Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian adalah sebuah dialog dimana pertanyaan dirumuskan dalam rumusan masalah agar dapat
dicari pemecahannya dalam proses penelitian.
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang cara kerjanya meniru model penelitian
alam.Penelitian ini mempunyai ciri variabel yang dapat diukur, dan berhubungan dengan alam. Pada
umumnya menggunakan logico hipoteco-verifikasi, pendekatan positivisme dan bersifat generalisasi.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa saja karakteristik dari penelitian kuantitatif?


b. Apa saja ciri dari variabel dalam penelitian kuantitatif?
c. Bagaimana teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif?
d. Bagaimana keunggulan dan kelemahan dari penelitian kuantitatif?
e. Bagaimana langkah – langkah penelitian kuantitatif?
f. Apa saja syarat – syarat menjadi seorang peneliti yang baik?
g. Bagaimana contoh penelitian kuantitatif?

C. TUJUAN PENULISAN

a. Memahami karakteristik dari penelitian kuantitatif.


b. Memahami ciri dari variabel dalam penelitian kuantitatif.
c. Mengetahui teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif.
d. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari penelitian kuantitatif.
e. Mengetahui langkah – langkah penelitian kuantitatif.
f. Memahami syarat – syarat menjadi seorang peneliti yang baik.
g. Mengetahui contoh penelitian kuantitatif.

D. MANFAAT PENULISAN

Makalah ini dibuat supaya semua pihak dapat mengetahui dan dapat mengerti apa yang dimaksud
dengan penelitian kuantitatif, karakteristik penelitian kuantitatif dan semua komponen yang ada di dalam
penelitian ini. Serta diharapkan dengan
adanya makalah ini kita dapat dengan mudah membuat contoh – contoh dalam penelitian kuantitatif.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
II. RUMUSAN MASALAH
III. TUJUAN PENULISAN
IV. MANFAAT PENULISAN
V. SISTEMATIKA PENULISAN
2. BAB II
LANDASAN TEORI
3. BAB III
PEMBAHASAN
4. BAB IV
PENUTUP
I. SIMPULAN
II. SARAN
III. KATA PENUTUP

BAB II
LANDASAN TEORI

Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang cara kerjanya meniru model penelitian
alam.Penelitian ini mempunyai ciri variabel yang dapat diukur, dan berhubungan dengan alam.
Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu :
1) Dipengaruhi metode penelitian alam
2) Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik
3) Memberikan perhatian pada hasil ( produk )
4) Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip yang bersifat umum
5) Konversi kualitas menjadi kuantitas
6) Konfirmasi teori
7) Menjunjung tinggi objektivitas
Teknik pengumpulan data:
1. PENELITIAN SURVEI
Penelitian Survei merupakan suatu ragam penelitian didalam penelitian kuantitatif yang mengandalkan
pada jawaban responden atas pertanyaan yang sudah disusun berdasar kerangka teori yang digunakan
oleh peneliti.

2. PENELITIAN EKSPERIMEN
Dalam penelitian eksperimental ini peneliti dapat melakukan manipulasi kondisi dengan memberikan
treatment atau menciptakan suatu kondisi yang mampu merangsang subjek yang diteliti.
.
3. PENELITIAN ANALISIS ISI
Pengertian isi disini bisa berbentuk teks, gambar,ide,pesan,arti dan sebagainya. Salah satu perbedaan
mendasar antara jenis penelitian ini disbanding penelitian survey dan eksperimen adalah tidak adanya
reaksi objek penelitian.

BAB III
PEMBAHASAN

PENELITIAN KUANTITATIF
Pada abad ke – 17 orang masih berpandangan bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Peneliti
mengamati secara pasif, tidak dengan sengaja memanipulasi lingkungan dan tidak mengadakan
eksperimen dengan lingkungan. Masa itu disebut sebagai masa prapositivisme. Pada abad ke – 18,
dengan ditandai oleh David Hume ( sekitar tahun 1750 ) yang berpandangan bahwa peneliti dapat
dengan sengaja mengadakan perubahan dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai eksperimen
sehingga timbul metode ilmiah, yang selanjutnya ditemukan aturan, hukum, prinsip umum tentang dunia
kenyataan, baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Masa ini disebut sebagai masa positivisme.
Menurut pandangan ini realitas dapat dipecah menjadi bagian – bagian. Hukum yang berlaku bagi bagian
kecil, juga berlaku bagi keseluruhan. Pengalaman bersifat objektif dan dapat diukur, realitas hannya ada
satu, yang mempunyai hukum – hukum dan ciri – ciri tertentu yang dapat diselidiki.
Bahkam menurut Nasution dalam S. Margono ciri – ciri pandangan positivisme, antara lain :
1. Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur secara kuantitatif agar dapat
dicari hubungan di antara berbagai variabel.
2. Mencari hukum universal yang dapat meliputi semua kasus, walaupun dengan pengolahan statistik
dicapai tingkat probabilitas dengan mementingkan sampling untuk mencari generalisasi.
3. Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala – gejala yang dapat diamati langsung dan diukur
dengan instrumen yang valid.

Pandangan positivisme ini dalam penelitian juga dikenal sebagai pandangan kuantitatif. Dalam bidang
penelitian, pendekatan pada mulanya didominasi oleh pendekatan kuantitatif sebagai warisan kerangka
berfikir yang melahirkan teori – teori agung pada akhir abad ke – 19 dan awal abad ke – 20. Pendekatan
kuantitatif dianggap sebagai metode yang

memenuhi syarat – syarat keilmiahan, baik dalam penelitian ilmu alam, sampai kemudian diikuti ilmu –
ilmu sosial.
Pendekatan penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan logico hipotetiko-verifikatif. Pendekatan
tersebut dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di
lapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris. Dengan demikian,
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada indeks – indeks dan pengukuran empiris. Penelitian
kuantitatif merasa “ mengetahui apa yang tidak diketahui “ sehingga desain yang dikembangkannya
selalu merupakan rencana kegiatan yang bersifat apriori dan definitif.
Secara garis besar, terdapat dua paradigma dalam penelitian lapangan pendidikan, yaitu penelitian
kuantitatif dan kualitatif.
Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu :
1 Dipengaruhi metode penelitian alam
2 Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik
3 Memberikan perhatian pada hasil ( produk )
4 Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip yang bersifat umum
5 Konversi kualitas menjadi kuantitas
6 Konfirmasi teori
7 Menjunjung tinggi objektivitas

1. Pengaruh Metode Penelitian Alam


Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur, dan simetri. Alam mencakup benda alam dan “ benda”
konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu alam, kebenaran ilmu haruslah positif,
memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan konkrit, tanpa halangan dari pertimbangan lainnya.
Dengan demikian, penelitian didefinisikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan
kritis tentang fenomena – fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis – hipotesis tentang
hubungan yang diperkirakan terdapat antara fenomena – fenomena itu.

2. Bersifat Behavioristik – Mekanistik – Empirik

Psikologi behaviorisme adalah psikologi yang memahami kejiwaan manusia dari perilaku yang tampak
( overt behavior ). Manusia adalah organisme pasif yang dikuasai oleh stimulus – stimulus dalam
lingkungan.manusia merupakan makhluk biologis yang berada di bawah hukum alam. Oleh karena itu,
hukum yang berlaku pada benda – benda alam juga berlaku pada “ benda “ konsep yang berada dalam
pikiran manusia.
Dalam psikologi behavioristik, seluruh pribadi manusia terbentuk karena proses belajar. Belajar manusia
dipahami secara mekanis, yaitu mengikatkan stimulus dengan respons.
Semua pengalaman merupakan akibat dari interaksi individu dengan lingkungan.Pengalaman datangnya
dari indera (sensory).Pengalaman indrawi adalah sumber utama pengetahuan dan perubahan
perilaku.Akal hanyalah tempat penampungan yang pasif menerima hasil-hasil penginderaan.

3. Memberikan Perhatian pada hasil Belajar

Aliran empirisme mengatakan bahwa segala perkembangan manusia berasal dari pengalaman bersama
lingkungan.Dalam diri manusia,tidak ada sesuatu yang berasal dari bawaan.Pengalaman diperoleh
melalui proses belajar.Segala sesuatu dicapai dalam proses belajar.Manusia lahir seperti kertas
putih,Seluruh pencapaian dalam hidup manusia berasal dari proses belajar dalam kehidupanya.
Penelitian kuantitatif memberikan perhatian pada hasil belajar.Usaha memahami manusia dilakukan
dengan melihat apa yang dihasilkanya setelah belajar.Melalui penelitian kuantitatif,dengan memerhatikan
hasil-hasil belajar manusia,dapat dijelaskan suatu gejala dan dipahami saling hubungan atau kausalitas
antargejala dalam diri manusia.

4. Tujuan Penelitian adalah untuk Mendapatkan Aturan ,Hukum,atau Prinsip yang Bersifat Umum

Dalam pengetahuan alamiah (science), pendekatan yang digunakan adalah eksplorasi untuk mengetahui
(to discover) hukum-hukum atau eksperimen untuk menemukan sesuatu yang baru (to invent). Landasan
berpikir pendekatan kuantitatif adalah positivisme. Positivisme dikembangkan pertama oleh Durkheim
(1952), yang menyatakan bahwa tindakan-tindakan manusia mewujudkan adanya gejala-gejala sosial
yang disebut sebagai fakta-fakta sosial.Fakta-fakta sosial tersebut merupakan suatu satuan yang berdiri
sendiri ,terbebas dari pengaruh individu ,dan bahkan mempunyai kekuatan memaksakan terwujudnya
suatu corak tindakan individual.
Penelitian kuantitatif tidak memfokuskan pada keunikan tapi menyusun aturan, hukum, dan prinsip umum
dunia yang di temukan dalam data empiris dengan menggunakan sampel yang luas. Dalam penelitian
kuantitatif keutuhan konteks dipecah – pecah menjadi variabel yang menjadi fokus kajian pengamatan.

5. Konversi Kualitas Menjadi Kuantitas

Setiap karakteristik memiliki ukuran atau kuantitas atau frekuensi yang dapat diukur derajat
eksistensinya. Data dikumpulkan dengan melakukan pengukuran untuk mengubah kualitas menjadi
kuantitas. Pengukuran dalam pengumpulan data menggunakan alat teknologis yang tertata sebelumnya
sehingga tidak memberi peluang bagi fleksibilitas, imajinasi, dan refleksi peneliti. Usaha pengukuran
untuk mengubah kualitas menjadi kuantitas dilakukan terhadap tanda – tanda perilaku dalam variabel.

6. Konfirmasi Teori
Penelitian kuantitatif lebih diarahkan untuk meneguhkan teori (confirmatory analysis). Alur logika
penelitian kuantitatif dimulai dari mengkaji teori yang sudah ada, mendefinisikan, melakukan fisikalisasi
dan mengukur untuk mengumpulkan data di lapangan, kemudian menganalisis secara statistik untuk
menolak atau menerima kebenaran teori. Proses bergerak dari teori menuju lapangan ( theory then
research ).
Teori menjadi panduan untuk menguji kebenaran empiris. Teori bukanlah kebenaran tapi syarat adanya
kebenaran yang harus diverifikasi. Penggunaan teori sebagai panduan penelitian mengakibatkan
rancangan penelitian kuantitatif bersifat ketat. Begitu dirancang harus terus diikuti dalam proses
penelitian. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif adalah hipotesis uji. Sekali sebuah hipotesis dibuat tidak
lagi dapat diubah.

7. Menjunjung Tinggi Objektivitas

Penelitian kuantitatif menjunjung tinggi objektivitas dan menganggapnya sebagai salah satu persyaratan
dasar pengetahuan yang benar. Kebenaran harus bersifat objektif dan universal. Kebenaran harus
diserahkan penilaiannya kepada publik, karena kebenaran menjadi milik dunia.
Untuk menegakkan objektivitas, dalam hubungan subjek dan objek, maka objek harus ditempatkan di luar
subjek untuk member kesempatan kepada pengamat lain melihat dengan hasil pengamatan yang sama.

SYARAT – SYARAT MENJADI PENELITI YANG BAIK


Ada sebelas syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi peneliti yang baik, yaitu :
1) Intelegence, yaitu faktor kecerdasan yang merupakan faktor esensial yang dimiliki oleh setiap manusia
yang berakal.
2) Interest, yaitu rasa ingin tahu yang spesifik dan mendalam pada sesuatu masalah.
3) Imagination, adalah keberanian mencoba sesuatu hal yang sifatnya orisinal dan inovatif dalam
memecahkan suatu problem penelitian.
4) Initiative, artinya tidak menunggu atau menunda – nunda dalam memulai sesuatu, terutama hal – hal
yang sudah direncanakan semula.
5) Information, mengumpulkan informasi dari sumber pertama atau primer dan yang terbaru atau actual
dan terpercaya.
6) Industrious, artinya bekerja keras dan disiplin yang tinggi, tidak kenal lelah dan pantang menyerah.
7) Intense observation, yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan secara intensif, sistematis, dan
kritis-logis.
8) Integrity, artinya memiliki keimanan dan kejujuran yang mutlak dalam melakukan kegiatan penelitian.
9) Infectious enthusiasm, artinya penelitian memiliki antusiasme dan respon yang tinggi untuk menarik
peneliti atau pengguna ( sponsor dan stakeholder ) yang lain terhadap hasil penelitian yang ditekuni.
10) Indefatigable writer, maksudnya seorang peneliti merupakan penulis yang tidak gampang putus asa,
karena hasil penelitian baru merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan apabila sudah dipublikasikan
dan disebarluaskan pada khalayak yang lebih luas.
11) Incentive, maksudnya insentif yang berhubungan denga rangsangan dan timbale balik atau balas
jasa dari suatu kegiatan.

LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN

Langkah-langkah atau tahapan penelitian itu dilakukan secara terencana dan sistematis sehingga
jawaban terhadap masalah yang diteliti dapat diberikan secara akurat.
Langkah-langkah penelitian sebagai berikut :
a. Identifikasi, pemilihan dan rumusan masalah
b. Telaah kepustakaan atau kajian teoretis
c. Menyusun hipotesis( jika ada)
d. Identifikasi,klasifikasi,definisi operasional dari ubahan-ubahan (variabel)
e. Menentukan dan mengembangkan alat pengambil data(instrument penelitian)
f. Menyusun rancangan penelitian atau desain penelitian
g. Menentukan sampel
h. Mengumpulkan data
i. Mengolah atom,menganalisis data
j. Menafsirkan hasil analisis data atau menginterpretasikan data
k. Menyusun laporan penelitian

VARIABEL DALAM PENELITIAN KUANTITATIF

Dalam penelitian kuantitatif, variabel mempunyai 3 ciri, yaitu :dapat diukur, membedakan satu objek dari
objek yang lain dalam satu populasi, dan nilainya bervariasi.
• Variabel harus dapat diukur
Penelitian kuantitatif mengharuskan hasil penelitian yang objektif, terukur, dan selalu terbuka untuk diuji.
Variabel berbeda dengan konsep. Konsep belum dapat diukur, sedangkan variabel dapat diukur. Sebagai
contoh, penampilan akademis adalah konsep dan hasil belajar adalah variabel, belajar adalah konsep
dan strategi belajar adalah variabel.
• Variabel membedakan satu objek dari objek yang lain
Objek – objek menjadi anggota populasi karena mempunyai satu karakteristik yang sama. Meski sama,
objek – objek dalam populasi dapat dibedakan satu sama lain dalam suatu variabel. Sebagai contoh,
populasi siswa terdiri dari anggota yang memiliki satu kesamaan karakteristik, yaitu siswa. Disamping
ksamaan itu, antara mereka berbeda dalam usia, agama dll.
• Variabel memiliki nilai yang bervariasi
Oleh karena variabel membedakan satu objek dengan objek lain dalam satu populasi, maka variabel
harus mempunyai nilai yang bervariasi. Sebagai contoh, dari populasi yang terdiri dari 50 orang siswa,
jenis kelamin hanya akan menjadi variabel apabila terdapat variasi dalam jenis kelamin pada populasi
tersebut.

TEORI DALAM PENELITIAN KUANTITATIF

Teori adalah kumpulan pengetahuan manusia. Penelitian mengubah ketidaktahuan manusia terhadap
alam semesta menjadi pengetahuan. Seiring dengan perkembangan berpikir dan peradaban manusia,
manusia terus mencari jawab yang memuaskan atas kebutuhan rasa ingin tahunya. Dengan pendekatan
ilmiah melalui proses penelitian, ketidaktahuan makin berkurang dan pengetahuan terus berkembang.

Suatu penelitian perlu mengkaji teori dan menjadikannya landasan agar penelitian yang dilakukan tidak
sekedar coba – coba. Menurut Suryabrata, dalam memilih teori harus memerhatikan prinsip kemutakhiran
dan relevansi. Kecuali penelitian historis, penelitian perlu menghindarkan menggunakan bacaan yang
sudah lama, karena sumber yang lama mungkin memuat teori dan konsep yang sudah tidak berlaku lagi
yang kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih kemudian.
Prinsip relevansi maksudnya adalah bahwa sumber teori haruslah relevan atau terkait dengan masalah
yang sedang digarap.
Menurut Panduan Penulisan Ilmiah IKIP Jakarta, agar kerangka teoretis yang dibuat meyakinkan maka
argumentasi yang disusun harus memenuhi syarat : menyeluruh dan baru. Teori yang digunakan untuk
membangun kerangka berpikir harus pilihan dari sejumlah teori yang dikuasai secara lengkap. Teori
harus mencakup perkembangan terbaru.
Teori merupakan hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya. Teori memuat variabel dan
hubungannya. Teori adalah sekumpulan proposisi yang menunjukkan hubungan antara variabel yang
terkandung dalam proposisi tersebut.
Ada tiga jenis hubungan antar variabel yaitu :
Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah hubungan yang tidak diketahui persis penyebab keduanya. Hubungan simetrik
tidak ada artinya dalam penelitian karena tidak diketahui statusnya.Selain itu variabel dikatakan
mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik ( resiprokal ) adalah hubungan variabel yang saling memengaruhi. Hubungan ini
berada diantara hubungan simetrik dan asimetrik, sebab dalam proses dinamika waktu tertentu bisa
menjadi simetrik atau asimetrik. Dalam penelitian, hubungan timbal balik harus diubah menjadi hubungan
asimetrik. Termasuk ke dalam hubungan timbal balik adalah hubungan antara ekonomi dan pendidikan.
Hubungan Asimetrik
Dalam hubungan asimetrik salah satu variabel menjadi penyebab variabel lain. Dalam hubungan
asimetrik tidak terdapat hubungan spurious yang dapat merusak hubungan bivariat. Kriteria untuk melihat
hubungan asimetrik adalah dimensi waktu dan fiksasi. Dalam dimensi waktu, satu variabel menjadi
penyebab terjadinya variabel lain karena terjadi sebelumnya. Fiksasi adalah keadaan dimana satu
variabel tidak dapat dipengaruhi oleh variabel lain.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUANTITATIF

Didalam penelitian kuantitatif, terdapat beberapa bentuk penelitian yang memiliki perbedaan yang cukup
signifikan.

1. PENELITIAN SURVEI
Penelitian Survei merupakan suatu ragam penelitian didalam penelitian kuantitatif yang mengandalkan
pada jawaban responden atas pertanyaan yang sudah disusun berdasar kerangka teori yang digunakan
olehpeneliti. Penelitian survei umumnya dilakukan untuk menguji hipotesis yang sudah dibuat,
berdasarkan pengukuran variabel yang akan diteliti.

2. PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian eksperimental berbeda dengan penelitian survei yang mengandalkan pada kondisi alami yang
ada, dalam penelitian ini peneliti dapat melakukan manipulasi kondisi dengan memberikan treatment atau
menciptakan suatu kondisi yang mampu merangsang subjek yang diteliti. Treatment ini menjadi satu
faktor yang penting, agar peneliti bisa mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi independent variabel
dalam penelitian yang dilakukan.
Ada beberapa konsep yang harus kita ketahui sebelum kita melakukan penelitian eksperimen, yaitu :
a. Subjek penelitian
b. Random assignment
c. Matching
d. Treatment
e. Respon
f. Pre-test
g. Post-test
h. Kelompok eksperimen
i. Kelompok pembanding.

3. PENELITIAN ANALISIS ISI


Pengertian isi disini bisa berbentuk teks, gambar,ide,pesan,arti dan sebagainya. Salah satu perbedaan
mendasar antara jenis penelitian ini disbanding penelitian survey dan eksperimen adalah tidak adanya
reaksi objek penelitian. Karena objek penelitian didalam penelitian ini berupa benda mati, maka peneliti
akan lebih mudah untuk membandingkan antara objek yang satu dengan objek yang lain.


MACAM – MACAM DATA KUANTITATIF

Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :


1 Data Nominal
2 Data Ordinal
3 Data Interval
4 Data Nisbah ( Ratio )

a) Data Nominal
Data nominal yaitu data yang kita peroleh kalau kita melakukan klasifikasi, misalnya :
Laki – laki …………….. perempuan
Tua ……………………. Muda
Kota …………………... desa
Salah satu syarat utama dalam melakukan klasifikasi ini ialah bahwa tidak boleh ada golongan campuran
atau setengah – setengah.

b) Data Ordinal
Data ordinal atau data urutan ( rank-data, ordinal data ) yaitu data yang menunjukkan urutan kedudukan
masing – masing hal dalam data itu. Misalnya setelah diadakan ujian lalu dapat diketahui siapa – siapa
yang nomor 1,2,3,4,5 dan seterusnya.

c) Data Interval
Data interval yaitu data dimana terdapat jarak yang sama diantara hal – hal yang diselidiki atau
dipersoalkan. Misalnya dalam perlombaan menyanyi dapat ditetapkan pemenang – pemenangnya,
sebagai berikut :
Juara I Totok dengan jumlah nilai 205
Juara II Didik dengan jumlah nilai 200
Juara III Nunung dengan jumlah nilai 175
Juara I,II,III adalah data ordinal, dari data tersebut kita mengetahui urutan kedudukan mereka.
Sedangkan nilai – nilai 205. 200. 175 itu adalah data interval. Dari data itu kita hanya mengetahui urutan
kedudukan mereka saja, tetapi juga perbedaan atau jarak antara mereka satu sama lain, disistu ternyata
bahwa perbedaan urutan yang sama tidak mesti menunjukkan perbedaan nilai ( skor ) yang sama.

d) Data Nisbah
Data nisbah atau data perbandingan atau data rasio ( rasio data ) yaitu data yang mempunyai nol mutlak,
harga nol seperti yang kita pergunakan dalam perhitungan matematika.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

Penelitian kuantitatif mempunyai kelebihan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
bersifat hasil dari proses yang tidak dihentikan, namun tidak efektif digunakan dalam penelitian yang
mempersoalkan tentang proses yang berjalan, dinamika dan interaksi.
Penelitian kuantitatif mempunyai keunggulan dalam menegakkan objektivitas. Kebenaran diterima secara
sepakat oleh para pengamat, sehingga kesimpulan yang dicapainya kuat. Objektivitas itu pula yang
menyebabkan kebenaran yang dihasilkan terbuka untuk diuji kembali oleh dunia. Dengan begitu terdapat
mekanisme saling menguji kebenaran untuk menemukan kebenaran yang mempunyai kekuatan tertinggi.
Suryabrata menjelaskan beberapa kekuatan metode penelitian kuantitatif yaitu :
1. Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.
2. Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
3. Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan lebih mudah dianalisis.
4. Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis yang dapat diandalkan dalam
penelitian ilmiah.
5. Hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang tinggi.

Di sisi lain, penelitian kuantitatif bersifat mekanistik, memahami manusia secara sangat sederhana dan
mengabaikan humanitasnya. Kenyataannya manusia bukanlah makhluk mekanis yang perilakunya
dikendalikan oleh kehendak lingkungan, tapi dia mempunyai

kekuatan untuk mengubah alam sesuai dengan kebutuhannya. Manusia tidaklah dikuasai alam, tetapi
menguasai alamnya. Memahami manusia dengan mengabaikan humanitasnya menyebabkan hilangnya
makna ketika variabel yang diamati diambil dari konteks yang memberinya makna. Penelitian ini sangat
behavioristik, mekanistik, environmentalistik, elementaristik dan fragmentaristik.

CONTOH PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif menunjukkan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lain. Misalnya
contoh penelitian dengan judul “KORELASI ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI
BELAJAR ANAK DALAM AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VI MI AL-ISLAM JEPARA TP 2011/2012”
Anak yang memperoleh bimbingan dan perhatian khusus dari orang tuanya akan mempengaruhi perilaku
dan moral dalam kehidupan sehari-harinya baik disekolah,dirumah maupun lingkungan sekitarnya.
Begitupun sebaliknya anak yang kurang perhatian dari orang tuanya akan berdampak pada ketidak
seimbangan antara perilaku dan moral.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab penelitian tersebut:
1. Identifikasi rumusan masalah.
1) Apakah pola asuh orang tua mempengaruhi prestasi belajar anak?
2) Bagaiman hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar anak dalam Aqidah Akhlak
siswa kelas VI MI AL-ISLAM JEPARA TP 2011/2012?
2. Telaah kepustakaan.
a) Pengertian pola asuh orang tua.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pola adalah gambar yang dipakai untuk contoh,
bentuk (struktur) yang tetap.
Sedangkan asuh adalah membimbing(membantu,melatih,dsb)supaya dapat berdiri sendiri.
Orang tua adalah orang yang sudah tua, namun yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bapak
dan ibu. Sehingga pengertian pola asuh orang tua adalah

suatu struktur yang digunakan oleh bapak atau ibu untuk membimbing anak mereka agar dapat berdiri
sendiri.
b) Pengertian hasil belajar Akidah Akhlak.
Hasil belajar adalah suatu pengalaman yang didapat dari kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Akidah adalah kepercayaan dasar.
Dan Akhlak adalah budi pekerti.
Sehingga pengertian dari hasil belajar akidah akhlak adalah suatu pengalaman yang didapat dari
kehidupan sehari-hari sebagai dasar budi pekerti.
3. Menyusun Hipotesis.
Hipotesis alternative (Ha) : adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar Aqidah
Akhlak (≠0)
Hipotesis nol (Ho) : tidak ada hubungan antara asuh orang tua dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak
(=0)
4. Identifikasi variabel.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel.
X : Pola asuh orang tua.
Y : Prestasi belajar anak dalam pelajaran Aqidah Akhlak.
5. Desain penelitian
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan media angket dan interview.
6. Menentukan sampel.
Peneliti mengambil sampel penelitian dengan menggunakan perbandingan 1:10
7. Mengumpulkan data.
Data diambil dari:
a) Angket.
Angket diberikan kepada siswa kelas VI MI AL-ISLAM JEPARA TP 2011/2012.
b) Interview.
Interview dilakukan oleh peneliti kepada orang tua siswa kelas VI MI AL-ISLAM JEPARA TP 2011/2012.

8. Mengolah data.
Data yang telah diperoleh dari angket dan interview kemudian diolah dalam bentuk statistik dan dihitung
sesuai dengan rumus yang ada.
9. Menafsirkan hasil analisis data.
Setelah diperoleh hasil dari pengolahan data, kemudian dilihat ada kesesuaian atau tidak antara POLA
ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI MI AL-ISLAM JEPARA TP
2011/2012.
10. Menyusun laporan penelitian.
Penyusunan laporan penelitian disesuaikan dengan hasil data yang telah diperoleh.


BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Karakteristik penelitian kuantitatif, yaitu:
1) Dipengaruhi metode penelitian alam
2) Bersifat behavioristik - mekanistik - empirik
3) Memberikan perhatian pada hasil ( produk )
4) Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hukum dan prinsip yang bersifat umum
5) Konversi kualitas menjadi kuantitas
6) Konfirmasi teori
7) Menjunjung tinggi objektivitas
Dalam penelitian kuantitatif, variabel mempunyai 3 ciri, yaitu : dapat diukur, membedakan satu objek dari
objek yang lain dalam satu populasi, dan nilainya bervariasi.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif ada 3:


1 Penelitian survei
2 Penelitian eksperimen
3 Penelitian analisis data

Suryabrata menjelaskan beberapa kekuatan metode penelitian kuantitatif yaitu:


1. Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.
2. Mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
3. Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan lebih mudah dianalisis.
4. Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistik dan matematis yang dapat diandalkan dalam
penelitian ilmiah.
5. Hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang tinggi.

Langkah-langkah penelitian sebagai berikut:


1) Identifikasi, pemilihan dan rumusan masalah
2) Telaah kepustakaan atau kajian teoretis
3) Menyusun hipotesis( jika ada)
4) Identifikasi,klasifikasi,definisi operasional dari ubahan-ubahan (variabel)
5) Menentukan dan mengembangkan alat pengambil data(instrument penelitian)
6) Menyusun rancangan penelitian atau desain penelitian
7) Menentukan sampel
8) Mengumpulkan data
9) Mengolah atom,menganalisis data
10) Menafsirkan hasil analisis data atau menginterpretasikan data
11) Menyusun laporan penelitian

Ada sebelas syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi peneliti yang baik, yaitu:
1) Intelegence
2) Interest
3) Imagination
4) Initiative
5) Information
6) Industrious
7) Intense observation
8) Integrity
9) Infectious enthusiasm
10) Indefatigable writer
11) Incentive 

B. SARAN

Kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan di berbagai aspeknya, sehingga kami
mengharap kepada semua pihak untuk bisa memberikan saran dan kritik terhadap makalah kami ini.
Kami tunggu kritik dan sarannya.
C. KATA PENUTUP

Alhamdulillah, makalah ini telah selesai kami buat. Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam terbentuknya makalah ini. Kami juga mohon maaf untuk segala kesalahan baik dalam
penulisan maupun penyusunnya. Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat untuk kita semua
amin…

Anda mungkin juga menyukai