Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN REKAYASA

IDE
MK. KARTOGRAFI

SKOR NILAI:

Upaya Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 Di Provinsi Lampung

Kelompok 4:

Putra Laksmana Tanjung 3202131003


Tiur Debora Br Ginting 3193331013
Dosen Pengampu : ROHANI. Spd., M. 3202431016
Khairunisa Si
Mata
Valda Kuliah
Azura : Kartografi
Hutagaol 3203331010
Inola Novita Damaiyanti Ujung 3203131024
Kristina Sinaga 3193331028
IrsonPROGRAM
Nababan STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
3203331031

inolaujung11@gmail.com,irsonnababan65@gmail.com,nisa55967@gmail.com,kristinasinaga
543@gmail.com,putratanjung1256@gmail.com, deboraginting10@gmail.com,
Valdaazurah@gmail.com

Dosen Pengampu: Rohani, S.Pd., M.Si


Mata Kuliah : Kartografi

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini.
Dan tidak lupa kami berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Kartografi ibu Rohani, S.Pd.,
M.Si

Penulis sangat berharap tugas Rekayasa Ide ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tulisan
ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan dimasa depan,mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa depan.

Medan, 02 MEI 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Covid-19 ..................................................................................................................... 3
2.2 Upaya pencegahan penularan Covid-19 di Kota Lampung........................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 9
3.2 Saran ............................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh
novel coronavirus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.Kasu
pertama Covid-19 dilaporkan pertama kali pada 31 Desember 2019 oleh WHO China
Country Office sebagai kasus pneumonia viral yang saat itu belum diketahui secara pasti
etiologinya. Penambahan jumlah kasus COVID19 berlangsung cukup cepat dan sudah
terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai dengan tanggal 4
April 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 972.303 dengan 50.322 kematian (CFR
5,17%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah
ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi.1,2WHO pada tanggal 30
Januari 2020 menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang
Meresahkan Dunia/Public Health Emergency of International Concern
(KKMMD/PHEIC). Cepatnya penyebaran kasus Covid-19 ke seluruh negara di dunia saat
ini cukup untuk menggambarkan bagaimana seriusnya penyakit ini hingga ditetapkan
menjadi kasus pandemic oleh WHO.3 Di Indonesia kasus penyebaran Covid-19 yang
berhasil terkonfirmasikan secara laboratoris tercatat sebesar 2.092 kasus dengan total
kematian 191 jiwa dan mengenai seluruh Provinsi dengan epicentrum penyebaran di DKI
Jakarta (1.028 kasus terkonfirmasi).4 Hal ini menjadi ironi jika melihat hanya dalam
kurun waktu 1 bulan telah tercatat 2.092 kasus konfirmasi di Indonesia, yang berpotens
bertambah lebih jauh lagi jika melihat banyaknya pasien berstatus Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) yang sedang menunggu hasil konfirmasi laboratoris dan kesadaran
masyarakat yang masih tidak mematuhi peraturan pemerintah dalam melakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Provinsi Lampung merupakan salah satu
Provinsi terdampak Covid-19 di Indonesia dengan jumlah kasus terkonfirmasi 11 kasus
dan 2 kasus kematian. Hal ini pun masih sangat mungkin untuk terjadi peningkatan
mengingat Lampung sebagai pintu masuk dan keluar antar pulau Sumatera dan Jawa.
Kondisi ini pun diperparah jika melihat kebiasaan masyarakat yang masih belum bias
untuk menjalankan pola social distancing dan physical distancing sebagaimana arahan
dari pemerintah. Tingkat kesadaran masayarakat masih kurang dalam mencegahan covid-
19. Mayoritas masyarakat Indonesia tergolong Irrational society, ditandai dengan kondisi

1
masyarakat yang tak patuh terhadap peraturan dan imbauan yang dikeluarkan oleh
pemerintah.Melihat dari peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi yang signifkan dan
transimisi penyebaran yang masif, maka dibutuhkan perhatian khusus dari semua lini
untuk penanggulan bencana non-alam Covid19. Hingga saat ini Kementerian Kesehatan
bersama dengan organisasi profesi dokter dan dokter spesialis masih terus melakukan
upaya penanggulangan Covid-19 salah satunya melalui pembuatan pedoman pencegahan
dan pengendalian Covid-19 yang hingga saat ini sudah dilakukan revisi ke-4 sejak
pedoman pertama dibuat. Hal ini cukup menjadi perhatian serius untuk memastikan
bahwa semua tenaga dokter khusunya di Provinsi Lampung yang bertugas di 30 RS
rujukan Covid-19 telah menggunakan pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19
terbaru dan memiliki persepsi yang sama dalam penanggulangan Covid-19 di provinsi
Lampung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Covid-19?
2. Bagaimanakah upaya pencegahan penularan Covid-19 di Kota Lampung?
3. Apa saja yang dilakukan masyarakat kota lampung dalam menghadapi sutiuasi covid-
19 ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Covid 19?
2. Mengetahui upaya pencegahan penularan covid-19 di Kota Lampung
3. Mengetahui yang dilakukan masyarakat kota Lampung dalam menghadapi situasi
Covid-19

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Covid-19
Coronavirus merupakan virus keluarga besar yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada Coronavirus merupakan virus keluarga besar yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat / Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar
biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).anusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakiterti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat / Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa
muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Nama coronavirus berasal dari bahasa Latin corona yang berarti mahkota atau
lingkaran cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif
virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang
besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona
matahari. Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S), yang
menentukan tropisme inang.
Coronavirus menyebabkan pilek dengan gejala utama seperti demam dan sakit
tenggorokan akibat pembengkakan adenoid, terutama pada musim dingin dan awal musim
semi. Koronavirus dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus langsung atau
pneumonia bakterial sekunder, dan dapat menyebabkan bronkitis, baik bronkitis virus
langsung atau bronkitis bakterial sekunder.

3
2.2 Upaya pencegahan penularan Covid-19 di Kota Lampung
Pemerintah Kota Bandarlampung terus berupaya menghentikan persebaran COVID-19 di
kota itu dengan berbagai tindakan dan keputusan yang telah dan akan dijalankan.Pekan lalu,
sebanyak 267 aparatur sipil negara (ASN) Kota Bandarlampung yang mengikuti tes cepat
(rapid test) massal dan dinyatakan nonreaktif oleh Dinas Kesehatan Bandarlampung.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung Ahamad Nurizki
mengatakan bahwa pelaksanaan tes cepat ini merupakan upaya pencegahan dan pengendalian
COVID-19 setelah salah satu ASN di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPPA) Bandarlampung terinfeksi virus corona. Pihaknya pun bersyukur semua orang
yang dites cepat nonreaktif, termasuk 55 staf yang bertugas di Kantor Dinas PPPA, semuanya
nonreaktif.Pemkot Bandarlampung pun telah melakukan tes di sejumlah pasar guna memutus
mata rantai persebaran COVID-19 di kota tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli juga telah
melakukan penelusuran kepada orang yang pernah kontak erat dengan ASN yang
terkonfirmasi positif tersebut. Ia juga mengatakan bahwa pelaksanaan tes cepat di lingkungan
Pemkot Bandarlampung hanya satu kali ini saja. Edwin menjelaskan tujuannya untuk
menelusuri dan mengetahui ada yang reaktif atau tidak untuk mengetahui lingkungan pemkot
aman dari COVID-19

 Tes dan penelusuran


Keluarga dan rekan ASN yang bersangkutan, kata dia, juga telah dilakukan penelusuran
(tracing) dan hasilnya tidak ada yang reaktif. Jadi, beberapa orang yang pernah kontak
dengan ASN telah dites cepat juga dan hasilnya juga nonreaktif. Dalam keluarganya juga
Cuma yang bersangkutan saja yang positif. Sementara guna mengurangi persebaran virus
corona di area pesta, Pemerintah Kota Bandarlampung mengimbau kepada warga yang
melaksanakan pesta pernikahan dan lainnya dalam masa pandemi COVID-19 untuk tidak
memakai prasmanan dalam menjamu tamunya.Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki menjelaskan, terkait hal tersebut sudah ditetapkan saat
warga memohon surat rekomendasi acara ke Pemkot Bandarlampung, yakni saat menjamu
tamu prasmanan diganti dengan nasi kotak. Apabila harus menggunakan prasmanan, lanjut
dia, panitia wajib mengambilkan makanan yang tersedia untuk para undangan sehingga tamu
tidak mengambil makanannya sendiri.Ia mengatakan bahwa semua itu dilakukan dalam
upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Bandarlampung.

4
Selain itu, setiap warga yang ingin mengadakan acara juga diminta agar membatasi tamu
undangannya dan mewajibkan setiap orang yang datang memakai masker. Pemkot
Bandarlampung membatasi hanya 50 orang tamu dan bila acaranya di gedung maksimal
setengah dari kapasitas tempat itu dengan maksimal waktu berkunjung hanya 15 menit dan
waktu kegiatan juga paling lama tiga jam. Ia menyebutkan bahwa pihak penyelenggara acara
juga harus menyediakan perlengkapan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan
pengukur suhu tubuh tembak (thermo gun), kemudian juga mereka harus mengatur jarak
tempat duduk tamu dan sesi foto 1,5 hingga 2 meter.

 Orang tua dan anak


Pemerintah Kota Bandarlampung menyarankan agar tamu dengan usia lanjut, anak-anak
serta ibu hamil tidak hadir dalam kegiatan tersebut. Sedangkan tamu atau keluarga yang
berasal dari luar kota harus melampirkan hasil tes cepat (rapid test) atau tes usap (swab test).
Kemudian juga tidak diperkenankan bersalaman usai acara serta tidak boleh ada live music
atau organ tunggal.Terkait sanksi jika ada yang melanggar, sesuai Peraturan Wali Kota
(Perwali) Bandarlampung No.18 Tahun 2020 tentang pedoman pencegahan COVID-19
melalui protokol kesehatan mengenakan sanksi administratif dan daya paksa polisional.
Sanksi administratif yang dilakukan seperti teguran lisan dan tertulis, penghentian sementara
dan tetap kegiatan hingga pencabutan sementara dan tetap izin acara.
Sedangkan sanksi daya paksa yang diterapkan pemkot yakni membersihkan dan menyapu
jalan dengan memungut sampah, menyanyikan lagu nasional, melakukan “push-up” dan
mengucapkan janji agar tidak akan melanggar protokol kesehatan kembali. Sejumlah petugas
mendatangi arena pesta di Bandarlampung beberapa waktu lalu guna memastikan penerapan
protokol kesehatan. (ANTARA/Agus WS)

 Kampung Tangguh
Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan bahwa dengan dibentuknya
Kampung Tangguh Nusantara di Kelurahan Pinang jaya, diharapkan masyarakat dapat
meningkatkan lagi penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 di
kota setempat. Selain itu, dengan adanya kampung tersebut diharapkan perekonomian
masyarakat bisa lebih baik lagi.Ia menjelaskan meski di tengah pandemi perekonomian tidak
boleh surut, namun kesehatan tetap harus diutamakan, karena dua hal tersebut bergandengan
satu sama lainnya. Herman HN pun menegaskan, “Kampung Tangguh Nusantara” ini akan
terus dibina agar menjadi contoh bagi daerah lainnya yang ada di Kota Bandarlampung,
protokol kesehatan berjalan dengan baik dan perekonomian juga bagus.Wali Kota

5
Bandarlampung dua periode itu pun mengharapkan bukan saja di kampung ini saja yang
menerapkan protokol kesehatan, namun semua daerah harus menjalankannya, karena nanti
Satgas Penangan COVID-19 Kota Bandarlampung akan mengecek semua kelurahan melalui
camat. Misal ada yang melanggar aturan akan dibubarkan.Herman HN pun menegaskan
kepada masyarakat agar tidak sombong dengan menganggap remeh COVID-19 dengan abai
dalam menerapkan protokol kesehatan.Ia juga mengatakan bahwa Pemkot Bandarlampung
dalam upaya pencegahan COVID-19 di wilayahnya sudah melakukan berbagai hal seperti
membagikan masker, penyuluhan protokol kesehatan dan penyemprotan disinfektan.
 Perpanjang belajar daring
Sedangkan terkait pembelajaran di sekolah, Pemerintah Kota Bandarlampung pun
memperpanjang masa belajar di rumah hingga 31 Oktober 2020.Wali Kota Bandarlampung
Herman HN, mengatakan penambahan masa sekolah dari rumah bagi siswa tersebut
dikarenakan jumlah pasien positif COVID-19 di kota ini masih terus bertambah.Ia ingin
masyarakat ini sehat dan aman. Ke depan kalau penyebaran virus ini masih terus terjadi bisa
jadi akan ditambah lagi masa sekolah dari rumahnya hingga Januari 2021.Ia mengaku telah
meminta kepada para guru agar dapat memberikan pelajaran kepada anak didiknya melalui
sistem daring (online) dengan baik dan para siswa ini juga harus naik kelas semuanya.
Jadi untuk para siswa pada tahun ajaran ini diminta untuk dinaikkan kelas semuanya,
pokoknya tidak ada yang tidak naik,dengan demikian, perpanjangan sekolah dari rumah pada
masa pandemi COVID-19 hingga 31 Oktober 2020 ini merupakan kebijakan yang ketiga
kalinya yang diambil oleh Pemerintah Kota Bandarlampung. Sebelumnya, Herman, saat
wabah ini mulai merebak, telah mengambil kebijakan meliburkan sekolah hingga 29 Mei
2020. Kemudian melalui Surat Edaran Nomor: 420/699/III.0/2020 tertanggal 11 Juni 2020,
Pemkot Bandarlampung mengambil kebijakan siswa sekolah dari rumah pada masa adaptasi
kebiasaan baru COVID-19 hingga 31 Agustus 2020.

 Komitmen bersama
Herman meminta kepada semua pihak untuk berkomitmen bersama-sama dalam
menghadapi COVID-19 guna memulihkan perekonomian daerah maupun nasional. Dalam
menghadapi pandemi COVID-19 ini, harus bersama dan bekerja keras baik itu pemerintah,
anggota legislatif dan masyarakat Kota Bandarlampung. Ia pun mengimbau agar masyarakat
dapat menerapkan protokol kesehatan dalam masa adaptasi kebiasaan baru agar dapat
memutus mata rantai COVID-19. Pemerintah Bandarlampung, mendorong UMKM agar bisa

6
berjalan dengan baik pada masa pandemi ini. UMKM akan membuka lapangan kerja yg
berdampak pada mengurangnya angka pengangguran yang ada di kota itu.
Pihaknya akan terus berusaha meningkatkan perekonomian dengan mendukung UMKM guna
pemulihan ekonomi di Bandarlampung dengan pengurusan izin yang cepat dan gratis dan
memberikan bantuan dana melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ia mengungkapkan bahwa
saat ini sudah ada seratusan lebih UMKM yang telah dibantu Pemkot untuk mendapatkan
KUR. Jadi setelah dipermudah izinnya para pelaku UMKM tersebut, Pemkot juga
menyalurkan mereka ke sejumlah pihak seperti BNI, BRI, Mandiri dan Bank Lampung guna
mendapatkan KUR. Selain itu, Pemerintah Kota berusaha mendorong usaha mereka dengan
memasarkan produk-produknya ke pasaran.

 Bersatu
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandarlampung, Wiyadi menginginkan setiap elemen
di kota ini dapat bersama dan bersatu padu untuk bangkit kembali di tengah pandemi
COVID-19.“Kita tau akibat dari pandemi seluruh usaha terdampak baik, kecil, menengah
ataupun besar,” kata dia.
DPRD Bandarlampung pun selalu mendorong pemerintah setempat untuk dapat mencegah
penularan COVID-19 serta membangkitkan kembali usaha-usaha yang terdampak wabah ini.
Di masa pandemi, semua harus disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru, bagaimana bisa
mencegah penularan dan usaha dapat bangkit lagi, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD)
bisa bergerak naik dan APBD bisa masuk. Tentunya itu untuk pembangunan dan apa yang
direncanakan tidak tertunda lagi,.
Sementara itu, IDI Cabang Bandarlampung mengatakan bahwa pemerintah harus
berperan lebih dalam mengubah pola pikir masyarakat yang menganggap kondisi sudah
mulai normal. Ketua IDI Cabang Bandarlampung dr Aditiya M Biomed, menjelaskan
pemerintah di sini memiliki peran bagaimana agar bisa mengubah atau mengkondisikan lagi
ke masyarakat bahwa pandemi ini belum berakhir.Ia mengatakan meskipun dalam beberapa
hari ke belakang jumlah konfirmasi di Lampung bertambah cukup tinggi, namun pemerintah
dan semua pihak yang terkait tidak boleh menyerah dalam menangani COVID-19 terutama
mengubah pola pikir masyarakat terkait normal baru ataupun adaptasi kebiasaan
baru.Sebenarnya, lanjut dia, memang kondisi ini diperburuk dengan pemahaman masyarakat
yang salah jadi untuk memutus penyebaran COVID-19 ini juga tergantung dari
masyarakatnya juga.

7
Namun, itu juga mungkin karena masyarakat yang sudah jenuh dan memiliki berbagai rasa
karena sudah berbulan-bulan menghadapi situasi pandemi ini. Apalagi beredar informasi-
informasi yang sifatnya angin surga sehingga menambah kepercayaan diri masyarakat. Info-
info yang membawa angin surga bahwa COVID-19 sudah dapat diatasi dan sudah ada
obatnya, lanjut dia, membuat masyarakat mendapatkan pembenaran. Ia pun mengingatkan
bahwa saat ini pada masa adaptasi kebiasaan baru setiap orang harus lebih berhati-hati
lagi.“Ya, kita harus berhati-hati kalau tidak akan makin banyak korban jiwa dan biayanya
pun akan semakin banyak dan kita pun akan semakin lama keluar dari wabah ini,”
katanya.Dia pun meminta masyarakat agar bersabar sebab pemerintah juga sudah ada
kemajuan terkait masalah vaksin dan mudah-mudahan bulan Desember atau awal tahun 2021
sudah mulai dengan harapan dapat terbebas dari COVID-19.

8
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Dari hasil analisa yang telah kami lakukan melalui berbagai sumber bahan yang bisa
dijadikan sebagai rujukan, dapat saya simpulkan bahwa penyebaran covid-19 di provinsi
Lampung sudah menyebar ke banyak daerah dan juga banyak sektor. Selain itu penyebaran
covid-19 ini juga telah mempengaruhi banyak sektor seperti sektor pendidikan, sektor
kesehatan, sektor perekonomian dan juga sektor yang lain. Banyak masyarakat yang tidak
peduli dengan kebijakan pemerintah.seharusnya sikap yang seperti ini harus bisa diubah dari
diri sendiri agar hasil yang didapatbisa lebih baik bagi banyak orang dan juga instansi
pemerintah.

3.2Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah agar kita bisa taat pada peraturan yang dibuat
oleh pemerintah. Selain itu kita bisa mengambil tindakan yang sederhana saja agar bisa
memutus mata rantai penyebaran virus corona.

kami harap tugas ini bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bisa sebagai bahan
pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen, agar lebih efektif, karena mahasiswa merupaka
ageun utama perubahan suatu bangsa.

9
DAFTAR PUSTAKA
Wantini, Sri, Sri Nuraini, and Yusrizal Yusrizal. "Upaya Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19 Pada Pedagang Di Lingkungan Pasar Tempel Kelurahan Raja Basa
Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung." Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai
Jejama 1.3 (2020).

Suaib, Eka, Jamal Jamal, and Ratna Indriati. "optimalisasi peran satuan polisi pamong praja
provinsi lampung dalam pencegahan penyebaran covid-19 di provinsi lampung." e-
JKPP 7.1 (2021).

Agustino, Leo. "Analisis Kebijakan Penanganan Wabah Covid-19: Pengalaman


Indonesia." Jurnal Borneo Administrator 16.2 (2020): 253-270.

Sindi, Sukma, et al. "Analisis algoritma k-medoids clustering dalam pengelompokan


penyebaran covid-19 di indonesia." JurTI (Jurnal Teknologi Informasi) 4.1 (2020):
166-173.

10

Anda mungkin juga menyukai