Gunung Agung - Kelompok 11
Gunung Agung - Kelompok 11
Disusun Oleh:
Adi Prabowo
Chaka Dentya Izzulhaq
Nadio Akbar Athallah
Muhammad Zydan Thariq Abrar
Oktavia Rossa Rahmadillah
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Stratigrafi Gunung Agung yang didasarkan pada tingkat kesegaran batuan serta
hubungan antara satuan batuan. Posisi stratigrafi dari produk yang tertua sampai dengan
yang termuda adalah sebagai berikut:
● Formasi Ulakan (Uvs) terdiri dari batuan gamping koral, lava, dan breksi
vulkanik. Batuan ini diperkirakan adalah jenis andesit basaltis.
● Kelompok batuan Kondangida (Kv) adalah kelompok batuan yang terdapat
pada bagian timur hasil dari aktifitas tua, yang terdiri dari aliran lava tua dengan
sturuktur sheeting joint, dengan sifat yang agak lapuk.
● Kelompok batuan Budakeling (Bv) yang terdapat pada bagian tenggara
Gunungapi Agung, daerah Budakeling terdiri dari lava dan breksi bulkanik
dengan fragmen-fragmen batuan beku yang beraneka ragam.
● Kelompok Batuan Cemara (Cv) terdapat pada bagian selatan, yang berupa lava
dan batuan piroklastik.
● Kelompok batuan Tabis (Tv) terdapat pada bagian barat dari Gunungapi Agung,
yang terbentuk oleh lava dan piroklastik.
● Kelompok Batuan Vulkanik Batur (BAv) terdapat pada bagian barat Gunungapi
Agung dan merupakan hasil erupsi Gunungapi Batur tua.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gunung agung terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali,
Indonesia. Secara geografis Gunung Agung Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur
Timur dan 8° 10' - 9°g 5' Lintang Selatan. Berdasarkan bentuk morfologinya, Gunung
Agung berbentuk hampir simetri dengan ketinggian mencapai 3014 mdpl, dengan
lereng yang relatif terjal. Gunung Agung adalah gunung berapi tipe stratovolcano,
gunung ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang kadang-kadang
mengeluarkan asap dan uap air. Gunung Agung ini dicirikan dengan aktifitas erupsinya
yang tidak berlanjut atau kontinyu, tetapi pada tahun 1963 terjadi letusan paroksismal
dengan membentuk kolom asap letusan yang mencapai lebih dari 10 km dari puncak
Gunung Agung. Dan Kembali mengalami erupsi pada tahun 2019 secara strombolian,
Erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah.
3.2 Saran
Perlu dilakukan studi lebih dalam lagi mengenai kegiatan erupsi Gunung Agung
dan ditingkatkan kembali mengenai sistem peringatan dini serta pelatihan mengenai
mitigasi bencana bagi masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Kemmerling, G. L. L., 1919. Beklimming van den G. Batoer en van den G. Agoeng, de
piek van Bali. Natuurk. Tijdschr Nederl. Ind., 3, h. 66-79.
Kusumadinata, K., 1963. The eruption of the Agung volcano in Bali, in 1963.
Geological Survey of Indonesia, Bandung. Unpublished report.
Kusumadinata, K., 1964. The eruption of Agung volcano in Bali, in 1963. Bull. Geol
Surv. Indon. 1, no. 1, h. 12-15.
Kusumadinata, K., 1979. Data Dasar Gunung Api Indonesia. Dit. Vulk., Bandung.
Surjo, I.,1965. Casualties of the latest activity of the Agung Volcano. Geol. Survey
Indon. Bull., 2, n. 1, h. 22-26.
Zen, M.T., 1964. The Volcanic Calamity in Bali, in 1963. Tijdsch. Konink. Nederl.
Aard. Genootschap., 91, no. 1, h. 92-100
Zen, M.T. and Hadikusumo, D., 1964. Preliminary Report on the 1963 eruption of Mt.
Agung in Bali (Indonesia). Bull. Volcanologique, 27, h. 1-31.
https://news.detik.com/berita/d-4095038/erupsi-gunung-agung-berjenis-strombolian-
apa-itu. Diakses pada tanggal 21 Maret 2021