Disusun Oleh :
NIM. SN191115
C. Adaptasi Pernapasan
Perubahan sistem ini diawali dari perkembangan organ paru itu sendiri
dengan perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang terbentuk
dalam proses kehamailan sehingga dapat menentukan proses kematangan dalam
sistem pernafasan. Proses perubahan bayi baru lahir adalah dalam proses
pernafasan yang dapt dipengaruhi oleh keadaan hipoksia pada akhir persalinan
dan rangsangan fisik (lingkungan) yang merangsang pusat pernafasan medula
oblongata di otak. Selain itu juga jadi tekanan rongga dada karena kompresi atau
paru selama persalinan, sehingga merangsang masuknya udara ke dalam paru.
Surfaktan mengeluarkan cairan dalam paru dan menstabilkan didinding alveolus
untuk mencegah kolaps (Betz & Sowden, 2010).
D. Adaptasi Kardiovaskuler
Pada sistem peredaran darah, terjadi perubahan fisiologis pada bayi baru
lahir yaitu setelah bayi itu lahir akan terjadi proses pengantaran o2 keseluruh
jaringan tubuh, maka di dapat perubahan yaitu penutupan foramen ovale pada
atrium jantung dan penutupan duktus arteiosis antara arteri dan aorta. Perubahan
ini terjadi akbat adanya tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah mengubah
tenaga dengan cara mengikatkan atau mengurani resistensi, perubahan tekanan
sistem pembuluh darah dapat terjadi saat tali pusat dipotong.
Resistensinya akan meningkat dan tekanan atrium kanan akan menurun
karena suplai darah ke atrium kanan berkurang yang dapat menyebabkan volume
dan juga tekanan atrium kanan juga menurun. Perubahan lain adalah menutupnya
vena umbilikus dan duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup
secara fungsional dalam beberapa menit setelah tali pusat diklem dan penutupan
jaringan fibrosa membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan (Betz & Sowden, 2010).
G. Adaptasi gastrointestinal
Bayi aterm sudah bisa menelan, mencerna dan mengolah serta menyerap
protein dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak sederhana. Bayi yang
hidrasinya baik, mukosa mulutnya basah, merah muda. Setelah lahir ada sedikit
mucus yang tersisa dimulut bayi(Rukiyah, 2010).
K. Diagnosa Keperawatan
Menurut Herdman (2018), Johnson (2013), Bulecheck (2013)
1. Diskontinuitas pemberian ASI b.d perpisahan ibu – bayi (00105)
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pemberian Makan Melalui Botol Pemberian Makan Dengan Botol
: Bayi (1016) (1052)
- (101602) reflek menghisap dari 1. Monitor reflek menghisap selama
skala 1 (tidak adekuat) menjadi menyusu
skala 3 (cukup adekuat) 2. Hangatkan susu formula sesuai
- (101608) menyusu perhari dari dengan suhu ruangan sebelum
skala 1 (tidak adekuat) menjadi diberikan pada bayi
skala 3 (cukup adekuat) 3. Monitor intake cairan
- (101605) terdengar menelan Perawatan Bayi : Baru Lahir
dari skala 1 (tidak adekuat) (6824)
menjadi skala 3 (cukup adekuat) 4. Monitor suhu bayi baru lahir
L. Evaluasi
Evaluasi respon klien terhadap asuhan yang diberikan dan pencapaian
hasil yang diharapkan adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Fase
evaluasi perlu untuk menentukan seberapa baik rencana asuhan keperawatan
tersebut berjalandan bagaimana secara proses yang terus menerus. Revisi
rencana keperawatan adalah komponen penting dari fase evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Betz & Sowden. 2010. Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Bulecheck, et all. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Sixth Edition.
Elsevier Mosby.
Dewi, Vivian LN 2010. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Salemba Medika
JNPK-KR, 2008. Jakarta
Karyuni, dkk. 2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan
untuk Dokter, Perawat & Bidan. ECG. Jakarta