Analisis struktur dengan Metode

Matrik
Metode matrik yang dikenal sampai sekarang :
1. Metode Kekakuan (metode Displacement)
2. Metode Fleksibilitas (metode gaya)

 Metode Kekakuan ; displacement sebagai un-known value

(variabel yang tidak dketahui) dan dicari terlebih dahulu
 Metode Fleksibilitas; gaya sebagai un-known value dan
dicari terlebih dahulu
Metode Displacement
(Displacement method)
 Metode Kekakuan

Metode kekakuan juga dikenal dengan metode perpindahan

(displacement method) adalah metode yang terutama dipakai
dalam analisa struktur dengan matrik.

Metode kekakuan merupakan suatu cara analisa struktur

dimana dalam proses perumusan dari analisanya diambil
lendutan/displacement di titik-titik diskrit sebagai besaran
yang hendak dicari.

Jumlah bilangan yang tidak diketahui adalah sama dengan

jumlah dari derajat kebebasan (derajat ketidaktentuan
kinematis) dari struktur.
Derajat kebebasan (degree of freedom)
Yaitu suatu besaran yang menyatakan jumlah komponen bebas
dari displacement di titik kumpul yang mungkin terjadi akibat
diberikannya suatu pembebanan pada struktur.

Derajat kebebasan struktur = derajat kebebasan translasi +

derajat kebebasan rotasi
Derajat kebebasan translasi :
𝑠 = 2𝑗 − 2𝑓 + 2ℎ + 𝑟 + 𝑚
𝑠 = derajat kebebasan translasi
𝑗 = banyak titik kumpul
𝑓 = banyak tumpuan jepit
ℎ = banyak tumpuan sendi
𝑟 = banyak tumpuan rol
𝑚 = banyak batang

Derajat kebebasan struktur (NP): NP = derajat kebebasan struktur

NP = 3𝑗 − (3𝑓 + 2ℎ + 𝑟 + 𝑚)
 Pengamatan A : Pengamatan A :
𝑠 = 2 x 4 – (2x2 +2x0+0+3)
=8–7 Variabel rotasi = 2 Kebebasan rotasi = 2
=1 Jadi derajat kebebasan struktur = 2 + 1 = 3

Pengamatan B :
𝑠 = 2 x 5 – (2x2 +2x0+0+4) Pengamatan B :
= 10 – 8 Variabel rotasi = 3 Kebebasan rotasi = 3
=2
Jadi derajat kebebasan struktur = 3 + 2 = 5
Dimensi matrik kekakuan :

Banyak baris = derajat kebebasan struktur

Banyak kolom= derajat kebebasan struktur

A : 3x3 3 Persamaan. 3 anu

B: 5x5 5 Persamaan. 5 anu
anu = displacement
1. Matrik Kekakuan
Adanya momen di ujung batang, mengakibatkan ujung
batang berotasi sebesar :
4𝐸𝐼 2𝐸𝐼
𝐹𝑖 = 𝑒𝑖 + 𝑒𝑗
𝐿 𝐿

2𝐸𝐼 4𝐸𝐼
𝐹𝑗 = 𝑒𝑖 + 𝑒𝑗
𝐿 𝐿

Hubungan momen ujung batang dengan rotasi ujung :

4𝐸𝐼 2𝐸𝐼
𝐹𝑖 𝐿 𝐿 𝑒𝑖
𝐹𝑗 = 𝑒𝑗
2𝐸𝐼 4𝐸𝐼
𝐿 𝐿
Diagram P-x

Diagram P-x

P = Gaya luar
X = displacement
 Diagram F - e

Momen ujung batang Rotasi ujung batang Diagram F - e

𝐹 = gaya dalam (berupa momen ujung)

𝑒 = rotasi ujung batang
Langkah-langkah :
1. Hubungan gaya luar & gaya dalam (matrik)

𝑃 = 𝐴 𝐹
𝐴 = matrik statis (didapat dari tinjauan keseimbangan statis)

2. Hubungan gaya dalam & rotasi ujung batang

𝐹 = 𝑠 𝑒
𝑠 = matrik kekakuan batang

3. Hubungan rotasi ujung & displacement

𝑒 = 𝐵 𝑥
𝐵 = matrik deformasi (didapat dari pemberian deformasi
maya)
4. Matrik kekakuan & displacement
𝑃 = 𝐴 𝑠 𝑒

𝑃 = 𝐴 𝑠 𝐵 𝑥 𝑃 = 𝐾 𝑥

𝑥 = 𝐾 ;1 𝑃
𝐾 = matrik kekakuan

5. Hitung gaya dalam

𝐹 = 𝑠 𝐵 𝑥

𝐹𝑟 = 𝐹𝑜 + 𝐹
Contoh soal :

NP = 3 x 4 –(3 x 2+3) = 3

Diagram P - x Diagram F - e
 a. Matrik A :

Free Body
Diagram

𝐹1 :𝐹2 𝐹5 :𝐹6
𝐻1 = 𝐻2 =
4 4
𝑀1 = 0 ------ 𝑃1 − 𝐹2 − 𝐹3 = 0
𝑃1 = 𝐹2 + 𝐹3
𝑀2 = 0 ------ 𝑃2 − 𝐹4 − 𝐹6 = 0
𝑃2 = 𝐹4 + 𝐹6
𝐾𝐻12 = 0 ------ 𝑃3 + 𝐻1 + 𝐻2 = 0
𝑃3 = −𝐻1 − 𝐻2
𝐹1 :𝐹2 𝐹5 :𝐹6
=- -
4 4

𝐹1
𝐹2
𝑃1 0 1 1 0 0 0
𝐹3
𝑃2 = 0 0 0 1 0 1
𝐹4
𝑃3 −1/4 −1/4 0 0 −1/4 −1/4
𝐹5
𝐹6

𝐴
b. Matrik 𝑠 :
c. Matrik B Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3
 Untuk mengisi kolom 1 diambil
𝑥1 = 1 𝑥2 = 0 𝑥3 = 0
Untuk mengisi kolom 2 diambil
𝑥1 = 0 𝑥2 = 1 𝑥3 = 0
 Untuk mengisi kolom 3 diambil
𝑥1 = 0 𝑥2 = 0 𝑥3 = 1
d. Matrik beban
e. analisa

𝑆𝐴𝑇 =

𝐴𝑆𝐴𝑇 =
Persamaan :

Dengan cara eliminasi (Gauss- Jordan dll) didapat nilai :

11,810 9,524 7,619

𝑥1 = 𝑥2 = − 𝑥3 =
𝐸𝐼 𝐸𝐼 𝐸𝐼
 𝑋1 1 11,810
𝑋2 = −9,524
𝑋3 𝐸𝐼 7,619
𝐵 = 𝐴 T

𝐹 = 𝑆 𝐵 𝑥 = 𝑆 [𝐴]𝑇 𝑥
𝐹1
3,0476
𝐹2 8,9523
𝐹3 7,0476
𝐹4
= = −3,6190
𝐹5 −7,6190
−12,281
𝐹6
𝐹𝑟 = 𝐹𝑜 + 𝐹
9. FBD
 Bidang M,D,N
 Bid N

 Bid D
Bid M
Contoh 2
NP = 3 x 5 –(3 x 2+4) = 5

Diagram P - x Diagram F - e
1. Matrik A

𝑃1 = 𝐹2 + 𝐹3 𝑃4 = −𝐻1 − 𝐻2 𝑭𝟏 :𝑭𝟐
𝑯𝟏 =
𝑃2 = 𝐹4 + 𝐹5 𝟒
𝑭𝟕 :𝑭𝟖
𝑃4 =- 𝑭𝟏:𝑭 𝟐
− 𝑭𝟕 :𝑭𝟖
𝑃3 = 𝐹6 + 𝐹8 𝟒 𝟒
𝑯𝟐 =
𝟒
 𝑭𝟐 :𝑭𝟒
 𝑃5 = −𝑉1 + 𝑉2 𝑽𝟏 =
𝟒

𝑭𝟐 :𝑭𝟒 𝑭𝟓 :𝑭𝟔 𝑭𝟓 :𝑭𝟔

𝑃5 = - + 𝑽𝟐 =
𝟒 𝟒 𝟒
2. Matrik S

𝟒𝑬𝑰 𝟐𝑬𝑰
Kolom  𝑬𝑰 0,5 𝑬𝑰
𝟒 𝟒
𝟒 (𝟐𝑬𝑰) 𝟐(𝟐𝑬𝑰)
Balok  2𝑬𝑰 𝑬𝑰
𝟒 𝟒
3. Matrik B Kolom 1 dst
  Kolom 1
𝑿𝟏 = 1 𝑿 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 = 𝟎
𝑒1 = 0 𝑒2 = 1 𝑒3 = 1 𝑒4 = 0
𝑒5 = 0 𝑒6 = 0 𝑒7 = 0 𝑒8 =0

 Kolom 2
𝑿𝟐 = 1 𝑿 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 = 𝟎
𝑒1 = 0 𝑒2 = 0 𝑒3 = 0 𝑒4 = 1
𝑒5 = 1 𝑒6 = 0 𝑒7 = 0 𝑒8 =0

 Kolom 3
𝑿 𝟑= 1 𝑿 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 = 𝟎
𝑒1 = 0 𝑒2 = 0 𝑒3 = 0 𝑒4 = 0
𝑒5 = 0 𝑒6 = 1 𝑒7 = 0 𝑒8 =1
 Kolom 4
𝑿𝟒 = 1 𝑿 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 = 𝟎
1
𝑒1 = 𝑒2 = − 𝑒 yang lain = 0
4
1
𝑒7 = 𝑒8 = −
4

 Kolom 5 𝑿𝟓 = 1 𝑿 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 = 𝟎

1
𝑒3 = 𝑒4 = − 𝑒 yang lain = 0
4
1
𝑒5 = 𝑒6 =
4
sehingga :

𝑩 = [𝑨]𝑻 ok
4. Matrik beban ( 𝑃) :

 𝐹01 =0
 𝐹02 =0
 𝐹03 = − 1 12 . 3. 42 = −4 𝑡𝑚
 𝐹04 = 4 𝑡𝑚
 𝐹05 = −4 𝑡𝑚
 𝐹06 = 4 𝑡𝑚
 𝐹07 =0
 𝐹08 =0
 1 1
 . 𝑞. 𝐿 = . 3.4 = 6 𝑡𝑜𝑛
2 2

𝑃1 = 4 𝑡𝑚
𝑃2 = 0
𝑃3 = −4 𝑡𝑚
𝑃4 = 2 𝑡𝑜𝑛
𝑃5 = 6 𝑡𝑜𝑛 + 6 𝑡𝑜𝑛 = 12 𝑡𝑜𝑛
Sehingga :
Analisa :

SAT =

ASAT =

X1 = X2 = X3 =
X4 = X5 =
Hasil :
Soal :
1)
2)