Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. S DENGAN PPOK DI RUANG KELAS 2 ANGGREK

RS SEHAT SENTOSA

Untuk memenuhi tugas profesi Ners Stase Manajemen

Disusun Oleh :

EKA HAZZANAH

2008020

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA
SEMARANG
2020
1) Identitas Pasien

Nama : Ny. S

No. RM : 566788

Umur : 40 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Jawa

Alamat : Jalan Mawar, Semarang

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Diagnosa Medis : PPOK

Penanggungjawab Pasien

Nama : Tn. R

Umur : 45 tahun

Alamat : Jalan Mawar, Semarang

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan dg pasien : Suami


2) Implementasi Kelolaan Pasien

1) Penerimaan Pasien Baru


Pada hari Selasa pukul 02.00 WIB, Ny R datang ke IGD dengan Ny. S
datang dengan keluhan sesak napas semenjak 1 hari sebelum masuk
Rumah Sakit, sesak dipengaruhi oleh aktivitas serta adanya edema pada
kedua tungkai. Pada saat dilakukan pengkajian, Ny. S mengatakan napas
terasa sesak, sesak bertambah jika beraktivitas, pasien mengatakan batuk,
sekret berwarna putih kental, sekret sulit keluar, sulit tidur akibat sesak,
pada malam hari sering terbangun karena batuk, serta bengkak pada
kedua kaki pasien. Ny. S mengatakan baru pertama kali dirawat di Rumah
sakit. Ny. S mengatakan sakit pada dada dan rasa sesak sudah dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu. Saat dilakukan pengkajian sekitar pukul 09.00
WIB, Hasil Pengkajian yang didapatkan pada pola aktivitas sehari hari
pasien yang berhubungan dengan masalah oksigenasi didapatkan data
bahwa pada saat sakit pasien makan 3 kali sehari dan hanya
menghabiskan seperempat porsi makan yang diberikan karena napas
terasa sesak jika dibawa makan, dan minum ± 1500 cc dalam sehari.
Pengkajian pada pola istirahat/tidur pasien, selama di rumah sakit, pasien
tidur siang hanya 2-3 jam dalam sehari dan tidur malam hanya 4-5 jam
dalam sehari, pasien mengatakan sering terbangun karena batuk dan
terkadang malam tidak bisa tidur karena sesak napas. Pada pola aktivitas
dan latihan pasien didapatkan bahwa saat sakit pasien mengatakan lebih
banyak diatas tempat tidur dan dibantu oleh keluarga dan perawat karena
napas pasien bertambah sesak jika beraktivitas. Hasil pemeriksaan fisik
yang dilakukan pada pasien didapatkan data yang berhubungan dengan
masalah oksigenasi adalah pasien tampak lemah, gelisah, batuk (+), dan
sesak napas. Pengukuran terhadap nadi dan pernapasan pasien didapatkan
HR : 66 x/i, RR : 32 x/i. Pada pemeriksaan paru didapatkan bahwa irama
napas cepat dan bunyi napas terdengar ronkhi. Pemeriksaan pada jantung
didapatkan bahwa irama jantung teraba irregular dan lambat saat
dilakukan asukultasi irama jantung terdengar irregular. Berdasarkan hasil
pemeriksaan AGD pasien didapatkan nilai: PH : 7,11, PCO2 : 37 mmHg,
PO2 : 167 mmHg, dan HCO3- : 11,8 mmol/L. Program pengobatan yang
didapatkan oleh pasien terkait penanganan masalah oksigenasi yaitu,
memberikan oksigen binasal 3-5 liter/i, Meylon 150 meq dalam 150 cc
NaCl 0,9 %., Nebu Combivent 2x1, IVFD lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9
%.
Pengkajian riwayat penyakit terdahulu :

Ny. S mengatakan baru pertama kali dirawat di Rumah sakit. Ny. S

mengatakan sakit pada dada dan rasa sesak sudah dirasakan sejak 1 bulan

yang lalu.

Pengkajian riwayat penyakit keluarga :

Ny. S mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang

sama atau yang berhubungan dengan masalah pernapasan.

2) Proses Orientasi Ruangan Pada Pasien

Saat Ny. S dan keluarga datang pada saat perawat N berdinas di ruang

kelas 2 anggrek melakukan orientasi ruangan yaitu menjelaskan:

1. Nomor kamar dan bed pasien menjelaskan ruangan yang ditempati

adalah ruangan kenanga yang terdiri dari Tempat tidur 16, hari ini

terisi 10 Tempat tidur.


2. Menjelakan penggunaan gelang pasien bahwa gelang yang berwarna

biru untuk pasien laki-laki dan gelang warna pink untuk pasien

perempuan.

3. Gelang pasien tertulis nama, tanggal lahir, dan nomer RM. Saat akan

melakukan asuhan keperawatan perawat akan selalu melakukan

identifikasi pasien dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan

kemudian perawat akan mengecek gelang pasien.

4. Menjelaskan bahwa di sebelah bed pasien terdapat lemari kecil, biasa

digunakan untuk menyimpan barang-barang pasien ataupun keluarga

yang menunggu pasien dan terdapat kursi kecil untuk penunggu

pasien.

5. Bagian ujung ruangan terdapat kamar mandi yang bisa digunakan

untuk mandi, BAB dan BAK.

6. Menjelaskan bahwa bed yang ditempati Ny. S bisa diatur sesuai posisi

nyaman pasien, pengaturan bednya menggunakan remot yang berada

disamping pagar bed dan perawat N menjelaskan cara menggunakan

remot bed pasien.

7. Terdapat tombol bel diatas tempat tidur pasien, jika pasien

membutuhkan bantuan perawat pasien bisa menekan bel tersebut.

8. Menjelaskan perawat yang bertanggung jawab pada Ny. S adalah

perawat N
9. Menjelaskan dokter yang bertanggung jawab adalah Dokter H dan

jadwal visit dokter P pagi jam 08.00 ke atas.

10.Menjelaskan tata tertib diruangan yaitu tidak boleh merokok, tidak

boleh memfoto, anak kecil dilarang masuk area ruangan dan cukup 1

orang yang menunggu pasien.

11.Menjelaskan jam kunjung pasien yaitu pukul 09.00-11.00 dan jam

17.00-19.00 wib.

12.Menjelaskan cara mencuci tangan dengan benar dan etika batuk

kemudian perawat N mempersilahkan pasien dan keluarga pasien

mempraktikkannya.

3. Tingkat Ketergantungan Pasien

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa tingkat ketergantungan menurut teori dari

Douglas didapatkan bahwa klien Ny. S dengan tingkat ketergantungan kategori II

yaitu Intermediate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari dengan

kriteria.

a. Kebersihan dibantu, makan dan minum dibantu

b. Obsevasi tanda-tanda vital setiap 4 jam

c. Ambulasi dibantu

d. Pengobatan dengan injeksi


3) Prinsip Pasien Safety

No Patient Safety Dilakukan Tidak

Dilakukan

1 Pastikan identitas pasien (penggunaan Perawat nina


gelang berwarna biru) nama pasien, melakukan cek
tanggal lahir, RM identitas pasien
mmakai gelang
warna ibu disertai
nama lengkap
yaitu Ny. S dan
No RM. 566788

2 Perhatikan nama obat,rupa dan ucapan Perawat nina


mirip (look-alike, sound-a like sudah melakukan
medication names). identifikasi obat-
obatan sesuai
kebutuhan pasien
dan dosis sesuai
pemberian advis
dokter.

3 Komunikasi secara benar saat serah Perawat nina


terima pasien menggunakan
komunikasi yang
baik dan benar
dengan pasien
dan juga keluarga
pasien serta
dengan perawat
IGD saat serah
terima Ny. S atau
dengan tenaga
kesehatan lain
seperti petugas
laboratorium

4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi Perawat nina


tubuh yang benar seperti pemasangan sudah melakukan
infus pada sisi kiri tangan edukasi mengenai
keamanan dan
kenyamanan
pasien tentang
pemasangan
infuse yang benar
yaitu pada
lengan sebelah
kiri

5 Pastikan pagar beds lalu terpasang dan Perawat nina


pastikan dapat digunakan sudah
memberikan
edukasi mengenai
keamanan bed
pasien agar selalu
ditutup jika
pasien mau tidur
atau pas ditinggal
oleh
keluargannya.

6 Hindari salah penyuntikan obat atau Perawat nina


salah perawatan infus memberikan
edukasi mengenai
pemberian obat
melalui selang
infuse sesuai
dengan obat dan
dosis kebutuhan
pasien Ny. S yang
sudah di tentukan
oleh dokter
penanggungjawab

7 Gunakan alat injeksi sekali pakai Perawat nina


menjelaskan
pemberian obat
melalui jarum
suntik hanya
digunakan sekali
pakai.

8 Tingkatkan kebersihan tangan untuk Perawat nina


pencegahan infeksi nosokomial saat memberikan
akan melakukan tindakan aseptif edukasi setiap
memberikan
suatu tindakan
tetap menjaga
kebersihan yaitu
selalu mencuci
tangan dengan
benar atau
emnggunakan
cairan aseptik
untuk
menghindari
resiko
infeksi.pada
perawat maupun
pasien

9 Penggunaan APD (masker, Perawat nina


handscoon) sudah melakukan
prosedure yang
benar dengan
menggunakan
APD lengkap saat
memberikan
tindakan
keperawatan pada
pasien yaitu
dengan
menggunakan
handscone dan
masker

Kesimpulan : Penerapan pasien safety pada Ny. S sudah dilakukan dengan


baik dan benar

4) Resiko Jatuh

Penilaian Resiko Jatuh Skor Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: Tgl:


Riwajat Jatuh: tidak Jatuh satu kali atau 25 25- 26- 27-
termasuk kecelakaan lebih dalam kurun 05- 05- 05-
kerja atau rekreasional waktu 6 bulan 21 21 21
Status Mental Agitasi/Konvulsi 15 0 0 0
Dimensia 15 0 0 0
Gaya berjalan Tergantung 20 0 0 0
Lemah 10 10 10 10
Normal 0 0 0 0
Alat bantu jalan Benda sekitar, kursi, 30 0 0 0
dinding dll
Kruk, tongkat, tripot 15 0 0 0
dll
Kondisi medis Diagnosa sekunder 15 0 0 0
Pasien terpasang infus 20 20 20 20
Skor Total S.K.O.R.E 30 30 30
Kesimpulan 30 30 30

Keterangan Skor:

Resiko Tinggi(RT) : 51 atau lebih

Resiko Sedang (RS) : 25 – 50

Resiko Rendah (RR) : 0 – 24

Kesimpulan : Ny. S mengalami tingkat resiko jatuh Resiko Sedang.


5) Kebutuhan Waktu Perawatan Pasien
Jenistindakankeperawatan
Tindakan
Hari/tgl Jam tidak
Keperawatan Langsung langsung Kolaborasi

Selasa, jam 10.00 Operan dan melakukan


25-05-21 pengkajian pada pasien
Ny. S 20 menit
jam 11.00 Menyiapkan dan
Melakukan injeksi 10 menit
analgetik (iv)
Memberikan diet ML
Jam 11.30 DD IV 1700 kkal 5 menit
Memberikan posisi yang
Jam 13.00 nyaman 5 menit
Rabu, Jam 21.00 Memonitor KU
26-05-21 20 menit
jam 23.00 Menanyakan keluhan 20 menit
pasien dan memberikan
injeksi
Jam 04.20 Memberikan obat 7 menit
analgetik oral.
Jam 04.30 Memberikan nevorapid
3x6 unit 15 menit
sebelum makan dengan
cara sc 5 menit
Jam 05.00 Memonitor TTV 15 menit
Kamis, Jam 08.00
27-05-21 Memonitor KU 15menit
Jam 11.00 Memberikan injeksi dan
obat oral 15 menit
Jam 12.00 Memonitor TTV 15 menit

6) Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan


Hari perawatan Jadwal shift Waktu tindakan keperawatan yang dilakukan

1. Pagi 40 menit

2. Malam 52 menit

3. Pagi 45 menit

7) Kebutuhan SDM
Jumlah Klasifikasi Pasien
Pasien Minimal Parsial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Dst

TT : 16 Terisi : 10 bed
Pasien minimal care : 5
Pasien parsial care :3
Pasien total care :2
No Minimal Partial Total Jumlah
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20 Pagi = 1,9
x 5 = x 5 = x 5 = x 3 = x 3 = x3= x 2 x 2 x 2 (2)
0,85 0,7 0,35 0,81 0,45 0,3 =0,7 =0,6 =0,4 Siang =
2 1,56 (2)
Malam =
1,72 (2)
TOTAL 6
perawat

Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :


PAGI : 2 perawat
SORE : 2 perawat
MALAM : 2 perawat
8) Kebutuhan Logistik Pasien
Apa saja yang dibutuhkan dalam sehari

No Tidakan Logistik Tanggal Total


Penggunaan
25- 26 27-
05- - 05-
21 05 21
-
21
1 Biaya 1 1
Administrasi
2 Pemberian a. Alkohol swab 7 7 5 19
terapi obat b. RL 500 ml 3 3 2 8
melalui IV c. Meylon 150 meq 2 2 2 6
line, SC, Oral d. ceftriaxon 2x 1 gr IV 2 2 2 6
e. Ranitidine IV 2 2 2 6
f. Nebu Combivent 2x1 2 2 2 6
g. IVFD lasix 1x1 1 1 1 3
h. NaCl 0,9 % 2 2 2 6
i. Paracetamol 500mg 2 2 2 6
j. Binasal 3-5 liter 1 1 1 3
3 Laboratorium a) PH : 7,11 1 1
dan b) PCO2 : 37 mmHg 1 1
pemeriksaan c) PO2 : 167 mmHg 1 1
diagnostik d) HCO3- : 11,8 mmol/L 1 1
4 Ruang a. Tempat Tidur 1 1 1 1
perawatan : b. AC
Kelas 1 c. Meja 1 1 1 1
1 1 1 1
d. Kursi
1 1 1 1
e. Sprei 1 1 1 1
f. Bantal 1 1 1 1
g. Sarung bantal 1 1 1 1
h. Selimut 1 1 1 1
i. Tiang infus 1 1 1 1
j. Handrub 1 1 1 1
k. Tong sampah 1 1 1 1
l. Lemari 1 1 1
m. Penerangan+listrik 1 1 1
1 1 1
n. Air
1 1 1
o. Kamar mandi/WC 1 1 1
p. Gayung 1 1 1
q. Pispot 1 1 1
5. Visit dokter Dokter spesialis penyakit 1 1 1 3
spesialis dalam ( dr. Haikal, Sp.PD)
6. Tindakan AsuhanKeperawatan/harian 1 1 1 3
Keperawatan Injeksi per hari 3 3 1 7
Pasang infus dewasa 1 1

7. Materai 1 1
inform
consent

No Tindakan Total Harga Total


Penggunaan Satuan Biaya
Logistik
1. Biaya administrasi 1 50.000 50.000
2. Pemberian terapi a. Alkohol swab 19 479 9.101
obat melalui IV b. RL 500 ml 8 12.403 99.224
line c. Meylon 150 meq 2 20.000 180.000
d. ceftriaxon 2x 1 gr IV 6 15.000 75.000
e. Ranitidine IV 6 10.000 90.000
f. Nebu Combivent 2x1 6 75.000 225.000
g. IVFD lasix 1x1 3 50.000 150.000
h. Nacl 0,9 % 6 5.000 30.000
i. Paracetamol 500mg 6 7.000 42.000
j. Binasal 3-5 liter 1 25.000 25.000
3. Laboratorium dan a) PH : 7,11 1 75.000 75.000
Pemeriksaan b) PCO2 : 37 mmHg 1 75.000 75,000
diagnostik c) PO2 : 167 mmHg 1 75.000 75.000
d) HCO3- : 11,8 mmol/L 1 75.000 75.000
4. Ruang Perawatan: a. Tempat Tidur 5 200.000 1.000.000
Kelas 2 b. AC
c. Meja
d. Kursi
e. Sprei
f. Bantal
g. Sarung bantal
h. Selimut
i. Tiang infus
j. Handrub
k. Tong sampah
l. Lemari
m. Penerangan+listrik
n. Air
o. Kamar mandi/WC
p. Gayung
q. Pispot
5. Visit dokter Dokter spesialis penyakit 3 90.000 270.000
spesialis dalam
6. Tindakan Asuhan Keperawatan/harian 3 10.000 30.000
Keperawatan Injeksi per hari 7 10.000 70.000
Pasang infus dewasa 1 30.000 30.000
Memberikan nebul 2 30.000 60.000
7. Materai inform 1 6.000 6.000
consent

9) Edukasi pasien dan Keluarga

Edukasi yang dilakukan pada pasien Ny. S yaitu mengenai penyakit dan

penanganan ketidakstabilan kadar glukosa darah, diajarkan untuk Diet DM.

Materi yang disiapkan lembar balik, leaflet, tentang penanganan yang perlu

dilakukan pada pasien DM TIPE II.

10) Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal yang sudah terjadi yaitu komunikasi SBAR yang

dilakukan oleh Dokter.

S (situation) :

Selamat pagi dokter A saya perawat N ruang kenanga, melaporkan kondisi

pasien atas nama Ny. S mengatakan napas terasa sesak, sesak

bertambah jika beraktivitas, pasien mengatakan batuk, sekret berwarna

putih kental, sekret sulit keluar, sulit tidur akibat sesak, pada malam

hari sering terbangun karena batuk, serta bengkak pada kedua kaki

pasien.

P: lemas, sedih, pasien tampak batuk.

B (baground) :

Pasien dengan diagnosa medis PPOK, tanggal masuk 24 Februari 2021,

berikan terapi oksigen, berikan posisi nyaman (semi fowler), ajarkan batuk

efektif. Tindakan yang sudah diberikan injeksi ranitidine, ceftriaxon,

memberikan oksigen binasal 3-5 liter/i, Meylon 150 meq dalam 150 cc

NaCl 0,9 %., Nebu Combivent 2x1, IVFD lasix 1x1 dalam 50 cc NaCl 0,9

%.

A (assesment):

Saya fikir pasien kondisinya lemah sekarang klien merasa cemas terhadap

perubahan penyakitnya, klien tidak dapat mengekspresikan keadaannya


saat ini kepada perawat

R (rekomendation) :

Apakah advis dokter selanjutnya ?apakah ada program lain mungkin dok?

11) Hambatan dan Pendukung Proses Keperawatan

Hambatan yang ditemukan pada saat saya praktek keperawatan stase

manajemen yaitu pada saat pembagian tugas dinas ada beberapa hal yang

masih awam bagi kami, sehingga membuat hambatan pada proses

pembelajaran stase keperawatan manajemen.

12) Hambatan dan Pendukung Serta Solusi Penyelesaiian dalam pengelolaan

masalah keperawatan

Pada kasus ini yang menjadi hambatan pada proses keperawatan yaitu pasien

dan merasa khawatir serta cemas yang berlebih pada pasien dan belum bisa

menerima keadaan yang terjadi tentang perubahan penyakitnya. Faktor yang

mendukung pasien dalam mengatasi khawatir dan cemas secara berlebih yaitu

berikan pengetahuan yang cukup mengenai penyakit yang di derita pasien dan

tak lupa libatkan keluarga. Peran perawat sebagai educator yaitu sebagai

pemberi pendidikan kesehatan itu sebagai penyelesaian dalam masalah ini.

13) Etik moral yang sudah dilakukan terhadap pasien kelolaan

a. Autonomi atau Kemandirian

Pada saat Ny. S mampu memutuskan sendiri bahwa dirinya bersedia


di rawat di kelas 2 ruang Anggrek RS SEHAT SENTOSA.

b. Veracity atau kejujuran

Pada saat Ny. S sangat cemas perawat memberitahu keadaan yang

sebenarnya dan menjaga privacy pasien saat memberikan tindakan

keperawatan

c. Benefience atau berbuat baik:

Pada saat memberikan injeksi, merawat infus pasien, menawarkan

bantuan untuk keperluan klien seperti ganti baju atau ke kamar mandi

d. Nonmalefisience atau tidak merugikan

Pada saat Ny. S tidak mau dilakukan memberikan oksigen, perawat

tetap memberikan edukasi yang baik dan menjelaskannya sehingga

tindakan tersebut tetap diberikan dengan ketentuan klien bisa

menerimanya dan mengizinkan.

e. Fidelity atau kesetiaan

Pada saat perawat memberikan asuhan keperawatan pada Ny. S sesuai

dengan SOP sampai kondisi klien membaik.

f. Justice atau keadilan

Pada saat perawat memberikan asuhan Keperawatan tanpa


membedakan-bedakan pasien berdasarkan ras, suku, agama atau

golongan.

g. Confidentiality atau kerahasiaan

Pada saat perawat menjaga rahasia tentang penyakit Ny. S dan tidak

memberitahu kepada orang lain yang bukan termasuk keluarga Ny. S

h. Accuntability atau Akuntabilitas

Pada saat perawat ruang kenanga bertanggungjawab atas tindakan

keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. S, seperti contoh salah

dalam memberikan dosis obat.

Anda mungkin juga menyukai