Laporan Penelitian (KEL MILE)
Laporan Penelitian (KEL MILE)
Disusun oleh:
Margamu Desy Putri Dewi (205180063)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TARUMANEGARA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Perkembangan Penangkaran Penyu di Pulau Pramuka” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga terima kasih pada Ibu Dra. Siti
Murni,M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai perkembangan penyu setelah ditangkar
di Pulau Pramuka. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
adanya saran yang membangun.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah penduduk pulau dan Kepulauan Seribu tidak sampai seribu pulau
tetapi sekitar 110 pulau besar dan pulau kecil, pulau-pulau ini membentang dari
pulau terdekat yaitu pulau Anyer sampai yang terjauh yaitu Pulau Putri, Pulau
Sepa dan Pulau Hantu yang berada di ujung Laut Jawa. Sekitar 20 pulau menjadi
tujuan wisata dan 6 pulau yang ditinggali penduduk lokal.
Pulau Pramuka adalah salah satu pulau kabupaten administrasi dari Kepulauan
Seribu. Pulau Pramuka terletak tepat di tengah-tengah gugusan Kepulauan Seribu.
Kepulauan Seribu memiliki luas sekitar 9 ha. Secara administratif, Pulau Pramuka
berada di kelurahan Pulau Panggang, kecamatan Kepulauan Seribu Utara,
provinsi DKI Jakarta. Sebagai pusat pemerintahan Kepulauan Seribu, Pulau
Pramuka memiliki banyak fasilitas dibanding pulau-pulau lainnya. Angka yang
menjelaskan penurunan jumlah penyu sisik dan penyu hijau.
Ekosistem pesisir pulau kecil stabil, jika keberadaan penyu seimbang, Akan
tetapi, jumlah penyu di pulau pramuka semakin menurun jumlahnya.
1.3.1 Tujuan
PEMBAHASAN
a. Pengembangbiakan satwa,
Dalam proses tersebut perlu pengawasan, dan penjagaan secara ketat sehingga
satwa tersebut bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain hal-hal tersebut,
suatu penangkaran dikatakan berkembang bila jenis satwa yang ada tidak hanya
satwa-satwa yang berada disekitar Pulau Seribu, melainkan diluar Pulau 1000.
Gambar 2.3.1
Penyu sisik di Penangkaran Penyu Pulau Gambar 2.3.2
Pramuka Penyu Hijau di Penangkaran Penyu
Pulau Pramuka
(Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Salim Petugas Konservasi Penyu Pulau
Pramuka Binaan Daihatsu, 21 Oktober 2016)
Pada umumnya, pelepasan penyu sisik bergantung pada waktu jumlah telur
penyu yang diperoleh, sedangkan siklus bertelurnya terjadi setiap 2 sampai 8
tahun sekali pada bulan November hingga April. Dengan demikian menyebabkan
jumlah pelepasan penyu yang tidak menentu setiap tahunnya, bahkan dalam kurun
1 tahun, terdapat kemungkinan bahwa tidak ada penyu yang dilepaskan. (Sumber:
Hasil wawancara dengan Bapak Ubay Pemandu Wisata Pulau Pramuka Binaan
Daihatsu, 21 Oktober 2016)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
http://edict.menlh.go.id/?page_id=131
http://m.kompasiana.com/dramarento/sejumput-kisah-si-pulau-
pramuka_55201d8a8133115c719de32a
http://bappedajakarta.go.id/?p=1167
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penyu
https://www.rare.org/id/node/7543#.WAlbfHOyRAg
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi/details/1/11
http://edict.menlh.go.id/?page_id=131
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pulau_Panggang,_Kepulauan_Seribu_Utara,_Kep
ulauan_Seribu
http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-biosfer-dan-contohnya.html