Anda di halaman 1dari 4

Katarak Traumatik

Definsi
Katarak traumatis tejadi akibat cidera atau luka yang tumpul atau tembus pada mata.
Katarak yang disebabkan oleh trauma tumpul secara klasik membentuk kekeruhan aksial
posterior berbentuk bintang atau roset yang mungkin stabil atau progresif.
Sedangkan trauma tembus dengan gangguan kapsul lensa membentuk perubahan kortikal yang
mungkin tetap focus jika kecil atau dapat berkembang menjadi kekeruhan kortikal total.
Patofisiologi
Trauma tumpul bertanggung jawab atas terjadinya kudeta dan cidera mata kontrektop.
Kudeta adalah mekanisme dampak langsung, yang bertanggung jawab atas cincin Vossius
(pigmen iris)
Konterektop mengacu pada cidera jauh yang disebabkan oleh gelombang kejut yang bergerak
disepanjang garis gegar otak.
Ketika permukaan anterior mata dipukul/terpukul, terjadi pemendekan anterior-posterior yang
cepat disertai eskpansi ekuator (dislokasi lensa). Peregangan ekuator ini dapat mengganagu
kapsul lensa, zonula dan keduanya.
Kombinasi kudeta, konterektop dan eskpansi ekuator akan menyabkan terjadinya pembentukan
katarak traumatic setelah cidera mata tumpul
Mortalitas / Morbiditas
Trauma adalah penyebab utama kebutaan monokuler pada orang berusia kurang dari 45
tahun. Setiap tahun sekitar 50.000 orang tidak dapat membaca koran akibat trauma mata. Hanya
85% pasien yang mengalami cidera segmen anterior mencapai ketajaman visual 20/40 atau lebih
baik
Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Glaucoma
Definisi
Glaucoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata
(intraocular)
Patofisiologi

Humor aquous mengalis ke dalam bilik posterior lalu melalui pupil / iris menuju ke bilik
anterior (A,B). Meninggalkan bilik anterior melalui dua jalur :
1. Jalur konvensional / trabecular (sekitar 90%) : memalui trabecular meshwork (terletak
antara garis Schwalbe dan scleral spur) dari sclera masuk ke kanal Schlemm (sekitar 30
saluran pengumpul dan 12 vena aquous) ke kanal kolektor lalu ke pembuluh darah sclera
(C,D)
2. Jalur uveosklera (sekitar 10%) : humor aquous mengalir melalui korpus ciliaris menuju
ke ruang supra-koroid menuju ke aliran vena (E)
Glaukoma diyakini disebebkan oleh obstruksi jaringan trabekuler yang disebabkan oleh
sinekia anterior perifer, atau yang lebih jarang adanya membrane seluler yang abnormal
Sinekia anterior adalah iris melekat pada korena, sedangkan sinekia posterior iris melekat
pada lensa mata
Tekanan intra ocular (TIO) normalnya 10-21 mmHg
Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Endophthalmitis

Endophthalmitis merupakan peradangan berat pada bola mata, akibat infeksi setelah
trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Penyebab endophthalmitis supuratif adalah
kuman atau jamur yang masuk bersama trauma tembus (eksogen) atau sistemik melalui
peredaran darah (endogen).
Endophthalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada
tindakan pembedahan yang membuka bola mata.
Endophthalmitis endogen terjadi akibat penyebaran bakteri, jamur ataupun parasite dari focus
infeksi dalam tubuh.
Bakteri yang sering menjadi penyebab adalah stapilococcus, streptococcus, pneumococcus,
pseodumonas, bacillus sp.
Jamur yang sering menjadi penyebab adalah aktinomises, aspergilus, phitomikosis sporothrix
dan kokidioides.
Prognosis
Prognosisnya sangat bervariasi karena variasi organisme yang terlibat. Infeksi
streptococcus cenderung lebih buruk daripada infeksi stapilococcus
Pasien dalam subkelompok traumatis, terutama yang disebabkan oleh infeksi Bacillus ,
biasanya memiliki hasil visual yang buruk.
Pada kelompok studi vitrektomi endophthalmitis, 74% pasien mengalami pemulihan visual
20/100 atau lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai