Viona Revisi - 1
Viona Revisi - 1
JL. Raya Sukabumi Kp. Pajagan Rt 02/11 Ds. Benda (Dekat PT Yongjin 2)
Kec. Cicurug Kab. Sukabumi
KASUS
Disusun oleh :
VIONA NURDAYANTI
NIS :192010034
KOMPETENSI KEPERAWATAN
Email : smksbkcigombong@gmail.com
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN SEKOLAH
( )
i
LEMBAR PENGESAHAN
DISETUJUI OLEH :
Mengetahui :
ii
BIODATA SISWA
VIONA NURDAYANTI
NIS :192010034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan kegiatan prakerin ini
dan dapat menyusun laporan prakerin ini. Dengan dilaksanakannya prakerin atau
[praktek kerja industri] diharapkan dapat menambah pengetahuan saya sebagai
seorang calon perawat agar kedepannya skill semakin meningkat. Dengan di
adakannya prakerin ini saya dapat semakin memahami, mengerti dan dapat
mengaplikasikannya dalam diri pribadi dan orang disekitarnya.
Selama penyusunan laporan ini saya diberikan banyak bantuan dan bimbingan
yang
Sangat berharga dari berbagai pihak, saya ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Aprian Rinaldi, S.Farm., Apt. Selaku pemilik yayasan Adhi Guna
Kencana Cigombong.
2. Bapak Krisna Fajar Mas, S. SI., M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK
Bhakti Kencana Cigombong.
3. Ibu Ns. Qorina Fairuz Zerlita Fitrianti, S.Kep Selaku Pembimbing dari
pihak sekolah.
4. Bapak Mochammad Faizal Ramadhan Amd.Kep dan Ibu Sinta Puspitasari,
S. SIT Selaku Pembimbing dari pihak sekolah.
5. Bapak Ridwan Saepuloh Amd.Kep Selaku Keperawatan dan Pembimbing
Dari Pihak Klinik Gema Medical Center Lido
6. Ibu Rizkia Salsabilla Selaku Kepala Klinik dan Pembimbing Dari Pihak
Klinik Gema Medical Center Lido
7. Bapak/Ibu Guru yang Selaku memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.
8. Seluruh Staff Di Klinik Gema Medical Center Lido yang telah
membimbing dan memberi pelajaran kepada penyusun selama menjalani
Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN).
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
TINJAUAN TEORI
A.PENGERTIAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di
atas 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa
menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa,
seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana
tekanan darah meningkat. Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa
disadari oleh penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh
darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri,
2017).
B.ANATOMI FISIOLOGI
1
Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan ( kavummediastinum anterior),
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, dada diafragma. Pada tempat ini
teraba adanya jantung yang di sebut iktus kordis. Ukuran jantung kurang lebih
sebesar genggaman tangan kanan danberatnya kira – kira 250 – 300 gram.
A. Lapisan jantung
Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam
sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang melapisi rongga
endotel atau selaput lender yang melapisi permukaan rongga jantung. Miokardium
merupakan lapisan inti dari jantung terdiri dari otot – otot jantung, otot jantung ini
membentuk bundalan – bundalan otot yaitu:
a. Bundalan otot atria , yang terdapat di bagian kiri/ kanan dan basiskordis
yangmembentuk serambi atau aurikula kordis.
b. Bundalan otot ventrikel , yang membentuk bilik jantung
c. Bundalan dari otot ventrikuler merupakan dinding pemisah antara ruang
serambi dan bilik jantung
2. katup.
c. vulva semilunaris artei pulmonalis, terletak antara ventrikel dextradengan arteri
pulmonali , tempat darah mengalir menuju ke paru – paru.
d. vena semilunaris aorta, terletak antara ventrikel sisnistra dengan aortatepat
darah mengalir menuju keseluruh tubuh.
2
3. Pembuluh darah.
a. pembuluh darah arteri
Arteri merupakan jenis pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah ke seluruh dari ventrikel sinistra di sebut aorta. Arterimempunyai
3 lapisan yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastic dan trdiridari 3 lapisan.
1. Tunika intima / interna. Lapisa paling dalam sekali behubungan dengan darah
dan terdiri dari jaringn endotel.
2. Tunika media.
Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang terdiri dari jaringan otot
yang polos.
3. Tunika eksterna / adventesia. Lapisan yang palng luar sekali trdiri darijaringan
ikat lembur yang menguatkan dinding arteri.
b. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil teraba dari cabang terhalus
dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawah mikroskop. Kapiler
pembentuk anyaman di seluruh jaringan tubuh.. Kapiler selanjutnya bertemu satu
dengan yang lain menjadi darah yang lebih besardisebut vena.
3
C. Etiologi
4
Masalah ginjal.
Tumor kelenjar adrenal.
Masalah tiroid.
Cacat bawaan di pembuluh darah.
Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa
sakit yang dijual bebas.
Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin.
5
4. Mual dan Muntah
Mual dan muntah adalah gejala darah tinggi yang dapat terjadi karena
peningkatan tekanan di dalam kepala. Hal ini dapat terjadi akibat beberapa hal,
termasuk perdarahan di dalam kepala.
Salah satu faktor risiko perdarahan di dalam kepala adalah hipertensi.
Seseorang dengan perdarahan otak dapat mengeluhkan adanya muntah
menyembur yang terjadi tiba-tiba.
5. Nyeri Dada
Penderita hipertensi dapat mengalami keluhan nyeri dada. Kondisi ini terjadi
akibat penyumbatan pembuluh darah pada organ jantung.
6. Sesak Napas
Penderita hipertensi juga dapat merasakan keluhan sesak napas. Keadaan ini
terjadi ketika jantung mengalami pembesaran dan gagal memompa darah.
7. Bercak Darah di Mata
Sering disebut dengan perdarahan subkonjungtiva, gejala hipertensi ini sering
ditemukan pada individu dengan diabetes atau tekanan darah tinggi. Namun,
bukan kedua kondisi tersebutlah yang menyebabkannya secara langsung.
8. Muka yang Memerah
Ketika pembuluh darah di muka melebar, area wajah akan terlihat
memerah. Hal ini dapat terjadi akibat respons dari beberapa pemicu, seperti
pajanan matahari, cuaca dingin, makanan pedas, angin, minuman panas dan
produk perawatan kulit.
Meski disebabkan oleh banyak hal, facial flushing alias wajah memerah bisa
juga menjadi gejala hipertensi. Ini terjadi ketika tekanan darah meningkat lebih
dari biasanya.
9. Rasa Pusing
Obat pengontrol tekanan darah dapat menimbulkan rasa pusing sebagai salah
satu efek sampingnya.
Meski bukan berasal dari tekanan darah yang meningkat, sensasi pusing tidak
dapat dihiraukan begitu saja, terutama apabila muncul secara tiba-tiba.
6
Rasa pusing yang tiba-tiba muncul, hilangnya keseimbangan atau koordinasi,
dan adanya kesulitan berjalan merupakan tanda peringatan akan terjadinya
stroke.
10. Mimisan
Sama seperti nyeri kepala, mimisan pada umumnya terjadi saat tekanan darah
sedang sangat tinggi
D. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk imflus yang bergerak ke
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilko lin, yang merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan
vasokontriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi
(Smelltzer,2014).
7
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Ny. Oom Komariah
Tempat,Tanggal Lahir : Sukabumi, 17-05-1950
Agama : Islam
Status Perkawinan : Cerai Mati
Status Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Petani
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Kp. Pajagan Rt 03/Rw 11
8
b) Riwayat Kesehatan Klien Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat sesak nafas
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit keturunan
a. Antropometri
Berat Badan (BB) : 50 kg
Tinggi Badan (TB) : 145 cm
Lingkar Lengan Atas (LLA) : 33 cm
b. Antropemetri
Suhu (S) : 36,2° C
Nadi (N) : 60x/menit
Respirasi Rate (RR) : 20x/menit
Tekanan Darah (TD) : 140/10 mmhg
c. Penampilan umum :
GCS : (E) Mata (4) (M) Motorik (6) (V) Verbal (5)
15 4 5 6
d. Kulit
Kulit pasien bersih, warna kulit coklat, tidak ada benjolan, tugor kulit bagus,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
e. Kepala dan Rambut
Kepala pasien bersih, bentuk tengkorak kepala simetris, tidak ada udem, tidak
ada bekas luka, tidak ada benjolan, tidak ada rasa nyeri tekan, tidak ada
peradangan, tidak ada tumor, warna rambut hitam abu, tidak ada bau, jenis
9
rambut asli, tekstur rambut lembut, bentuk wajah simetris, tidak ada kotoran
di rambut.
f. Hidung, Telinga, dan Mulut
Hidung pasien bersih, tidak lesi,tidak ada nyeri tekan, bentuk hidung
simetris,ada cuping hidung, tidak adanya secret, tidak ada benjolan.
g. Leher
Bentuk leher pasien simetris, repleks menelan, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan.
h. Dada
Dada pasien simetris tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan, suara dada pasien redup.
i. Paru
Suara paru pasien seperti suara angin, tidak memakai otot alat bantu nafas,
tidak sesak nafas, irama nafas normal
j. Jantung
Bunyi jantung pasien notmal (lap-dep)
k. Abdomen
Bentuk abdomen pasien cembung,ada nyeri tekan di bagian atas atas, tidak
ada benjolan, ada suara pergerakan usus
l. Genetalia
Genetalia pasien bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan,
tidak ada lesi, tidak nyeri tekan, tidak ada pembengkakan, ada pengeluaran
urine, tidak ada nanah dan tidak ada pendarahan.
m. Hidung
Keadaan hidung pasien bersih, adanya secret, hidung simetris, ada pernapasan
cuping hidung, tidak ada peradangan, tidak ada pendarahan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan.
n. Anus
Keadaan anus pasien bersih tidak ada benjolan, tidak ada peradangan, tidak
ada luka di lubang anus, tidak ada hemoroid.
10
D.PSIKOLOLOGI
A. Status soial
Hubungan Pasien dengan keluarga dan tetangga baik
B. Ststus spiritual
Pasien selalu solat lima waktu dan sering mengaji
E.DATA PENUNJANG
F.ANALISA DATA
11
No Data Etiologi Masalah/diagnosis
1 DS : Gangguan saraf Gangguan perfusi
Klien jaringan selebral
mengatakan
kepala terasa Terbentuk plak pada
pembuluh darah
pusing
Klien
mengatakan
Arteriosklerosis
tekuk kepala
terasa berat
DO : Trombus Celebral
Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital
S : 36,2°C Metabolisme dalam
ND : otak terganggu
60x/menit
RR :
CVA trombosis
20x/menit
TD :
Penurunn suplai darah
140/100
O2 ke otak
mmHg
2 DS : Saluran Ketidakefektifan
12
Klien pernafasan bersihan jalan nafas
mengatakan
sesak nafas Menetap dijaringan
DO: paru
Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital
S : 36,2°C Terjadi proses
ND : peradangan
60x/menit
RR :
20x/menit Tumbuh dan
TD :140/100 berkembang di
Klien terlihat
lesu
Kerusakan membrane
alveolar
Pembentukan sputum
berlebih
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian diatas didapatkan diagnosa keperawatan:
1. Gangguan perfusi jaringan selebral berhubungan dengan hipertensi
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan Dyspnea
13
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
14
bersihan jalan nafas tindakan keperawatan pernafasan: bunyi nafas,
DS : bersihan jalan nafas kecepatan, irama, kedalaman
Klien efektif dengan dan penggunaan otot
mengatakan sesak nafas kriteria hasil : aksesori.
DO : 1) Tidak 2) Berikan pasien posisi
Hasil ttv : mengalami aspirasi semi atau fowler
S :36.2°C 2) Mempunyai 3) Kolaborasi dengan
ND:60x/menit jalan nafas yang dokter untuk pemberian obat
RR :20x/menit paten agen mukolitik,
TD :140/100 3) Irama dan bronkodilator,kortikosteroid,
mmHg frekuensi pernafasan sesuai dengan indikasi
Klien gelisah dalam batas normal
Klien terlihat 4) Suara nafas
lesu jernih
B. Implementasi
No Tindakan keperawatan Jam Paraf
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital 10.00
WIB
S : 36,2 °C
ND : 60x/menit
RR : 20x/menit
TD : 140/100 mmHg
Kolaborasi pemberian obat : 10.15
Amlodipine WIB
Salbutamol
Antasida syr
Alluporinol
Ibuprofen
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipertensi adalah suatu penyakit tekanan darah di atas 130/80 mmHg atau
lebih. Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya.
Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut
dan dapat dideteksi.
Cara pencegahan penyakit hipertensi dengan cara menjaga berat badan
seimbang, rutin berolahraga, mengurangi konsumsi garam, mengurangi stress,
berhenti merokok, dan konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, seperti
buah dan sayuran.
16
DAFTAR PUSTAKA
GASS,Dewi.(2014).Bronkopneumonia http://www.e-jurnal.com/
17
LAMPIRAN
18
1