Anda di halaman 1dari 12

ABSTRAK

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KINERJA APARATUR DESA DI TATAKARYA

(Iis Sugiarti, Irawan Suntoro, Yunisca Nurmalisa)

The objective of this research is to explain the effect of working culture and
working motivation toward the performance of village officials based on the law
number 32 of 2004 at Tatakarya Village Abung Surakarta Subdistrict North
Lampung Regency. The method was quantitative study with the ex post facto
design that the sample of the research consist of 35 respondents. The data analysis
technique used regression. Based on the result of analysis and hypothesis testing,
it showed: there is an influence between working culture and working motivation
on the performance of village officials.

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh budaya kerja dan motivasi
kerja terhadap kinerja aparatur desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 di Desa Tatakarya Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung
Utara. Metode penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan
pendekatan ex post facto. sampel penelitian berjumlah 35 responden. teknik
analisis data menggunakan regresi. Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis
menunjukkan: Terdapat pengaruh antara budaya kerja dan motivasi kerja terhadap
kinerja aparatur desa.

Kata Kunci : budaya kerja, kinerja, motivasi kerja


PENDAHULUAN yang dilandasi sila keempat
pancasila yaitu kerakyatan yang
Latar Belakang Masalah dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
Indonesia menganut sistem permusyawaratan/perwakilan.
pemerintahan demokrasi yaitu Dalam Demokrasi pancasila,
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat kekuasaan tertinggi
dan untuk rakyat. Sistem demokrasi (kedaulatan) untuk mengatur
ditandai oleh adanya tiga prasyarat negara dan rakyat terletak
yaitu kompetisi didalam merebutkan ditangan seluruh rakyat. Sistem
dan mempertahankan kekuasaan, demokrasi pancasila bersumber
partisipasi masyarakat, dan adanya pada pancasila sebagai dasar
jaminan hak-hak sipil dan politik. negara, ideologi, dan pandangan
hidup bangsa. Salah satu wujud
Indonesia menganut sistem dari demokrasi adalah otonomi
pemerintahan Demokrasi Pancasila, daerah, merupakan upaya
demokratisasi dibidang pemerintahan dan dihormati dalam sistem
dari sentralisasi ke desentralisasi pemerintahan Negara Kesatuan
kewenangan. Rakyat diberikan Republik Indonesia.
kewenangan untuk mengatur dan
mengembangkan daerahnya sendiri. Desa dipimpin oleh seorang kepala
desa, dan memiliki perangkat desa
Desa merupakan suatu daerah atau atau aparatur desa yang terdiri dari
wilayah otonom, dalam Undang- kepala desa, kepala dusun, sekretaris
Undang Nomor 32 tahun 2004 desa desa, RW dan RT. Kepala desa
merupakan kesatuan masyarakat mempunyai tugas menyelanggarakan
hukum yang memiliki organisasi urusan pemerintahan, antara lain
pemerintah terendah langsung pengaturan kehidupan masyarakat
dibawah camat dan mempumyai hak sesuai dengan kewenangan desa
otonom serta batas wilayah, yang seperti pembuatan perturan desa,
berwenang untuk mengatur dan pembentukan lembaga
mengurus kepentingan masyarakat kemasyarakatan, pembentukan
setempat, berdasarkan asal usul dan Badan Usaha Milik Desa dan
adat istiadat setempat yang diakui kerjasama antar desa. Urusan
pembangunan antara lain
pemberdayaan masyarakat dalam
penyediaan sarana prasarana fasilitas
umum desa seperti jalan desa,
jembatan desa, irigasi desa, pasar
desa dan urusan kemasyarakatan.
Urusan kemasyarakatan meliputi
pemberdayaan masyarakat, melalui
pembinaan kehidupan sosial budaya
masyarakat seperti, bidang
kesehatan, pendidikan serta adat
istiadat.

Demi efisiensi kerja dalam upaya


mencapai tujuan bersama dan untuk
mempertahankan hidup bersama,
diperlukan bentuk kerja kooperatif.
Semua kooperatif tersebut perlu
diatur oleh seorang pemimpin.
Dalam lingkup masyarakat yang
kecil yaitu desa memerlukan seorang
pemimpin yang berkompeten untuk
mengatur dan mengurus serta
memajukan desanya dengan dibantu
aparatur desa Sekretaris Desa, RW
dan RT. Kinerja aparatur desa harus
sesuai dengan pedoman yaitu
konstitusi atau undang-undang yang
telah dibuat untuk mengelola dan
menangani desa.
RW, dan RT. Pelayanan yang
Aparatur desa di Desa Tatakarya dapat diberikan aparatur desa
Kecamatan Abung Surakarta kepada masyarakatnya antara
Kabupaten Lampung Utara terdiri lain memberikan rasa aman dan
dari kepala desa, sekretaris desa, nyaman kepada masyarakat
dengan membentuk kelompok ronda pemerintahan desa, dapat dilihat dari
malam dan siskampling, pembangunan diberbagai sektor di
pembangunan desa dan membangun desa, pelayanan publik yang
persatuan antar masyarakat desa diberikan kepada masyarakat dan
dengan menggerakkan gotong terciptanya keamanan dan kedamaian
royong, menangani urusan surat dalam kehidupan dilingkungan
menyurat seperti pembuatan akta masyarakat serta cara aparatur desa
kelahiran, kartu keluarga, pelayanan menyelesaikan perselisihan antar
pembuatan KTP. masyarakat dengan musyawarah.
kinerja aparatur desa dapat Faktor-faktor keberhasilan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, penyelenggaraan desa tidak luput
diantaranya yaitu lingkungan kerja, dari keterampilan dan usaha aparatur
budaya kerja, motivasi kerja, budaya desa dalam membangun dan
organisasi, kepuasan kerja, dan mengembangkan desanya.
adanya persaingan. Persaingan untuk
memperoleh prestasi kerja atau Berdasarkan hasil wawancara yang
pengakuan dari orang lain dapat dilakukan peneliti kepada beberapa
mendorong seseorang untuk masyarakat di Desa Tatakarya
termotivasi dalam bekerja. Kecamatan Abung Surakarta
Persaingan dalam hal ini yaitu Kbupaten Lampung Utara, mereka
persaingan yang sehat untuk mengatakan bahwa kinerja aparatur
mencapai prestasi kerja. Kinerja desa Tatakarya Kecamatan Abung
aparatur desa dapat mencerminkan Surakarta Kabupaten Lampung Utara
keberhasilan diberbagai belum maksimal, hal tersebut dapat
penyelenggaraan pemetintahan desa. dilihat dari penanganan pembuatan
Kartu Keluarga yang memakan
Keberhasilan dalam melaksanakan waktu yang cukup lama, pembuatan
segala sistem penyelenggaraan e-KTP yang tidak tertib, perbaikan
jalan dibeberapa tempat yang tidak
terealisasi, perkembangan pasar yang
lambat, dan citra yang buruk, karena
beberapa desa menganggap bahwa
Desa Tatakarya Kecamatan Abung
Surakarta Kabupaten Lampung Utara
adalah desa yang rawan akan tindak
pembegalan.

Tinjauan Pustaka secara individual sesuai dengan


harapan atau tujuan organisasi”.
Pengertian Kinerja Menurut James B. Whittaker dalam
Sedarmayanti (2013:195)
menurut Hugh J. Arnold dan Daniel “pengukuran kinerja juga digunakan
C Feldman dalam hamzah B. Uno untuk menilai kecapaian tujuan dan
(2012:118) “kinerja merupakan sasaran”. Seluruh aktivitas organisasi
serangkaian perilaku dan kegiatan tidak semata-mata kepada input dari
program organisasi, tetapi lebih langkah untuk memperoleh
ditekankan pada output, proses, gambaran tentang kinerja:
manfaat dan dampak program 1. Developing
organisasi. performance expectation
atau menetapkan tingkat
Menurut Marion E. Haynes dalam kinerja yang diharapkan.
hamzah B. Uno (2012:134-135) Dalam hal ini ditetapkan
analisis pekerjaan, kualitas,
dan dan kuantitas pekerjaan yang 2. Monitoring performance
harus dilaksanakan, dan perilaku progress atau memantau
yang diterapkan dalam kemajuan dengan memfokuskan
pekerjaan. pada hasil yang dicapai
3. Evaluating performance atau
melakukan evaluasi atas kinerja
saat ini dibandingkan dengan
kinerja yangdiharapkan
sebelumnya
4. Providing feedback on
performance atau memberikan
umpan balik atas kinerja
5. Developing performance
improvement plans atau
mengembangkan rencana-
rancana peningkatan kinerja.

Pengertian Desa penduduk yang tinggal dalam


lingkungan yang warganya saling
Menurut Maschab dalam Rudi Salam kenal mengenal, corak kehidupan
sinaga (2013:74) “Desa diartikan mereka relatif homogen, dan banyak
sebagai suatu bentuk kesatuan tergantung kepada alam”.
masyarakat atau komunitas

Fungsi Desa b. Desa ditinjau dari sudut potensi


ekonomi berfungsi sebagai
Fungsi-fungsi desa antara lain: lumbung bahan mentah (raw
a. Dalam hubungannya dengan material) dan tenaga kerja (man
kota, maka desa yang power) yang tidak kecil artinya;
merupakan “hinterland” atau c. Dari segi kegiatan kerja, desa
daerah dukung berfungsi sebagai dapat merupakan desa agraris,
suatu daerah pemberian bahan desa manufaktur, desa industri
makanan pokok dan bahan dan sebagainya.
makanan yang lain;

c. Bagian dari dana perimbangan


keuangan pusat dan daerah yang
Sumber Pendapatan Desa diterima oleh kabupaten atau kota;
d. Bantuan dari pemerintah propinsi
Sumber-sumber pendapatan desa kabupaten atau kota;
terdiri atas: e. Hibah dan sumbangan dari pihak
a. Pendapatan asli desa; ketiga
b. Bagi hasil pajak daerah dan
retribusi daerah kabupaten atau
kota;
Keuangan Desa baik berupa uang maupun
berupa
Keuangan desa diatur dalam pasal
212 dan 213 Undang-Undang Nomor
32 tahun 2004, bahwa “keuangan
desa adalah semua hak dan
kewajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu
barang yang dapat dijadikan milik desa “perubahan yang signifikan dalam
berhubung dengan pelaksanaan hak dan upaya mewujudkan kemandirian
kewajiban”. Menurut Robert MZ lawang desa adalah perubahan dalam
dalam Rudi salam Sinaga (2013:78) alokasi anggaran oleh pemerintah
kabupaten”.

Pengertian Budaya manusia sebagai anggota


masyarakat”. Sedangkan menurut R.
Menurut E.B. Tylor dalam setiadi Linton dalam Setiadi (2013:28)
(2013: 28) budaya adalah “suatu Budaya “dapat dipandang sebagai
keseluruhan kompleks yang meliputi konfigurasi tingkah laku yang dan
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hasil tingkah laku yang dipelajari,
moral, keilmuan, hukum, adat dimana unsur pembentuknya
istiadat dan kemampuan yang lain, didukung dan diteruskan oleh
serta kebiasaan yang didapat oleh anggota masyarakat lainnya.

Unsur-Unsur Kebudayaan 3. Alat-alat dan lembaga


pendidikan
Menurut Bronislaw Malinowski 4. Organisasi kekuatan
dalam setiadi (2013: 35) unsur-unsur
kebudayaan adalah sebagai berikut: Menurut melville J. Herkovits dalam
1. Sistem norma yang Setiadi (2013: 35) unsur pokok
memungkinkan kerjasama antara kebudayaan adalah:
para anggota masyarakat di a. Alat-alat teknologi
dalam upaya menguasai alam b. Sistem ekonomi
sekelilingnya c. Keluarga
2. Organisasi ekonomi d. Kekuasaan polotik

Pengertian Budaya Kerja golongan masyarakat”. Sedangkan


menurut Osborn dan plastrik (2002:
Menurut Taliziduhu Ndraha (2003: 252) “budaya kerja adalah
80) “budaya kerja merupakan seperangkat prilaku perasaan dan
sekelompok pikiran dasar atau kerangka psikologis yang
program mental yang dapat terinternalisasi dangat mendalam dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan dimiliki bersama oleh anggota
efisiensi kerja dan kerjasama organisasi.
manusia yang dimiliki oleh suatu
Cakupan Nilai Budaya Kerja Kesiapan untuk memberi dan
menerima informasi yang
Menurut Moekijat (2006: 53), benar dari dan kepada
cakupan nilai budaya kerja antara sesama mitra kerja untuk
lain: kepentingan perusahaan
a. Disiplin c. Saling
Perilaku yang senantiasa berpijak menghargai
pada peraturan dan norma yang Perilaku yang menunjukkan
berlaku di dalam maupun di luar penghargaan terhadap
perusahaan. Disiplin meliputi individu,
ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan, prosedur,
berlalu lintas, waktu kerja,
berinteraksi dengan mitra, dan
sebagainya.
b. Keterbukaan
tugas dan tanggung jawab orang lain nilai-nilai tertentu yang melandasi
sesama mitra kerja. atau mempengaruhi sikap dan
d. Kerjasama perilaku yang konsisten serta
Kesediaan untuk memberi dan komitmen membiasakan suatu cara
menerima kontribusi dari dan atau kerja di lingkungan masing-masing.
kepada mitra kerja dalam mencapai Dengan adanya suatu keyakinan dan
sasaran dan target perusahaan. komitmen kuat merefleksikan nilai-
nilai tertentu, misalnya membiasakan
Pada prinsipnya fungsi budaya kerja kerja berkualitas, sesuai standar, atau
bertujuan untuk membangun keyakinan sesuai ekpektasi pelanggan
sumberdaya manusia atau menanamkan (organisasi), efektif dan efisien.

Pengertian Motivasi Tuntutan atau tantangan dalam


dunia kerja tumbuh sebagai
Menurut kartini Kartono (2011:11) akubat tanggung jawab individu
“motivasi ialah sebab, alasan dasar, terhadap pekerjaan. Tanggung
pikiran dasar, gambaran dorongan jawab, tuntutan terhadap sesuatu
bagi seseorang untuk berbuat atau dan nilai-nilai yang terkandung
ide pokok yang berpengaruh besar dalam pekerjaan mempunyai arti
sekali terhadap segenap tingkah laku tersendiri bagi aktivitas manusia
manusia. Sedangkan menurut patton untuk melakukan pekerjaan, baik
dalam sudarwan danim (2004: 28) pekerjaan rutin maupun inovatif.
“motivasi merupakan fenomena b. Posisi
kehidupan yang sangat kompleks”. Posisi atau kedudukan yang
dicita-citakan merupakan salah
Motivasi menurut patton dalam satu faktor penyebab tumbuhnya
sudarwan danim (2004: 28) motivasi seseorang dalam dunia
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu kerja. Orang kadang kala
individu itu sendiri dan dan situsi berusaha mencapai posisi untuk
yang dihadapinya. Menurut patton, mencapai kepangkatan tertentu,
ada seperangkat motivator yang promosi, keuntungan finansial,
sangat penting, mativator tersebut kemegahan dan sebagainya.
adalah sebagai berikut: c. Kepemimpinan
a. Tuntutan akan dunia kerja
Pemimpin yang baik dapat e. Ketakutan
memotivasi anak buahnya atau Rasa takut lapar dan
bawahannya untuk bekerja lebih keinginan untuk
giat dan lebih baik, karena memperoleh lebih banyak,
pemimpin dijadikan contoh bagi takut berbuat salah atau
setiap bawahannya. disalahkan, takut
d. Persaingan kehilangan pekerjaan atau
Rasa berkompetisi atau bersaing takut kurang penghasilan
seperti dorongan mencapai hasil akan memberi arti
lebih banyak, lebih tertib, dan tersendiri bagi motivasi
sebagainya memegang peranan kerja. Namun demikian,
penting bagi kehidupan manusia. rasa takut yang berlebihan
Persaingan itu tumbuh dalam membuat pekerjaan tidak
proses pekerjaan. Apa yang efektif. Hal ini disebabkan
dikendaki disini adalah oleh karena masalah-
persaingan yang sehat. masalah psikologis dalam
Persaingan yang tidak sehat arti negatif selalu
dapat menekan motivasi anggota berperan dalam
kelompok.
diri manusia. Namun demikian lembaga lain, biasanya menjadi
sepanjag dalam batas normal, rasa semakin lancar karena diiming-
takut banyak manfaatnya bagi imingi imbalan yang lebih besar.
motivasi kerja. Kondisi ini dalam batas tertentu
f. Uang ada manfaatnya yaitu
Orang bekerja dalam organisasi meningkatkan kompetisi
umumnya terdorong karena uang atau organisasi. Akan tetapi, jika
imbalan finansial. Secara hipotetik seseorang bekerja karena semata-
semakin besar upah yang diperoleh, mata uang, berarti dia
semakin tinggi keinginan seseorang menempatkan diri sebagai robot
untuk bekerja. Sikap semacam ini yang hanya dapat bekerja pada
sering ditunjukkan oleh pencari kerja format yang telah ditetapkan.
atau orang-orang yang mau pindah Didalam organisasi yang lebih
pekerjaan. Pembajakan tenaga diutamakan adalah kekompakan
profesional dari satu lembaga ke tim dan banyak cara untuk
menemukan kekompakan.

Teori-Teori Motivasi tidak mmengalami promosi, dan


sebagainya.manusia bekerja
1. Teori Tradisional karena merasa takut terancam
Teori tradisional mengatakan posisi, tidak makan, diasingkan
bahwa motivasi dalam diri oleh rekan. Dilihat dari sudut
seseorang muncul akibat takut, pandang ekonomi, imbalan yang
terancam, dorongan untuk besar mempunyai arti tersendiri
menerima imbalan, dan bagi motivasi seseorang.
pengarahan dari atasan. Teori ini
beranggapan bahwa motivasi 2. Teori Motivasi Menurut Fredick
dalam diri individu muncul Herzberg
karena rasa takut tidak diberi Teori Herzberg dikenal dengan
imbalan, takut dipecat, takut istilah teori motivasi dan
Higiene (motivation-hygiene dan pertumbuhamn.
Theory). Teori ini menyatakan Sedangkan faktor-faktor
bahwa jika karyawan higiene yang menonjol
berpandangan positif terhadap ialah kebijaksanaan
tugas pekerjaannya, tingkat perusahaan, supervisi,
kepuasannya biasanya tinggi. kondisi pekerjaan, upah dan
Sebaliknya, jika para karyawan gaji, hubungan denan rekan
memandang tugas pekerjaannya sekerja, kehidupan pribadi,
secara negatif, dalam diri hubungan dengan para
mereka tidak ada kepuasan. bawahan, status, dan
Penekenan teori ini ialah, jika keamanan.
tingkat kepuasan para karyawan
tinggi, aspek motivasilah yang
penting. Sedangkan jika tidak
ada kepuasan, maka aspek
higienelah yangmenonjol.

Menurut teori ini, faktor-faktor


yang mendorong aspek motivasi
ialah keberhasilan, pengakuan,
sifat pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab seseorang,
kesempatan meraih emajuan,
3. Teori Motivasi menurut David apapun jabatan seseorang dalam
McClelland suatu organisasi, ia tetap ingin
Teori ini dikenal dengan istilah teori berkuasa dan berpengaruh
kebutuhan. Teori ini menggolongkan terhadap orang lain.
kebutuhan manusia menjadi tiga jenis
yaitu, keberhasilan, kekuasaan, dan Kebutuhan alifiasi penting
afiliasi yang dikemukakan dalam mendapat perhatian untuk
bentuk rumus, yaitu need achievement dipuaskan karena predikat
(n.Ach), need for power (n.Pow.), dan manusia sebagai makhluk sosial.
need for affiliation (n.Aff.). kebutuhan Keinginan disenangi, dicintai,
yang pertama yaitu keberhasilan. kesediaan bekerja sama, iklim
Tidak ada manusia yang ingin gagal. bersahabat, dan saling
Kebutuhan yang kedua yaitu mendukung dalam organisasi,
kebutuhan akan kekuasaan. Serendah merupakan bentuk-bentuk
pemuasan kebutuhan.

Pengertian Motivasi Kerja penghargaan dari lingkungan,


prestise, dan status sosial yang
Menurut Kartini Kartono (2011: 17) semuanya merupakan bentuk
“motivasi kerja adalah motivasi ganjaran sosial yang immateriil
untuk mendapat nilai-nilai ekonomis sifatnya.
tertentu dalam wujud gaji,
honorarium, premi, bonus, kendaraan Menurut McGregor dalam sudarwan
dan rumah dinas, dan lain-lain”. danim (2004: 36) motivasi manusia
akan terdorong jika dia diberi
Motivasi bekerja tidak hanya tanggung jawab dan dihadapkan
berwujud kebutuhan ekonomis yang kepada tantangan-tantangan. Ada
bersifat materiil saja. Akan tetapi beberapa manusia berkerja yaitu:
bisa berwujud respek atau
1. Adanya kebutuhan dan tuntutan 5. Suasana dan iklim lingkungan
untuk hidup yang layak kerja yang sehat
2. Tugas pokok dan fungsinya 6. Terpenuhinya kebutuhan
menuntut dia bekerja. pribadi, seperti rasa ingin
3. Dorongan untuk berpartisipasi tumbuh dan berkembang.
4. Rasa ingin mencapai tujuan
dengan secara cepat

Tujuan Penelitian nomor 32 tahun 2004 di Desa


Tatakarya Kecamatan Abung
1. Untuk mengetahui pengaruh Surakarta Kabupaten
budaya kerja terhadap kinerja Lampung Utara
aparatur desa berdasarkan 3. Untuk mengetahui pengaruh
undang-undang nomor 32 budaya kerja dan motivasi
tahun 2004 di Desa Tatakarya kerja terhadap kinerja
Kecamatan Abung Surakarta aparatur desa berdasarkan
Kabupaten Lampung Utara undang-undang nomor 32
2. Untuk mengetahui pengaruh tahun 2004 di Desa Tatakarya
motivasi kerja terhadap Kecamatan Abung Surakarta
kinerja aparatur desa Kabupaten Lampung Utara.
berdasarkan undang-undang
Metode Penelitian atau suatu kejadian merunut
kebelakang untuk mengetahui faktor-
penelitian ini berdasarkan tujuannya faktor yang dapat menimbulkan
menggunakan jenis penelitian ex pst kejadian tersebut, dengan
facto, yaitu penelitian penelusuran menggunakan pendekatan kuantitatif
kembali terhadap suatu peristiwa asosiatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Variabel pengaruh budaya kerja


terhadap kinerja aparatur desa
Hasil Penyajian Data yaitu berpengaruh yang artinya
semakin semakin baik budaya
Penyajian data pengaruh budaya kerja aparatur desa maka semakin
kerja dan motivasi kerja terhadap baik kinerja aparatur desa.
kinerja aparatur desa berdasarkan 2. Variabel pengaruh motivasi kerja
Undang-Undang Nomor 32 Tahun terhadap kinerja aparatur desa
2004 di Desa Tatakarya Kecamatan yaitu berpengaruh yang artinya
Abung Surakarta Kabupaten semakin kuat motivasi kerja maka
Lampung Utara semakin baik kinerja yang
dilakukan aparatur desa.
Distribusi Frekuensi

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Budaya Kerja

No Kelas Interval Frekuensi Persentase Kategori


.
1. 17 – 21 2 5,71% Kurang Baik
2. 22 – 26 14 40% Cukup Baik
3. 27 – 32 19 54,29% Sangat Baik
Jumlah 35 100%
Sumber: Data analisis hasil sebaran angket 2015

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi Motivasi Kerja


No. Kelas Interval Frekuensi Persentase Kategori
1. 17 – 22 3 8,57% Lemah
2. 23 – 28 21 60% Cukup
3. 29 – 33 11 31,43% Kuat
Jumlah 35 100%
Sumber: Data analisis hasil sebaran angket 2015

Pembahasan determinasi sebesar 0,332 atau


33,2%. Budaya kerja yang baik
1. Variabel Pengaruh Media dalam suatu lingkungan kerja
Massa (X1) aparatur desa akan membuat
Berdasarkan hasil pengolahan kinerja aparatur desa menjadi
data dan pengujian hipotesis, lebih baik. Hal ini menunjukkan
dapat diketahui bahwa ada bahwa budaya kerja memiliki
pengaruh signifikan antara budaya peran yang sangat berpengaruh
kerja terhadap kinerja aparatur kinerja aparatur desa.
desa dengan koefisiensi

2. Variabel Pengaruh Motivasi peranan yang penting terhadap


Kerja (X2) kinerja yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil pengolahan aparatur desa. Ketika seseorang
data dan pengujian hipotesis, ingin memiliki kinerja yang baik,
dapat diketahui bahwa ada maka banyak upaya yang harus
pengaruh signifikan antara dilakukan. Banyak hal yang dapat
motivasi kerja terhadap kinerja mendorong seorang aparatur desa
aparatur desa dengan koefisien dalam menjalankan tugas dan
determinasi sebesar 0,499 atau fungsinya seperti honorarium,
49,9%. Motivasi kerja memiliki penghargaan, dan status sosial.
Kesimpulan 1. Terdapat pengaruh
budaya kerja terhadap
Berdasarkan analisis data kinerja aparatur desa di
pembahasan hasil penelitian, Desa Tatakarya
khususnya analisis data, yang Kecamatan Abung
telah diuraikan mengenai Surakarta Kabupaten
pengaruh budaya kerja dan Lampung Utara. Ini
mtivasi kerja terhadap kinerja berarti semakin baik
aparatur desa, maka ditarik budaya kerja
kesimpulan sebagai berikut: dilingkungan
kerja aparatur desa, maka semakin baik kinerja aparatur
desa.
2. Terdapat pengaruh motivasi
kerja terhadap kinerja aparatur
desa di Desa Tatakarya
Kecamatan Abung Surakarta
Kabupaten Lampung Utara.
Ini berarti semakin kuat
motivasi kerja, maka semakin
baik kinerja aparatur desa dan
sebaliknya, semakin kurang
baik budaya kerja di
lingkungan kerja aparatur desa
dan semakin lemah motivasi
kerja aparatur desa, maka
semakin kurang baik pula
kinerja aparatur desa.

Saran masing-masing dalam wilayah


kerjanya.
Berdasarkan hasil penelitian dan 3. Bagi aparatur desa agar selalu
analisis data mengenai pengaruh bersemangat dan termotivasi
budaya kerja dan motivasi kerja untuk melaksanakan tugas dan
terhadap kinerja aparatur desa, maka fungsinya masing-masing, yaitu
peneliti mengemukakan beberapa sebagai Kepala Desa, Sekretaris
saran sebagai berikut: Desa, RW, dan RT serta
1. Bagi pemerintah daerah agar memiliki budaya kerja yang
selalu memiliki budaya kerja baik, yaitu disiplin, saling
yang baik dan motivasi kerja menghargai dan saling
yang kuat agar dapat kerjasama pada setiap aparatur
melaksanakan kinerjanya dengan desa agar saling membantu dan
baik, serta memberikan bersama-sama menyelesaikan
pengawasan kepada para permasalahan-permasalahan
aparatur desa dalam yang timbul dilingkungan
menjalankan tugas dan masyarakat.
fungsinya sesuai peraturan yang 4. Bagi masyarakat agar dapat
telah ditetapkan. mendukung para aparatur desa
2. Bagi kepala desa agar selalu dalam menjalankan tugas dan
memberikan arahan dan fungsinya agar tercapai tujuan
bimbingan pada setiap aparatur bersama yaitu hidup dalam
des sekretaris desa, RW, dan RT. lingkungan masyarakat yang
Agar dapat menjalankan tugas sejahtera, aman, dan tentram
dan fungsi masing-masingnya
Daftar Pustaka kelompok. Jakarta: rineka
cipta
Danim, sudarwan. 2004. Motivasi
kepemimpinan dan efektivitas
Kartono, Kartini. 2009. Pemimpin Sedarmayanti. 2013. Manajemen
dan kepemimpinan, Sumber Daya Manusia,
Apakah Kepemipinan Reformasi Birokrasi dan
Abnormal itu ?. Jakarta: Manajemen Pegawai
Rajawali Pers Negeri Sipil. Bandung:
Refika Aditama
Moekijat. 2006. Asas-Asas Perilaku
Organisasi, Bandung: CV. Mandar Setiadi, M. Elly. 2013. Ilmu Sosial
Maju Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Teori
Budaya Organisasi, Sinaga, Rudi Salam, 2013.
Cetakan Kedua. Jakarta: Pengantar Ilmu Politik. Yogyakarta:
PT. Rineka Cipta Graha ilmu

Osborn dan Plastrik. Uno, Hamzah B. 2012. Teori Kinerja


2002. Manajemen Sumber dan Pengukurannya.
Daya Mausia. Jakarta: Bumi Aksara
Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai