siswa materi sebelumnya yang telah dipelajari.
Kemudian guru masuk kedalam materi ajar Alat Trasnportasi. Guru
bertanya kepada siswa apakah siswa tau pengertian dari alat transportasi
beserta dengan jenisnya. Lalu guru memberikan penjelasan mengenai
pengertian alat transportasi beserta dengan jenisnya. Dan di akhir guru dan
siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

3. Observasi siklus I
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan waktu pelaksanaan tindakan
yaitu saat proses belajar mengajar berlangsung untuk mengetahui
apakah penggunaan media gambar dalam pembelajaran sudah
diterapkan sesuai dengan yang seharusnya. Peneliti juga mencari
kekurangan-kekurangan serta hambatan-hambatan yang masih dihadapi
pada pelaksanaan penggunaan media gambar alat transportasi.

4. Refleksi Siklus I
Pada tahap refleksi I ini guru meminta siswa menyimpulkam pembelajaran
dan siswanya menjawab dengan berbagai penyimpulan secara pribadi. Dan
saat siswa memberilan tanggapannya guru melihat bagaimana proses
pembelajaran berlangsung dan bagaimana atau sejauh mana siswa
mengerti tentang pembelajaran hari itu.

Siklus II

18
1. Perencanaan Siklus II
Pada siklus II ini guru merencanakan kembali proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan untuk memperbaiki siklus I. langkah-langkah yang
ditempuh dalam persiapan ini adalah:
 Guru menyiapkan berkas yang penting seperti RPP atau Rancangan
Perbaikan Pembelajaran
 Guru menyiapkan media yang berhubungan dengan materi
pembelajaran
 Daftar nilai siswa yang terdapat dari hasil siklus I
 Dalam siklus II ini guru juga menyediakan alat peraga berupa kartu
gambar dari alat tranpostasi jaman dahulu.

Rencana Kegiatan Siklus II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu


1 Kegiatan Awal 15 menit
g. Salam
h. Doa
i. .Presensi
j. Apersepsi
“Anak-anak kalian tahu lagu Naik Kereta Api? ”
“Sebelum pelajaran dimulai, mari kita nyanyikan
bersama-sama”
 “Kira-kira alat transportasi apa yang disebutkan
pada lagu yang kita nyanyikan tadi?”
k. Informasi Materi
“Nah, anak-anak pada pembelajaran kali ini kita
akan belajar perkembangan teknologi
transportasi”
l. Informasi Tujuan
“ Diharapkan melalui pembelajaran kali ini,
kalian mampu memahami perkembangan
teknologi transportasi
2 Kegiatan Inti 45 menit
 Guru memasang media berupa gambar alat-
alat transportasi masa lalu dan masa
sekarang.
 Siswa diminta menyebutkan contoh alat
transportasi masa lalu dan masa sekarang.

19
  Siswa menyimak penjelasan materi secara
singkat tentang perkembangan teknologi
transportasi.
 Guru menjawab pertanyaan siswa
 Guru membagikan kartu gambar alat
transportasi.
 Guru mengundi nomor yang terlebih dahulu
maju
 Setiap kelompok yang terpilih ,memilih dua
maju didepan kelas siswa diberi kartu
gambar yang akan dibacakan pada salah
seorang dan seorang lagi mencoba
menjawab apabila menurut kelompok sudah
menemukan jawaban yang di,maksud maka
diambil dan ditempelkan dipapan tulis .
 Siswa yang belum bisa menjawab diarahkan
dengan kata kata lain asal jangan langsung
menjawab pertanyaan .

3 Kegiatan Akhir 10    menit


 Guru member penguatan materi tentang alat
transportasi
  Guru mengapresiasi hasil kerja siswa dan
memberikan motivaasi untuk menambah
semangat belajar siswa
 Guru menyampaikan tugas dirumah
kerjasama dengan orangtua ( Mandiri)
 Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan rasa
Nasionalisme,Persatuan,dan Toleransi
 Pembelajaran diakhiri dengan salam dan
doa oleh salah satu siswa

20
2. Pelaksanaan Siklus II
siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2021 dan siswanya masih
tetap yaitu siswa kelas IV SD.
 Guru memasuki ruangan dan menyapa siswa lalu menanyakan
kabar siswa yang hadir
 Guru mengecek kehadiran siswa. Karena semua siswaa hadir guru
juga memberikan motivasi supaya siswa lebih bersemangat ke
sekolah
 Sebelum pembelajaran dimulai. Guru menyuruh salah seorang
siswa untuk memimpin doa di depan kelas
 Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
 Guru membagikan kartu gambar alat transportasi kepada masing-
masing kelompok siswa
 Setelah kartu gambar disusun siswa diminta untuk menyebutkan
nama alat transportasi tersebut
 Guru menjelaskan alat transportasi dan jenis-jenisnya dengan
menggunakan media gambar
 Guru meminta siswa untuk mengutarakan pendapat tentang
kesimpulan dari yang telah dipelajari pada hari itu.
 Guru memberikan penguatan tentang apa yang telah disampaikan
siswa itu.
3. Observasi Siklus II
Pengamatan pada siklus II ini tentang:
 Kehadiran peserta didik
 Cara peserta didik dalam memberikan tanggapan kepada guru
 Cara peserta didik dalam memberikan kesimpulan materi yang
dipelajari
 Mengamati siswa saat mengerjakan tugas yang telah diberikan
guru

21
 Guru mengamati siswa apakah sudah mengerti atau tidak tentang
materi alat transportasi setelah guru membawa media kartu gambar
alat transportasi.
4. Refleksi Siklus II
Pada tahap terakhir ini guru memperhatikan respon siswa yang semakin
baik dan berkembang karena sudah menggunakan media yang nyata dan
hal itu mempermudah siswa untuk mengerti materi tersebut. Hal itu
terlihat saat siswa memberikan tanggapan dan saat memberikan
kesimpulan terhadap materi yang dipelajari dan terlihat dari bagaimana
cara siswa menjawab pertanyaan.

22

Anda mungkin juga menyukai