Penerbitan Obligasi
23 April 2021
Introduction - Pengantar
Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi
pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara
sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh
penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), dimana penerbit akan
memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan
secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut mengalami
jatuh tempo.
Selain itu, kinerja perusahaan dapat juga dilihat dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan tersebut dengan rata-rata
industrinya untuk melihat seberapa baik kinerja suatu perusahaan jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya.
Aturan dasar Bond Issuance –Penerbitan Obligasi
Indenture obligasi harus mencantumkan beberapa aturan dasar seperti nilai
denominasi obligasi tersebut, waktu jatuh tempo, tingkat bunga yang
ditawarkan, dan aturan pembayaran bunga tersebut.
Transaksi antara pembeli dan penjual obligasi yang nantinya akan
menentukan harga pasar dari obligasi tersebut.
Nilai pasar suatu obligasi tergantung pada beberapa faktor termasuk
tingkat bunga yang ditawarkan.
Nilai dari jaminan tersebut tergantung dari harga -pasar aset yang
dijaminkan.
Jika perusahaan gagal membayar kewajibannya, maka aset yang
dijaminkan tersebut dapat dijual untuk menutup kerugian dari pemegang
obligasi.
Rasio keuangan hanyalah merupakan suatu titik awal dalam analisa keuangan perusahaan. Rasio tidak memberikan banyak
jawaban pada pertanyaan sejauh mana dan bagaimana perusahaan mampu menghasilkan laba dan tetap tumbuh di masa yang
akan datang. Rasio keuangan tidak lain hanyalah rambu- rambu mengenai apa yang diharapkan akan terjadi.
Instrumen
PERBEDAAN Reksadana
Obligasi Sukuk Saham Deposito
Terproteksi
Jatuh Tempo √ √ x √ √
Kupon/Bunga √ x x √ x
Dividen x x √ x x
Potensi Capital Gain √ √ √ x √
Jaminan Negara √ √ x √ x
(untuk SBN-Surat Berharga
Negara Ritel)
Perdagangan di
PasarSekunder
√ √ √ x √
Waktu jatuh tempo adalah tanggal yang spesifik saat usia obligasi berakhir.
Pada tanggal tersebut emiten wajib membayar pokok beserta kupon terakhir
dari obligasinya.
Net total assets dapat digunakan untuk mengukur besarnya ukuran perusahaan. Semakin besar asetnya, maka semakin
besar pula ukuran perusahaan. Untuk keperluan penelitian, maka ukuran perusahaan digambarkan dengan net total asset
agar nilainya tidak terlampau besar. Pada umumnya, perusahaan besar mempunyai kinerja yang baik dan mempunyai posisi yang
kuat dalam industrinya masing-masing. Hal ini menyebabkan perusahaan besar lebih dipercaya untuk dapat memenuhi kewajiban
obligasi.
Bond Risk
Dalam melakukan investasi pada obligasi, terdapat risiko-risiko yang
dapattimbul, diantaranya adalah:
• Credit Risk (Default Risk)
Credit risk adalah risiko bahwa penerbit obligasi/emiten tidak dapat
membayar bunga maupun pokok hutang. Alat ukur risiko ini yang lazim
digunakan adalah peringkat dari emiten obligasi. Secara umum peringkat
didefinisikan sebagai suatu pendapat tentang kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya dengan memperhitungkan
faktor-faktor risiko yang relevan.
• Market Risk
Risiko volatilitas harga instrumen dan risiko reinvestasi dari kupon yang diterima
akibat pergerakan tingkat suku bunga. Alat ukur yang umumnya digunakan
untuk melihat sensitivitas harga terhadap pergerakan suku bunga adalah
duration dan convexity.
Risiko yang mempengaruhi perubahan dalam volatilitas akan mempengaruhi harga suatu obligasi.
Bond Risk
Dalam melakukan investasi pada obligasi, terdapat risiko-risiko yang dapat
timbul, diantaranya adalah:
• Liquidity Risk
Liquidity risk adalah risiko bahwa pemegang instrumen menemui kesulitan
dalam menjual obligasi di harga wajar ketika terpaksa harus menjualnya.
Pelaku ekonomi membentuk ekspektasi laju inflasi berdasarkan ekspektasi adaptif dan ekspektasirasional.
Rating
Bond Rating merupakan indikator penting dalam membeli obligasi, terutama
obligasi korporasi, atau obligasi yang diterbitkan perusahaan. Mengapa
penting? Karena rating merupakan penilaian atas kemampuan suatu
perusahaan dalam membayar utang-utangnya.
Price Discovery
Proses penemuan harga melibatkan pembeli dan penjual yang tiba pada harga
transaksi tertentu dan pada waktu tertentu. Proses penemuan harga memiliki
proses utama, Sbb:
• Pembeli dan penjual (jumlah, ukuran, lokasi, dan persepsi penilaian)
• Mekanisme pasar (proses penawaran dan penyelesaian, likuiditas)
• Informasi yang tersedia (jumlah, ketepatan waktu, signifikansi dan
keandalan) termasuk futures dan pasar terkait lainnya
• Pilihan manajemen risiko .
• Tingkat transparansi;
• Tingkat segmentasi pedagang yang diinformasikan dan yang tidak
mendapat informasi; dan
• Fragmentasi perdagangan, yang mengubah cara pelaku transaksi, baik
pembeli dan penjual menenmpatkan order transaksi tersebut.
Logical trading
Dalam upaya melakukan transaksi yang optimal, maka kondisi tawar menawar
yang ada dalam satu waktu, harus memenuhi likuiditas yang tinggi. Sehingga
hal tersebut apat mewakili bentuk apresiasi pelaku pasar terhadap suatu harga
yang diperdagangkan.
likuiditas dari sebuah asset terkait dengan kemudahan dan kecepatan untuk
menjual pada harga pasar. Likuiditas suatu saham diukur oleh beberapa
indikator, misalnya jumlah saham yang beredar, trading frequency, trading
volume, price change, dan spread
Corporate Action & Price Discovery
Mekanisme penemuan harga:
• Jumlah pembeli & Jumlah penjual
• Jumlah barang yang dijual dalam periode perdagangan
• Jumlah harga penjualan atau pembelian terkini
• Harga penawaran saat ini
• Ketersediaan dana
• Kewajiban peserta (misalnya peraturan, aturan pertukaran, Kebijakan Dana)
• Biaya eksekusi (biaya pasar dan pajak)
• Biaya, Ketersediaan, dan Transparansi informasi harga di tempat
pelaksanaan saat ini dan lainnya.
Event Study
Event study (studi peristiwa) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai
suatu pengumuman.
Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat
Penilaian dampak acara memerlukan ukuran pengembalian abnormal.
Pengembalian abnormal adalah pengembalian ex post aktual keamanan atas
jendela peristiwa dikurangi pengembalian normal perusahaan atas jendela
peristiwa. Pengembalian normal adalah
Prospect theory
Teori prospek adalah teori ekonomi yang dikembangkan oleh Daniel Kahneman
dan Amos Tversky pada tahun 1979. Ini menantang teori utilitas yang
diharapkan, yang dikembangkan oleh John von Neumann dan Oskar
Morgenstern pada tahun 1944, dan meraih Daniel Kahneman Hadiah Nobel
Peringatan di bidang Ekonomi pada tahun 2002. Prospect theory menjelaskan
sebab akibat dari perilaku ekonomi dan perilaku keuangan, dan merupakan
salah satu yang pertama teori ekonomi dibangun dengan menggunakan metode
eksperimental.