Anda di halaman 1dari 72

Teguh Prayitno

Mengenal Produk Nasional


Batik dan Tenun

Penyusun ◆ Teguh Prayitno


Editor ◆Susilo
Perwajahan dan Ilustrasi ◆Pendy Layout ◆Eko Sulistiyono Desain Sampul ◆Sucipto

Penerbit: PT Sindur Press


Jl Pleburan VIII/64
Semarang Telp (024)
6580335, 65832901
Fax (024) 6582903, 6581440
Cetakan Tahun 2010

ISBN 978-979-1493-73-4

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Batik dan tenun merupakan seni kerajinan dari masyarakat
Indonesia sejak abad KE-13. Kini batik dan tenun telah menjadi
fenomena di Indonesia. Batik dan tenun menjalani berbagai liku-
liku yang sangat kompleks. Misalnya dari segi sejarah,
politik, ekonomi, tekonologi, dan kebudayaan bangsa.

Batik dan tenun bagi bangsa Indonesia mempunyai suatu


nilai yang sangat besar. Memakai batik atau tenun dapat
menunjukkan status dari yang mengenakannya. Dahulu batik
dan tenun dipakai oleh kalangan penguasa, kerajaan, atau
keraton. Tetapi seiring kemajuan zaman batik dan tenun sudah
merambah ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bahkan
di mancanegara dan membanjir di pasar internasional.

Sebagai warga negara yang baik harus dapat melestarikan


dan menjaga warisan dari leluhur. Melalui buku Mengenal
Produk Nasional Batik dan Tenun kita dapat mengetahui lebih
banyak tentang kerajinan batik dan tenun yang ada di
Indonesia. Diharapkan setelah mengerti, kita mau menjaga
dan melestarikan seni kerajinan batik dan tenun.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam buku ini.


Kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan demi
perbaikan buku ini untuk edisi berikutnya. Mudah-mudahan
buku ini bermanfaat.

Penyusun

iii
Kata Pengantar  iii
Daftar Isi  iv
Bagian 1 Sejarah Batik Indonesia  1
Bagian 2 Batik  6
Bagian 3 Ciri Batik Menurut Daerahnya  12
A. Batik Pesisir 12
1. Batik Cirebon  13
2. Batik Pekalongan  14
3. Batik Batavia  14
B. Batik Pedalaman  16
1. Batik Solo  16
2. Batik Yogya  17
3. Batik Klaten  18
4. Batik Madura  19
5. Batik Ponorogo  19
Bagian 4 Perkembangan Teknologi Batik  20
Bagian 5 Batik Indonesia di Pasar Dunia  23
Bagian 6 Pesona Batik Tulis di Era Modern  25
Bagian 7 Koperasi Batik Indonesia  27
Bagian 8 Sejarah Kerajinan Tenun  31
Bagian 9 Proses Pembuatan Tenun  35
Bagian 10 Jenis Tenun dan Kain Tenun  39
Bagian 11 Jenis-Jenis Tenun di Indonesia 
44 Bagian 12 Membuat Kain Songket  56
Glosarium  59
Daftar Pustaka  60

iv
1

Sejarah Batik Indonesia


Batik dikenal oleh nenek moyang sejak abad XIII, pada saat
itu batik ditulis atau dilukis di atas daun lontar. Pada saat itu
batik motifnya tidak seperti sekarang ini, batik tersebut
bermotif binatang dan tanaman. Semakin lama kesenian
batik terus berkembang dari lukisan binatang dan tanaman
menjadi motif abstrak yang menyerupai wayang, relief candi,
dan sebagainya. Akhirnya berkembanglah seni batik tulis yang
ada seperti saat ini. Namun, corak dan variasi dari batik ini
sangat dipengaruhi oleh budaya dari masing masing daerah,
sehingga mendorong lahirnya berbagai macam corak dan jenis
batik tradisional yang menjadi kesenian nasional indonesia.

Perkembangan batik di Indonesia berkaitan erat dengan


perkembangan Kerajaan Majapahit. Batik terus berkembang
hingga zaman Kerajaan Mataram, zaman Kerajaan Solo dan
Yogyakarta. Batik merupakan seni lukis di atas kain yang
dipakai oleh raja-raja dan pengikutnya pada zaman dahulu.
Banyak
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 1
pengikut raja yang tinggal di luar keraton, sehingga kesenian
batik dibawa keluar dari keraton dan dikerjakan di tempat
masing- masing. Kesenian batik ditiru oleh rakyat sebagai
kesibukan pada waktu senggang. Batik pun meluas dan digemari
oleh rakyat jelata, baik tua maupun muda.
Kain batik yang digunakan untuk batik saat itu adalah hasil
dari tenunan sendiri. Bahan pewarna berasal dari tumbuh
tumbuhan seperti pohon mengkudu, soga, nila, bahan soda
dibuat dari soda abu dan garam yang dibuat dari tanah lumpur.
Sampai saat ini batik masih berkembang baik di Indonesia
khususnya di daerah Pulau Jawa. Menurut beberapa ahli
sejarah, batik berasal dari India yang dibawa oleh para
pedagang dari India yang sedang melakukan perdagangan di
Pulau Jawa. Dari situlah terjadi penggaruh terhadap orang
jawa untuk mengetahui lebih banyak tentang batik. Ahirnya
orang Jawa mulai mengenal batik dan di- kembangkan dengan
menggunakan bahan baku yang ada di Indonesia sehingga
terbentuklah kain batik yang memiliki ciri khas bangsa
Indonesia. Akantetapi ternyata batik bukan berasal dari India.
Orang India membeli batik dari orang Persia dan
menjualnya lagi. Orang Persia hanya menjadi pelaku
perdagangan saja bukan penghasil batik. Diperkirakan batik
berasal dari Mesir dan Turki.

Pada saat batik menjadi kegemaran dari orang India,


masyarakat India banyak melakukan inovasi terhadap batik
yang disesuaikan dengan corak kebudayaan bangsa India. Hal
ini terbukti penduduk di pantai Komandel India telah lama
mengenal seni batik serta memberikan sentuhan terhadap seni
batik. Hasil batik kemudian dipasarkan ke Nusantara yang di
ikuti dengan hasil kerajinan lainnya. Di samping itu orang India
juga menyebarkan

2 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


Agama Hindu dan Budha yang kemudian mempengaruhi raja-
raja di Pulau Jawa untuk memeluk agama tersebut. Maka dari
itu batik di Indonesia merupakan warisan dari bangsa India
yang pertama kali melalalui raja-raja di Pulau Jawa.

Tahun 1830 bangsa India mampu membuat batik tiruan dan


memasarkannya di daerah Pulau Jawa dan mampu
menyerap tenaga-tenaga ahli dari Jawa. Apalagi ditambah
dengan kemajuan di Swiss yang mampu memproduksi pewarna
sintesis yang sangat membantu usaha batik tersebut. Penerapan
pola-pola batik tidak hanya terbatas pada pakaian bahan dasar
katun. Tetapi batik terus berkembang dengan penggunaan
bahan kulit binatang, kertas kulit, gading, logam, kayu, dan
sebagainya. Orang-orang Eropa pun mampu memproduksi
batik dan memasarkan ke daerah jajahannya termasuk di
Nusantara.

Hasil pembuatan baju batik yang ditawarkan oleh orang


Eropa kepada bangsa Indonesia tidak sesuai dengan adat
ketimuran. Batik yang dibawa orang Eropa tidak begitu diminati
oleh penduduk Indonesia. Hal ini berpengaruh terhadap
pemasaran batik buatan Eropa yang tidak bisa memuaskan
bangsa Eropa. Pada akhirnya mereka melanjutkan aksinya
menjajah bangsa Indonesia. Bersamaan dengan hal
tersebut, para pembatik Indonesia mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Hal tersebut disebabkan dengan ditemukan alat-
alat pembatik seperti canting dan cap yang terbuat dari tembaga
yang telah membantu hasil produksi dari batik tersebut. Batik
tiruan makin tidak digemari oleh konsumennya. Masyarakat
Jawa makin sadar untuk menyukai batik asli atau batik tulis.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 3


Bangsa Cina yang mendengar kegagalan Bangsa Eropa
dalam memasarkan batik di Indonesia. Para pedagang
membujuk bangsa Eropa untuk mau menggunakan jasa
perantara mereka. Bangsa Eropa menyetujui menjual batik
tiruan kepada para pedagang dari Cina. Pedagang Cina
memasarkan batik tiruan hampir di semua negara Asia Timur
dan di negara Cina sendiri.

Pada abad XVIII para seniman batik di Jawa mulai


mengalami kemajuan. Hal ini disebabkan para seniman batik
berhasil menemukan barang- barang pembuat warna batik.
Secara teknis pembuatan batik masih sangat sederhana, tetapi
secara umum seni batik mengalami kemajuan walaupun
setapak.

Dengan ditemukannya pewarna-pewarna alami dapat


menarik para seniman batik untuk melakukan penelitian lebih
lanjut. Di temukannya zat pewarna dari tumbuh-tumbuhan
seperti molinda citrifolia (pancimeng kuda) yang dapat
menghasilkan warna merah, curcuma domestika (pohon
kunyit) yang dapat menghasilkan warna kuning, sedangkan
bahan warna yang lain digunakan dengan menggunakan
pencampuran dari warna yang telah ada. Sekitar pada
pertengahan abad XIX, pembuatan batik mengalami kemajuan,
karena ditemukannya metode membatik dengan menggunakan
metode cap tangan. Dengan ini maka batik sangat mudah
didapat di pasaran dan harganya sangat murah. Batik tersebut
mampu menyaingi batik tiruan yang dibuat oleh bangsa Eropa
yang dipasarkan oleh pedagang Cina.

Perkembangan batik di Jawa semakin pesat, banyak rakyat


yang mampu membuat batik. Kini batik di Jawa tidak hanya
dipakai oleh kalangan keraton dan pengikutnya. Batik mulai
dipakai oleh
4 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun
masyarakat untuk menghadiri acara-acara tertentu. Dalam
pemakaian batik ada perbedaan antara orang keraton dengan
rakyat jelata. Batik yang digunakan oleh rakyat jelata
merupakan pakaian yang sangat istimewa tetapi bagi
lingkungan keraton batik digunakan sebagai pakaian sehari-hari.
Maka dengan begitu para pembuat batik tidak lagi terbatas pada
kelangan keraton. Banyak dari rakyat jelata mengerjakan usaha
batik walaupun sasaran mereka adalah para petani.

Dengan banyak yang berminat dengan batik maka


terciptalah batik cap.Tekhnik membatik seperti ini dapat
menimbulkan revolusi industri yang dapat merubah
kehidupan pembatik. Sebelumnya membatik merupakan
pekerjaan yang digunakan sebagai pekerjaan sampingan dan
dikerjakan di rumah. Ditemukannya tehnik membatik
menggunakan sistem cap menyebabkan banyak tumbuh
industri-industri kecil. Industri tersebut mampu memproduksi
batik dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan
waktu yang singkat. Permintaan pasar pun dapat dipenuhi oleh
para pembatik- pembatik lokal serta harga yang di- tawarkan
sangat terjangkau.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 5


2

Batik

Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu “Amba” yang berarti


menulis dan “titik”. Batik merupakan seni kerajinan yang
memiliki nilai seni yang menjadi bagian dari kebudayaan
Indonesia khususnya di daerah Jawa. Pada zaman dahulu
wanita di Jawa menjadikan keterampilan membatik sebagai
mata pencaharian sebelum ditemukannya batik cap.

Batik merupakan kesenian asli dari Indonesia walaupun


tidak secara murni. Batik sebelumnya dibawa oleh pedagang
dari India. Batik juga diartikan sebagai kain mori yang
digambar secara manual hasilnya secara umun disebut dengan
kain batik. Dalam perkembangannya kain batik digunakan
sebagai bahan pembuat kemeja, gaun wanita, sarung dan
sebagainya. Selain batik yang digunakan secara tradisional ada
juga batik yang dibuat secara besar-besaran dengan
menggunakan teknologi yang modern.
6 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun
Kain batik ada bermacam-macam. Kain batik yang
kualitasnya paling baik adalah kain batik tulis. Tetapi batik yang
standar ada juga seperti kain batik cap. Di samping itu ada juga
perpaduan antara batik tulis dan batik cap yang biasa dikenal
dengan sebutan batik kombinasi. Pada tahun 1960 lahirlah batik
sablon dan batik printing. Dari berbagai produk batik yang ada
yang paling baik kualitasnya adalah batik tulis. Batik ini sangat
mahal harganya apalagi kain batik yang terbuat dari bahan-
bahan yang bermutu tinggi. Penampilannya masih sangat bagus
walaupun sudah dipakai puluhan tahun.

Motif batik Eropa


Sumber: www.bp3.blogger.com

Gaya pakaian Indonesia dipengaruhi oleh gaya pakaian dari


luar negeri, sehingga pakaian kebaya hanya digunakan oleh
wanita Indonesia saat menghadiri acara-acara tertentu. Ragam
dan corak batik sangat dipengaruhi oleh budaya asing.
Sebelunnya batik mempunyai corak dan ragam yang terbatas
seperti warna merah yang dipopulerkan oleh orang Tionghoa.
Motif batik bangsa Eropa identik dengan corak bunga dan
benda-benda miliknya seperti bunga tulip, gedung, kereta kuda,
dan warna kesukaannya adalah warna biru.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 7


Batik adalah suatu kebudayaan yang dikenal di seluruh
Nusantara. Ragam dan jenis batikpun bermacam macam. Motif
batik dibuat untuk memenuhi keindahan batik di Pulau Jawa
dibuat dengan suatu tujuan dan harapan. Misalnya batik
Sidomukti, corak ini mengungkapkan harapan agar
pemakaiannya dapat mengalami kehidupan yang mulia dan
berkecukupan.

Di Pulau Jawa batik dibagi menjadi dua yaitu yaitu batik


pesisir dan batik Solo-Yogya. Kedua batik ini memiliki
perbedaan, batik Solo-Yogya corak batiknya bersifat simbolis
atau perlambang. Dengan latar belakang Hindu dan kejawen
misalnya seperti motif meru atau pagoda yang melambangkan
alam, bumi dan gunung, burung melambangkan dunia air,
modang atau lidah api meng- gambarkan panas atau nyala api.
Batik Solo-Yogya juga ditandai oleh warna-warna yang dominan
yaitu coklat sagon, biru wedahan, hitam, dan putih. Batik pesisir
banyak dipengaruhi budaya Cina sehingga banyak bentuk
gambarnya sangat naturalis. Batik pesisir didominasi dengan
dengan warna biru muda sampai biru tua, kuning, merah, dan
cokelat.

Dalam budaya pakaian adat di Pulau jawa terutama di


lingkungan keraton, ada beberapa motif yang dilarang
digunakan oleh rakyat jelata. Di lingkungan sekitar keraton Solo-
Yogya, motif Parang Barong hanya digunakan oleh raja dan
pangeran. Orang kaya sekalipun dilarang untuk mengenakan
motif batik tersebut. Motif batik diciptakan dengan bentuk yang
simbolik yang pada umumnya melambangkan harapan dan doa.
Pemakai kain batik harus pandai memilih motif yang akan
dipakainya.
8 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun

Seorang pengantin harus


menggunakan batik yang ber-
motif Sidomukti, Sidoluhur,
Sido- mulyo atau Sidoasih.
Sedangkan orang tua mempelai
harus meng- gunakan batik
yang bermotif Truntum
dikarenakan motif batik ini
melambangkan tuntunan
orang tua kepada anaknya. Kain Motif batik Truntum
Sumber: www.tjokrosuharto.com
batik di Pulau Jawa banyak
sekali misalnya.
1. Parang; jenis ini memiliki kurang lebih memiliki 20 sub
motif di antaranya Parangrusak, Parangklitik,
Parangbarong, Parangkusumo, Paranggurdo,
Parangjenggot.
2. Geometri; jenis ini memiliki kurang lebih 42 sub motif
antara lain Kawung, Nitirengganis.
3. Banji; jenis ini hanya memiliki tiga sub motif yaitu Banji,
Banji Bengkok yang motifnya hampir mirip dengan batik
Kawung, dan Banji Guling.
4. Sulur-suluran; yang mempunyai arti tumbuhan-tumbuhan
menjalar yang memiliki 38 sub motif di antaranya Semen,
Kembang Gempol, Sawatsuri.
5. Tumbuhan-tumbuhan air; jenis ini memiliki kurang lebih 15
sub motif salah satunya yaitu Gonggong bronto.
6. Kembang; jenis ini memiliki sekitar 24 sub motif di
antaranya Trintim, Ceplok, dan Grompol.
7. Satwa dan alam kehidupan yang memiliki kurang lebih
memiliki 65 sub motif antara lain Sidomukti , Cuwiris,
Gringsing buntal.
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 9
Batik jlamprang
Sumber: www.batikpekalongan.com

Dalam masyarakat keraton, batik merupakan suatu simbol,


bahkan ada aturan tentang motif tertentu yang rakyat dilarang
untuk mengenakannya. Corak ini hanya boleh digunakan pada
kalangan keluarga raja. Rakyat biasa dilarang menggunakan
corak batik yang dimaksud. Sebagai contoh di Kasunanan Solo
pada tahun 1769 melarang penggunaan batik “Jlamprang” kepada
masyarakat umum. Kasultanan Yogyakarta pada tahun
1785 melarang masyarakatnya untuk mengenakan corak batik
“Parangrusak”.

Batik parang rusak


Sumber: www.pbase.com

10 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


Sampai sekarang penerapan cara eksklusif terhadap batik
masih dilakukan oleh pejabat negara, terutama pejabat yang
berasal dari Jawa. Mereka sangat selektif dalam mengenakan
baju yang berasal dari bahan batik. Bahkan ada juga
perusahaan batik yang membatasi produksi batik tertentu. Di
mana produk batik itu hanya dipakai oleh kalangan orang
tertentu sehingga harga batik tersebut sangat mahal. Hal ini
akan menambah citra dari pemakai batik tersebut. Batik tersebut
tidak diperjualbelikan secara umum. Sehingga masyarakat akan
mengaguminya.

Motif dari batik sejak abad KE-18 sangat dipengaruhi


oleh kebudayaan Jawa. Hal ini merupakan pencurahan rasa dari
pembatik yang juga nampak dari pencurahannya terhadap jenis
batik yang dihasilkan. Hal tersebut dapat terjadi karena kehidupan
para seniman batik makin teratur serta situasi politik yang stabil.
Lingkungan alam dan produsen sangat mempengaruhi
motif batik yang berkembang saat itu. Warna batik lebih
mencerminkan rasa jiwa yang tenang seperti warna cokelat dan
hitam. Sedangkan batik yang dihasilkan di daerah pesisir warna
batik yang diperlihatkan sangat terang di mana warna itu
melambangkan suasana batiniah yang dipengaruhi oleh laut
yang menghasilkan riak dan gelombang. Hal ini sangat
memberikan inspirasi terhadap hasil motif batik. Dapat kita lihat
hasil batik dari Cirebon yang sangat dipengaruhi oleh laut.
Sehingga batik yang berasal dari Cirebon banyak batik yang
bercirikan kehidupan makhluk laut, seperti ikan, udang, penyu,
karang, ombak laut, awan mendung, batu karang, pasir putih,
dan masih banyak lagi. Kalau kita melihat hasil batik dari
daerah pedalaman sangat dipengaruhi oleh tumbuhan dan
lingkungan hutan sehingga motif batik lebih menggambarkan
ranting, dedaunan, bunga, buah-buahan, umbi, dan masih
banyak yang lainnya.
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 11
3
Ciri Batik
Menurut
Daerahnya
Batik secara umum dibagi dua yaitu batik pesisir dan batik
pedalaman. Batik pesisir adalah batik yang tumbuh di daerah
pantai utara Pulau Jawa seperti Jakarta, Cirebon, dan
Pekalongan. Batik pedalaman sangat dipengaruhi oleh adat
istiadat dari keraton atau kasunanan. Batik pedalaman dapat
dijumpai dengan mudah di daerah seperti Solo, Yogya, Klaten.
Batik yang merupakan campuran dari pesisir dan pedalaman
adalah batik yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, Jawa
Timur, dan Madura.

A. Batik Pesisir
Batik di daerah pesisir mempunyai ciri yang dipengaruhi
oleh keadaan lingkungannya dan juga hasil dari cipta dan rasa
dari para senimannya. Sehingga menghasilkan suatu hasil
karya yang mencerminkan pengamatan dari lingkungannya.
Berikut daerah penghasil batik yang ada di pesisir pantai.

12 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


1. Batik Cirebon

Kota Cirebon secara geografis terletak di pinggir pantai.


Daerah itu juga terdapat sebuah tradisi kasultanan yang sangat
mempengaruhi pola batik di daerah tersebut. Batik di kota ini
mempunyai ciri khas batik Cirebon. Cirebon terletak berbatasan
dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kota Cirebon berada di
pinggir pantai sehingga banyak didatangi oleh tamu asing.
Seperti Cina yang telah mempengaruhi corak batik Cirebon.
Dari dua kebudayaan seni itu melahirkan motif-motif batik
simbol yang tidak nampak secara jelas gaya kasultanan maupun
gaya Cina. Misalnya corak “siput urang” yang mencerminkan
pengaruh laut yaitu berupa kuku udang sangat dikenal luas
sebagai produk batik dari Cirebon yang sudah mempunyai
pamor.

Batik Cirebon
Sumber: www.wb4.indo-work.com

Batik Cirebon juga sangat dipengaruhi oleh agama Hindu,


Buddha, dan kebudayaan Islam yang dibawa oleh para wali atau
sunan. Pakaian batik juga sering digunakan untuk pelaksanaan

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 13


upacara keagamaan sehingga tidak nampak perbedaan kelas
sosial. Dengan demikian menghilanglah jenis-jenis pakaian
khusus buat bangsawan maupun rakyat jelata.

2. Batik Pekalongan

Batik Pekalongan
Sumber: www.verongallery.com

Batik Pekalongan mempunyai ciri-ciri gambar bunga-bunga


yang terang, daun, dan ranting, serta burung yang berwarna
men- colok. Suasana pertamanan yang riang gembira yang
disebut corak batik “Encin”. Dulu pedagang Cina berlabuh ke
pantai pesisir Pekalongan sangat memberikan pengaruh
terhadap corak batik Pekalongan. Batik Cina identik dengan
warna-warna yang mencolok dan berlambang hewan purba
serta huruf Cina yang mempengaruhi corak batik dari
Pekalongan.

3. Batik Batavia

Batik Batavia sangat dipengaruhi oleh bangsa Eropa pada


masa penjajahan Belanda. Kain batik banyak dipakai oleh kaum
wanita, sedangkan kaum pria jarang yang memakai batik.
Tetapi, sekarang batik sangat diminati baik wanita maupun
pria.

14 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


Ada sebuah cerita tentang keengganan kaum laki-laki
mengenakan batik. Jika seorang laki-laki mengenakan batik ada
semacam pelecehan tingkah laku yang sangat menyakitkan oleh
orang-orang Eropa kepada pemakai batik. Jadi para bule
Belanda banyak yang membeli kain batik bertujuan untuk
merendahkan martabat kaum lelaki bangsa Indonesia. Kain
batik bagi orang Eropa digunakan untuk serbet, mencuci mobil,
piyama. Tindakan ini merupakan penghinaan. Padahal batik
bagi bangsa Indonesia digunakan untuk upacara-upacara sakral,
kebesaran raja-raja, dan adat keagamaan.

Batik bagi orang Belanda digunakan sebagai alat politik.


Dengan cara menciptakan kain batik yang melambangkan
keangkuhan dari orang-orang Belanda. Langkah itu mempunyai
tujuan untuk melemahkan kultur masyarakat dan meruntuhkan
moral masyarakat Indonesia. Di mana masyarakat Indonesia
merasa timbul semangat dan harga dirinya timbul ketika
mengena- kan baju batik, oleh sebab itu corak batik dipandang
sebagai ancaman serius bagi pemerintahan Belanda. Maka
dengan ini pemerintah kolonial Belanda meruntuhkan martabat
kain batik, sehingga mereka sangat memperhatikan mengenai
produksi kain batik dan distribusinya yang semakin luas. Hal ini
memperkirakan Belanda rakyat Batavia akan menentang setelah
menyadari akan jatidirinya. Sehingga pemerintahan Belanda
gencar dalam merendahkan martabat dari kain batik dengan
cara menggunakan batik untuk kegiatan yang sepele.

Dalam hal ini tidak semua orang Belanda melakukan batik


untuk hal-hal yang sepele. Banyak juga orang-orang Belanda
yang berusaha untuk mempelajari secara serius dan
kemudian

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 15


mengembangkannya dengan gaya Eropa. Ada juga yang
mengirimkan batik ke keluarganya di Eropa sebagai souvenir.

B. Batik Pedalaman
Batik pedalaman merupakan jenis batik yang motifnya
dipengaruhi oleh tumbuh-tumbuhan dan teratur sehingga
motifnya selalu berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan dan
senjata kerajaan. Berikut ini beberapa batik pedalaman.

1. Batik Solo

Batik Solo
Sumber: www.bp3.blogger.com

Batik Solo sangat dipengaruhi oleh adat istiadat dari


keraton, sehingga motifnya menggambarkan kesopanan,
kelembutan, dan ketenangan. Batik Solo sangat dipercaya oleh
masyarakat sebagai barang yang mempunyai kekuatan magis.
Pemakaian batik Solo disesuaikan dengan derajatnya, karena
seseorang akan terangkat karismanya manakala menggunakan
batik tersebut.

16 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


2. Batik Yogya

Secara sosial batik Yogya hampir mempunyai kemiripan


dengan batik Solo. Kesultanan Yogya sangat mempengaruhi
perkembangan batik di daerahnya. Motif batik yang diciptakan
oleh kesultanan bertujuan untuk kepentingan politik, yaitu agar
terjadi keharmonisan kehidupan dalam masyarakat. Motif batik
tidak menimbulkan gejolak sosial dan membawa ketenangan
bagi masyarakatnya. Hal tersebut sangat membantu
dalam mengokohkan situasi dari kerajaan. Dengan demikian
tidak mudah menggoyahkan kedudukan sultan serta kekuasaan
sultan.

Motif batik Yogya diilhami dari kejiwaan masyarakat dalam


kurun waktu tertentu. Dahulu kekuasaan bersumber dari
kekuatan magis yang biasanya dihubungkan dengan kekuatan
alam seperti awan di langit, matahari bersinar terang, rembulan
bersinar redup, laut kidul yang bergelombang dahsyat, pusaka-
pusaka keramat, kuda panal, dan masih banyak yang lainnya.
Materi itulah yang dijadikan bahan inspirasi untuk motif batik
yang beraroma magis.

Seiring perkembangan waktu terjadi proses akulturasi,


namun tidak menggeser derajat gelar kebangsawanan
keraton. Hal tersebut tetap di pertahankan dalam
mendominasi jiwa dan karakteristik motif batik Yogya yang
memiliki tradisi yang melekat. Pada umumnya batik Yogya tidak
ada ruang yang kosong. Hal ini menggambarkan begitu eratnya
kehidupan sosial bagi masyarakat Yogya. Di mana seakan
menggambarkan ikatan keluarga besar masyarakat Yogya
dalam suatu wadah kultur sosial.

Motif batik Kawung diarahkan sebagai sumber kekuatan


magis dan kekuasaan Sri Sultan. Di mana motif Kawung yang
berpusat
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 17
di tengah titik bumi dan terpancar ke seluruh dunia. Batik Yogya
juga menggambarkan ikatan persaudaraan dalam tata krama
pergaulan di Yogyakarta yang sangat hormat kepada budaya di
daerahnya. Dalam mempertahankan kejenakaannya, batik
kawung dicerminkan dan dipakai oleh punakawan dalam kisah
pewayangan.

3. Batik Klaten

Batik Klaten
Sumber: www.andreasrio.com

Berbeda dengan batik Yogya dan Solo, batik Klaten tidak


dipengaruhi oleh kehidupan dari keraton ataupun dari
kasunanan. Motif batik Klaten sangat dipengaruhi oleh gaya
campuran dari Solo dan Yogya karena letak Klaten yang berada
di tengah antara Solo dan Yogya. Namun, batik Klaten
didominasi dengan motif batik yang berasal dari rakyat bawah.
Sehingga motif batik Klaten lebih mencerminkan suasana
bersahaja seperti kehidupan petani, daun padi yang hijau, dan
suasana alam pedesaan. Motif ini sangat menonjol pada batik
Klaten.

18 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


4. Batik Madura

Motif batik Madura sangat


kontras. Adat keraton di
Madura banyak menimbulkan
pengaruh terhadap motif dan
warna batik yang
menyebabkan gaya batik
Madura semakin konservatif.
Hal ini disebabakan karena
keadaan alam Madura yang Batik Madura
Sumber: www.madurart.com
sangat keras sehingga batik
Madura mempunyai greget
yang lebih filosofis.
5. Batik Ponorogo

Batik Ponorogo bermotif sangat kasar. Hal ini


menggambarkan keadaan masyarakat Ponorogo yang
mempunyai tempramen sangat tinggi. Warna batik Ponorogo
didominasi oleh warna cokelat hitam dengan dasar putih.
Ponorogo juga berkembang batik Banyumas yang bercorak
bentuk garis, kotak, lingkaran dan juga meniru pola dari alam
seperti kembang, dedaunan atau kehidupan satwa seperti
burung merak.

Di daerah Ponorogo selain berkembang batik tulis juga


berkembang batik cap yang dapat mengangkat perekonomian
masyarakat Ponorogo. Hal ini didukung dengan banyaknya
seniman yang dapat menciptakan “canting” Di mana canting
sangat mendukung perkembangan industri batik di Ponorogo.
Dalam kehidupan orang Ponorogo sangat kental sekali dengan
syariat agama Islam sehingga batik yang dihasilkan bernuansa
agamis.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 19


4

Perkembangan
Teknologi Batik

Pada abat ke- 17 batik mulai berkembang di Indonesia. Hal


ini dapat dilihat dari para penggusaha batik yang memulai impor
kain katun (catoon fabrik) yang merupakan kain yang
berkualitas tinggi. Kain katun itu di impor dari Cina dan India,
negeri itu masih daerah jajahan dari Inggris. Kain katun itu
disalurkan oleh VOC pada pengusaha batik dari Pulau Jawa.
Setelah kain katun itu dibatik oleh orang Jawa, batik itu dijual
lagi oleh VOC ke benua Eropa.

Saat itu para pembatik di Jawa sudah berhasil dalam


menciptakan peralatan membatik yang berupa”canting”.
Canting merupakan alat yang sederhana yang digunakan
untuk menyalurkan “malam”. Dari lubang kecil pada
cantinglah malam digunakan untuk membentuk motif bentuk
pada kain. Canting juga dapat dibuat untuk membuat gambar
ornamen yang halus,
20 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun
membesarkan atau mengecilkan lingkaran. Serta menambah
atau membuang goresan-goresan yang dapat memadukan
keindahan suatu karya seni batik tangan.

Pembuatan batik tulis dengan sentuhan kejiwaan dan


penyaluran imajinasi para pembatik. Pembatik ini sangat
tertopang dengan peralatan batik yaitu “canting” sehingga
canting bagi para pembatik merupakan nyawa bagi pembatik
tulis. Canting sangat dirawat dengan baik oleh pemiliknya.
Apabila terjadi perubahan- perubahan fisik sedikitpun pada
canting dapat mengganggu kelancaran pekerjaan membatik.

Pada tahun 1918 para pembatik Indonesia sudah mengguna-


kan pewarna kimia (chemical dyestuft) yang sangat mendorong
perkembangan industri batik. Adanya zat pewarna yang masuk
ke Pulau Jawa membuat para pembatik lebih mudah dalam
mewarna batik. Pewarna kimia itu berasal dari Jerman, Swiss,
Prancis, dan Jepang. Para pembatik di Pulau Jawa sangat
diuntungkan dengan masuknya zat pewarna kimia. Banyak
pembatik yang semula menggunakan zat alami misalnya untuk
mendapatkan warna biru menggunakan bahan bahan pewarna
alami sangat merepotkan para pembatik. Setelah mengetahui
pewarna sintetis banyak para pembatik yang beralih
menggunakan karena banyak keuntungan yang didapatkan
dalam menggunakan pewarna kimia seperti penggunaannya
sangat mudah, praktis, dan hemat tenaga.

Dalam proses pembuatan batik dapat dilakukan dengan dua


cara yaitu menggunakan tanggan yang dibantu dengan
“canting” batik yang diproses seperti ini dinamakan “batik
tulis”. Dari segi nilai batik tulis sangat mahal karena kualitasnya
sangat bagus. Masyarakat biasa menyebut batik tulis dengan
sebutan batik halus.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 21


Proses pembuatan batik yang kedua dengan menggunakan
metode cap. Memproduksi batik dengan metode cap sangat
menguntungkan karena dilihat dari segi waktu dan kualitas.
Penggerjaan batik dengan metode seperti ini lebih cepat. Tapi
batik tulis dihargai sangat tinggi oleh para pemakai karena jika
batik tulis dipakai dapat meningkatkan derajat dari
pemakainya.

Batik Tulis
Sumber: www.yfred.files.wordpress.com

Sedangkan produk yang menggunakan metode cap


digunakan berdasarkan permintaan pasar yang sangat besar.
Dengan begitu pengerjaannya lebih singkat sehingga metode
menggunakan cap banyak dipilih oleh penggusaha dalam
memenuhi permintaan batik yang cukup besar.

22 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


5

Batik Indonesia di
Pasar Dunia
Maraknya produk batik di pasar dunia, batik Indonesia
masih mempunyai kekuatan untuk bersaing dengan produk
batik dari negara-negara lain. Hal ini karena batik dari Indonesia
mempunyai motif yang sangat beragam. Seluruh dunia mengenal
batik menjadi suatu karya cipta suatu bangsa dan dipakai di
berbagai kesempatan bahkan digunakan sebagai pakaian sehari-
hari. Batik sekarang sudah memasyarakat sedangkan dulu batik
dipakai oleh para penguasa. Sekarang ini batik sudah
memasyarakat dari seorang presiden sampai petani sudah biasa
menggunakan batik sehingga batik kini dipakai oleh semua
lapisan masyarakat.

Pengrajin batik di Indonesia sangat masih memegang teguh


warisan leluhur dalam membuat batik, walaupun sekarang di
dunia marak menggunakan teknologi batik print. Pengrajin
batik tradisional masih tekun menggoreskan cantingnya ke
selembar
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 23
kain. Meskipun teknologi modern sudah dapat meniru hasilnya,
bahkan batik cap ataupun print yang berkwalitas sangat mirip
dengan batik hasil goresannya. Hal ini berakibat pada harga
batik yang semakin murah. Tetapi walaupun batik banyak
teknik membuat dan juga ragam harganya semua produk batik
memiliki pasar sendiri-sendiri.

Di Indonesia pengkonsumsi batik sangat menggembirakan.


Ini dapat dilihat di DKI Jakarta banyak orang yang
menggunakan batik tidak hanya sebagai busana melainkan
sebagai dekorasi rumah, bahkan juga dibuat dalam upacara
pemakaman, pesta, dan seragam kantor.

Ketua Batik Internasional Sulaiman Abdul Gani dari


Malaysia menyatakan bahwa tahun 2003 merupakan era
kembalinya batik. Di mana tahun itu Malaysia telah
mempromosikan hasil batiknya di berbagai negara seperti
Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Sulaiman Abdul Gani
mengakui bahwa batik yang dihasilkan negaranya yang
berasal dari Trenggano dan Kelantan sangat dipengaruhi
batik dari Indonesia khususnya Cirebon dan Pekalongan.
Di Malaysia batik dikenal pada tahun 1920 dan di- produksi di
Malaysia sekitar tahun 1950. Batik dipatenkan menjadi produk
Malaysia pada tahun 1960. Pada tahun 1985 batik Malaysia mulai
bangkit. Kini batik mulai populer kembali di mana-mana
karena di pasar dapat kita jumpai batik Thailand, batik Malaysia,
batik Vietnam, batik China, batik India, bahkan batik
Afrika. Sebenarnya dalam motif batik itu menceritakan
dongeng atau filosofi.

24 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


6

Pesona Batik Tulis di


Era Modern
Di era modern sekarang ini batik tidak hanya digunakan
sebagai bahan untuk membuat pakaian. Bagi orang Jawa, batik
mempunyai motif-motif yang menyimpan makna historis.
Namun di tangan seorang desainer dapat mengubah kesan batik
yang klasik, anggun, dan berwibawa yang diberi sentuhan
pesona modern batik dapat membius penikmat fashion
mancanegara. Dengan begitu kini batik tidak berkutat pada
tanah leluhurnya sendiri. Namun, telah berhasil dipadukan
dengan desain antara nilai etnis, tradisional, dan modern yang
menjadi hasil karya seni tinggi yang mampu memuaskan selera
masyarakat internasional.

Sekarang batik juga dibuat sebagai aksesoris dan pelengkap


interior rumah seperti bed cover, sarung bantal, gorden, taplak
meja, pembungkus sandaran, dan hiasan dinding. Ternyata kain
batik tulis tidak hanya digunakan sebagai fashion semata.
Dengan
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 25
sentuhan kreasi dan sedikit inovasi dari perancang batik tulis
dapat dikembangkan terus seperti sekarang. Batik tulis
digunakan sebagai interior rumah dan perlengkapan untuk
tempat tidur seperti bed cover (sprei) dan juga dibuat piyama.
Sekarang batik tulis fungsi juga dapat memberikan kenyamanan
dalam tidur. Hal ini dapat diwujudkan karena di era modern
sekarang ini perlengkapan kamar tidur tidak lagi menonjolkan
fungsi semata, melainkan untuk memenuhi kenyamanan
tidur yang dapat mengantarkan pemakainya mengembara ke
dalam alam mimpi.

Batik Tulis
Sumber: www.batikpekalongan.files.wordpress.com

26 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


7

Koperasi
Batik
Indonesia
Koperasi Batik Indonesia ada sejak abad KE-20 yaitu pada
saat terjadinya Pergerakan Nasional di Indonesia. Pada
tahun 1911 berdirilah sebuah organisasi “Serikat Dagang Islam”
yang menjadi organisasi nasional kedua setelah Budi Utomo.
Organisasi ini dipelopori oleh Haji Samanhudi dari Solo,
Haji Zarkasi dari Yogyakarta.

Organisasi ini semula didirikan untuk mengantisipasi


terhadap tindakan spekulan kain mori (bahan baku yang
digunakan sebagai bahan batik). Untuk membela para
pengusaha batik di Jawa yang sulit mendapatkan bahan baku.
Di mana pada waktu itu ada bahan bakunya tetapi harganya
sangat tinggi jadi menyengsarakan para pengusaha batik.
Dalam waktu yang singkat Serikat Dagang Islam berhasil
menghimpun anggota di seluruh pelosok Nusantara. Belanda
nampak tidak senang atas kemajuan
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 27
perkumpulan-perkumpulan Serikat Dagang Islam.
Kelancaran barang itu pun dihambat oleh birokrasi
pemerintahan Belanda yang bekerja sama dengan orang
Tionghoa. Hal itu berakibat harga kain sangat mahal sampari di
koperasi. Pada saat itu Koperasi Batik Indonesia terus mengalami
jatuh bangun hingga tahun 1929.

Berdasarkan pengalaman tentang organisasi koperasi yang


tidak berusia panjang, para pengusaha batik berbenah diri.
Mereka mendalami pengetahuan tentang perkoperasian dan
belajar dari pengalaman kegagalan di masa lalu. Mereka
berusaha membangun kembali koperasi batik dengan
pengelolaan yang lebih baik.

Ada beberapa hal yang penting dalam perkoperasian batik di


Jawa Tengah. Misalnya, pada tahun 1935 berdiri
Persatuan Perusahaan Batik Soerakarta yang berdiri di Solo
dalam bentuk koperasi. Berdirinya koperasi ini, mempengaruhi
tokoh-tokoh di daerah untuk mendirikan koeperasi batik di
daerahnya. Daerah itu antara lain Ponorogo, Tulungagung,
Sidoarjo, Gresik, Kudus, Pekalongan, Cirebon, Purworejo,
Banyumas, dan Tasikmalaya. Dalam waktu singkat di daerah
perbatikan telah berdiri koperasi batik yang dipelopori oleh
pengusaha batik daerah. Para pengusaha itu semua bergabung
untuk mengangkat pengusaha kecil agar dapat berhasil
usahanya dalam industri batik.

Masalah utama yang menjadi perhatian dari koperasi


perbatikan adalah mengenai penyediaan bahan baku yaitu
berupa kain Cambries. Maka dengan berdirinya koperasi batik
tersebut yang menjadi perhatian pertama adalah bagaimana
cara menyediakan bahan baku kain Cambries agar pengusaha
batik dapat melang- sungkan usahanya terutama bagi industri
batik yang masih kecil.
28 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun
Ada beberapa langkah yang dilakukan perkoperasian batik
yang di dirikan. Langkah-langkah itu antara lain.
1. Koperasi dapat melakukan pembelian kain cambries kepada
importir tanpa menggunakan perantara sehingga dengan
pembelian kain tanpa menggunakan perantara harga, kain
combries lebih murah.
2. Koperasi batik dapat berlaku sebagai pihak importir kain
cambries.
3. Koperasi batik dapat mendirikan atau memiliki pabrik
cambries sendiri.

Harapan anggota yang berpikir dengan pembelian bahan


kain yang dikoordinir oleh koperasi harga kain akan murah.
Pembelian barang yang diinginkan dalam jumlah yang besar,
kualitas baik, dan harga lebih murah itu tinggal harapan.
Importir yang kebanyakan orang Tionghoa menolak pembelian
dari koperasi batik kepadanya. Penolakan itu dengan alasan
mereka sudah melakukan perjanjian dengan perantara,
sehingga para importir dari Tionghoa tidak bisa melanggar
perjanjian itu dan tidak bisa menjual kain secara langsung

kepada koperasi batik.


Gedung Gabungan Koperasi Batik Indonesia
Sumber: www.info.indotoplist.com

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 29


Pada bulan Oktober 1948, Menteri Kemakmuran
Republik Indonesia menganjurkan kepada semua koperasi batik
yang ada di Indonesia bergabung menjadi satu dengan nama
Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) setelah GKBI
terbentuk sebelum melakukan aktivitasnya. Keadaan politik di
Indonesia guncang dan akhirnya GKBI membekukan segala
aktivitasnya. Setelah situasi politik normal, sekitar tahun 1949
GKBI mulai memperkokoh kedudukannya. Dengan usaha yang
dilakukan GKBI pada tahun 1952 membuahkan hasil. Dengan
dukungan penuh dari pemerintah. Di mana pemerintah sebagai
pelaksana importir bahan baku yang mendatangkan langsung
dari pabrik cambries di Nederland, Jepang, dan RRC. GKBI
ditunjuk oleh pemerintah sebagai suatu organisasi yang
mempunyai hak penuh dalam mendistribusikan kain cambries
ke koperasi-koperasi yang ada di daerah secara merata.

30 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


8

Sejarah Kerajinan
Tenun
Indonesia merupakan negara yang memiliki
keanekaragaman budaya. Salah satu warisan budaya bangsa
Indonesia yang penting dan sampai saat ini masih dilestarikan
masyarakat Indonesia ialah kerajinan kain tenun tradisional.

Tenun merupakan hasil kerajinan kain yang dibuat dari


benang serat kayu, kapas, sutra, dan lain-lain. Kain tenun ini
dibuat oleh para wanita, karena pekerjaan ini sangat
membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang dibuat dengan
seperangkat alat tenun.

Kerajinan tenun berasal dari zaman prasejarah, yang


dikembangkan oleh masyarakat di belahan dunia. Budaya tenun
kuno berasal dari daerah Asia Timur, India, dan Asia Barat,
yang kemudian kebudayaan bertenun ini menyebar ke seluruh
dunia. Di Indonesia kerajinan tenun telah ada sejak beberapa
abad sebelum masehi yang diperkirakan kurang lebih 3.000
tahun yang
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 31
lalu dengan bukti ditemukannya alat pembuat tenun pada situs
Gilimanuk, Melolo, Sumba Timur, Gunung Wingko,
Yogyakarta, dan lain-lain.

Kepandaian masyarakat dalam bertenun dikembangkan


dengan membuat anyaman dari daun-daunan dan serat kayu
yang digunakan tempat barang atau busana. Pengetahuan
bertenun yang berasal dari luar Indonesia sangat digemari oleh
masyarakat Indonesia, sehingga cepat diterima oleh masyarakat
dan berkembang di Indonesia. Hal ini membuat para penenun
mulai meningkatkan mutu, bahan keindahan tata warna dan
motif dari hiasan tenun. Motif tenun di Indonesia dipengaruhi
oleh kebudayaan dari India, Cina, dan Arab.

Hasil tenun dipengaruhi oleh pengetahuan budaya,


kepercayaan yang telah disesuaikan dengan lingkungan alam,
dan sistem organisasi sosial dari masyarakat yang membuat
tenun tersebut. Selain sebagai busana, hasil tenunan sangat
berkaitan dengan religi dan simbol status dalam kehidupan
bermasyarakat. Jenis kain dengan motif dan warna tertentu
dipakai oleh orang-orang memegang peranan tertentu di
daerahnya. Biasanya motif hiasan merupakan simbol yang
mempunyai makna yang bermanfaat bagi kedudukan,
kesehatan, dan kebahagiaan pemakainya. Kain tenun seiring
dengan kemajuan zaman telah diguanakan sebagai mas kawin.

Hasil dari tenun yang terkait dengan berbagai latar


belakang budaya dan lingkungan telah melahirkan
keanekaragaman corak tenun ikat, tenun songket, dan tenun
batik. Banyak daerah penghasil tenun di Indonesia. Setiap suku
di Indonesia mengangkat

32 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


kembali tenun tradisional dalam berbagai upacara adat. Dengan
begitu pemerintah turut pula mendukungnya lewat pekan
budaya daerah, pameran tingkat nasional dan internasional,
dan akhirnya tenun menjadi kebudayaan nasional.

Tenun motif hiasan


www.tanobatak.files.wordpress.com

Kerajinan tenunan mengenal dua tehnik dalam pembuatan-


nya, yaitu teknik dalam membuat kain (alat tenunnya) dan
teknik membuat hiasan. Adapun hal lain yang tidak kalah
pentingnya selain kedua teknik tersebut yaitu mempersiapkan
pembuatan benang dan pembuatan zat warna. Pembuatan
benang secara tradisional dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara antara lain, menggunakan pemberat yang diputar
dengan jari tangan dan mengguanakan antih. Antih adalah alat
yang terdiri dari sebuah roda lebar yang bisa diputar.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 33


Alat tenun antih
www.bp3.blogger.com

Ada dua wilayah pembagian alat tenun, Pertama alat tenun


Indonesia bagian timur, pada umumnya penenun duduk di atas
tanah di luar rumah, di tempat teduh atau di lantai rumah
dengan mengaitkan salah satu alat tersebut pada tiang. Kedua
alat tenun Indonesia bagian barat alat tenun disebut cacak yaitu
dua buah tiang pendek yang diberi belahan untuk menempatkan
papan guna menggulung benang yang akan ditenun.

Sekitar tahun 1911 terjadi revolusi pembuatan kain


tradisional. Pada masa ini dikenal alat tenun bukan mesin
(ATBM). Alat ini terbuat dari kayu, di mana digunakan
torak-torak yang dihubungkan dengan tali, sehingga apabila
salah satu alat tenun digerakkan, maka alat lainnya akan
bergerak. Alat ini hanya dapat membuat kain-kain sederhana
seperti kain polos, lurik, ikat, dan sebagainya.

34 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


9

Proses Pembuatan
Tenun
Dalam kerajinan tenun dikenal dua alat tenunan yaitu alat
tenun bukan mesin (ATBM) dan alat tenun mesin (ATM). Alat
tenun bukan mesin (ATBM) adalah alat tenun tradisional yang
dikenal dengan nama gendong. Alat tenun gendong mempuyai
ciri-ciri, pada bagian belakang disebut epor yang diletakkan di
belakang pinggang yang seolah-olah digendong waktu
menenun.

Alat tenun bukan mesin ada dua macam yaitu.

1. Alat Tenun Gendong

Pada alat tenun gendong ada dua tehnik cara menenun


dengan hasil yang berbeda. Teknik tersebut adalah
a. Mengikatkan ujung benang lungsi, kemudian digulung pada
patek. Ujung benang yang lain diikatkan pada apait yang
juga berfungsi sebagai penggulung hasil tenunan.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 35


b. Menyambung kedua ujung benang lungsi menjadi satu,
hasil tenunan dengan cara ini berupa tabung.

Alat tenun gendong


www.bp0.blogger.com

2. Alat Tenun Tijak

Alat tenun tijak adalah pengembangan dari alat tenun


gendong, alat ini memiliki rangka-rangka yang lebih banyak.
Terdapat beberapa tiang untuk menopang bagian-bagian alat
tenun ini. Cara menenu dengan alat tenun tijak ini
menggunakan tangan dan kaki. Posisi penenun duduk di kursi.

Proses pembuatan tenun menggunakan alat tenun bukan


mesin atau tenunan tradisional terdiri dari beberapa proses.
Berikut ini akan dijelaskan proses-proses tenunan menggunakan
alat tenun bukan mesin (ATBM).

a. Proses persiapan menenun


Proses ini merupakan langkah awal dari proses bertenun, di
mana proses ini menyiapkan bahan-bahan seperti benang,
benang

36 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


lungsi, dan benang ikat. Benang yang akan digunakan sebagai
benang lungsi diberi kanji dari bubur nasi, kemudian
dikeringkan. Tujuannya agar benang menjadi kuat, karena
dalam proses menenun benang ini akan mengalami tengangan
dan hentakan untuk merapatkan benang pakan.

Alat tenun ATBM


www.batik.go

Setelah diberi kanji, benang lungsi disusun pada alat yang


disebut hani. Sesudah tersusun sejajar, secara berseling dilihat
dengan tali yang disebut tali gun. Fungsi tali gun ini untuk
menurunkan benang-bebang lungsi yang diikat dan yang tidak
di ikat. Benang-benang lungsi tersebut di tusukkan antara jari-
jari atau jeruji pada sebuah alat yang berbentuk sisir. Alat ini
disebut suri. Suri berfungsi untuk memisahkan benang-benang
lungsi yang direntang sejajar satu sama lain.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 37


b. Prosen Menenun
Setelah proses persiapan, langkah selanjutnya adalah proses
menenun. Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan
benang pakan diantara benang-benang lungsi, sehingga akan
membentuk anyaman benang. Caranya dengan menggunakan
tali gun yang digerakkan ke atas sehingga berbentuk
rongga. Dengan menggunakan teropong yang berisi benang
pakan, benang pakan dimasukkan ke rongga tersebut. Agar
rongga tali tetap terbuka selama proses memasukkan teropong
yang berisi benang pakan, terlebih dahulu liro dimasukkan ke
dalam rongga tersebut dan ditegakkan. Setelah benang pakan
dimasukkan, benang tersebut didorong suri yang ditekan oleh
liro.

Saat teropong dimasukkan, benang-benang lungsi yang


diikat denga tali gun berada di atas, maka pada saat
memasukkan teropong berikutnya benang lungsi talinya ada di
atas, sekarang berada di bawah. Maka akan terbentuk anyaman
dari benang yang secara keseluruhan membentuk sehelai atau
selembar kain. Kain yang ditenun biasanya berupa lembaran
adapula berbentuk tabung. Kain yang berbentuk tabung,
setelah ditenun akan digunting pada sambungan benang-
benang lungsinya.

38 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


10

Jenis Tenun
dan Kain Tenun
Kerajinan tenunan memiliki banyak jenis-jenis dan
macamnya, ada yang tipis dan tebal sesuai dengan keperluan
pakaian tenunan. Berikut beberapa tenun berdasarkan jenisnya.

1. Tenun Biasa

Tenunan biasa adalah tenun yang dibuat dari satu susunan


benang lungsi dan satu benang pakan. Contohnya kain poplin,
berkoleis, drill, gabardin, satiner, dan satin.

2. Tenun Kembar

Tenun kembar dibuat dari dua susunan benang lungsi dan


benang pakan. Dari dua macam benang ini dibuat dua tenunan,
tenunan atas dan tenunan bawah. Kedua tenunan ini
dihubungkan dengan benang sehingga berbentuk satu tenunan
kembar. Contoh kain tetra, kain tirai, dan sebagainya.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 39


3. Tenun Diperkuat

Tenun ini terbuat dari satu susunan lungsi dan dua susunan
benang pakan, atau sebaliknya terbuat dari dua susunan benang
lungsi dan satu susunan benang pakan. Tenunan ini tergantung
dari lungsi atau pakan yang akan diperkuat. Apabila pakan yang
diperkuat maka pada tenunan ini terdiri dari dua susunang
benang pakan dan satu susunan benang lungsi. Sebaliknya
apabila lungsi yang diperkuat terdiri dari dua susunan benang
lungsi dan satu susunan benang pakan.

4. Tenun Renggang

Tenunan Renggang dibuat bertujuan untuk mendapatkan


kain yang renggang. Namun, kain ini cukup kuat dan tidak
mengubah pola serta rupa yang diinginkan.

5. Tenunan Ikat

Tenun ikat adalah tenun yang ragam hias dan motifnya


didapatkan dari cara mengikat benang di tempat-tempat
tertentu. Sebelum dicelup, dan ditenun bagian-bagian benang
yang terikat tidak diwarnai, sehingga setelah ikatannya dibuka
benang tetap seperti warna aslinya. Benang yang diikat dalam
kain akan membentuk motif. Bagian yang tidak dicelup adalah
warna dasar dari kainnya.

6. Tenun Songket

Tenun songket dibuat menggunakan alat tenun yang


disebut gendongan. Tenun songket dibuat dengan cara
menyulamkan benang emas, benang perak, benang kapas
berwarna, benang felamen, dan lain-lain. Pada tenun songket,
tenun dasarnya adalah

40 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


tenun polos, demikian pula corak warnanya ada yang bermotif
benang emas ada juga yang kosong di bagian tengahnya tetapi
motif diberikan pada bagian tepi kain.

7. Tenun Bersengkelit

Tenunan bersengkelit adalah tenunan yang terdapat penuh


sengkelit-sengkelit dibuat sama dengan membuat beledu lungsi,
tetapi sengkelit pada tenunan ini tidak dipotong.

8. Tenun Domas

Tenun Domas mengkombinasikan silang seperti silang satin


polos dan silang satin.

9. Tenun yang dilapis

Tenun yang dilapis adalah jenis tenun yang dilapisi dengan


resin. Resin ada dua macam, yaitu resin termo plastik dan resin
termo plastik kimia.

10. Tenun yang Berbulu

Tenun yang berbulu adalah tenun yang berbulu tegak dan


terikat pada dasar tenunannya. Pada ujung-ujung benang
disebut bulu, sedangkan nama kainnya disebut beledu.

Kerajinan tenun berkembang di Indonesia, kerajinan ini


sudah dikenal sejak beberapa abad sebelum masehi. Motif dan
hiasan tenun Indonesia mendapat pengaruh dari Cina, India,
dan Arab. Hasil proses akulturasi kebudayaan ini disesuaikan
dengan lingkungan alam dan sosial masyarakat. Selain sebagai
busana hasil tenunan juga digunakan sebagai upacara adat,
keagamaan, dan simbol status dalam kehidupan masyarakat.
Jenis kain dan

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 41


motif tenun dapat membedakan status sosial dan peranan
seseorang. Motif-motif ini dipercaya dapat bermanfaat bagi
kehidupan, keselamatan, dan kebahagiaan bagi orang yang
memakainya.

Hasil tenun yang terkait dengan budaya dan lingkungan


masyarakat melahirkan berbagai macam ragam corak, seperti
corak tenun ikat, tenun songket, dan lain-lain. Berbagai macam
kain tenun yang dikenal di Indonesia di antaranya berikut.

a. Kain tenun ikat

Tenun ikat
WWW.BP2.BLOGGER .COM

Kain tenun ikat dibuat dengan teknik mengikat benang-


benang lungsian atau benang-benang pakan pada bagian
tertentu yang membentuk pola hiasan. Jenis tenun ikat ada
bermacam-macam. Misalnya tenun ikat lungsian dari
Kalimantan, Sulawesi, Sumba, dan Batak.

42 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


b. Kain tenun songket

Kain tenun songket adalah kain tenun yang dibuat dengan


cara menyungkit benang, kemudian menyisipkan benang-
benang lungsian yang berwarna sebagai pola hiasan tertentu.
Misalnya kain tenun songket Palembang, Sumatra Barat,
Lampung, dan Nusa Tenggara.

c. Kain tenun lungsin tambahan

Kain tenun lungsian tambahan adalah kain tenun yang


dibuat dengan cara menambahkan benang lungsian yang
berwarna sebagai pola hiasan.

d. Kain tenun sulam

Kain tenun sulam dibuat dengan cara menyulamkan benang


berwarna pada kain tenun tertentu. Misalnya kain tenun sulam
Lampung, Jawa, Sumatra Selatan, dan Sulawesi.

e. Kain tenun pelekat

Kain tenun ini dibuat dengan cara mengomposisikan warna


benang. Contoh kain tenun pelekat di antaranya kain tenun
pelekat dari Kalimantan, Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Nusa
Tenggara.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 43


11

Jenis-Jenis Tenunan di
Indonesia
Kerajinan tenun telah lama dikenal di Indonesia, kerajinan
ini merupakan warisan budaya secara turun temurun dan sampai
saat ini masih tetap dilestarikan dan dikembangkan oleh
masyarakat Indonesia. Kerajinan tenun di Indonesia dibagi
menjadi dua wilayah pembagian alat tenun, pembagian kedua
wilayah ini mengakibatkan setiap wilayah mempunyai ciri khas
dan motif berbeda dengan wilayah lain. Berikut ini macam-
macam jenis tenunan di Indonesia.

1. Tenun Pandai Sikek

Masyarakat Pandai Sikek telah lama mengenal kerajinan


tenun. Bagi masyarakat Pandai Sikek kerajinan tenunan
merupakan warisan leluhur, sampai sekarang masih dijaga
keberadaannya. Masyarakat Pandai Sikek menyebut tenunan
dengan istilah sebuah kerajinan tangan yang menggunakan
bahan-bahan seperti benang,
44 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun
katun, benang emas, yang ditenun dengan tangan di atas alat
yang bernama panta sehingga menjadi kain.
Tenun Pandai Sikek
biasanya digunakan pada
upacara-upacara adat, per-
nikahan, dan pakaian raja di
Minangkabau. Tenun Pandai
Sikek mempunyai motif-
motif tertentu dan motif ini
dipercaya untuk membeda-
kan status sosial masyarakat
Pandai Sikek. Pada motif-
Tenun pandai sikek
www.palantaminang.files.wordpress.com
motif tertentu tenun Pandai
Sikek biasanya dipakai oleh
para raja, datuk atau puti.

2. Tenun Ikat Troso

Tenun ikat troso berasal dari daerah Jepara, Jawa Tengah.


Di Desa Troso inilah kerajinan tenun Troso dihasilkan,
terutama tenun ikat. Maka itu tenun ini diberi nama tenun
Traso, karena tenun ini berasal dari daerah yang bernama Desa
Troso.

Tenun ikat troso mempunyai corak yang berbeda dengan


tenun-tenun lainnya seperti dengan corak tenun Bali, tenun
Lombok, tenun Asmat, tenun Toraja, dan lain-lainnya. Maka
dengan itu, untuk memenuhi permintaan pasar para pengrajin
tenun troso mencoba berbagai inovasi agar tenun troso ini laku
di pasaran.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 45


Ada ratusan corak tenun
ikat traso, di antara berbagai
macam corak tenun ikat traso,
corak yang khas saat ini dan
dijaga keaslian- nya antara lain
corak ikat lusi, ikat pakan, dan
Tenun ikat troso lurik. Hasil kerajinan tenun
www.indonetwork.net.id
troso ini dalam bentuk
bermacam-macam seperti
kemeja, kebaya, selendang, kain
jarik, kain
sarung, dan lain-lain. Selain tenun troso memiliki corak yang
khas dan bentuknya dalam berbagai macam, komoditas tenun
troso ini harganya juga relatif bisa dijangkau kalangan umum.
Harga tenun troso bervariasi dari puluhan ribu sampai jutaan
rupiah. Sehingga dapat menyesuaikan dengan harga yang
diinginkan.

3. Tenun Songket Palembang


Tenun songket Palembang
adalah kerajinan khas
masyarakat Palembang. Songket
adalah kain tenun yang dibuat
dengan teknik menambah
benang pakan sebagai hiasan,
dengan menyisipkan
benang emas, perak atau benang
Tenun songket Palembang
www.wisatasumsel.com warna lainnya.

Tenun songket Palembang memiliki beberapa motif


tertentu seperti lepus, pulir biru, bungo cino, dan lain-lain.
Tenun songket Palembang mempunyai keistimewaan yaitu
tenun ini terbuat dari kombinasi benang sutera dan benang
emas yang ditenun dengan cita rasa seni yang tinggi.
46 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun
4. Tenun Songket Silungkang

Tenun Songket Silungkang biasanya dibuat dengan


menggunakan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan,
caranya dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang
warna di atas benang lungsi. Tenun ini memiliki berbagai motif
diantaranya lepus, jando beraes, tretes midar, pulir biru,
kembang suku hijau, bunga cino, bunga pacik, dan lain-lain.

Tahap pembuatan tenun ini pada dasarnya dilakukan dalam


dua tahap. Tahap pertama yaitu menenun kain dasar dengan
bentuk rata atau polos, tahap berikutnya dengan cara menghias
tenun dengan menggunakan benang pakan atau sering disebut
dengan mlay weaving sistem.

Keistimewaan tenun ini adalah proses pembuatannya


sangat cermat dengan hiasan benang sutra yang
dikombinasikan dengan benang emas sehingga tenun ini
sangat menarik dan indah dipandang.

5. Kain Tenun Nusa Tenggara

Tenun Nusa Tenggara


www.indonetwork.or.id

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 47


Kerajinan tenunan sudah lama dikenal masyarakat Nusa
Tenggara. Kain tenun Nusa Tenggara memiliki ciri-ciri yang
khas yaitu kainnya tebal dan pembuatannya lama sehingga
tenun Nusa Tenggara cenderung mahal harganya. Serta tidak
dapat digunakan sebagai pakaian sehari-hari hanya untuk
digunakan pada acara- acara tertentu seperti upacara adat,
perkawinan, upacara keagamaan, dan lain-lain.

6. Kain Tenun Dongala

Kain tenun Dongala memiliki ciri khas yang mengandung


nilai seni dan budaya yang tinggi. Bagi masyarakat Dongala
terutama kaum wanitanya, bertenun merupakan kegiatan
rutinitas.

Tenun Donggala motif buya bumba


www.infokom-sulteng.go.id

Pembuatan tenun Dongala hampir sama dengan pembuatan


tenun-tenun yang lain. Baik dari proses pewarnaan hingga
penenunan. Proses pembuatan tenun Dongala tergantung pada
corak tenun. Pembuatan corak tenun ini dibagi menjadi enam
jenis

48 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


yaitu kain pelekat garusu, buya bumba, buya sabi, kombinasi
buya dan subi. Di antara corak-corak tersebut yang paling sulit
dan membutuhkan waktu yang lama adalah corak buya bumba.

Untuk corak buya bumba ini dikerjakan dengan sangat hati-


hati, karena corak yang dihasilkan sangat banyak. Corak buya
bumba memiliki ciri khas menarik. Tenun ini biasanya
digunakan untuk pakaian pesta orang tua, untuk menjamu para
tamu, serta acara duka. Kerajinan tenun Dongala sudah terkenal
di Nusantara. Dalam menjaga kelestariannya, pemerintah
kabupaten Dongala mengeluarkan perda yang tujuannya untuk
melestarikan kerajinan tenun Dongala agar tidak diduplikasi
oleh pihak lain, dan menghakpatenkan tenun Dongala.

7. Tenun ATBM

Tenun ATBM
www.munaindonetwork.or.id

Tenun ATBM yang dikenal dengan istilah alat tenun bukan


mesin, dimanfaatkan sebagai dekorasi rumah. Tenun ATBM ini
mempunyai ciri khas yang menarik, yaitu tenun ini
dikombinasikan lukisan dengan rangkaian tali, kancing batok
kelapa, tarsel, dan

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 49


sebagainya. Dekorasi ruangan dengan menggunakan tenun
ATBM ini sangat cocok bagi orang yang ingin menciptakan
suasana back to nature di rumahnya.

Untuk menata sebuah rumah bergaya natural, unsur


kesederhanaan merupakan sesuatu hal yang harus
diperhatikan. Kesederhanaan yang dimaksud adalah
penggunaan bahan-bahan yang relatif sederhana. Bahan
tenunan ini sangat sederhana, bentuknya pun unik sehingga
cocok untuk dijadikan dekorasi rumah.

Selain menggunakan dekorasi tenun ATBM dan alat-alat


perkakas rumah yang sederhana. Unsur penting yang harus
diperhatikan adalah menyesuaikan barang-barang dengan
ukuran ruang yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan suasana back to nature di rumah anda.

8. Tenun Alor

Bagi masyarakat Alor, kerajinan tenun sudah dikenal sejak


lama. Di Alor terbagi lima daerah basis tenun dan masing
masing daerah mempunyai ciri khas. Pembagian daerah ini
berdasarkan pada warna dan motif tenun. Kelima basis daerah
tenunan itu adalah Kui, Batu Lolong, Kolana, Baranusa, dan
Alor. Masing- masing daerah mempunyai ciri khas tenunan yang
berbeda seperti berikut ini.
- Daerah Kolana, Kui, dan Batu lolong terkendal dengan
tenun songket.
- Ternate, Pulau Buaya, Baranusa, Koli, Jahi, dan Alor Kecil
terkenal dengan tenun ikat, yang masing-masing daerah
memiliki warna dan motif tersendiri.

50 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


Berdasarkan motif atau pembuatan ragam hias, tenunan
Alor terdiri atas tiga jenis yaitu tenun ikat, tenun songket, dan
tenun buna. Pada tenun ikat pembuatan ragam hias dengan
cara mengikat benang lungsi kemudian diproses dengan
pewarnaan tradisional. Pembuatan ragam hias pada tenun
songket dilakukan dengan cara menambah benang pakan.
Sementara pada tenun buna, ragam hias dibuat dari proses
penggandaan benang lungsi.

Tenun Alor
www.suarapembaruan.com

Pada zaman dahulu, hasil kerajinan tenun Alor hanya


berupa sarung, selimut, dan selendang. Pemanfaatannya pun
masih sangat terbatas hanya sebagai alat pelindung tubuh, status
sosial, upacara adat, mas kawin, serta menurut mitos ada corak
atau desain tertentu yang akan melindungi pemakainya dari
gangguan alam, bencana, atau roh jahat.

Pada mulanya motif atau desain tenun Alor sangat


sederhana dan monoton. Hal ini disebabkan karena motif-motif
tersebut merupakan warisan turun-temurun. Biasanya motif-
motif tersebut berupa fauna (zoomorphic), manusia
(antromorph), tumbuhan

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 51


(flora) serta replika ragam hias kain patola. Seiring dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan konsumen saat ini, maka
ukuran, motif, warna, dan jenis kain tenun yang dihasilkan pun
tidak hanya berupa sarung, selimut, dan selendang saja. Kini
kerajinan tenun Alor bisa digunakan sebagai rompi, bahan
pakaian safari, kain gorden, gaun terusan perempuan, dan lain-
lain.

Beberapa penenun di Alor masih ada yang menggunakan


alat tenun secara tradisional. Pengerjaan tenun ini dimulai
dari pembersihan kapas yang disebut dengan bareha dan
dilanjutkan dengan proses menggulung kapas menjadi benang.
Benang tersebut digulung menjadi bola-bola. Proses pewarnaan
tenunan dilakukan sampai tiga kali dengan menggunakan bahan
pewarnaan yang berasal dari pohon kosambi dan daun turi.

Selanjutnya proses pemintalan dan pencelupan kapas


dengan daun, akar, dan kulit. Proses pemintalan ini apabila
dilakukan dengan tradisional dan bahan pewarna alami,
pastinya akan membuat perbedaan pada hasil tenunan alami
dan sintetis. Perbedaan tenun ikat atau songket yang
menggunakan bahan kapas dan pewarna alami memiliki warna
tidak seterang warna pada tenun ikat dan songket yang terbuat
dari bahan sintetis. Selain poses pembuatannya yang memakan
waktu dan tenaga. Tenun alami juga mengalami kendala dalam
hal pengadaan kapas.

9. Tenun Batak atau Kain Ulos

Ulos adalah kain tenun tradisional khas Batak. Bagi


masyarakat Batak kerajinan tenun merupakan warisan secara
turun temurun. Ulos memiliki berbagai macam jenis,
ukuran, dan tujuan pemakainya. Macam-macam jenis itu
antara lain seperti ulos
52 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun
sadum, pinussan, mangiring, bintang maratur, sirara,
sitoluntulo, bolean, jeumbat, si bolong, suri-suri, tum-tuman,
ragi hotang, ragi pangko, runjat, djobit, simarindjamisi, ragi,

dan lain-lain.
Motif Tenun Ulos
www.digilibpetra.ac.id

Keanekaragaman nama-nama ulos tersebut telah


membukti- kan bahwa kerajinan tenun merupakan kegiatan
rutinitas masyarakat Batak terutama kaum wanitanya. Bahkan
bertenun juga dijadikan mata pencaharian sampingan bagi
mereka. Mata pencaharian utama masyarakat Batak adalah
bertani. Mereka bertenun pada saat waktu luang untuk mengisi
waktu luang.

Proses pembuatan kain ulos dilakukan dengan cara teknik


ikat lungsi, yaitu dengan cara mengikatkan benang yang
disusun memanjang pada alat tenun. Selain untuk membuat
ulos teknik ikat lungsi juga dikenal luas pada masyarakat
Dayak, Sumba, Flores, Toraja, dan lain-lain. Teknik ikat lungsi
diduga berasal dari Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan
adanya alat tenun yang
Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 53
memakai kayu di pinggang dengan ragam hias berbentuk
geometris, pohon hayat, dan manusia. Berikut ini cara membuat
kain ulos.

Kain Ulos
www.wb4.indowork.com

a. Pertama keraskan dahulu benang dengan lem atau kanji,


dengan alat yang dinamakan unggas dan pengunggasan.
Mengeraskan benang ini dilakukan untuk membuat benang
lungsi kuat. Hal ini karena pada saat menenun benang akan
dirapatkan dan ditarik-tarik.
b. Setelah diunggas, benang dikeringkan. Lalu digulung
dengan alat pengulhulan dengan cara diputar.
c. Proses selanjutnya adalah bertenun. Caranya dengan
memasukan benang ke dalam alat tenun yang terbuat dari
kayu. Alat tenun ini terdiri dari beberapa bagian seperti
berikut.
- Hasoli adalah gulungan benang pada sebatang lidi
sepanjang kira-kira 30 cm.

54 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


- Turak ialah alat untuk memasukkan benang dari celah-
celah benang yang ditenun, terbuat dari potongan
bambu kecil menyerupai seruling yang ke dalamnya
dimasukkan hasoli.
- Hatudungan adalah alat untuk menggendorkan
tenunan agar turak bisa dimasukkan.
- Baliga adalah alat untuk merapatkan benang yang telah
dimasukkan dengan cara menekan sampai beberapa
kali, terbuat dari batang enau yang telah dihaluskan.
- Pamunggung adalah alat yang berbentuk busur panah,
pada sisi kanan dan kiri terdapat tali untuk ditarik-tarik
saat menenun.
d. Ulos membutuhkan banyak benang dengan aneka warna,
nantinya benang ini digulung dalam hasoli. Hasoli ini yang
kemudian masuk ke dalam turak. Selanjutnya turak keluar
masuk diantara benang-benang yang sudah direntangkan
sebagai bakal ulos. Begitu terus-menerus proses
mengerjakan ulos hingga rentangan benang-benang itu
sedikit demi sedikit berubah menjadi kain.

Pada zaman dahulu ulos tidak semata-mata hanya kain


biasa. Ulos merupakan alat yang dipercaya masyarakat Batak
sebagai pemberi rahmat, berkat, dan perlindungan. Ulos juga
sebagai pertanda status sosial seseorang di masyarakat.
Berdasarkan corak dan motif ulos yang dipakai seseorang dapat
membedakan status sosial orang tersebut di lingkungan
masyarakat.

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 55


12

Membuat Kain Songket

Kain songket adalah pengembangan kain tenun dengan cara


penambahan dan pengaturan benang-benang tertentu pada saat
proses tenunan berlangsung. Sehingga menghasilkan kain tenun
dengan motif hiasan dari benang tertentu.

Kain songket dibedakan menjadi dua macam sesuai dengan


arah benang hias yang ada pada kain dasarnya yaitu kain
songket lusi dan kain songket pakan. Kain songket lusi adalah
arah benang hias searah dengan benang lusi pada kain
dasarnya. Sedangkan kain songket pakan adalah kain yang arah
benang hiasnya sesuai arah benang pakannya.

Pembuatan kain songket dengan alat tenun bukan mesin


dilakukan dengan cara menambahkan benang tambahan itu
dengan cara mengangkat atau menjungkit beberapa helai
benang lusi dan menyisipkan benang tersebut di antara rongga
jalinan kedua jenis benang itu.

56 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


Biasanya pembuatan kain songket menggunakan alat
tenung gendog. Alat tenun gendog adalah alat tenun yang
digerakkan dengan tangan dan masih sederhana. Proses
pembuatannya diawali dengan mengukur benang yaitu merubah
gulungan bentuk streng dengan menjadi tumpukkan benang
pada kotak atau gulungan klos. Langkah selanjutnya proses
memalet, proses ini dilakukan untuk memalet benang-benang
lusi. Proses mengalur, proses memani yaitu proses benang lusi
yang akan di tenun serta penggulungannya pada papan.
Selanjutnya benang lusi tersebut dimasukkan pada lubang sisir,
proses ini disebut nyisir. Tahapan proses selanjutnya adalah
ngelap. Ngelap adalah proses pembentangan, pelurusan,
perataan, dan penggulungan benang pada papan sebagai
boom tenun. Proses terakhir adalah penggabungan hasil
akhir proses benang lusi dan benang pakan pada proses
tenunan.

Kerajinan tenun mengenal berbagai macam teknik dalam


proses pembuatannya. Salah satu diantaranya teknik tenun ikat.
Teknik tenun ikat telah dikenal masyarakat Indonesia dalam
proses tenun. Teknik tenun ikat adalah teknik tenun dengan
mengikat benang-benang lungsian atau benang-benang pakan
pada bagian tertentu yang membentuk pola hiasan.

Tenun teknik ikat di bagi menjadi empat jenis yaitu ikat


loseng, ikat pakan, ikat bergada tepat, dan ikat bergada tidak
tepat. Teknik ikat loseng adalah teknik tenunan yang
menggunakan benang loseng dan papan dalam proses
pembuatannya. Caranya dengan mengikat benang loseng,
kemudian dicelupkan beberapa kali mengikuti warna yang
diproses. Benang loseng yang telah diwarnai

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 57


dimasukkan ke dalam alat tenun untuk ditenun dengan benang
pakan satu warna.

Perawatan Kain Songket

Agar kain songket lebih tahan lama, kain songket


membutuhkan perawatan yang ekstra. Perawatan kain songket
dapat kita lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
- Kain songket dianjurkan untuk tidak dicuci, hal ini
dilakukan supaya benangnya tidak rusak. Namun, apabila
Anda harus mencucinya, cucilah dengan memakai
pelembut saja dan cukup dibilas kemudian diangin-
anginkan. Jangan didry cleaned, dilaundry atau dijemur di
bawah sinar matahari langsung karena akan merusak kain
songket dan warna kain songket menjadi kusam.
- Sebaiknya setelah Anda memakainya, kain diangin-
anginkan sebelum disimpan.
- Dalam penyimpanannya, kain songket jangan dilipat agar
sulaman tidak rusak. Kain digulung seperti karpet dengan
menggunakan pralon atau karton, sebelumnya terlebih
dahulu dilapisi dengan kertas minyak atau kertas roti.
Masukkan akar wangi supaya kain tidak menjadi bau.
- Kain yang telah digulung kemudian dibungkus dengan
plastik atau tabung kertas. Disimpan dalam lemari dalam
posisi berdiri atau miring. Lemari diberi kamper atau
ditaburkan sedikit lada atau cengkih agar rayap, ngengat,
dan semut tidak berani mendekat.
- Keluarkan kain dari penyimpanan sebulan sekali untuk
diangin-anginkan apabila kain sudah lama tidak dipakai.

58 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun


abstrak ‘tidak berwujud’
relief ‘ pahatan yang menampilkan perbedaan bentuk dan
gambar dari permukaan rata di sekitar’
variasi ‘tindakan atau hasil perubahan dari keadaan
semula’ inovasi ‘pemasukan atau pengenalan hal-hal yang
baru’
sintesis ‘ reaksi kimia antara dua atau lebih zat membentuk
suatu zat baru’
produksi ‘ proses untuk mendapatkan suatu
barang’ motif ‘pola atau corak’
eksekutif ‘terpisah dari yang lain’
produsen ‘penghasil suatu
barang’
distribusi ‘penyaluran atau pengiriman barang ke beberapa tempat
magis ‘sifat yang dapat diyakini dapat menimbulkan kekuatan
gaib dan dapat menguasai alam sekitar, termasuk alam
pikiran dan tingkah laku manusia’
akulturasi ‘pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling
bertemu dan saling mempengaruhi’
tradisi ‘adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang
masih di jalankan’
kontras ‘memperlihatkan bentuk nyata dalam hal warna, rupa,
ukuran, dan lain-lain’
konservatif ‘bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan
tradisi masa lalu’
impor ‘ pemasukan barang dari luar negeri ke dalam
negeri’ ornamen ‘hiasan yang di buat dalam gambar’
imajinasi ‘daya pikir untuk membayangkan (dalam angan) atau
menciptakan gambar berdasarkan kenyataan atau
pengalaman sekarang’
desainer ‘perancang’
interior ‘ tatanan perabot seperti hiasan di dalam ruangan’
importir ‘orang atau serikat dagang yang memasukkan barang-
barang dari luar negeri ke dalam negeri’

Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun 59


Anesia Aryunda Dofa. 1996. Batik Indonesia. Jakarta: PT Golden
Terayon Press.
Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1997. Jakarta: PT Delta
Pamungkas.

http://www.wikipedia.org
http://www.wikimedia.org
http://www.batikmarkets.com
http://www.batikindonesia-info
http://www.images.google.com
http://www.suarapembaruan.com
http://www.bp3.blogger.com
http://indonetwork.or.id
http://www.digilibpetra.ac.id
http://www.wisatasumsel.com
http://www.batik.go

60 Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun

Anda mungkin juga menyukai