Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI KLINIK GEMA MEDICAL CENTER

JL. Raya Sukabumi Kp. Pajagan Rt 02/11 Ds. Benda (Dekat PT Yongjin 2)
Kec. Cicurug Kab. Sukabumi

Dari tangggal 11 Januari s/d 11 Maret ,2021

KASUS

ASUHAN KEPERWATAN PADA PASIEN ny.OOM KOMARIAH 71


TAHUN

DENGAN HIPERTENSI DI KLINIK GEMA MEDICAL CENTER LIDO

Disusun oleh :

VIONA NURDAYANTI
NIS :192010034

YAYASAN ADHI GUNA

SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA

KOMPETENSI KEPERAWATAN

Jl. Mayjen H.R. Edi Sukma No.56 Benteng Tugu Cigombong

Email : smksbkcigombong@gmail.com

2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA INSTANSI


DI KLINIK GEMA MEDICAL CENTER

Yang dipersiapkan dan disusun :


VIONA NURDAYANTI :192010034

Telah yang diseminarkan didepan dewan penguji


Pada tanggal 7 April 2021
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Sinta Puspitasari, S.SiT

( )

Cigombong, 7 April 2021

Kepala Sekolah Kepala Program

Krisna Fajar Mas, S.Si,Mpd Ns Qorina Fairuz Zerlita F, S.Kep

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai pernyataan menyelesaikan


Program pendidikan
SMK BHAKTI KENCANA CIGOMBONG

DISETUJUI OLEH :

Pembimbing I Sekolah Pembimbing II Instansi

Ns. Qorina Fairuz Zerlita F, S.Kep Ridwan Saepuloh, Amd.Kep

Mengetahui :

Kepala Sekolah Kepala Program


SMK Bhakti Kencana Cigombong SMK Bhakti Kencana Cigombong

Krisna Fajasr Mas, S.Si,Mpd Ns. Qorina Fairuz Zerlita F,


S.Kep

ii
BIODATA SISWA

Nama : Viona Nurdayanti


Nomor Induk Siswa : 192010034
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi,31 Desember 2003
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan darah : O+
Alamat : Kp.Pancawati Rt 04/05 Desa.Pasawahan
Kec.Cicurug Kab.Sukabumi
Nama Orang Tua
a. Ayah : Rahmat Mulyana
b. Ibu : Yuliawati
Pendidikan Formal
a. SD : 2009-2015
b. SMP : 2015-2018

Bogor, Maret 2021


Penyusun,

VIONA NURDAYANTI
NIS :192010034

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan kegiatan prakerin ini
dan dapat menyusun laporan prakerin ini. Dengan dilaksanakannya prakerin atau
[praktek kerja industri] diharapkan dapat menambah pengetahuan saya sebagai
seorang calon perawat agar kedepannya skill semakin meningkat. Dengan di
adakannya prakerin ini saya dapat semakin memahami, mengerti dan dapat
mengaplikasikannya dalam diri pribadi dan orang disekitarnya.
Selama penyusunan laporan ini saya diberikan banyak bantuan dan bimbingan
yang
Sangat berharga dari berbagai pihak, saya ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Aprian Rinaldi, S.Farm., Apt. Selaku pemilik yayasan Adhi Guna
Kencana Cigombong.
2. Bapak Krisna Fajar Mas, S. SI., M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK
Bhakti Kencana Cigombong.
3. Ibu Ns. Qorina Fairuz Zerlita Fitrianti, S.Kep Selaku Pembimbing dari
pihak sekolah.
4. Bapak Mochammad Faizal Ramadhan Amd.Kep dan Ibu Sinta Puspitasari,
S. SIT Selaku Pembimbing dari pihak sekolah.
5. Bapak Ridwan Saepuloh Amd.Kep Selaku Keperawatan dan Pembimbing
Dari Pihak Klinik Gema Medical Center Lido
6. Ibu Rizkia Salsabilla Selaku Kepala Klinik dan Pembimbing Dari Pihak
Klinik Gema Medical Center Lido
7. Bapak/Ibu Guru yang Selaku memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.
8. Seluruh Staff Di Klinik Gema Medical Center Lido yang telah
membimbing dan memberi pelajaran kepada penyusun selama menjalani
Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN).

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SEKOLAH..................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
BIODATA SISWA.................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
TINJAUAN TEORI.................................................................................................1
A.PENGERTIAN.................................................................................................1
B.ANATOMI FISIOLOGI...................................................................................1
C. Etiologi..........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN KASUS................................................................................................8
A. PENGKAJIAN................................................................................................8
B.KEADAAN LINGKUNGAN/TEMPAT TINGAL PASIEN...........................9
C.PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE........................................................9
D.PSIKOLOLOGI..............................................................................................11
E.DATA PENUNJANG.....................................................................................11
F.ANALISA DATA...........................................................................................12
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. KESIMPULAN...........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
LAMPIRAN...........................................................................................................18

v
BAB I

TINJAUAN TEORI

A.PENGERTIAN

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di
atas 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa
menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa,
seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana
tekanan darah meningkat. Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa
disadari oleh penderitanya. Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh
darah dan jantung terus berlanjut dan dapat dideteksi.
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri,
2017).

B.ANATOMI FISIOLOGI

Sistem kardiovaskuler adalah system transport (peredaran) yang membawa


gas -gas pernafasan , nutrisi, hormon - hormon dan zat lain ke dari dan jaringan
tubuh. Sistem kardiovaskuler di bangun oleh :
1.Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena di lihat dari bentuk dan susunan nya
samadengan otot lintang, tetapi cara kerjanya sama otot polos yaitu di luar
kemauan kita ( dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul(pangkal
jantung) dan di sebut basis kordis. Di sebelah bawah agak runcingyang disebut
apeks kordis.

1
Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan ( kavummediastinum anterior),
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, dada diafragma. Pada tempat ini
teraba adanya jantung yang di sebut iktus kordis. Ukuran jantung kurang lebih
sebesar genggaman tangan kanan danberatnya kira – kira 250 – 300 gram.
A. Lapisan jantung
Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam
sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang melapisi rongga
endotel atau selaput lender yang melapisi permukaan rongga jantung. Miokardium
merupakan lapisan inti dari jantung terdiri dari otot – otot jantung, otot jantung ini
membentuk bundalan – bundalan otot yaitu:
a. Bundalan otot atria , yang terdapat di bagian kiri/ kanan dan basiskordis
yangmembentuk serambi atau aurikula kordis.
b. Bundalan otot ventrikel , yang membentuk bilik jantung
c. Bundalan dari otot ventrikuler merupakan dinding pemisah antara ruang
serambi dan bilik jantung

B. Katup – katup jantung


Di dalam jantung terdapat katup – katup yang sangat penting artinya dalam
susunan perdaran darah dan pergerakan jantung manusia:
a. Valvula biskuspidalis , terdapat antara atrium dextra dengan ventrikel
dextraterdiri dari 2 katup.
b. vena biskuspidalis, terletak antara atrium sinistra dengan ventrikelsinistra

2. katup.
c. vulva semilunaris artei pulmonalis, terletak antara ventrikel dextradengan arteri
pulmonali , tempat darah mengalir menuju ke paru – paru.
d. vena semilunaris aorta, terletak antara ventrikel sisnistra dengan aortatepat
darah mengalir menuju keseluruh tubuh.

2
3. Pembuluh darah.
a. pembuluh darah arteri
Arteri merupakan jenis pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah ke seluruh dari ventrikel sinistra di sebut aorta. Arterimempunyai
3 lapisan yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastic dan trdiridari 3 lapisan.
1. Tunika intima / interna. Lapisa paling dalam sekali behubungan dengan darah
dan terdiri dari jaringn endotel.
2. Tunika media.
Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang terdiri dari jaringan otot
yang polos.
3. Tunika eksterna / adventesia. Lapisan yang palng luar sekali trdiri darijaringan
ikat lembur yang menguatkan dinding arteri.

b. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil teraba dari cabang terhalus
dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawah mikroskop. Kapiler
pembentuk anyaman di seluruh jaringan tubuh.. Kapiler selanjutnya bertemu satu
dengan yang lain menjadi darah yang lebih besardisebut vena.

c. Vena ( pembuluh darah balik )


Vena membawa darah kotor kembali ke jantung beberapa vena yang penting :
1. Vena cava superior,Vena balik yang memasuki atrium kanan membawa
darah kotor daridaerah kepala, thorax dan ektremitas atas.
2. Vena cava inferor,Vena yang mengembalikan darah kotor ke jantung dari
semua organtubuh bagian bawah.
3. Vena cava jugularis,Vena yang mengembalikan darah kotor dari otak ke
jantung

3
C. Etiologi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya menurut Mansjoer (2000) dapat


dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidakdiketahui
penyebabnya,di sebut juga hipertensi idioptik, terdapat sekitar 95% kasus.
Banyak faktor yang mempengaruhi nya seperti genetik, lingkungan
,hiperaktifitas, susunan saraf simpatis, sistem renin – angiostenin,
defekdalamekresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler, dan faktor – faktor
yang meningkatkan resiko, seperti obesitas, alkohol, merokok. Hipertensi
primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi,sedangkan 10 %
sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer
belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah
menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkanterjadinya hipertensi.
Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanyaadalah penderita
hipertensi.
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur
(jika umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih
tinggi dari perempuan) dan ras (raskulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minumalcohol,
minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin).

1. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.


Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah
lebih tinggi daripada hipertensi primer.
Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:

4
 Masalah ginjal.
 Tumor kelenjar adrenal.
 Masalah tiroid.
 Cacat bawaan di pembuluh darah.
 Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa
sakit yang dijual bebas.
 Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin.

A. Tanda dan gejala


Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang
timbul. Gejala yang muncul akibat hipertensi, antara lain:

1. Keluarga dengan Hipertensi


Salah satu faktor risiko hipertensi adalah riwayat keluarga. Apabila anggota
keluarga ada yang mengidap hipertensi, kemungkinan mengalami kondisi yang
sama akan meningkat berlipat ganda.
Itu sebabnya, harus lebih memperhatikan penerapan gaya hidup sehat dan diet
rendah garam. Hal ini dilakukan demi menekan risiko kemunculan penyakit
yang sama serendah mungkin.

2. Sering Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan gejala hipertensi yang paling sering terjadi. Keluhan


ini khususnya dirasakan dalam tahap krisis, di mana tekanan darah berada di
angka 180/120 mmHg atau bahkan lebih tinggi lagi.
3. Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan adalah salah satu komplikasi dari tekanan darah tinggi.
Tanda hipertensi yang satu ini dapat terjadi secara mendadak atau perlahan.
Salah satu gangguan penglihatan yang dapat terjadi adalah retinopati
hipertensi. Ketika terjadi peningkatan tekanan darah, pembuluh darah mata
dapat pecah. Hal ini menyebabkan penurunan penglihatan mata secara tajam
dan mendadak.

5
4. Mual dan Muntah

Mual dan muntah adalah gejala darah tinggi yang dapat terjadi karena
peningkatan tekanan di dalam kepala. Hal ini dapat terjadi akibat beberapa hal,
termasuk perdarahan di dalam kepala.
Salah satu faktor risiko perdarahan di dalam kepala adalah hipertensi.
Seseorang dengan perdarahan otak dapat mengeluhkan adanya muntah
menyembur yang terjadi tiba-tiba.
5. Nyeri Dada
Penderita hipertensi dapat mengalami keluhan nyeri dada. Kondisi ini terjadi
akibat penyumbatan pembuluh darah pada organ jantung.
6. Sesak Napas
Penderita hipertensi juga dapat merasakan keluhan sesak napas. Keadaan ini
terjadi ketika jantung mengalami pembesaran dan gagal memompa darah.
7. Bercak Darah di Mata
Sering disebut dengan perdarahan subkonjungtiva, gejala hipertensi ini sering
ditemukan pada individu dengan diabetes atau tekanan darah tinggi. Namun,
bukan kedua kondisi tersebutlah yang menyebabkannya secara langsung.
8. Muka yang Memerah
Ketika  pembuluh darah di muka melebar, area wajah akan terlihat
memerah. Hal ini dapat terjadi akibat respons dari beberapa pemicu, seperti
pajanan matahari, cuaca dingin, makanan pedas, angin, minuman panas dan
produk perawatan kulit.
Meski disebabkan oleh banyak hal, facial flushing alias wajah memerah bisa
juga menjadi gejala hipertensi. Ini terjadi ketika tekanan darah meningkat lebih
dari biasanya.
9. Rasa Pusing
Obat pengontrol tekanan darah dapat menimbulkan rasa pusing sebagai salah
satu efek sampingnya.
Meski bukan berasal dari tekanan darah yang meningkat, sensasi pusing tidak
dapat dihiraukan begitu saja, terutama apabila muncul secara tiba-tiba.

6
Rasa pusing yang tiba-tiba muncul, hilangnya keseimbangan atau koordinasi,
dan adanya kesulitan berjalan merupakan tanda peringatan akan terjadinya
stroke.
10. Mimisan
Sama seperti nyeri kepala, mimisan pada umumnya terjadi saat tekanan darah
sedang sangat tinggi

D. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk imflus yang bergerak ke
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilko lin, yang merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan
vasokontriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi
(Smelltzer,2014).

7
BAB II

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

a. Identitas Klien
Nama : Ny. Oom Komariah
Tempat,Tanggal Lahir : Sukabumi, 17-05-1950
Agama : Islam
Status Perkawinan : Cerai Mati
Status Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Petani
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Kp. Pajagan Rt 03/Rw 11

Tanggal Masuk Rs : 29-01-2021


Tanggal Pengkajian : 27-02-2021
Diagnosa Medis : Hipertensi
No.Medrec : 5279
b. Identitas Pennggung Jawab
Nama : Ny.Elita
Umur : 38 Th
Jenis Kelamin : perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA Sederajat
Pekerjaan : Karywan Swasta
Alamat : Kp. Pajagan Rt 03/ Rw 11
Hubungan dengan keluarga : Menantu
c. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing sudah 3 hari
d. Riwayat Kesehatan Klien
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, pusing

8
b) Riwayat Kesehatan Klien Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat sesak nafas
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit keturunan

B.KEADAAN LINGKUNGAN/TEMPAT TINGAL PASIEN

Keadaan rumah pasien terlihat aman, nyaman, dan bersih

C.PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

a. Antropometri
 Berat Badan (BB) : 50 kg
 Tinggi Badan (TB) : 145 cm
 Lingkar Lengan Atas (LLA) : 33 cm
b. Antropemetri
 Suhu (S) : 36,2° C
 Nadi (N) : 60x/menit
 Respirasi Rate (RR) : 20x/menit
 Tekanan Darah (TD) : 140/10 mmhg
c. Penampilan umum :
GCS : (E) Mata (4) (M) Motorik (6) (V) Verbal (5)
15 4 5 6

d. Kulit
Kulit pasien bersih, warna kulit coklat, tidak ada benjolan, tugor kulit bagus,
tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
e. Kepala dan Rambut
Kepala pasien bersih, bentuk tengkorak kepala simetris, tidak ada udem, tidak
ada bekas luka, tidak ada benjolan, tidak ada rasa nyeri tekan, tidak ada
peradangan, tidak ada tumor, warna rambut hitam abu, tidak ada bau, jenis

9
rambut asli, tekstur rambut lembut, bentuk wajah simetris, tidak ada kotoran
di rambut.
f. Hidung, Telinga, dan Mulut
Hidung pasien bersih, tidak lesi,tidak ada nyeri tekan, bentuk hidung
simetris,ada cuping hidung, tidak adanya secret, tidak ada benjolan.
g. Leher
Bentuk leher pasien simetris, repleks menelan, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan.
h. Dada
Dada pasien simetris tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan, suara dada pasien redup.
i. Paru
Suara paru pasien seperti suara angin, tidak memakai otot alat bantu nafas,
tidak sesak nafas, irama nafas normal
j. Jantung
Bunyi jantung pasien notmal (lap-dep)
k. Abdomen
Bentuk abdomen pasien cembung,ada nyeri tekan di bagian atas atas, tidak
ada benjolan, ada suara pergerakan usus
l. Genetalia
Genetalia pasien bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan,
tidak ada lesi, tidak nyeri tekan, tidak ada pembengkakan, ada pengeluaran
urine, tidak ada nanah dan tidak ada pendarahan.
m. Hidung
Keadaan hidung pasien bersih, adanya secret, hidung simetris, ada pernapasan
cuping hidung, tidak ada peradangan, tidak ada pendarahan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan.
n. Anus
Keadaan anus pasien bersih tidak ada benjolan, tidak ada peradangan, tidak
ada luka di lubang anus, tidak ada hemoroid.

10
D.PSIKOLOLOGI

A. Status soial
Hubungan Pasien dengan keluarga dan tetangga baik
B. Ststus spiritual
Pasien selalu solat lima waktu dan sering mengaji

E.DATA PENUNJANG

1. Data Penunjang Lain


Hari, Tanggal Jenis Keterangan
- - -

2. Terapi dan pengobatan


Tanggal Jenis Dosis Waktu Cara
Pemberian
29 januari Amlodipine 1x1 / 24 jam Po
2021
29 januari Salbutamol 2x1 /24 jam Po
2021
29 januari Antasida syr 3x1 /24 jam Po
2021
29 januari Alluporinol 3x1 /24 jam Po
2021
29 januari Ibuprofen 3x1 /24 jam Po
2021

F.ANALISA DATA

11
No Data Etiologi Masalah/diagnosis
1 DS : Gangguan saraf Gangguan perfusi
 Klien jaringan selebral
mengatakan
kepala terasa Terbentuk plak pada
pembuluh darah
pusing
 Klien
mengatakan
Arteriosklerosis
tekuk kepala
terasa berat
DO : Trombus Celebral
Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital
 S : 36,2°C Metabolisme dalam

 ND : otak terganggu
60x/menit
 RR :
CVA trombosis
20x/menit
 TD :
Penurunn suplai darah
140/100
O2 ke otak
mmHg

 Klien terlihat Gangguan perfusi


lemah jaringan selebral
 Klien
tampak lesu
 Klien
tampak
mengeluh
pusing

2 DS : Saluran Ketidakefektifan

12
 Klien pernafasan bersihan jalan nafas
mengatakan
sesak nafas Menetap dijaringan
DO: paru
Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital
 S : 36,2°C Terjadi proses
 ND : peradangan
60x/menit
 RR :
20x/menit Tumbuh dan

 TD :140/100 berkembang di

mmHg sitoplasma makrofag

 Klien gelisah Pembentukan tuberkel

 Klien terlihat
lesu
Kerusakan membrane
alveolar

Pembentukan sputum
berlebih

Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas

Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian diatas didapatkan diagnosa keperawatan:
1. Gangguan perfusi jaringan selebral berhubungan dengan hipertensi
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan Dyspnea

13
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

N Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Paraf


O
1. Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan 1) Pantau tekanan darah
perfusi jaringan serebral tindakan keperawatan 2) Ajari teknik relaksasi
berhubungan dengan dengan tujuan agar 3) Anjurkan klien untuk
hipertensi. perfusi efektif dengan meminimalkan aktivitas
DS : kriteria hasil : yang dapat menyebabkan
 Klien 1) Tekanan kepala pusing misalnya :
mengatakan kepala darah dalam batas mengejan saat buang air
terasa pusing normal besar, membungkuk
 Klien 2) Klien tidak 4) Kolaborasi dengan
mengatakan tekuk mengeluh pusing dokter untuk pemberian obat
kepala terasa berat hipertensi
DO :
 Hasil ttv :
 S :36.2°C
 ND:60x/menit
 RR :20x/menit
 TD :140/100
mmHg
 Klien terlihat
lemah
 Klien tampak
lesu
 Klien tampak
mengeluh pusing

2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1) Kaji ulang fungsi

14
bersihan jalan nafas tindakan keperawatan pernafasan: bunyi nafas,
DS : bersihan jalan nafas kecepatan, irama, kedalaman
 Klien efektif dengan dan penggunaan otot
mengatakan sesak nafas kriteria hasil : aksesori.
DO : 1) Tidak 2) Berikan pasien posisi
 Hasil ttv : mengalami aspirasi semi atau fowler
 S :36.2°C 2) Mempunyai 3) Kolaborasi dengan
 ND:60x/menit jalan nafas yang dokter untuk pemberian obat
 RR :20x/menit paten agen mukolitik,
 TD :140/100 3) Irama dan bronkodilator,kortikosteroid,
mmHg frekuensi pernafasan sesuai dengan indikasi
 Klien gelisah dalam batas normal
 Klien terlihat 4) Suara nafas
lesu jernih

B. Implementasi
No Tindakan keperawatan Jam Paraf
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital 10.00
WIB
 S : 36,2 °C
 ND : 60x/menit
 RR : 20x/menit
 TD : 140/100 mmHg
Kolaborasi pemberian obat : 10.15
 Amlodipine WIB
 Salbutamol
 Antasida syr
 Alluporinol
 Ibuprofen

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hipertensi adalah suatu penyakit tekanan darah di atas 130/80 mmHg atau
lebih. Hipertensi dapat terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderitanya.
Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pembuluh darah dan jantung terus berlanjut
dan dapat dideteksi.
Cara pencegahan penyakit hipertensi dengan cara menjaga berat badan
seimbang, rutin berolahraga, mengurangi konsumsi garam, mengurangi stress,
berhenti merokok, dan konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, seperti
buah dan sayuran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bagaskara, Ida Bagus.(2016).Laporan Kasus Pengelolaan Ketidakefektifan


Bersihan Jalan Nafas Pada Anak R Dengan Bronkopneumonia Di Ruang
Edelweis RSUD Pandan Arang Boyolali.perpusmwu.we.id

Elysa,Defi.(2015).Batuk efektif http://digilib.esaunggul.ac.id/

GASS,Dewi.(2014).Bronkopneumonia http://www.e-jurnal.com/

Guyton, A. C., & Hall,J. E.(2007).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 11.


Jakarta

Isnaini, Anna.(2015).Pemberian terapi aktivitas bermain meniup “tiupan


lidah” terhadap status oksigenasi anak usia prasekolah pada asuhan
keperawatan An. Y dengan asma di ruang melati 2 RSUD Dr. Moewardi
Surakarta

K.N, Alexander Dicky & Anggraeni janar Wulan.(2017).Tatalaksana Terkini


Bronkopneumonia Pada Anak Di Rumah Sakit Abdul Moeloek.Jurnal Medula
Vol 7 No 2
Kaunang,Christian T.,Ari L. Runtunuwu,& Audrey,M.I Wahani.
(2016).Gambaran Karakteristik Pneumonia Pada Anak Yang Dirawat Di
Ruangan Perawatan Intensif Anak RSUP Prof Dr. R. D. Kandoi Manado
periode 2013-2015.www. ejournal.unsrat.ac.id

Marni.(2014).Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Gangguan


Pernapasan.Yogyakarta:Gosyen Publishing

17
LAMPIRAN

18
1

Anda mungkin juga menyukai