Nama Kelompok:
1. Anggraini Wahyu Saputri 1610813120002
2. Muhammad Fikri 1610813110004
3. Adnan Chilit Prasetyo 1610813310001
4. M. Arif Satrio Agung 1610813210011
Keterangan gambar :
a. Nonreturn valve, mencegah udara mengalir terbalik pada saat kompresor
dimatikan
b. Heat sensing solenoid, mematikan mesin kompresor secara otomatis apabila
temperature mencapai batas atas
c. RecelverI, nenampung udara
d. Safety relief valve, membuka katup secara otomatis apabila tekanan pada
system terlalu berlebihan
e. Water drain, mengalirkan air terkondensasi
f. Service outlet valve, mengontrol output
g. Manual unloading valve, memungkinkan recelver dikosongkan secara manual
h. Automatic unloading valve, melepaskan udara yang tertekan secara otomatis
pada saat mesin kompresor dimatikan
i. Pressure gauge, menunjukan tekanan udara pada recelver
j. Pressure regulator, mengatur tekanan udara yang diinginkan
k. Unloading device, memungkinkan kompresor tetap beroprasi pada saat
system dengan tekanan maksimum dan udara tidak dipergunakan
3) Elastisitas
Sifat elatisiatas dinyatakan dengan modulus elatisitas atau modulus Young (E),
dan nisbah poisson (u) modulus elatisitas merupakan faktor kesebandingan
antara tegangan normal dengan regangan relatif, sedangkan nisbah poisson
merupakan kesebandingan regangan lateral dan reganagn aksial. Modulus
elastisitas sangat tergantung pada komposisi mineralnya, porositas, jenis
perpindahan dan besarnya beban yang diterapkan. Nilai modulus elastisitas
untuk batuan yang sangat rendah, hal ini disebapkan komposisi mineral dengan
tekturnya, seperti modulus elastisitas pada arah yang sejajar bidang perlapisan
selalu lebih besar dibandingkan dengan arah tegak lurus.
4) Plastisitas
Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi
tetap setelah tegangan dikembalikan kondisi awal, dimana batuan tersebut
belum hancur. Sifat plastis tergantung pada komposisi mineral penyusun batuan
dan diperbaharui oleh adanya pertambahan kwarsa dan mineral lain.
c. Ketrampilan Operator
Keterampilan operator tergantung pada individu masing-masing yang dapat
diperoleh dari latihan dan pengalaman kerja.
d. Geometri pemboran
Geometri pemboran meliputi diameter lubang ledak, kedalaman lubang ledak,
kemiringan lubang ledak dan pola pemboran.
a. Bahan peledak kuat (high explosive) bila memiliki sifat detonasi atau meledak
dengan kecepatan reaksi antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s)
2) Bahan peledak lemah (low explosive) bila memiliki sifat deflagrasi atau terbakar
kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).
Sumbu api yang telah dipasang detonator disiapkan dengan panjang tertentu.
Detonator yang dipasang pada sumbu api dikaitkan pada sumbu ledak
memakai tape atau tali.
- Sumbu ledak dengan detonator listrik detonator listrik dikaitkan pada ujung
sumbu ledak dengan memakai tape.
- Dalam penggunaan dilapangan kita harus menyiapkan dulu detonator yang
diikatkan pada sumbu ledak sepanjang IS inch. Kemudian baru disambungkan
dengan sumbu ledak utama memakai ikatan square knot.
16. Jelaskan peyalaan awal Non-Elektrik!
Menyalakan sumbu api dapat dilakukan dengan memakai hot wire fuse lighter, full
wire fuse lighter, lead spritter, korek dan igniter cord. Apabila sumbu api dinyalakn
akan terlihat pancaran api yang dikenal dengan nama ignition flame, menandakan
sumbu terbakar dan berfungsi normal. Pembakaran akan merambat perlahan terus
sepanjang sumbu api sampai pada ujung yang lain.
17. Jelaskan yang dimaksud dengan Hot Wire Fuse Luster pada cara dan alat
pengapian sumbu api (ignition)!
Hot wire fuse luster terbentuknya seperti kembang api yang apabila dibakar akan
menimbulkan percikan api dan kawat didalamnya akan membara, sehingga
mempermudah penyulutan sumbu api. Lead splitter fuse lighterdipasarkan dalam
bentuk gulungan panjang sumbu api digunakan sebagai sumbu utama pada
peledakan menggunakan detonator biasa. Ignitor cord adalah merupakan
penyambung khusus untuk system peledakan dengan sumbu api dan detonator
biasa dan akan diuraikan kemudian.
18. Lead splitter fuse lighter dipasarkan dalam bentuk gulungan panjang sumbu api
digunakan sebagai sumbu utama pada peledakan menggunakan detonator biasa.
19. Peledakan single shot adalah rangkaian peledakan yang dirancang khusus untuk
sekali peledakan.
20.Terdapat dua jenis produk energi terpakai, yaitu energi kejut dan energi gas. Ditinjau
dari aspek pemanfaatannya, bahan peledak yang memiliki enegi kejut yang tinggi
dapat diterapkan dalam proses peledakan bongkah batu (boulder) dengan metode
mud capping boulders yang disebut juga plaster shooting atau untuk proses
peruntuhan bangunan (demolition). Dengan demikian energi kejut secara efektif
akan terlihat pada peledakan dengan menggunakan metode external charge atau
muatan di luar lubang tembak. Sedangkan pada kolom lubang ledak dengan bahan
peledak didalam nya disumbat atau dikurung rapat oleh material penyumbat
(stemming ), maka digunakan bahan peledak yang memiliki energi gas yang tinggi.
1) Aspek Teknis.
Dalam hal ini tolok ukurnya adalah keberhasilan target
produksi."arameter penting yang harus diperhitungkan
terutama adalah diameter lubang ledak dan tinggi jenjang, kemudian
parameter lainnya diperhitungkanberdasarkan dua parameter tersebut.
2) Aspek K3.
Pertimbangannya bertumpu
pada seluruh aspek kegiatan kerja pengeboran dan peledakan, term
asukstabilitas kemiringan jenjang dan medan kerjanya.
3) Aspek lingkungan.
Dampak negatif peledakan menjadi kritis ketika pekerjaanpeledakan
menghasilkan vibrasi tinggi, menimbulkan gangguan akibat suarayang
sangat keras dan gegaran, serta banyak batu terbang.
23. Macam-Macam Peledakan Sekunder
Nonel – standard
Nonel GT – HD dan Nonel UNITED – HD
Nonel GT – OD dan Nonel UNITED – OD
Nonel GT – HT dan Nonel UNITED – HT
b. Peledakan Cara Listrik
Rangkaian peledakan meliputi 3 elemen dasar rangkaian, yaitu :
1. Detonator listrik.
2. Kawat rangkaian : leg wire, connecting wire, firing line dan bus wire.
3. sumber tenaga : blasting machine dan AC-Power line.
Pada dasarnya detonator listrik terdiri dari sebuah metal shell yang di dalamnya
terdapat power charge dan sebuah electrical ignition element yang dihubungkan
dengan insulated wires yang disebut leg wire. Dan pada garis besarnya detonator listrik
dapat di bagi menjadi dua macam yaitu :
a. Instantaneous detonator (detonator tanpa element delay).
b. Dellay detonator, dimana fungsi dari delay ini adalah :
c. Menentukan muka peledakan.
d. Mengatur fragmentasi.
e. Mengurangi getaran yang ditimbulkan
25.Sebutkan dan jelaskan dengan menggunakan gambar tentang perambatan
gelombang longitudinal dalam sebuah batang.
26. Peranan bidang bebas (free space), peranan dari free space biasanya digunakan
sebagai tempat atau arah dimana ledakan akan dilakukan karena pada daerah free
space dianggap sangat pas buat melemparkan batuan hasil dari peledakan yang
dilakukan. Dan free space bisa juga sebagai kontrol peledakan yang akan dilakukan.
31. Menurut R.L. Ash (1962), bahan peledak kimia dibagi menjadi:
a. Bahan peledak kuat (high explosive) bila memiliki sifat detonasi atau meledak
dengan kecepatan reaksi antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s).
b. Bahan peledak lemah (low explosive) bila memiliki sifat deflagrasi atau terbakar
kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).
32. Menurut RL Ash, jika kecepatan detonasi antara 5000-24.000 fbs disebut dengan
istilah bahan peledak komersial atau bahan peledak kuat (high explosives).
33. Pegertian bahan peledak secara umum adalah bahan yang berbentuk padat, cair,
menjadi zat-zat lain yang lebih stabil, yang sebagian atau seluruhnya berbentuk gas
dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat disertai efek
panas dan tekanan yang sangat tinggi.
35. Aseton Peroksida adalah peroksida organik dan peledak tinggi primer yang
dihasilkan oleh oksidasi aseton untuk menghasilkan campuran monomer linear dan
dimer siklik serta bentuk tetramer. Trimer ini dikenal sebagai triacetone triperoxide
(TATP) atau tri-cyclic aceton peroxide (TCAP). Dimer dikenal sebagai diacetone
diperoxide (DADP). Aseton biasanya ditemukan di cairan pembersih, hidrogen
peroksida di pemutih kayu, dan asam sulfur dalam cairan pembersih pipa yang
tersumbat.
Perang dunia I (1917) menghabiskan sebanyak kurang lebih 115.000 ton black
powder, akhirnya pada tahun 1940 pemakaian black powder berkurang dan banyak
pabrik tutup, selanjutnya bahan ini jarang digunakan dalam dunia pertambangan
dan diganti bahan peledak lain yang lebih aman dan ekonomis, sementara untuk
keperluan militer masih dipakaisebagai mesiu (proyektil peluru).
38. Kelebihan solar dibandingkan bensin dalam pemanfaatannya menjadi FO, yaitu:
a. Harganya relatif murah,
b. Pencampuran dengan AN lebih mudah untuk mencapai derajat homogenitas,
c. Karena solar mempunyai viskositas relatif lebih besar dibanding FO cair lainnya,
maka solar tidak menyerap ke dalam butiran AN tetapi hanya menyelimuti bagian
permukaan butiran AN saja.
39. Komposisi bahan bakar yang tepat, yaitu 5,7% atau 6%, dapat memaksimumkan
kekuatan bahan peledak dan meminimumkan fumes. Artinya pada komposisi ANFO
yang tepat dengan AN = 94,3% dan FO = 5,7% akan diperoleh zero oxygen
balance.
40. Secara definisi geometri peledakan merupakan jarak, ukuran atau dimensi dari
lubang ledak yang dibuat pada saat sebuah area pertambangan akan
diledakkan. Geometri peledakan terdiri dari beberapa bagian, yaitu burden (B),
diameter lubang tembak, tinggi jenjang (L), kedalaman lubang tembak (H),
subdrilling (J), stemming (T), spacing (S) dan powder column (PC).
41. Geometri lubang ledak yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh hasil
pembongkaran batuan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu suatu
perencanaan peledakan dengan memperhatikan besaran-besaran geometri
peledakan. Dan salah satunya dengan menggunakan teori disebut dengan
Geometri Peledakan “Rules of Thumb” dimana bahan peledak yang tujuannya ingin
mempermudah dalam menentukan geometri peledakan karmenyajikan batasan
range/konstanta untuk menentukan dan menghitung geometri peledakan, terutama
menentukan ukuran burden berdasarkan diameter lubang tembak, kondisi batuan
setempat dan jenis bahan peledak. Geometri peledakan terdiri dari burden, spacing,
sub-drilling, stemming dan kedalaman lubang bor.
43. Meledaknya bahan peledak karena berada didekat suatu bahan peledak yang
meledak itu adalah sifat kepekaan (sensitivity) dari bahan peledak lainnya. Sifat ini
ukuran besarnya impuls yang diperlukan oleh bahan peledak untuk mulai bereaksi dan
menyebarkan reaksi peledakan keseluruh isian, kepekaan ini bergantung pada ukuran
butir, bobot isi, pengaruh kandungan air dan temperatur.
44. Asap hasil reaksi peledakan jika lubang ledak basah akan berwarna coklat-orange
45. Asap hasil peledakan berwarna orange adalah pertanda bahwa dalam campuran
bahan peledak terdapat jumlah NO yang kurang.
46. Prinsip pola peledakan di tambang bawah tanah adalah sama dengan di tambang
terbuka, yaitu membuat sekuensial ledakan antar lubang. Peledakan
pembuatan cut merupakan urutan pertama peledakan di bawah tanah agar terbentuk
bidang bebas baru disusul lubang-lubang lainnya, sehingga lemparan batuan akan
terarah. Urutan paling akhir peledakan terjadi pada sekeliling sisi lubang bukaan, yaitu
bagian atap dan dinding. Pada bagian tersebut pengontrolan menjadi penting agar
bentuk bukaan menjadi rata, artinya tidak banyak tonjolan atau backbreak pada bagian
dinding dan atap. Permuka kerja suatu bukaan bawah tanah, misalnya pada
pembuatan terowong-an, dibagi ke dalam beberapa kelompok lubang yang sesuai
dengan fungsinya , yaitu cut hole, cut spreader hole, stoping hole, roof hole, wall
hole dan floor hole. Bentuk suatu terowongan terdiri bagian bawah yang
disebut abutment dan bagian atas dinamakan busur (arc). Berikut inimemperlihatkan
pola peledakan untuk membuat terowongan dengan bentuk cut yang berbeda masing-
masing burn cut, wedge cut, dan drag cut.
Gambar Lubang pada pemuka kerja suatu terowongan
47. Free face adalah keterbasan “ruang” pada tambang bawah tanah, sehingga arah
peledakan dan arah lemparnya batuan harus benar2 di control, yaitu tepat di depan
bidang ledak (face tambang atau opening). Salah satu caranya adalah penggunaan
detonator dengan waktu tunda yg panjang (Long Period Detonator) sehingga batuan
diberi kesempatan untuk terlempar akibat meldaknya lubang pertama, sehingga
tercipta bidang bebas kedua, dan kemudian baru lubang kedua meledak, menciptakan
bidang bebas ketiga, dan lubang tiga meledak, dst. Sehingga, Inti dari penggunaan LP
detonator adalah untuk memberikan kesempatan kepada batuan untuk terlempar
terlebih dahulu sehingga terbentuk lah bidang bebas. Bidang bebas ini sangat penting
sebagai bidang dimana batuan diarahkan untuk terlempar kebidang tsb. Apabila bidang
bebas tidak ada, maka getaran peedakan akan disalurkan ke struktur solid disekitar
terowongan, dan bisa berbahaya. Kalau di tambang terbuka, bidang bebas nya tentu
saja lereng tambang yg akan diledakan dan langit sehingga control peledakannya tidak
terlalu rumit seperti peledakan bawah tanah.
Gambar Contoh bidang bebas pada pola pemboran peledakan
48. Subdrill merupakan panjang lubang ledak yang berada di bawah garis lantai
jenjang, yang berfungsi untuk membuat lantai jenjang mejadi lebih rata setelah
peledakan. Bila jarak subdrill terlalau besar maka akan menghasilkan efek getaran
tanah, sebaliknya bila subdrill terlalu kecil maka akan menghasilkan tonjolan pada lantai
jenjang (toe) karena batuan tidak terpotong sebatas lantai jenjang.
49. Batuan dan kotoran lainnya yang dibuang dari mesin pencucian batubara (sama
dengan discard).
50. Mobil yang biasa mengankut bahan peledak ANFO adalah trailer.
51. Jumlah bahan peledak per meter kolomg lubang ledak disebut dengan istilah
loading density yaitu banyaknya bahan peledak untuk setiap panjang kolom ledak yang
dinyatakan dalam Kg/m.
53. Contoh pengganti bahan peledak yaitu Compressed air/gas, Expansions agent,
Mechanical methods, Jet Piercing dan Waters Jets
54. Dalam kegiatan penambangan terbuka untuk pemboran, alat yang digunakan
adalah Down The Hole Drill, Rotary Driven, dan Top Hammer. Untuk kegiatan
penambangan bawah tanah alat yang digunakan diantaranya : Mechanic Jumbo dan
Hand Held Rock Drill (terdiri atas : stopper, shinker, difter).
56. PC adalah panjang kolom isian kedalaman lubang ledak yang dikurangi steaming
PC = H-T
83.
84. Karena adanya pemicu berupa sumbu api atau sumbu ledak atau dengan cara
elektrik.
85. Sumbu nonel di aktifasi oleh benturan kejut dari Detenator listrik atau biasa di
tempelkan kuat arus ke sumbu nonel dan Starter non elektrik yang dinamakan
shotgun atau shorfirer
86. Susunan suatu set detonator adalah terdiri dari komponen untama yaitu sumbu,
detonator, label tunda, J Hock
87. Cara meledakan sumbu ledak dengan menggunakan gelombang kejut
88. Muliple fuse ignitor adalah sumbu ledak berkualitas tinggi yang digunakan untuk
peledkan. Paling umum berwarna hijau atau merah, dan ditemukan sebagai untaian
bengkok. Ini juga digunakan untuk membuat penundaan dalam penembakan atau
delay.
89. Alat bantu penghubung antar lubang ledak pada peledakan listrik adalah
Connecting wire
90. Macam macam penyambung sumbu api adalah Leg wire, Connecting wire dan Bus
wire
91. Fungsi sumbu api merambatkan api dengan kecepatan tetap.Perambatan api
tersebut dapat menyalakan detonator yang dipasang pada ujung sumbu guna
meledakkan bahan peledak.
92. Cara member sumbu api yaitu dengan cara pemasangan detonator dengan
memakai crimper dimana crimber terdiri dari 22 macam yaitu bench type crimper
dan hand type crimper.
93. Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka detonator,
yaitu bahan peledak berbentuk catridge berupa pesta atau keras yang sudah
dipasang detonator yang diletakkan di dalam kolom lubang ledak
94. Booster adalah peka detonator yang dimasukkan ke dalam detonator kolom lubang
ledak berfungsi sebagai penguat energi ledak