Anda di halaman 1dari 4

I.

Definisi penyakit
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantung-
kantung kemampuan menyerap oksigen menjadi kurang. Kekurangan oksigen
membuat sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Biasanya penyakit pneumonia disertai
pilek, sesak napas. Penyakit ini sering menyerang anak balita, namun juga dapat
ditemukan pada orang dewasa dan pada orang usia lanjut (Misnadiarly, 2008)

II. Epidemiologi penyakit


Epidemiologi
Menurut WHO dan UNICEF (2006) Pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan utama dan menyebabkan lebih dari 5 juta kematian per tahun pada anak
balita di negara berkembang. Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas anak berusia di bawah lima tahun. Diperkirakan hampir seperlima
kematian anak di seluruh dunia, kurang lebih 2 juta anak balita meninggal setiap
tabun akibat pneumonia, sebagian besar terjadi di Afrika dan Asia tenggara.
(Aulina, Mursid and Nurjazuli, 2017)

Etiologi dan patogenesis


Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme,
antara lain virus, bakteri. Bakteri yang biasanya menyebabkan pneumonia adalah
streptococcus dan mycoplasma pneumonia. Penyebab lainnya seperti aspirasi
makanan, kerosen( bensin, minyak tanah).(Aulina, Mursid and Nurjazuli, 2017)

Distribusi pneumonia berdasarkan orang (person)


Pneumonia sering kali diderita oleh sebagian besar orang yang lanjut usia( lansia),
namun pneumonia juga bisa menyerang anak muda yang bertubuh sehat. Penyakit
pneumonia sebagai pembuluh utama anak-anak di bawah usia 5 tahun( balita di
dunia).(Mahalastri, 2014)

Distribusi pneumonia berdasarkan tempat( place)


Pneumonia relatif lebih banyak didaerah pedesaan daripada perkotaan. Bahwa
prevalensi penyakut pneumonia pada daerah pedesaan lebih banyak dibandingkan
pada daerah perkotaan.(Mahalastri, 2014)

Distribusi pneumonia berdasarkan waktu (time)


Antara tahun 2002-2003 dan tahun 2008 terjadi pengurangan 15% jumlah
kematian yang disebabkan pneumonia.

Penyebaran penyakit
Pada umumnya, pneumonia dikategorikan dalam penyakut menular yang
ditularkan melalui udara, dengan sumber penularan adakah penderita pneumonia
yang menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara pada saat batuk atau
bersin. Lalu kuman penyebab pneumonia tersebut mausk ke saluran pernapasan
melalui proses ubgalasi( udara yang dihirup) atau dengan cara penularan
langsung, yaitu percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk,
bersin, dan berbicara langsung yang terhirup oleh orang di sekitar penderita,
menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita.
III. Riwayat alamiah penyakit
Masuk
Anak biasanya dibawa ke rumah sakit setelah sesak napas, cyanosis atau batuk-
batuk disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kedang sudah menurun apa iya
anak mausk dengan disertai riwayat kejang demam( seizure).

Riwayat penyakit terdahulu


Predileksi penyakit saluran pernafasan lain ISPA, influenza sering terjadi dalam
rentang waktu 3-14 haru sebelum diketahui adanya penyakit pneumonia. Penyakut
paru, jantung serta kelainan organ vital bawaan dapat memperberat klinis
penderita.

Diagnosis pneumonia dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan laboratorium darah dilakukan untuk
mengetahui organisme apa yang menyebabkan terjadinya infeksi. Pneumonia juga
dikenal dengan istilah paru-paru basah.
IV. Rantai Penularan
Pada pneumonia mikroorganisme biasanya masuk secara inhalasi atau
aspirasi. Umumnya mikroorganisme yang terdapat di saluran nafas bagian atas
sama dengan di saluran nafas bagian bawah, akan tetapi pada beberapa penelitian
ditemukan jenis mikroorganisme yang berbeda. Pneumonia terjadi jika
mekanisme pertahanan paru mengalami gangguan sehingga kuman patogen dapat
mencapai saluran nafas bagian bawah. Agen-agen mikroba yang menyebabkan
pneumonia memiliki tiga bentuk transmisi primer yaitu aspirasi secret yang berisi
mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi pada orofaring, infeksi aerosol
yang infeksius dan penyebaran hematogen dari bagian ekstrapulmonal. Aspirasi
dan inhalasi agen-agen infeksius adalah dua cara tersering yang menyebabkan
pneumonia, sementara penyebaran secara hematogen lebih jarang terjadi.
(Osharinanda, 2015)
Menurut WHO (2010), pneumonia dapat menyebar dalam beberapa cara.
Virus dan bakteri biasanya ditemukan di hidung atau tenggorokan anak yang
dapat menginfeksi paru-paru jika dihirup. Virus juga dapat menyebar melalui
droplet udara lewat batuk atau bersin. Selain itu, radang paru-paru bias menyebar
melalui darah, terutama selama dan segera setelah lahir.
V. Upaya Pencegahan
Menurut WHO (2010), WHO dan UNICEF pada tahun 2009 membuat rencana aksi
global Global Action Plan For The Prevention (GAPP) untuk pencegahan dan
pengendalian pneumonia. Tujuannya adalah untuk mempercepat kontrol
pneumonia dengan kombinasi intervensi untuk melindungi, mencegah dan
mengobati pneumonia pada anak dengan tindakan yang meliputi :
a. Melindungi anak dari pneumonia termasuk mempromosikan pemberian ASI
Eksklusif dan mencuci tangan, mengurangi polusi udara didalam rumah.
b. Mencegah pneumonia dengan pemberian vaksinasi.
c. Mengobati pneumonia difokuskan pada upaya bahwa setiap anak sakit
memiliki akses ke perawatan yang tepat baik dari petugas kesehatan berbasis
masyarakat atau di fasilitas kesehatan jika penyakitnya bertambah berat dan
mendapatkan antibiotic serta oksigen yang mereka butuhkan untuk
kesembuhan.
Upaya pencegahan yang ditujukan untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat
pneumonia antara lain dengan:
i. Status imunisasi campak
Imunisasi campak untuk mencegah kematian pneumonia yang
diakibatkan oleh komplikasi penyakit campak. Penelitian di Amerika
menunjukkan bahwa imunisasi campak berperan dalam
menurunkan kematian akibat pneumonia.
ii. Perbaikan gizi keluarga untuk mengurangi malnutrisi sebagai salah
satu faktor risiko terjadinya pneumonia
iii. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dengan berat rendah
melalui upaya perbaikan kesehatan ibu dan anak.
iv. Perbaikan kualitas lingkungan terutama mengurangi polusi udara
dalam ruangan.(Rasyid, 2013)
VI. Upaya Penanggulangan
Upaya penanggulangan pneumonia dengan melakukan upaya Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat.Penyuluhan kesehatan masyarakat dianggap sebagai
upaya yang paling penting dalam pengendalian pneumonia dan tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan penatalaksanaan kasus dan perbaikan kesehatan
lingkungan. Sasaran dari penyuluhan kesehatan adalah ibu dan pengasuh balita
sebagai sasaran primer sedangkan sasaran sekunder adalah petugas kesehatan,
kader posyandu, pengambil keputusan, perencana, pengelola program serta
sektor lain yang terkait. Tujuan dari promosi kesehatan adalah mengupayakan
agar masyarakat mengambil perilaku sehingga sesuai dengan syarat-syarat
kesehatan.(Sari, 2016)
Daftar Pustaka

Aulina, M., Mursid and Nurjazuli (2017) ‘Pola sebaran kejadian penyakit pneumonia pada
balita di kecamatan Bergas,kabupaten Semarang’, Jurnal kesehatan masyarakat, 5, p. 5.
Mahalastri, N. N. D. (2014) ‘Hubungan antara pencemaran udara dalam ruang dengan
kejadian pneumonia balita’, Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(3), pp. 392–403. Available at:
https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/1305/1064.
Misnadiarly (2008) Penyakit Infeksi Saluran napas pneumonia. Jakarta.
Osharinanda, M. (2015) ‘Profil pasien pneumonia komunitas dibagian anak RSUP
DR.M.Djamil Padang Sumatera Barat’, Jurnal kesehatan andalas, 4, pp. 218–224.
Rasyid, Z. (2013) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia Anak
Balita di RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar’, Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(3), pp.
136–140. doi: 10.25311/keskom.vol2.iss3.61.
Sari, E. febria (2016) ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan diagnosis pneumonia pada
pasien usia lanjut’, Jurnal penyakit dalam indonesia, 3, pp. 183–193.

Anda mungkin juga menyukai