Anda di halaman 1dari 31

PERAN WALI AMANAT

DALAM PENERBITAN SURAT


UTANG

23 April 2021
SUMBER PENDANAAN
Dalam rangka meningkatkan serta memaksimalkan
nilai perusahaan, dunia usaha perlu melakukan
peningkatan produktifitas atau pengembangan
usaha, dimana timbul kebutuhan perusahaan untuk
mendanai operasinya.
Sumber pendanaan bagi perusahaan dapat dipenuhi
dari internal dan eksternal.
Hal ini sesuai dengan kebutuhan lembaga-lembaga
keuangan untuk mengalokasikan sumber daya secara
efisien ke dalam kegiatan produktif

2
PENDANAAN INTERNAL
Dunia usaha dapat memenuhi kebutuhan
pendanaannya dari internal, yaitu dari:

 laba yang ditahan dan

 penambahan modal dari pemegang saham

Sumber pendanaan internal tersebut sangatlah


terbatas, maka diperlukan sumber dana selain dari
internal, yaitu sumber dana dari eksternal.

3
PENDANAAN EKSTERNAL
1. Pembiayaan dari Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan (Bank dan multifinance) dapat
memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek dan
menengah perusahaan melalui pinjaman dan fasilitas
lainnya, antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, dll.

2. Pembiayaan dari Pasar Modal


Investor melalui Pasar Modal dapat memenuhi kebutuhan
pendanaan jangka panjang melalui penerbitan instrumen
jangka panjang seperti penerbitan obligasi, saham, dan
surat hutang lain (MTN).

4
PENDANAAN MELALUI PASAR MODAL

Dunia usaha dan industri lebih banyak memerlukan investasi


dalam jumlah besar pada aktiva seperti fixed assets dan untuk
working capital, sehingga membutuhkan dana jangka panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjang tersebut,
dapat dipenuhi dari Penawaran Umum (Public Offering) sesuai
ketentuan Undang-undang Pasar Modal No. 8 dan peraturan
pelaksanannya yaitu melalui :
 penerbitan surat hutang
 saham

5
PENDANAAN MELALUI PASAR MODAL
Lanjutan...
1. Obligasi Korporasi (Corporate Bond)
Suatu surat berharga yang bersifat hutang atas pinjaman
uang oleh penerbit obligasi (emiten) dari masyarakat yang
dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi beserta janji
untuk membayar kembali pokok hutang beserta kupon
bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran,
yang akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia.
Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional,
termasuk BUMN dan BUMD.
2. Sukuk
Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang
bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau
tidak terbagi (syuyu'/undivided share), atas aset yang
mendasarinya (Peraturan OJK Nomor 18).
6
PROSES PENAWARAN UMUM
1 2

DOKUMEN PENAWARAN

Pemberian
EMITEN Pernyataan INVESTOR
Efektif

DANA
7
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG

Underwriter
• Koordinasi keseluruhan proses
Notaris
Akuntan Publik penerbitan
Menyusun Perjanjian:
Menyiapkan laporan keuangan • Prospektus, Administasi dan
dokumentasi * Perjanjian Penjaminan Emisi
• Penjualan Obligasi * Perjanjian Perwaliamanatan

Wali Amanat
Wakil investor, terlibat dalam Lembaga Pemeringkat
penyusunan perjanjian
perwaliamanatan Menilai resiko Penerbit dan
Surat Utang-nya
Penawaran Surat Utang

Bursa Efek Indonesia Konsultan Hukum


Pencatatan dan transaksi di Legal audit dan opini hukum
pasar sekunder

KSEI Dewan Syariah (Sukuk)


Agen pembayaran Dewan pengawas Syariah Penerbit
atau Tim Ahli Syariah

8
PROSES PENERBITAN
SURAT UTANG

9
PERATURAN OJK UNTUK PENERBITAN
OBLIGASI/SUKUK
1. Peraturan Bapepam dan LK Nomor: IX.A.2" berarti Peraturan Nomor: IX.A.2
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-122/BL/2009 tanggal
29-05-2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum
(Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 ).
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 18/POJK.04/2015” berarti
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 18/POJK.04/2015 tanggal 03-11-2015
tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk, yang diundangkan pada tanggal 10-11-
2015 (Peraturan OJK No.18).
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 15/POJK.04/2015” berarti
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 15/POJK.04/2015 tanggal 03-11-2015
tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal., yang diundangkan pada tanggal
10-11-2015 (Peraturan OJK No.15).
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 30/POJK.04/2015” berarti
PeraturanOtoritas Jasa Keuangan Nomor : 30/POJK.04/2015 tanggal 16-12-2015
tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (Peraturan
OJK No.30).
10
PERATURAN OJK UNTUK PENERBITAN
OBLIGASI/SUKUK
Lanjutan...

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 53/POJK.04/2015”


berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 53/POJK.04/2015,
tanggal 23-12-2015 tentang Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan
Efek Syariah di Pasar Modal (Peraturan OJK No.53)
6. Peraturan Bapepam dan LK Nomor: VI.C.4” berarti Peraturan
Bapepam dan LK Nomor: VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK Nomor : Kep-412/BL/2010 tanggal 06-09-2010 tentang
Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Atas Efek Bersifat
Utang (Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C,4).

11
PERSYARATAN PENAWARAN UMUM
OBLIGASI/SUKUK
1. Mengajukan Pernyataan Pendaftaran, beserta dokumen
pendukungnya,
antara lain terdiri dari :
a. Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran,
b. Prospektus, Prospektus Ringkas
c. Jadwal Penawaran Umum
d. Anggaran Dasar dan Perijinan Penerbit
e. Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akutan publik
f. Laporan pemeriksanaan dan pendapat dari segi hukum
g. Peringkat yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat
h. Perjanjian Penjaminan Emisi
i. Perjanjian Perwaliamanatan,
j. Akad Syariah untuk penerbitan Sukuk
12
PERSYARATAN PENAWARAN UMUM
OBLIGASI/SUKUK

Lanjutan...

2. Pernyataan-pernyataan dari lembaga penunjang Emisi antara


lain untuk Wali Amanat menyampaikan Pernyataan bahwa:
- Tidak ada hubungan Kredit
- Tidak ada hubungan Afiliasi
- Telah melaksanaan Due Diligence terhadap Penerbit

13
PERSYARATAN EMITEN YANG MENERBITKAN
OBLIGASI/SUKUK
1. Emiten yang melakukan Penawaran Umum Obligasi/Sukuk wajib
mematuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2, No.
VI.C.4, Peraturan OJK No. 15, No. 18, No. 30 dan No. 53, dan peraturan
perundang-undangan lain di bidang Pasar Modal.
2. Untuk penerbitan Sukuk diperlukan adanya aset yang menjadi dasar
Sukuk wajib tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal,
yaitu a.l. terdiri atas:
- Aset berwujud tertentu,
- Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun
yang akan ada,
- Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada,
- Aset proyek tertentu.

14
TRUSTEE (WALI AMANAT)

Peran Trustee (Wali Amanat) dalam suatu penerbitan


Obligasi/Sukuk, sesuai pasal 51 ayat 2 Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Wali Amanat adalah pihak
yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat
hutang baik di dalam maupun di luar pengadilan.

15
DASAR KEGIATAN WALI AMANAT
 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
 Peraturan – peraturan Bapepam LK dan OJK, antara lain :
‐ Nomor VI.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-36/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996 tentang Pendaftaran Bank Umum Sebagai Wali
Amanat,
‐ Nomor VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 412/BL/2010
tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak
Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, (Peraturan Nomor VI.C.4).
‐ Nomor X.I.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-77/PM/1996
tanggal 17 januari 1996 tentang Laporan Wali Amanat
‐ Nomor X.I.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-78/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996 tentang Pemeliharaan Dokumen Oleh Wali Amanat,
‐ Peraturan Nomor VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.
Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit Dan
Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Penerbit,
16
TUGAS POKOK TRUSTEE
(WALI AMANAT)

Sesuai pasal 51 ayat 2 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995


Tentang Pasar Modal, Wali Amanat adalah pihak yang mewakili
kepentingan pemegang efek yang bersifat utang baik di dalam
maupundi luar pengadilan.

19
RINCIAN TUGAS POKOK WALI AMANAT
SEBELUM DITERBITKAN
1. Melakukan uji tuntas (due diligence) sesuai Peraturan Nomor VI.C.4 antara
lainmeliputi :
a. Peninjauan lapangan (inspeksi) terhadap Penerbit dan/atau proyek yang
didanai,
b. Jumlah dan jenis Obligasi/Sukuk yang diterbitkan,
c. Kemampuan keuangan sebelum penerbitan dan selama umur Obligasi/Sukuk
d. Risiko keuangan dan risiko-risiko lainnya yang mempunyai dampak terhadap
kelangsungan usaha Penerbit,
e. Benturan kepentingan dan potensi benturan kepentingan antara Wali Amanat
dengan Penerbit,
f. Hasil penilaian atas jaminan yang dikeluarkan oleh Penilai (jika menggunakan
jamian),
g. Hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek, dan
h. Hal-hal material lainnya yang memiliki dampak terhadap kemampuan
keuangan Penerbit baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi
kewajiban Penerbit kepada Pemegang Obligasi/Sukuk.

20
RINCIAN TUGAS POKOK WALI AMANAT
Lanjutan...
SEBELUM DITERBITKAN

2. Melakukan penelahaan terhadap rancangan Perjanjian Perwaliamanatan,


meliputi :
a. Penelahaan kesesuaian Perjanjian Perwaliamanatan sesuai dengan
Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.3,
b. Penelahaan terhadap ketentuan-ketentuan yang dapat merugikan
kepentingan Pemegang Obligasi/Sukuk.
3. Melakukan penelitian atas rencana Penggunaan Dana.
4. Menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian-perjanjian
lain yang terkait Perjanjian Perwaliamanatan.
5. Melakukan pengikatan Jaminan (apabila ada)
4. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran
Obligai/Sukuk ke OJK bersama dengan Lembaga-lembaga terkait

21
RINCIAN TUGAS POKOK WALI AMANAT
Lanjutan...
SESUDAH DITERBITKAN

Memantau kewajiban Penerbit yang tercantum dalam


Perjanjian Perwaliamanatan a.l. atas :
a. Pelaksanaan Pembayaran Pokok dan/atau Bunga,
b. Pemenuhan Jaminan yang telah diperjanjikan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan (apabila ada),
c. Hasil pemeringkatan Obligasi/Sukuk
d. Penggunaan dana Obligasi/Sukuk agar sesuai dengan
perjanjian Perwaliamanatan .
e. Memantau kewajiban-kewajiban lain yang tercantum dalam
Perjanjian Perwaliamanatan
22
PERAN WALI AMANAT MELINDUNGI
PEMEGANG OBLIGASI / SUKUK
1. SEBELUM EMISI :
Independensi Wali Amanat terhadap Penerbit, diantaranya :
 Dilarang mempunyai hubungan kredit dalam jumlah sesuai
ketentuan dalam Peraturan Bapepam
 Dilarang mempunyai hubungan afiliasi
 Dilarang merangkap sebagai penanggung

23
PERAN WALI AMANAT MELINDUNGI
PEMEGANG OBLIGASI / SUKUK
Lanjutan...

2. PROSES EMISI :
a. Melakukan uji tuntas (due diligence) sesuai Peraturan Nomor
VI.C.4 antara lain meliputi peninjauan lapangan, jumlah dan jenis Efek
yang diterbitkan, kondisi keuangan Emiten, penelitian jaminan (apabila
ada), hal-hal material lainnya yang berdampak kepada kemampuan
keuangan Penerbit
b. Meneliti dan membuat Perjanjian Perwaliamanatan dan
Perjanjian lainnya yang terkait dengan Emisi Obligasi, diantaranya
adalah :
‐ Besarnya bunga obligasi dan Pokok
‐ Tanggal-tanggal pembayaran obligasi dan Pokok

24
PERAN WALI AMANAT MELINDUNGI
PEMEGANG OBLIGASI / SUKUK
Lanjutan...

- Penyediaan dana untuk membayar bunga dan pokok obligasi


- Menetapkan covenant/pembatasan dalam PWA yang harus dipenuhi
Penerbit selama jangka waktu obligasi dengan memperhatikan :
• Struktur obligasi/Sukuk
• Keadaan keuangan Penerbit
• Struktur jaminan (apabila ada)
c. Melakukan pengikatan jaminan (apabila ada).

25
PERAN WALI AMANAT MELINDUNGI
PEMEGANG OBLIGASI / SUKUK
Lanjutan...
3. Setelah Emisi :

a. Pemantauan pelaksanaan kewajiban Penerbit bunga obligasi


🠶 Kepatuhan atas covenant pada PWA
🠶 Penggunaan dana
🠶 Monitoring jaminan (nilai maupun jumlahnya).
🠶 Pemantauan Rating
b. Penyampaian laporan kepada OJK, Bursa Efek dan Pemegang
Obligasi/Sukuk dalam hal terjadi potensi kelalaian/kelalaian yang
dilakukan oleh Penerbit atau terjadi keadaan yang dapat
membahayakan kepentingan Pemegang Obligasi/Sukuk.

26
PERANAN WALI AMANAT UNTUK MEMITIGASI
RESIKO ADANYA DEFAULT TERHADAP
OBLIGASI/SUKUK
a. Memantau secara periodik kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam
Perjanjian Perwaliamanatan, a.l kewajiban pembayaran Pokok Obligasi /
Sukuk dan/atau Bunga Obligasi/ Cicilan Imbalan Ijarah atau Bagi Hasil
Sukuk, dan kewajiban lainnya.
b. Memberitahukan kepada Penerbit agar melakukan perbaikan apabila
Penerbit melakukan melanggar ketentuan dalam Perjanjian
Perwaliamanatan.
c. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Pemegang
Obligasi/Pemegang Sukuk dalam hal terjadi pelanggaran yang dilakukan
oleh Penerbit
d. Menyelenggarakan RUPO / RUPSu serta melaksanakan keputusan
RUPO / RUPSu.

27
EVEN OF DEFAULT

Kondisi yang dapat menyebabkan Penerbit dinyatakan lalai terhadap


kewajiban kepada Pemegang Obligasi / Sukuk, antara lain apabila Penerbit :

1. Tidak melaksanakan kewajiban pembayaran Pokok Obligasi /


Sukuk dan/atau Bunga Obligasi/ Cicilan Imbalan Ijarah atau Bagi Hasil
Sukuk pada saat jatuh tempo.
2. Tidak memberikan jaminan sesuai dengan yang ditentukan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan.
3. Menyampaikan fakta mengenai Jaminan, Keadaan, atau Status Penerbit
serta pengelolaannya tidak sesuai dengan informasi dan keterangan yang
diberikan oleh Penerbit dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau
Prospektus.

28
EVEN OF DEFAULT
Lanjutan...

4. Penerbit dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian kredit


oleh salah satu atau lebih krediturnya (cross default), sebagaimana yang
telah diperjanjikan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

5. Tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan lain yang tercantum dalam


Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi / Sukuk dan ketentuan Jaminan.

29
PERAN WALI AMANAT APABILA
OBLIGASI/SUKUK DEFAULT
1. Apabila Penerbit melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam
Perjanjian Perwaliamanatan, Trustee (Wali Amanat) akan meminta
Penerbit untuk melakukan perbaikan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan (remedial
period).
2. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan Penerbit tidak
melakukan perbaikan atas pelanggaran tersebut, maka Wali Amanat akan
menyelenggarakan RUPO/RUPSU.
3. Trustee (Wali Amanat) akan melaksanakan keputusan
RUPO/RUPSU, sepanjang keputusan tersebut tidak melanggar
ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan yang berlaku.

30
TINDAKAN WALI AMANAT PADA
SAAT OBLIGASI/SUKUK DEFAULT
1. Menunjuk Legal Consultant (Konsultan Hukum) Independen untuk
melakukan pengurusan permasalahan hukum sehubungan dengan
Obligasi/Sukuk yang default tersebut.
2. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.
3. Mengkoordinasikan pertemuan-pertemuan antara Konsultan
Hukumdengan Pemegang Obligasi/Pemegang Sukuk.
4. Menerima hasil eksekusi jaminan/aset Penerbit (apabila ada).
5. Melakukan pembayaran hasil eksekusi jaminan aset Penerbit kepada
Pemegang Obligasi/Pemegang Sukuk.

31
TANGGUNG JAWAB WALI AMANAT

Sesuai ketentuan dalam Undang-undang dan Peraturan Pasar Modal


tugas dan tanggung jawab Wali Amanat adalah mewakili
kepentingan Pemegang Obligasi/Sukuk di dalam dan diluar
pengadilan.
Tugas dan tanggung jawab Wali Amanat tersebut adalah
melaksanakan /memantau ketentuan-ketentuan yang ada
dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Sepanjang Wali Amanat
tidak melakukan kelalaian dalam melaksanakan tugas yang diatur
dalam Perjanjian Perwaliamanatan maka Wali Amanat tidak
bertanggung jawab apabila penerbit tidak melakukan Pokok dan
bunga Obligasi/Sukuk.

32
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai