Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Tujuan Penulisan
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethos yang berarti tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir.
Menurut Aristoteles etika adalah ilmu yang mempelajari masalah perbuatan atau
tindakan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika mempunyai tiga arti yaitu :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral,
2. Kumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau pribadi seseorang,
3. Nilai yang mengenal benar dan salah yang dianut masyarkat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah perilaku baik atau buruk manusia yang
dilakukan secara alami dan tanpa paksaan dari orang lain
Etika Sebagai Cabang Filsafat
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengkaji segala sesuatu yang ada dan
yang mungkin ada dengan menggunakan pikiran. Bagian-bagiannya meliputi:
1. Metafisika yaitu kajian dibalik alam yang nyata,
2. Kosmologia yaitu kajian tentang alam,
3. Logika yaitu pembahasan tentang cara berfikir cepat dan tepat,
4. Etika yaitu pembahasan tentang tingkah laku manusia,
5. Tologi yaitu pembahasan tentang ketuhanan,
6. Antropologi yaitu pembahasan tentang manusia.
Etika Sebagai Cabang Filsafat dapat dipahami bahwa istilah yang digunakan untuk
memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai ketentuan baik atau buruk. Etika
dan Filsafat sama-sama membahas tentang perbuatan manusia. Filsafat sebagai pengetahuan
berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya berdasarkan pikiran.
Etika filsafat merupakan suatu tindakan manusia yang bercorak khusus, yaitu
didasarkan kepada pengertiannya mengenai baik dan buruk. Etika sebagai cabang filsafat
sebenarnya membedakan manusia makhluk Tuhan lainnya dan menempatkannya bila telah
menjadi tertib pada derajad diatas mereka. (M. Yatimin Abdullah :2006).
Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang
membingungkan.
Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu keterampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis.
Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana
pluralisme.
Unsur-Unsur Etika
Nilai adalah suatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan
manusia akan harkat dan martabatnya.
1. Nilai material
2. Nilai Vital
3. Nilai kerohanian
4. Kebenaran, keindahan, moral dan religi.
5. Moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yg menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia.
Moral adalah ajaran tentang baik dan buruk yg menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia.
Norma adalah kesadaran dan sikap luhur yg dikehendaki oleh tata nilai utk dipatuhi.
Jenis-Jenis Etika
Etika Umum
Etika Umum membahas prinsip-prinsip umum yang berlaku bagi setiap tintakan
manusia.
Etika Khusus
Membahas prinsip-prinsip tersebut diatas dalam hubungannya dengan berbagai aspek
kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun makhluk sosial
(etika sosial).
1. Etika Individual : membahsa kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri dan dengan
kepercayaan agama yang dianutnya serta panggilan nuraninya, kewajibannya dan
tanggung jawabnya terhadap Tuhannya.
2. Etika Sosial meliputi cabang-cabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika
keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika
kedokteran, etika jurnalistik, etika seksual dan etika politik.
Etika Deskriptif
Etika Deskriptif menguraikan dan menjelaskan kesadaran-kesadaran dan
pengalaman moral secara deskriptif. Ini dilakukan dengan bertitik pangkal pada
kenyataan bahwa terdapat beragam fenomena moral yang dapat digambarkan dan
diuraikan secara ilmiah.
Etika Normatif
Etika Normatif dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran atau
norma yang dapat dipakai untuk menanggapi menilai perbuatan. Etika ini dapat
menjelaskan tentang nilai-nilai yang seharusnya dilakukan seta memungkinkan
manusia untuk mengukur tentang apa yang terjadi.
Aliran-Aliran Etika
ETIKA DEONTOLOGI
Etika deontologi memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan
apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika deontologi tidak
mempersoalkan akibat dari tindakan tersebut, baik atau buruk. Kebaikan adalah ketika
seseorang melaksanakan apa yang sudah menjadi kewajibannya.
• Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Immanuel Kant (1734-1804)
• Etika deontologi menekankan bahwa kebijakan/tindakan harus didasari oleh motivasi
dan kemauan baik dari dalam diri, tanpa mengharapkan pamrih apapun dari tindakan
yang dilakukan (Kuswanjono,2008: 7)
• Ukuran kebaikan dalam etika deontologi adalah kewajiban, kemauan baik, kerja keras
dan otonomi bebas .
Etika Teleologi
• Pandangan etika teleologi berkebalikan dengan etika deontologi, yaitu bahwa baik
buruk suatu tindakan dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan itu.
• etika teleologi bersifat situasional yaitu memilih mana yang membawa akibat baik
meskipun harus melanggar kewajiban, nilai norma yang lain.
• Persoalan yang kemudian muncul adalah akibat yang baik itu, baik menurut siapa?
Apakah baik menurut pelaku atau menurut orang lain? Atas pertanyaan ini, etika
teleologi dapat digolongkan menjadi dua:
1. Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang berakibat
baik untuk pelakunya.
2. Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana
akibatnya terhadap banyak orang.
Etika Keutamaan
• Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga mendasarkan pada
penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal, tetapi pada
pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
• Orang tidak hanya melakukan tindakan yang baik,melainkan menjadi orang yang baik.
• Karakter moral ini dibangun dengan cara meneladani perbuatan-perbuatan baik yang
dilakukan oleh para tokoh besar.
ETIKA PANCASILA
Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-
nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan.
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai ideal yang sudah ada dalam cita-cita
bangsa Indonesia yang harus diwujudkan dalam realitas kehidupan. Nilai-nilai tersebut
dalam istilah Notonagoro merupakan nilai yang bersifat abstrak umum dan universal,
yaitu nilai yang melingkupi realitas kemanusiaan di manapun, kapanpun dan
merupakan dasar bagi setiap tindakan dan munculnya nilai-nilai yang lain.