Dewi Listiarini Fortuna Yang Ni
Dewi Listiarini Fortuna Yang Ni
PJOK
Bola Voli, Bola Basket, Jalan Cepat,
Pencak Silat, Kebugaran Jasmani Terkait
Kesehatan dan Keterampilan
DISUSUN OLEH :
DEWI LISTIARINI FORTUNA
XII MIA 1
SMAN 4 KARIMUN
2020-2021
BOLA VOLI
A.Pengertian Bola Voli
Bola voli merupakan salah satu cabang permainan olahraga dari bola yang cara
bermainnya dengan dapat menjatuhkan bola ke dalam sebuah petak lapangan lawan dan
untuk mencari kemenangan dalam bermain. Dalam menjatuhkan bola tersebut net ialah
sebagai penghalang antar masing-masik tim.
Permaianan bola voli merupakan salah satu olahraga permainan yang dimainkan oleh dua
tim, setiap tim terdiri atas 6 pemaian bola voli sehingga apabila dijumlah maka seluruh
dari pemain bola voli adalah 12 orang.
Permainan bola voli ini adalah salah satu olahraga dunia yang sangat diminati banyak
orang. Sementara Di negara Indonesia sendiri, penggemar bola voli mulai banyak
bermunculan.
Hal ini ditandai dari banyaknya berbagai pertandingan resmi bola voli yang di adakan,
dan munculnya komunitas-komunitas penggemar bola voli di tanah air. Salah satu dari
pertandingan resmi yang ada di Indonesia yaitu proliga.
Olahraga voli pada tingkat dunia dinaungi oleh FIVB (Federation Internationale de
Volleyball), sedangkan di negara Indonesia dinaungi oleh suatu organisasi PBVSI
(Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).
Baju, kaos, atau jersey dengan nomor punggung dan juga nomor dada.
Celana pendek yang pada bagian paha kanan terdapat juga nomor.
Kaos kaki dan sepatu karet.
4. Ukuran Tiang dan Net
Jika pelaku servis dapat memenangkan reli, maka timnya mendapatkan satu poin
dan harus melanjutkan servis.
Jika pelaku servis gagal dalam melakukan reli, maka regu lawan mendapatkan satu
poin dan berhak melakukan servis.
Suatu set, kecuali set V, dapat dimenangkan oleh suatu regu yang mendapatkan
angka 25 terlebih dahulu dengan minimal selisih dua angka.
Jika pada permainan seri (24-24), maka permainan dilanjutkan sampai poin
menyentuh angka selisih dua.
Jika sebuah kedudukan kemenangan set 2-2, maka pada set penentuan (set V),
dimainkan hingga poin mencapai angka 15 dengan selisih minimal dua angka.
Jika satu regu menolak untuk bisa bermain setelah dipanggil, maka regu tersebut
dinyatakan kalah 0-3 dan 0-25 untuk tiap set.
Jika pada pihak lawan bisa memasukkan bola ke dalam daerah lapangan kita maka
kita akan kehilangan bola dan musuh mendapatkan poin atau nilai.
Servis yang akan kita lakukan harus melewati net dan masuk menuju daerah
musuh. Jika tidak, maka musuh yang akan mendapatkan poin atau nilai.
2. Sistem Pertandingan
Pada tahun tanggal 15 Desember 1891, seorang guru olahraga yang berasal dari Kanada
yang bernama Dr. James Naismith berhasil menciptakan suatu permainan olahraga
basket.
Uniknya pada penemuan cabang olahraga ini tidak disengaja oleh sang pencipta. Dr.
James Naismith pada saat itu yang ditantang untuk dapat membuat suatu permainan di
ruangan tertutup (indoor) untuk mengisi waktu luang para siswa di YMCA (Young
Men’s Cristian Association), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk para pemuda
umat kristiani di Springfield, Massachusetts, New England.Permainan bola basket ini
sendiri dapat terinspirasi dari masa kecil sang penemu saat bermukim di Ontario. Pada
awal kemunculannya, sebuah permainan bola basket ini dapat dianggap kurang menarik.
Alasannya karena dianggap sangat terlalu keras dan juga tidak cocok jika dimainkan di
dalam ruangan.Kemudian sang penemu ini dapat menuliskan beberapa peraturan-
peraturan dasar. Tidak hanya itu, Dr. James Naismith juga akan menempelkan sebuah
keranjang pada dinding sebuah lapangan indoor tersebut. Setelah itu, barulah beliau akan
dapat meminta para siswa untuk dapat mempermainan permainan bola basket ini.Pada
tanggal 20 Januari 1892, sebuah pertandingan bola basket ini dapat resmi
diselenggarakan. Lokasinya yang berada di suatu tempat kerja Dr. James
Naismith.Pertandingan tersebut akan berhasil membawa sebuah permainan bola basket
terkenal ke seluruh Amerika Serikat. Uniknya, pada saat pertama kali pada
kemunculannya, jumlah tim secara keseluruhan hanya berjumlah sekitar 9 orang. Selain
itu, suatu aturan yang berlaku mencakup hanya sekitar 13 aturan dasar tanpa dribble.
2. Sejarah Bola Basket di Indonesia
Sejarah pada permainan bola basket di Indonesia berawal dari kedatangan pedagang dari
Cina, tepatnya menjelang kemerdekaan.Pada masa itu, yang telah berdiri beberapa klub
bola basket di kota-kota besar Indonesia yakni seperti Jakarta, Surabaya, Semarang,
Bandung dan Yogyakarta. Anggota para klub-klub tersebut lebih banyak dari kalangan
yang menempuh pendidikan sekolah Cina.Liem Tjien Siong atau Sonny Hendrawa yaitu
para pemain legendaris pertama dunia basket milik Indonesia. Meskipun saat itu, tim
Indonesia ini hanya berhasil membawa juara pada peringkat ke-4 setelah Filipina, Korea
dan Jepang, namun beliau akan berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah
Asia.Hal ini dapat dikarenakan beliau berhasil meraih gelar sebagai Pemain Terbaik pada
Kejuaraan Bola Basket Asia IV yang diselenggarakan di negara Seoul, Korea
Selatan.Indonesia yang pertama kali menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) pada
tahun 1948 di kota Solo. Pada kesempatan tersebut, permainan bola basket ini telah
masuk dalam daftar pertandingan.Itu berarti salah satu olahraga ini telah berkembang di
negara Indonesia. Meskipun demikian, faktanya pada olahraga bola basket baru resmi
diakui negara Indonesia pada tahun 1951. Pada saat itu, yang memegang suatu peran
sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia ialah Maladi.Tak lama kemudian beliau
yang menjabat sebagai Menteri Olahraga. Organisasi pada Bola Basket di Indonesia
sendiri baru kemudian dibentuk atas usul dari Maladi yang dijalankan oleh Tonny Wen
dan Wim Latumeten.Pada tahun 1955, organisasi ini akan mengalami perubahan menjadi
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dengan tujuan untuk dapat
menyatukan organisasi-organisasi bola basket yang tersebar di seluruh pelosok negeri.
2. Menangkap Bola
Melempar bola sendiri terbagi menjadi tiga cara, yakni sebagai berikut :
Over head pass atau juga melempar bola dari atas kepala.
Chest pass atau yang disebut melempar bola dari ddepan dada ke bagian dada
pemain lain.
Bounce pass atau juga melempar bola dengan cara memantulkannya ke bawah.
4. Menggiring Bola
5. Fade Away
Fade Away ialah sesuatu teknik mendorong badan ke belakang saat melakukan shoot,
sehingga menyulitkan defender untuk dapat menghadang bola.
6. Hook Shoot
Hook Shoot merupakan sebuah teknik menembak dari samping dengan satu tangan.
Teknik ini juga sangat efektif digunakan apabila pemain dijaga oleh orang yang jauh
lebih tinggi dari pemain tersebut.
7. Jump Shoot
Jump Shoot adalah salah satu teknik untuk dapat melakukan tembakan dengan melompat.
Teknik ini liar dan sulit untuk digagalkan.
8. Crossover
Crossover yakni salah satu cara dribble dengan dapat memantulkan bola dari tangan kiri
ke tangan kanan atau sebaliknya.
9. Slam Dunk
Slam dunk yaitu salah satu teknik yang sebenarnya cukup simpel dengan hanya
memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan kedua tangan ke ring
basket.
10. Pivot
Pivot atau momoros merupakan sebuah usaha untuk dapat menyelamatkan bola dari
jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai poros, sedangkan pada kaki yang lain
dapat berputar 360 derajat.
11. Shooting
Shooting merupakan salah satu usaha untuk dapat memasukkan bola ke dalam keranjang
atau ring lawan untuk mendapatkan poin. Shooting ini dapat dilakukan dengan dua
tangan dan juga dengan satu tangan.
12. Lay-up
Lay-up atau tembakan melayang yakni sesuatu usaha untuk bisa memasukan bola ke
dalam ring dengan dua langkah dan melompat agar bisa mendapatkan poin.
1. Peraturan 3 detik
Peraturan ini dapat menyatakan bahwa para pemain tidak boleh ada di daerah terlarang
lawannya selama lebih dari 3 detik saat tim yang sedang menguasai bola di daerah
lawannya dan jam sedang berlangsung.
2. Peraturan 8 detik
Peraturan ini artinya para tim yang menguasai bola di backcourt perlu membawa bola
menuju ke front court dengan waktu sekitar 8 detik. Jika dalam 8 detik bola tersebut
keluar dapat disebabkan oleh lawan, maka 8 detik dihitung saat terjadinya gangguan
3. Peraturan 24 detik
Peraturan ini menyatakan bahwa sebuah pelanggaran yang akan terjadi jika melakukan
tembakan di keranjang ini selama mendekati waktu sekitar 24 detik dan peluit telah
berbunyi saat bola sedang melayang di udara lalu bola tidak akan berhasil di masukkan
dalam ranjang. Hal ini tidak dianggap menjadi sebuah pelanggaran bila tim lawan segera
memperoleh dan menguasai bola tersebut.
Bola boleh dilemparkan ke semua arah dengan cara menggunakan satu tangan
maupun kedua tangan.
Bola boleh dipukul ke semua arah dengan cara menggunakan satu tangan maupun
kedua tangan, namun tidak boleh jika memukul dengan menggunakan kepalan
tangan atau gerakan seperti meninju.
Pemain yang tidak boleh memegang bola sambil berlari. Pemain juga harus berlari
sambil memantulkan bola.
Bola basket ini wajib dipegang di antara kedua telapak tangan dan tidak boleh
memegang bola menggunakan lengan maupun anggota tubuh lain.
Pemain tidak diperbolehkan untuk menahan, mendorong, menyeruduk, memukul,
maupun menjegal lawan.
Jika salah satu pihak dapat melakukan tiga kali kesalahan secara berturut-turut,
maka akan dianggap sebagai gol untuk lawan.
Gol terjadi ketika bola yang akan dilempar masuk ke dalam keranjang.
Jika bola keluar dari sebuah lapangan basket, maka bola akan dilempar ulang dan
akan dimainkan oleh para pemain yang pertama kali menyentuhnya.
Wasit ini berhak memperhatikan suatu permainan semua pemain dan berhak untuk
mendiskualifikasi pemain apabila melakukan pelanggaran.
Waktu dalam pertandingan sebanyak 4 quarter, masing-masing quarter sekitar 10
menit.
Pihak yang paling banyak untuk memasukan bola ke dalam ring lawan yaitu
pemenangnya.
1. Touching : Menyentuh tangan para pemain lawan yang akan menembak bola ke
dalam ring.
2. Pushing : Mendorong para pemain lawan yang akan menembak bola ke dalam
ring dengan sengaja.
3. Jumping : Saat seorang pemain akan melakukan lompatan dengan posisi
menembak tetapi tidak jadi menembak.
4. Traveling : Membawa bola tanpa didribble yang gerakannya akan melebih dari 3
langkah adalah sebuah pelanggaran.
5. Doble Dribble : Bola yang sudah dapat dipegang dengan dua tangan setelah
dribble tidak boleh di dribble lagi.
6. Offensive Foul : Pelanggaran yang akan dilakukan pada pemain lawan saat kita
sedang menyerang.
7. Defensive Foul : Pelanggaran yang sudah dilakukan pada pemain lawan saat saat
kita melakukan pertahanan.
8. Personal Foul : Pelanggaran yang dapat dilakukan oleh seorang pemain dalam
satu tim. Maksimal pelanggaran adalah 4 kali.
9. Foul Out : Pelanggaran ke lima yang dilakukan oleh seorang pemain yang dapat
mengakibatkan dia diusir dari permaianan.
10. Team Foul : Tembakan bebas yang dapat dihadiahkan pada sebuah tim karena tim
lawan sudah melakukan pelanggaran lebih dari 5 kali.
11. Back Ball / Back Court : Pelanggaran yang harus dilakukan karena mendribble,
mengoper atau membawa bola kembali ke bidang pertahanan setelah melewati
garis tengah.
12. 30 Second Violation / 24 Second Violation : Pelanggaran saat para pemain dari
tim menyerang tidak melakukan tembakan ke ring lebih dari 30 atau 24 detik.
13. 10 Second Violation / 8 Second Violation : Pelanggaran pada saat salah satu
pemain yang menyerang memegang bola dan tidak mengoper atau juga menembak
lebih dari 10 atau 8 detik.
14. 3 Second Violation : Pelanggaran yang akibat para pemain menyerang tidak
melakukan tembakan bebas lebih dari 3 detik.
15. Technical Foul : Pelanggaran akibat dapat melakukan foul terhadap peraturan
legal dalam permainan bola basket, contohnya memprotes suatu keputusan wasit.
16. Unsportmanslike Foul : Pelanggaran dengan sanagt keras atau niat mencederai
lawan. Pemain ini bisa didiskualifikasi dan menerima suatu sanksi dari kompetisi.
Jarak Lapangan Bola Basket dengan Bangku Penonton dan Bench Tim
Jarak bangku untuk para pemain cadangan dan pengawas pertandingan ini minimal
jaraknya 2 meter, hal ini bertujuan untuk dapat memberi tempat kosong ketika run off.
Untuk jarak bangku para penonton minimal jaraknya 5 meter dari garis tepi lapangan
bola basket.
Bola basket ini terbuat dari karet yang dilapisi dengan suatu lapisan sejenis kulit
diluarnya. Bola basket harus diisi angin hingga kencang, sehingga jika bola dipantulkan
dari sebuah ketinggian 180 cm maka akan melambung hingga tinggi 120-140 cm.
Ring atau keranjang bola basket ini berupa jala yang pada bagian bawahnya terdapat
lubang agar bola dapat keluar lagi setelah bila masuk kedalam ring. Ring tersebut dapat
terbuat dari besi keras dan kuat, sedangkan pada keranjang terbuat dari anyaman tali yang
pada umumnnya terbuat dari bahan nilon.
Ukuran papan pantul pada bagian luar, memiliki panjang 1,80 meter dan lebar 1,05
meter.
Ukuran papan pantul pada bagian dalam, memiliki panjang 0,59 meter dan
lebarnya 0,45 meter.
Jarak papan pantul dengan lantai lapangan bola basket sekitar 2,75 meter.
Ring keranjang basket memiliki panjang diameter sekitar 0,40 meter.
Jarak ring basket ke papan pantul bagian bawah yaitu sekitar 0,15 meter.
Jarak tiang penyangga hingga ke garis akhir ialah sekitar 1 meter.
Ukuran sebuah lapangan bola basket standar internasional ini memiliki atap dengan
tinggi 9,1 meter dari lantai lapangan bola basket. Dan secara umum lapangan bola basket
ini harus memiliki minimal clearance 7,7 meter.
1. Memblock atau menghalangi para tim lawan saat akan menembakkan bola.
2. Melakukan rebound.
3. Menangkap bola atau umpan suatu tembakan dari teman satu tim saat berada di
area pertahanan tim lawan.
2.TempatBermain
Tempat pada permainan bola basket bisa dilakukan diluar ruangan dan dalam ruangan
secara tertutup. Lapangan juga harus dilengkapi dengan tiang yang dipasang ring dengan
pertahanan yang jelas.
3.Carabermain
Dalam melaksanakan sebuah permainan ini ada 3 jenis tekni yang menjadi sebuah
gerakan dasar, yaitu melempar dan menangkap bola atau pasiing and catching,
menggiring bola atau dribbling, dan menembak bola atau juga memasukkan bola di
dalam ring (shooting). Kedua tim ini masing-masing mempunyai hak sama dalam
memasukkan bola di dalam keranjang atau ring.
4.Wasit
Wasit merupakan orang yang akan mengatur dan menilai jalannya pertandingan. Wasit
ini akan bertugas meniupkan peluitnya yang berarti suatu tanda pertandingan akan
dimulai sekaligus menjadi tanda pertandingan telah berakhir.
5.AngkaatauPoin
Angka ini hanya akan diberikan saat memasukkan bola ke dalam ring, yakni 2 poin.
Sementara akan memasukkan bola ditengah lapangan yang dapat menghasilkan angka 3
poin. Sedangkan 1 angka poin ini saat terjadi pada sebuah tembakan hukuman
JALAN CEPAT
A. Pengertian Jalan Cepat
Jalan cepat adalah yaitu bergerak kedepan tanpa hubungan yang terputus dengan tanah.
Setiap melangkah, maka kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki bagian
belakang meninggalkan tanah. Ketika melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka
kaki tersebut juga harus lurus serta lutut tidak bengkok dengan tumpuan kaki yang
berada dalam keadaan posisi tegak lurus.
Dalam jalan cepat, nomor – nomor yang diperlombakan adalah sebagai berikut :
Putra : 20 dan 50 km
Putri : 10 dan 10 km
Jalan cepat adalah salah satu nomor pada cabang atletik yang resmi di perlombakan
dalam kejuaraan – kejuaraan atletik, baik secara nasional ataupun internasional. Teknik
dari pelaksanaan jalan cepat bisa dirinci sebagai berikut :
Start
Startnya yang dilakukan dengan menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat
tidak memiliki pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu
atau harus di pelajari ataupun dilatih. Sikap start yang umumnya di gunakan terdapat
pada aba – aba ” Bersedia ” peserta menempatkan posisi kaki kiri berada di belakang
garis start, sedangkan kaki kanan berada di samping belakang kaki kiri, dengan badan
yang agak condong ke depan dan juga kedua lengan rileks. Saat aba – aba ” Ya ” atau
bunyi tembakan pistol, maka segera melangkahkan kaki kanan ke depan, dengan di susul
dengan kaki kiri dan terus berjalan.
Langkah
Langkah di mulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat
tungkai bagian bawah yang bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, sehingga
tungkai bawah ikut terayun ke depan, yang menyebabkan lutut menjadi lurus.
Selanjutnya menapak pada tumit dengan terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan
dengan mengangkat tumit, kemudian ujung kaki tumpu lepas dari tanah, dan ganti dengan
kaki ayun. Begitu seterusnya selalu ada kaki yang menumpu, sehingga tidak ada saat
melayang.
Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung atau dada, pinggang sampai tungkai bawah yang sedikit
condong ke depan.
Ayunan Lengan
Siku di tekuk dengan kurang lebih dari 90 derajat, ayunan lengan kiri mengarah ke
depan bersamaan dengan mengangkat paha dan juga kaki kanan, sehingga koordinasinya
merupakan lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan juga lengan kanan yang
bersamaan dengan kaki kiri.
Finish
Tidak terdapat teknik khusus pada gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya
jalan terus hingga melewati garis finish, kemudian baru dikendorkan kecepatannya
sesudah melewati kira – kira 3 sampai 5 meter. Untuk memperoleh langkah – langkah
yang benar, maka saat pemindahan badan serta kaki satu ke kaki yang lain harus
Nampak dengan jelas, hal ini kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih
supaya dapat terbiasa melakukan teknik jalan cepat yang baik dan benar. Jadi, sikap dan
juga gerakan jalan cepat merupakan badan yang berada dalam posisi tegak, serta
pandangan yang lurus ke depan, siku ditekuk, dan juga tangan yang kepalkan dengan
rileks.
Secara umum karakteristik dari gerak dasar jalan cepat tidak terlalu berbeda dengan
karakteristik gerak dasar jalan yang biasa hanya saja pada beberapa gerakan tertentu
gerak dasar pada jalan cepat lebih kompleks. Adapun karaktersitik dari gerak dasar jalan
cepat adalah sebagai berikut :
Kesalahan yang mungkin terjadi ketika melakukan gerak dasar jalan cepat adalah
sebagai berikut :
Ketika melangkah tungkai bawah tidak rileks dan juga berada dalam posisi yang
lurus
Kaki melangkah dengan memakai seluruh telapak kaki serta menolak dengan
ujung kaki
Ayunan lengan yang terlalu lurus dan juga
Berikut ini adalah tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat yaitu sebagai berikut :
Fase tumpuan dua kaki : Fase ini terjadi dengan sangat singkat. Ketika kedua kaki
menyentuh tanah, maka ketika itu pula berakhir dorongan yang diikuti dengan gerakan
tarikan. Tarikan ini lebih lama dan akan menyebabkan gerakan yang berlawanan di antara
bahu dan pinggul.
Fase tarikan : Fase ini di mulai sesudah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini di
lakukan oleh kaki depan akibat dari kerja tumit dan juga koordinasi dari seluruh bagian
tubuh . Gerakan ini selesai dilakukan jika badan berada di atas kaki penopang.
Fase Relaksasi : Fase ini berada antara selesainya fase tarikan serta merupakan awal
dari fase dorongan kaki. Pinggang berada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan
vertikal dann juga paralel di berada samping badan.
Fase Dorongan : fase ini dilakukan jika fase yang terdahulu telah selesai dan juga
apabila titik pusat grativasi badan mengambil alih kaki tumpu.
Gagal atau tidak memenuhi definisi atau pengertian jalan cepat pada saat
Melakukan pelanggaran ketika perlombaan sedang berlangsung.
Ketika lomba jalan cepat yang di laksanakan di track atau lintasan peserta yang
terkena diskualifikasi harus meninggalkan lintasan. Apabila perlombaan jalan
cepat di laksanakan di jalan raya maka peserta yang terkena diskualifikasi harus
mencopot nomor yang ada di dadanya kemudian segera keluar meninggalkan
perlombaan tersebut
Pencak Silat
Pengertian Pencak Silat
Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan (keahlian) dalam
mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela diri.
Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut:
1. Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan,
sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering
dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
2. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai
unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir).
Dari beberapa definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan sebagai hasil budaya
manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap
lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatkan
iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Menurut seorang peneliti silat Donald F. Draeger, bukti adanya seni bela diri bisa dilihat
dari artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik serta pahatan relief-relief di candi
Prambanan dan Borobudur yang menunjukkan sikap kuda-kuda silat.
Sementara itu menurut Shamsuddin, perkembangan silat mendapat pengaruh dari beladiri
China dan India. Hal ini karena sejak awal budaya Melayu telah mendapat pengruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang dari India, Cina, dll.
Menurut legenda Minangkabau, silat atau silek (dalam bahasa Minangkabau) diciptakan
oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke
11. Silat atau silek kemudian dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke
seluruh kawasan Asia Tenggara.Adapula cerita silat dari tanah sunda tentang asal mula
aliran silat Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menirukan
gerakan pertrukan antara harimau dan monyet.
Kemudian masuk IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan diresmikan tanggal 28
Oktober 1988. PSN ISMD Putra Setia memiliki beberapa cabang di Indonesia. Yaitu di
Jakarta Barat, Bekasi, Jatinegara, Indramayu, dll. Dan berpusat di Padepokan IPSI TMII,
Jalan Satria I No.64 RT 008 RW 002, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.Untuk
wilayah Jakarta Barat, terdapat di Jalan Pegadungan Koang, Kalideres. Lalu PSN ISMD
Putra Setia masuk menjadi salah satu program ekstrakurikuler di SMKN 42 Jakarta Barat
pada tahun 1994. Pembina ekstrakurikuler pencak silat di SMKN 42 adalah Pak Nurdin,
yaitu guru olahraga di SMKN 42. Lalu anggota ekskul pencak silat dilatih oleh Rony,
Kujang, Faisal, Ferdi, Oge, Puji, Dayat, dkk.
C. Teknik-Teknik dalam Pencak Silat
1. Teknik Dasar
1. Kuda-kuda
2. Sikap Pasang
3. Gerak Langkah
4. Jurus
2. Teknik Serang
1. Pukulan
2. Tendangan
3. Tangkisan
4. Bantingan
2. Menengah
Difokuskan pada semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan bakat pesilat mulai
terlihat.
3. Pelatih
Hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula dan
menengah.
4. Pendekar
Pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu ilmu
rahasia tingkat tinggi.
Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah “Togok” yaitu bagian tubuh kecuali
leher keatas dan dari pusat kemaluan.: Dada, Perut (pusat keatas),Rusuk kiri dan kanan,
Punggung atau belakang badan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran
serangan antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran
perkenaan.
Larangan
Pelanggaran berat, Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala
serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh,
Usaha mematahkan persendian secara langsung, Sengaja mematahkan persendian
secara langsung, Membenturkan / menghantukkan kepala dan menyerang dengan
kepala, Meyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-
aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan cidera, Menggumul, menggigit,
mencaka, mencengkeram dan menjambak, Menentang, menghina, mengeuarkan
kata-kata yang sopan, meludahi dll,Melakukan penyimpangan terhadap aturan
bertanding setelah mendapat peringatan I karena pelanggaran hal tersebut.
Pelanggaran Ringan
Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang, Keluar dari gelanggang
secara berturut yang dimaksud dengan berturut-turut adalah dari 2 kali dalam 1
babak, Merangkul lawan dalam proses pembelaan, Melakukan serangan dengan
teknik sapuan sambil merebahkan diri berulang kali dengan tujuan untuk mengulur
waktu.
Nilai Hukuman
Penentuan Kemenangan
Menang angka
Bila jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari pada
lawan. Penentuan keenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri. Bila terjadi hasil
nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan pesilat yang paling sedikit
mendapat nilai hukuman. Bila hasilnya masih sama, maka pemenangnya adalah pesilat
yang mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi / paling banyak. Pada dasarnya nilai 1
+ 2 adalah lebih tinggi dari nilai 2 saja. Bila hasilnya masih sama, maka pertandingan
ditambah 1 (satu) babak lagi. Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu diadakan
penimbangan ulang, namun dilihat dari hasil penimbangan berat badan 15 menit sebelum
bertanding. Bila hasilnya tetap sama, maka diadakan undian oleh Ketua Pertandingan
yang disaksikan oleh Delegasi Teknik dan kedua Menejer Tim. Hasil Penilaian Juri
diumumkan pada papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan kemenangan selesai
dilaksanakan.
Menang Teknik
Karena lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena permintaan pesilat sediri /
mengundurkan diri. Karena keputusan Dokter Pertandingan.Dokter Pertandingan diberi
waktu 60 detik untuk memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan
“Fit”atau”Tidak Fit” (Unfit). Setelah 60 detik Wasit akan menanyakan kepada Dokter
Pertandingan apakah Pesilat bersangkutan “Fit” atau”Tidak Fit” (Unfit) Atas permintaan
Permintaan Pendamping Pesilat Atas keputusan Wasit.
Menang Mutlak.
Penentuan Menang Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan menjadi
tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak
dapat berdiri tegak dengan sikap pasang
Macam-macam kuda-kuda
1. kuda-kuda depan
adalah Kuda-kuda depan yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di
depansedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki
depan.Posisi keduatelapak kaki membentuk sudut + 30 derajat.
2. kuda-kuda belakang
yakni kuda-kuda dengan sikap salah salah kaki berada di depan,sedangkan kaki
lainnya berada di belakang dan berat badan sepenuhnya ditopang oleh kaki belakang.
Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk sudut + 60derajat.
kuda-kuda belakang (tampak sisi kanan), kuda-kuda belakang (tampak sisi kiri), kuda-
kuda belakang (tampak sisi depan)
4. Kuda-kuda samping
yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat
badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi ke dua telapak kakisejajar
membentuk sudut + 30 derajat
Kebugaran Jasmani
A. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa
mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk
melakukan kegiatan yang lain.Hakikat kebugaran jasmani adalah hal yang berhak
diperlukan oleh tubuh untuk mendapatkan kebugaran jasmani. Misalnya ketika kita
mengantuk maka mata berhak untuk istirahat sejenak.
B. Komponen dan Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani
Berikut ini terdapat beberapa komponen kebugaran jasmani, terdiri atas:
Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban
sewaktu bekerja. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan
frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat beban,
jika beban tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Contoh latihannya adalah sebagai
berikut:
1. lari cepat 50 m
2. lari cepat 100 m
3. lari cepat 200 m
Daya lentur (Flexibility)
Daya lentur adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas
dengan penguluran tubuh yang luas. Contoh latihannya:
1. lari zig-zag
2. lariu bolak-balik 5 m
3. lari bolak-balik 10 m
4. lari angka 8
5. kombinasi lari bolak-balik dengan lari zig-zag
Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang
berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Contoh latihannya:
Menangkap bola tenis yang dilempar ke kanan dan ke kiri oleh orang lain
Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani (Latihan Kekuatan, Kecepatan, Daya Tahan dan
Kelenturan) – Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, Anda perlu mengenal beberapa
unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-
paru, kelincahan, daya ledak (power) dan kelenturan.
1. Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan (strength training) pada umumnya dilakukan dengan pemberian beban,
baik beban internal (tubuh sendiri) maupun beban eksternal (peralatan fitness).Strength
training adalah penggunaan resistensi kontraksi otot untuk membangun kekuatan, daya
tahan anaerobik, serta ukuran otot rangka.Adapun hal-hal yang menunjang keselamatan
saat melakukan program latihan, antara lain sebagai berikut.
1. Pakailah pakaian yang sesuai dan nyaman untuk berolahraga. Misalnya kaos dan
training. Selain itu pakaian harus elastik, tidak menghambat gerakan, serta dapat
menyerap keringat.
2. Gunakan sepatu yang dilengkapi kaos kaki.
3. Istirahatlah dalam setiap seri.
4. Hindari penggunaan beban yang terlalu berat, terutama pada pemula.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu memerhatikan beberapa hal
berikut, antara lain sebagai berikut.
Lakukan pemanasan yang cukup pada otot-otot yang akan dilatih (warming up),
sebelum memulai latihan.
Prinsip latihan peningkatan beban secara sistematis dan terencana (overload
system).
Pergunakan beban sesuai kemampuan.
Lakukan setiap gerakan dengan repetisi dan set yang benar. Repetisi adalah jumlah
ulangan angkatan pada saat mengangkat beban, sedangkan set adalah jumlah
setiap ulangan.
Setiap bentuk latihan harus dilakukan dalam ruang gerak yang luas.
Harus mendapat pengawasan dan bantuan dari instruktur yang berpengalaman.
Lakukan pendinginan (cooling down) setelah berlatih.
Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat melakukan latihan beban, antara lain
sebagai berikut.
1. Sistem set (set system). Sistem latihan ini dilakukan dengan menggunakan 8 s/d
12 repetisi sebanyak 3 set.
2. Sistem superset (superset system), pelaksanaannya dilakukan dengan cara setiap
bentuk latihan disusul dengan bentuk latihan antagonisnya, misalnya latihan biceps,
kemudian latihan triceps (otot lengan).
3. Split routines. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagian atas, kemudian melatih
tubuh bagian bawah.
2. Latihan Kecepatan
Latihan kecepatan (speed training) diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus
dengan latihan reaksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melatih komponen
kecepatan, antara lain sebagai berikut.
1. Lakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih kuat.
2. Intensitas latihan pada tingkat sub-maksimal atau maksimal.
3. Jarak antara 30–80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan
secara umum.
4. Jumlah pengulangan antara 10–16 kali dan terdiri atas 3–4 seri.
5. Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed) dapat dilatih dengan penambahan
beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.
6. Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1–3 menit, waktu istirahat
antarseri sampai 6 menit.
Bentuk latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan berbagai rangsangan-
rangsangan luar, seperti: tepukan tangan, bunyi peluit, atau suara sebagai aba-aba
untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain.
3.Latihan Daya Tahan
Latihan daya tahan (endurance training) merupakan latihan untuk bekerja atau berlatih
dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Daya tahan otot (muscular
endurance) dapat dilakukan dengan latihan yang melibatkan satu otot pada tubuh.
Caranya dengan melakukan suatu gerakan berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.
Untuk melatih daya tahan otot biceps, latihan yang dilakukan adalah dengan mengangkat
beban (dumble) ringan. Dilakukan sebanyak lebih dari 20 ulangan dengan beban kira-kira
10–15 kg.
Selain itu, untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru (general endurance) biasanya
dengan melakukan latihan yang bersifat aerobik, yaitu latihan yang dilakukan dalam
jangka waktu yang lama. Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang dapat
dilakukan, diantaranya lari lintas alam (cross country), fartlek (speed play), circuit
training, dan interval training.
5. Fartlek
Fartlek atau biasa disebut speed play merupakan salah satu bentuk latihan untuk
peningkatan daya tahan. Latihan ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari
lambat, cepat berkelok-kelok, lompat atau loncat.
6. Circuit Training
Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan.
Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan dari
circuit training pada dasarnya adalah mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk
meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan. Circuit
training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, atau menggunakan mesin untuk latihan
beban.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam circuit training adalah sebagai berikut.
7. Interval Training
Interval training adalah bentuk latihan dengan memerlukan faktor-faktor berikut.
1. Menetapkan jarak yang akan ditempuh. Misalkan 200, 400, atau 800 meter
bergantung kemampuan siswa.
2. Menentukan pengulangan lari. Misalnya 400 meter sebanyak 5 kali.
3. Menetapkan tempo atau ritme kecepatan berlari (detik/menit).
4. Menetapkan istirahat atau interval. Waktu istirahat antarulangan lari ditetapkan
selama beberapa detik atau menit. Istirahat dilakukan dengan jalan pelan-pelan,
jogging, senam ringan, dan mengatur napas.
8. Latihan Kelenturan
Latihan kelenturan (flexibility training) dapat dikembangkan menjadi dua bentuk latihan,
yaitu peregangan dinamis dan peregangan statis.
9. Peregangan Dinamis
Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan anggota tubuh secara berirama atau
dengan gerakan memantulmantulkannya (bouncing).Contoh peregangan dinamis adalah
sebagai berikut.
Duduk selonjor dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai ujung jari kaki
dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merenggut pinggang.
Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke
belakang.
Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke depan dada. Angkat kepala dan dada
secara berulang-ulang setinggi mungkin ke atas.
Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantai. Lemparkan kaki lurus ke
belakang secara bergantian kiri dan kanan.
Berdiri kangkang kedua tangan direntangkan ke samping. Bungkukkan badan
sambil tangan kanan menyentuh ujung kaki kiri, kembali ke sikap semula.
10. Peregangan Statis
Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan
mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (static) untuk beberapa
saat.Contoh peregangan statis adalah sebagai berikut
1. Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan sehingga jari tangan
menyentuh lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (static) selama 20–30
detik.
2. Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan sehingga kedua telapak
tangan bertumpu di lantai. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
3. Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit ke arah dalam dengan
kedua tangan. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
4. Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan
memegang pergelangan kaki yang lurus.
5. Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke arah/menyentuh dada.
Kepala diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
Fungsi Kebugaran Jasmani
Mengacu pada pengertian kebugaran jasmani diatas, maka secara umum fungsi kesegaran
jasmani adalah untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh dan pikiran. Secara khusus,
fungsi kebugaran jasmani dapat dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu:
Tujuan Latihan Kebugaran Jasmani
Adapun tujuan kebugaran jasmani diantaranya yaitu:
Untuk melenturkan sendi.
Memperkuat tulang.
Meningkatkan daya tahan tubuh.
Melancarkan peredaran darah.
Meningkatkan kecerdasan.
Meredakan stress.
Meningkatkan energi dan stamina.
Mencegah obesitas.