Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum Hidrolika

BAB 3

HYDRAULIC BENCH

3.1 PENDAHULUAN

Hydraulic bench adalah alat yang digunakan sebagai tempat sumber air

dan pengaturan aliran air agar mengetahui debit aliran yang mengalir. Mekanisme

yang digunakan pada alat Hydraulic bench ini adalah tuas keseimbangan. Prinsip

kerja hydraulic bench ini adalah penggunaan beban untuk mengukur debit yang

dihasilkan (debit actual) dan juga memperhitungkan waktu yang diperlukan oleh

debit air dari awal aliran hingga tuas yang diberi beban terangkat karena beban air

dalam measuring tank. Massa debit air dua kali massa beban yang digunakan pada

percobaan. Massa jenis air didefinisikan sebagai perbandingan massa zat cair

dengan satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu.

. Hydraulic bench dilengkapi dengan tuas yang berbentuk seperti jungkat-

jungkit. Hydraulic bench juga dilengkapi dengan calm lever yang berguna untuk

menaik- turunkan tuas pada saat akan mengisikan air yang ada dalam bak hingga

tuas dalam keadaan setimbang kembali. Pada dasarnya nilai debit aktual selalu lebih

kecil dari debit teoritis dikarenakan debit aktual adalah debityang nilainya sudah

dihitung dengan faktor Head Loss, sedangkan debit teoritis digunakan sebagai

acuan untuk menghitung debit pada aliran fluida ideal yangnilainya didapat dari

luas penampang dikali kecepan aliran air.

1
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

cek enter dan before/after

3.2 TUJUAN PERCOBAAN

Pada percobaan hydraulic bench, kami memiliki beberapa tujuan. Tujuan

tersebut berfungsi untuk mengetahui apa saja yang dapat kita peroleh dari

percobaan ini. Tujuan dari percobaan hydraulic bench yang dilakukan adalah

sebagai berikut.

1. Memahami cara kerja hydraulic bench.

2. Mengukur debit aktual aliran fluida dengan menggunakan prinsip kerja

hydraulic bench

3. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi debit air dengan

menggunakan hydraulic bench.

3.3 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan yang digunakan pada percobaan hydraulic bench ini adalah

sebagai berikut.

Gambar 3.1 Bagian-bagian Hydraulic Bench


Sumber: Pedoman Praktikum Hidrolika, 2019

2
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Keterangan Gambar 3.1:

1. Pelat beban, berfungsi untuk membebani tuas agar seimbang dengan

measuring tank.

2. Measuring tank, berfungsi untuk menampung air agar mendapat debit aktual

saat seimbang dengan beban.

3. Power cut off switch, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan pompaair.

4. Weight beam stop, berfungsi untuk tempat menaruh pelat beban.

5. Pipa air, berfungsi untik menyalurkan air dari pompa air menuju measuring

tank.

6. Drain valve, berfungsi untuk menutup dan membuka katup di dalam measuring

tank.

3.4 DASAR TEORI DAN RUMUS

Hydraulic bench adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit yang

dihasilkan pada percobaan (debit aktual) dan juga menghitung waktu yang

diperlukan oleh debit dari awal aliran hingga tuas pada keadaan akan terangkat.

Faktor yang mempengaruhi besarnya debit aktual yang lebih kecil diantaranya head

loss, gesekan antara fluida dengan pipa dan viskositas suatu fluida. Hydraulic bench

dilengkapi dengan tuas yang menghubungkan beban dengan bak penampungan

debit air.

Rapat massa air menjadi salah satu hal yang mempengaruhi nilai debit.

3
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Rapat massa air didefinisikan sebagai perbandingan massa zat cair tiap satuan

volume pada temperatur dan tekanan tertentu. Nilai rapat massa sebesar 1000

kg/m3.

Tabel 3.1 Hubungan suhu dengan Massa Jenis Air


Suhu Massa Jenis ρ (kg/m3)
0 999,990
5 1000,000
10 999,700
20 998,200
30 995,700
40 992,200
50 988,100
60 983,200
70 977,800
80 971,800
90 965,300
100 958,400

Perhitungan debit aktual dalam percobaan hydraulic bench dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

2  M beban
Qaktual = (3.1)
ρair  t rata-rata

Vair = Qaktual  t rata-rata (3.2)

Di mana :

Qaktual : Debit air (m3/detik)


lurusin
Vair : Volume air (m3)

Mbeban : Massa beban (kg)

4
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Ρair : Massa jenis air (kg/m3)

trata-rata : Waktu yang diperlukan hingga tuas akan terangkat (detik)

Measuring tank dan weight beam dihubungkan dengan lengan sepanjang

1, titik pusat diletakkan sejauh 1/3 dari weight beam dan 2/3 dari measuring tank.

Berdasarkan prinsip jungkat-jungkit, besarnya massa air adalah dua kali massa

beban. Hal tersebut karena adanya perbandingan panjang lengan total dengan

panjang lengan measuring tank.

3.5 PROSEDUR PERCOBAAN

Prosedur yang dilakukan pada percobaan hydraulic bench adalah sebagai

berikut.

1. Mengisi bak hydraulic bench dengan air hingga batas tertentu.

2. Mencatat suhu awal pada bak.

3. Memastikan measuring tank benar-benar dalam keadaan kosong dan

pompa dalam keadaan tertutup.

4. Memasang selang.

5. Memasang dan memastikan beban dalam keadaan seimbang dengan

measuring tank.

6. Menyalakan pompa dengan debit tertentu sesuai dengan yang diinginkan

7. Menyiapkan stopwatch, kemudian mulai memasukan air dari selang ke

dalam measuring tank dan stopwatch dinyalakan. Mematikan stopwatch

5
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

apabila posisi bak yang sudah terisi seimbang terhadap beban atau pada

saat beban mulai turun.

8. Mencatat waktu yang terdapat pada stopwatch serta mengulang percobaan

sebanyak tiga kali.

9. Melakukan percobaan dengan debit tetap beban berubah dan debit berubah

beban tetap sebanyak tiga kali serta mencatat hasilnya pada form data.

10. Mencatat suhu air akhir pada bak untuk setiap percobaan.

3.6 PROSEDUR PERHITUNGAN

Prosedur perhitungan yang digunakan pada percobaan hydraulic bench

adalah sebagai berikut.

1. Menghitung besarnya massa jenis air dengan cara interpolasi dari Tabel

(3.1.)

2. Menghitung besarnya debit aktual dengan menggunakan rumus (3.1).

3. Menghitung besarnya volume air pada measuring tank dengan

menggunakan rumus (3.2).


enter 1x
3.7 GRAFIK DAN KETERANGAN

Pada percobaan hydraulic bench terdapat Grafik tersebut berfungsi untuk

mengetahui hubungan waktu dengan berat beban, hubungan berat beban dengan

volume, dan hubungan volume dengan waktu. Prosedur pembuatan grafik dalam

percobaan hydraulic bench dijelaskan sebagai berikut.

3.7.1 Debit Tetap Beban Berubah

6
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Grafik yang digunakan pada percobaan hydraulic bench debit tetap beban

berubah adalah sebagai berikut.

1. Beban vs Waktu (M vs t)

a. Grafik M vs t bertujuan untuk melihat hubungan waktu untuk mengisi

measuring tank dengan berat beban.

b. Menggunakan trendline regresi linear.

2. Beban vs Volume (M vs V)

a. Grafik M vs V bertujuan untuk melihat hubungan berat beban dengan

volume air pada measuring tank.

b. Menggunakan trendline regresi linear.

3. Volume vs Waktu (V vs t)

a. Grafik V vs t bertujuan untuk melihat hubungan volume air pada

measuring tank dengan waktu untuk mengisi measuring tank. Hasil

tersebut harus sesuai dengan persamaan V = Q × t .

b. Menggunakan trendline dengan regresi linear.

3.7.2 Debit Berubah Beban Tetap

Grafik yang digunakan pada percobaan hydraulic bench debit berubah beban

tetap adalah sebagai berikut:

1. Waktu vs Debit (t vs Q)

a. Grafik t vs Q bertujuan untuk melihat hubungan volume waktu dengan

debit air untuk mengisi measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai

dengan persamaan V = Q × t .

7
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

b. Menggunakan trendline regresi linear.

2. Debit vs Volume (Q vs V)

a. Grafik Q vs V bertujuan untuk melihat hubungan debit dengan volume

air pada measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai dengan persamaan

V=Q×t.

b. Menggunakan trendline regresi linear dengan set intercept 0.

3. Volume vs Waktu (V vs t)

a. Grafik V vs t bertujuan untuk melihat hubungan volume air pada

measuring tank dengan waktu mengisi measuring tank. Hasil tersebut

harus sesuai dengan persamaan V = Q × t .

b. Menggunakan trendline regresi linear.

3.8 TABEL DAN DATA PERHITUNGAN


Tabel dan data perhitungan yang digunakan pada percobaan hydraulic

bench adalah sebagai berikut.

3.8.1 Percobaan Debit Tetap Beban Berubah

Data yang dihasilkan dalam percobaan hydraulic bench debit tetap beban

berubah adalah sebagai berikut:

Suhu sebelum praktikum = 28,000 °C


satuan rata kanan
Suhu sesudah praktikum = 28,500 °C

8
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Tabel 3.2 Data Percobaan Debit Tetap Beban Berubah


t (detik)
Massa
No. (kg) 1 2 3

1 7,303 32,240 32,410 32,040

2 4,880 21,770 21,980 21,950

3 2,437 11,530 11,530 11,480

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Percobaan Debit Tetap Beban Berubah

Suhu ρ Massa T rata- Q aktual Volume


Air rata Fluida
No
(°C) (kg/m3) (kg) (detik) (cm3/s) (cm3)

1 28,250 996,138 14,606 32,230 454,937 14662,634


2 28,250 996,138 9,760 21,900 447,390 9797,844
3 28,250 996,138 4,874 11,513 424,9767 4892,899

Contoh perhitungan pada percobaan hydraulic bench debit tetap beban

berubah menggunakan data pertama sebagai berikut:

1. Perhitungan suhu rata-rata

Data:

Suhu sebelum = 28,000 °C

Suhu sesudah = 28,500 °C

Maka dapat dihitung:

Suhu sebelum + Suhu sesudah


Suhu rata-rata =
2

28,000+ 28,500
=
2
9
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

= 28,250 °C

2. Perhitungan ρair

Data:

ρmin = 998,200 kg/m3

ρmax = 995,700 kg/m3

Suhu dicari = 28,250 °C satuan rata kanan

Suhu min = 20,000 °C

Suhu max = 30,000 °C

Maka dapat dihitung:

  suhu dicari − suhu min  


ρair = ρ min +     ( ρ max − ρ min ) 
  suhu max − suhu min  

  28, 250 − 20, 000  


= 998, 200 +     ( 995, 700 − 998, 200 ) 
  30, 000 − 20, 000  

= 996,138 kg/m3

3. Perhitungan trata-rata

Data:

Waktu 1 = 32,240 detik

Waktu 2 = 32,410 detik

Waktu 3 = 32,040 detik

Maka dapat dihitung:

jumlah seluruh waktu


trata-rata =
banyaknya waktu

10
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

32, 240 + 32, 410 + 32, 040


=
3

= 32,230 detik

4. Perhitungan Qaktual

Data:

trata-rata = 32,230 detik


satuan rata kanan
Mbeban = 7,303 kg

ρair = 996,138 kg/m3

Maka dapat dihitung:

2  M beban
Qaktual =
ρair  t rata-rata

2  7,303
=
996,138  32, 230

= 454,937 cm3/s

5. Perhitungan Vair

Data:

Qaktual = 454,937 cm3/s

trata-rata = 32,230 detik

Maka dapat dihitung:

Vair = Qaktual × trata-rata

= 454,937 × 32,230

= 14662,634 cm3

11
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.8.2 Percobaan Debit Berubah Beban Tetap

Data yang dihasilkan dalam percobaan hydraulic bench debit beruabh

beban tetap adalah sebagai berikut:

Suhu sebelum praktikum = 28,500 °C

Suhu sesudah praktikum = 29,000 °C

Tabel 3.4 Data Percobaan Debit Berubah Beban Tetap


t (detik)
Massa
No. (kg) 1 2 3

1 2,437 11,530 11,530 11,480

2 2,437 14,060 13,860 13,800

3 2,437 24,840 24,970 25,160

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Percobaan Debit Berubah Beban Tetap

Suhu ρ Massa T rata- Q aktual Volume


kecilin dikit Air rata Fluida
No
(°C) (kg/m3) (kg) (detik) (cm3/s) (cm3)

1 28,750 996,013 4,874 11,513 425,030 4893,513


2 28,750 996,013 4,874 13,907 351,883 4893,513
3 28,750 996,013 4,874 24,990 195,819 4893,513

Contoh perhitungan pada percobaan hydraulic bench debit berubah beban

tetap menggunakan data pertama sebagai berikut:

1. Perhitungan suhu rata-rata

Data:

12
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Suhu sebelum = 28,500 °C

Suhu sesudah = 29,000 °C

Maka dapat dihitung:

Suhu sebelum + Suhu sesudah


Suhu rata-rata =
2

28,500+ 29, 000


=
2

= 28,750°C

2. Perhitungan ρair

Data:

ρmin = 998,200 kg/m3

ρmax = 995,700 kg/m3

Suhu dicari = 28,750 °C

Suhu min = 20,000 °C

Suhu max = 30,000 °C

Maka dapat dihitung:

  suhu dicari − suhu min  


ρair = ρ min +     ( ρ max − ρ min ) 
  suhu max − suhu min  

  28, 750 − 20, 000  


= 998, 200 +     ( 995, 700 − 998, 200 ) 
  30, 000 − 20, 000  

= 996,013 kg/m3

3. Perhitungan trata-rata

Data:

13
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Waktu 1 = 11,530 detik

Waktu 2 = 11,530 detik

Waktu 3 = 11,480 detik

Maka dapat dihitung:

jumlah seluruh waktu


trata-rata =
banyaknya waktu

11,530 + 11,530 + 11, 480


=
3

= 11,513 detik

4. Perhitungan Qaktual

Data:

trata-rata = 11,513 detik

Mbeban = 2,437 kg

ρair = 996,013 kg/m3

Maka dapat dihitung:

2  M beban
Qaktual =
ρair  t rata-rata

2  2, 437
=
996, 013 11,513

= 425,030 cm3/s

5. Perhitungan Vair

Data:

Qaktual = 425,030 cm3/s

trata-rata = 11,513 detik


14
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

Maka dapat dihitung:

Vair = Qaktual × trata-rata

= 425,030 × 11,513

= 4893,513 cm3

15
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.9 GRAFIK DAN ANALISIS

Grafik dan analisis yang dihasilkan pada percobaan hydraulic bench

adalah sebagai berikut

3.9.1 Debit Tetap Beban Berubah

Grafik dalam percobaan hydraulic bench dengan debit tetap beban berubah

adalah sebagai berikut:

1. Grafik Beban vs Waktu (M vs t) grafik copas nya jgn gambar

Gambar 3.2 Grafik Beban vs Waktu (M vs t) Debit Tetap Beban Berubah


enter 1x
Grafik M vs t debit tetap beban berubah bertujuan untuk melihat hubungan

waktu untuk mengisi measuring tank dengan berat beban. Trendline yang

digunakan adalah trendline regresi linear karena grafik di atas

menunjukkan hubungan massa beban dan waktu yang digunakan

berbanding lurus dalam mengisi measuring tank. Grafik M cvs t dikatakan

ideal jika semakin besar massa (M) maka waktu (t) akan semakin besar

16
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

dan grafik memiliki nilai R2 = 1,000. Data yang didapatkan dari gambar

3.2, yaitu persamaan y =2,1287x + 1,1333dan nilai R2 = 1, artinya sebesar

100% nilai korelasi massa terhadap waktu dan sisanya sebesar 0%

dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu kesigapan dalam menjalankan atau

menghentikan stopwatch sehingga waktu yang dihasilkan kurang akurat.

Hasil grafik M vs t sudah ideal karena nilai R 2 sudah mendekati satu.

2. Grafik Beban vs Volume (M vs V)


cek Border & jgn gambar

TNR 12
TNR 12

Gambar 3.3 Grafik M vs V Debit Tetap Beban Berubah


enter 1x
Grafik M vs V debit tetap beban berubah bertujuan untuk melihat

hubungan massa beban dengan volume air pada pengisian air dalam

measuring tank. Trendline yang dihunakan adalah trendline regresi linear

karena grafik di atas menunjukkan hubungan massa beban dan volume

yang digunakan berbanding lurus dalam mengisi measuring tank. Grafik

M vs V dikatakan ideal jika semakin besar massa (M) maka volume (V)
17
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

persamaan nya juga dimasukin & analisis datanya


akan semakin besar dan grafik nya memiliki nilai R2 =1,000. Hasil grafik

M vs V sudah ideal karena nilai R2 sudah mendekati satu.

3. Grafik Volume vs Waktu (V vs t) cek ketebalan border

V vs t
15000,000
13000,000
y = 1003,9x
11000,000 R² = 1
V

9000,000 V vs t
7000,000 Linear (V vs t)
5000,000
3000,000
0,000 10,000 20,000 30,000
t

Gambar 3.4 Grafik V vs t Debit Tetap Beban Berubah

Grafik V vs t debit tetap beban berubah bertujuan untuk melihat hubungan

volume air pada measuring tank dengan waktu untuk mengisi measuring

tank. Hasil tersebut harus seusai dengan persamaan V = Q × t. Trendline

yang digunakan adalah trendline regresi linear karena grafik di atas

menunjukkan hubungan volume dan waktu yang digunakan berbanding

lurus dalam mengisi measuring tank. Grafik V vs t dikatakan ideal jika

semakin besar volume (V) maka waktu (t) akan semakin besar dan

grafiknya akan memiliki nilai R2 = 1,000.

masukin persamaan nya dan analisis datanya

18
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.9.2 Debit Berubah Beban Tetap

Grafik dalam percobaan hydraulic bench dengan debit berubah beban tetap

adalah sebagai berikut:

1. Grafik Debit vs Waktu (Q vs t) border

t Vs Q
30,000

25,000

20,000
t

t Vs Q
Linear (t Vs Q)
15,000

10,000
100,000 200,000 300,000 400,000 500,000
Q

Gambar 3.5 Grafik Q vs t

Grafik Q vs t debit berubah beban tetap bertujuan untuk melihat hubungan

waktu dengan debit air untuk mengisi measuring tank. Hasil tersebut harus

sesuai dengan persamaan V = Q × t. Trendline yang digunakan adalah

trendline regresi linear karena grafik di atas menunjukkan hubungan debit

air dan waktu yang digunakan berbanding lurus dalam mengisi measuring

tank. Geafik Q vs t dikatakan ideal jika semakin besar debit air (Q) maka

waktu (t) akan semakin kecil dan grafik memiliki niali R2 = 1,000.

19
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

2. Grafik Debit vs Volume (Q vs V)

Q Vs V
500,000

400,000
Q

300,000
Q Vs V
Linear (Q Vs V )
200,000

100,000
2000,000 4000,000 6000,000
V

Gambar 3.6 Grafik Q vs V

Grafik Q vs V debit berubah beban tetap bertujuan untuk melihat

hubungan debit dengan volume air pada measuring tank. Hasil tersebut

harus sesuai dengan persamaan V = Q × t. Trendline yang digunakan

adalah trendline regresi linear dengan set intercept 0. Grafik Q vs V

dikatak ideal jika semakin besar atau semakin kecil debit air (Q) maka

volume (V) akan tetap karena yang mempengaruhi volume adalah beban

itu sendiri. Hasil grafik Q vs V sudah ideal karena volume air pada

measuring tank tidak berubah karena kenaikan debit.

20
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3. Grafik Volume vs Waktu (V vs t)

V vs t
6000,000

5000,000
V

4000,000
V vs t
Linear (V vs t)
3000,000

2000,000
10,000 15,000 20,000 25,000 30,000
t

Gambar 3.7 Grafik V vs t

Grafik V vs t debit berubah beban tetap bertujuan untuk melihat hubungan

volume air pada measuring tank. Hasil tersebut harus sesuai dengan

persamaan V = Q × t. Trendline yang digunakan adalah trendline regresi

linear. Grafik V vs t dikatakan ideal jika semakin besar atau semakin kecil

waktu (t), maka volume (V) akan tetap karena yang mempengaruhi volume

adalah beban itu sendiri. Hasil grafik V vs t sudah ideal karena volume air

pada measuring tank tidak berubah karena perubahan waktu.

21
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Hidrolika

3.10 KESIMPULAN kesimpulan itu jawaban dari tujuan percobaan

Setelah percobaan hydraulic bench dilakukan, didapatkanlah beberapa

kesimpulan. Semua tujuan percobaan hydarulic bench telah terpenuhi dan akan

diuraikan kembali pada kesimpulan dibawah. Kesimpulan yang didapatkan dari

percobaan hydraulic bench adalah sebagai berikut:

1. Hydraulic bench merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

menghitung debit secara aktual dengan menggunakan sistem

kesetimbangan di saluran terbuka. Hydraulic bench pada bidang

infrastruktur lingkungan khususnya pengolahan limbah, merupakan alat

untuk membandingkan seberapa telitinya debit limbah yang dialirkan

dari suatu aliran secara aktual bila dibandingkan dengan hasil

perhitungan teoritis.

2. Hasil analisis dari rumus, diperoleh hubungan antara waktu terhadap debit

air, hubungan antara volume air terhadap debit air, dan hubungan antara

volume air terhadap waktu. Hubungan tersebut berdasarkan rumus

2  M beban
Vair = Qaktual  t rata-rata dan Qaktual =
ρair  t rata-rata

3. Faktor yang mempengaruhi nilai debit aktual (Qaktual) lebih kecil

daripada debit teoritis secara tidak langsung adalah temperatur atau suhu

yang berbanding terbalik dengan debit aliran fluida. Faktor utama yang

mempengaruhi debit aktual adalah massa beban, massa jenis, dan waktu

pengisian air di measuring tank.

22
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai