Mata Kuliah:
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh:
Bunga Juwita Simarmata
NIM : 2181132001
Kelas: Pendidikan Bahasa Jerman (Reguler A)
Dosen Pengampu: Yeni Marito Harahap,S.Pd,M.Psi
Penulis sangat memahami bahwa laporan yang disusun ini memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis meminta maaf atas kekurangan yang ada dalam laporan ini. Penulis juga
berusaha untuk terus memperbaiki penyajian isi dan kualitas isi laporan ini
kedepannya.Demikian kata pengantar yang bisa penulis sampaikan, atas kekurangannya penulis
ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Kata Pengantar................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................ii
Bab I
Pendahuluan.................................................................................1
Bab II
Ringkasan Buku...........................................................................3-12
Bab III
Bab IV
Penutup..................................................................................14
Daftar pustaka…………………………………………………….16
BAB I
Pendahuluan
Memahami sebuah buku adalah sebuah rencana kegiatan yang digunakan lengkap dengan
jadwal dan bentuk bandingan yang dilakukan. Memahami sebuah buku harus menjelaskan secara
detail apa saja yang ingin dibandingkan.Memahami sebuah buku dapat bertujuan sebagai
permohonan izin untuk saya mengetahui isi ini. Secara sederhana, memahami sebuah buku harus
memiliki sifat ingin rasa tau dengan cara membacanya. Dalam memahami sebuah buku ini
usahakan kita benar-benar memperhatikan setiap isi dari bab tersebut. Terlebih saat kita ingin
menjelaskannya,sebaiknya lakukan membaca terlebih dahulu isi dari buku tersebut. Dan yang
pastinya dengan diberikannya tugas CBR ini dapat menambah wawasan saya.
1. Latar Belakang
Kesusahan tau kesulitan yang dialami biasanya mengenai isi dari kedua buku tersebut dan
langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan terlebih dahulu.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
Dengan adanya tugas CBR ini saya dapat mengetahui dan memahami isi buku ini.
BAB II
Isi
Identitas Buku
Judul Buku : Psikologi Pendidikan
Pengarang : Drs. M. Dalyono
Penerbit : Rineka Cipta
Tebal Buku : 270 halaman
Ringkasan Buku
Bab. I Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Kejiwaan
Dalam bab ini penulis menjelaskan bahwa psikologi berasal dari 2 kata bahasa yunani, yaitu
psyche yang bebarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu
tentang jiwa. Pada umumnya para ilmuan membagi psikologi menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Psikologi Metafisika, yang menyelidiki hakekat jiwa.
2. Psikologi Empiri, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia
dengan menggunakan pengamatan, percobaan dan pengumpulan berbagai macam datayang
ada hubungannya dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.
Adapun mengenai pendidikan ada beberapa pendapat yang dituliskan diantaranya adalah
bahwa pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Sehingga psikologi pendidikan dapat didefenisikan ilmu pengetahuan yang menyelidiki gejala-
gejala kejiwaan individu atau tingkah lakunya di dalam situasi pendidikan.
Pada dasarnya ilmu jiwa pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus
mempelajari, meneliti dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses
pendidikan yang meliputi tingkah laku belajar, tingkah laku mengajar, dan tingkah laku belajar
mengajar. Inti persoalan psikologi pendidikan dengan tanpa mengabaikan psikologi guru terletak
pada siswa. Secara garis besar psikologi pendidikan banyak ilmuan membatasi dalam 3 pokok
bahasan, yaitu pokok bahasan mengenai (1) belajar, (2) proses belajar dan (3) situasi belajar.
Di sisi lain, Crow and Crow mengemukakan ruang lingkup psikologi pendidikan antra lain
(1) sampai sejauh mana factor hereditas dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar, (2) sifat-
sifat dari proses belajar, (3) hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar, (4)
signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan
keterbatasan belajar, (5) perubahan selama dalam belajar, (6) hubungan prosedur mengajar
dengan hasil belajar, (7) teknik bagi penilaian kemajuan belajar, (8) pengaruh pendidikan formal
dibandingkan informal terhadap individu, (9) manfaat nilai ilmiah terhadap pendidikan bagi
personel sekolah, dan (10) pengaruh psikologi yang ditimbulkan oleh kondisi sosiologi terhadap
sikap siswa.
Dari rangkaian pokok di atas tampak jelas bahwa belajar adalah masalah yang paling vital dalam
psikologi pendidikan.
Menurut Sigmund Freud ada 6 tahap perkembangan fisiologis pada manusia yaitu (a) tahap
oral (umur 0 sd sekitar 1 tahun) dimana mulut bayi merupakan daerah utama dari aktivitas
dinamis manusia, (b) tahap anal (umur 1 sd 3 tahun) yaitu dorongan dan gerak individu lebih
banyak terpusat pada fungsi pembuangan kotoran, (c) tahap falish (umur 3 sd 5 tahun) dimana
alat-alat kelamin menjadi perhatian penting, (d) tahap latent (umur 5 sd 12/13 tahun) dimana
anak belajar bersosialisasi, fungsi imajinasi, ingatan dan pikiran mulai berkembang, mulai
mampu berpikir kritis, (e) tahap pubertas (umur 12/13 sd 20 tahun) dimana kelenjar-kelenjar
indoktrin tumbuh pesat dan berfungsi mempercepat pertumbuhan kearah kematangan, (f) tahap
genital (setelah umur 20 tahun) yaitu pertumbuhan genital merupakan dorongan penring bagi
tingkah laku sesorang.
1. Perkembangan Psikologis
Menurut Jean Jacques Rousseou perkembangan fungsi dan kapasitas kejiwaan manusia
berlangsung dalam 5 tahap, yaitu tahap (a) perkembangan masa bayi (sejak lahir – 2 tahun)
dimana perkembangan kepribadian didominasi oleh perasaan, (b) perkembangan masa kanak-
kanak (2 s.d 12 tahun) dimana perkembangan pribadi anak dimulai dengan berkembangnya
fungsi-fungsi indra anak untuk mengadakan pengmatan, (c) perkembangan pada masa
preadolesen (umur 12 s.d 15 tahun) dimana perkembangan fungsi penalaran intelektual pada
anak sangat dominan, (d) perkembangan pada masa adolesen (umur 15 s.d 20 tahun) dimana
perkembangan terhadap kualitas kehidupan yang diwarnai oleh dorongan seksual yang kuat, (e)
masa pematangan diri (setelah umur 20 tahun) dimana perkembangan fungsi kehendak sangat
dominan.
Pada perkembangan psikologis secara umum ada kegoncangan psikologis dialami oleh individu
yaitu pada masa umur 3 atau 4 tahun dimana anak mulai menemukan “aku”-nya, dan pada masa
pubertas.
1. Tahap perkembangan secara pedagogis
Tahap perkembangan pedagogis dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu dari sudut
tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan dan sudut tinjauan teknis khusus perlakuan
pendidikan.
Menurut Hohn Amos Comenius, dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan
perkembangan pribadi manusia terdiri atas 5 tahap, yaitu tahap (a) tahap enam tahun pertama,
yaitu tahap perkembangan penginderaan sehingga anak mampu mengenal lingkungannya, (b)
enam tahun kedua, yaitu tahap perkembangan fungsi ingatan dan imajinasi individu sehingga
mampu menganalisis lingkungan dengan kemampuan daya pikirnya, (c) enam tahun ketiga, yaitu
perkembangan fungsi intelektual sehingga anak mampu mengevaluasi sifat-sifat serta menemuka
hubungan antar variable di dalam lingkungannya, (d) enam tahun keempat, tahap perkembangan
berdikari, “ self direction” dan “self controle”, (e) tahap kematangan pribadi, dimana intelek
memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan pribadi.
Mengenai perkembangan pribadi dari sudut pandang tinjauan teknis khusus perlakuan
pendidikan secara otomatis dapat diambil dari tinjauan pertama. Di sini tinggal memberikan
perlakuan-perlakuan yangdiperlukan dalam pendidikan, seperti pemeliharaan makanan,
pembiasaan untuk hidup teratur, latihan mengindra, member latihan berpikir, memupuk rasa
tanggung jawab dan lain-lain.
Di dalam bab ini juga di jelaskan secara singkat tentang teori – teori yang mempunyai pengaruh
terhadap parktek-praktek pendidikan di sekolah antara lain teori nativisme, teori konvergensi,
teori naturalism, teori rekapitulasi dan teori empirisme.
5.2 Lingkungan
Secara fisiologis, lingkugan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam
tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, system saraf, darah, kelenjar-kelenjer indoktrin
dan lain-lain.
Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima individumulai sejak
dalam konsesi kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa sifat-sifat gen, selera,
keinginan, minat, emosi, perasaan, kebutuhan, kapasitas intelektual, dan lain-lain.
Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan (a) keluarga, (b) sekolah, (c) masyarakat dan (d)
keadaan alam sekitar.
Dalam bab ini juga dijelaskan tentang Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yaitu suatu proses
kegitan belajar mengajar yang subyek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional
sehingga benar-benar berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Indicator untuk
menilai cara belajar siswa aktif dalam KBM adalah dapat dilihat dari sudut pandang (1) siswa,
(2) guru, (3) program, (4) stuasi belajar, dan (5) sarana belajar.Penerapan CBSA dalam KBM
melalui tahap perencanaan dan pelaksanaan termasuk penilaian. Agar pelaksanaannya menjadi
optimal, maka dalam KBM perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar antara lain: (1) stimulasi
belajar, (2) perhatian dan motivasi, (3) respon yang dipelajari, (4) penguatan dan (5) pemakaian
dan pemindahan.
Bab VIII Tipe-Tipe Dan Kesulitan Belajar
Mengawali pembahasan pada bab ini, dijelaskanterlebih dahulu tentang definisi belajar
dari beberapa ahli. Dari uraian pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
merupakan perubahan; dalam tingkah laku, yang terjadi melalui latihan atau pengalaman,
relative mantap, dan perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah/berpikir
keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan
perilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah (1) sikap, (2) inhibisi, (3) apresiasi, (5)tingkah laku afektif. Selain itu juga
dijelaskan tentang aktivitas belajar yang meliputi mendengarkan, memandang, meraba, membau
dan mencicipi, menulis dan mencatatnya, (6) membaca, (7) membuat iktisar atau ragkuma, (7)
mengamati table-tabel, digram dan bagan, (8) menysun kertas kerja,paper danlain-lain.
Keanekaragaman jenis belajar muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan
kebutuhan-kebutuhan kehidupan manusia yang bermacam-macam. Tipe-tipe belajar tersebut
antara laian: (1) belajar abstrak, (2) belajar keterampilan, (3) belajar social, (4) belajar
pemecahan masalah, (5) belajar rasional, (6) belajar kebisaan, (7) belajar apresiasi dan (8) belajar
pengetahuanAktivitas belajar setiap individu tidak selamanya berlangsung secara wajar. Dalamm
keadaan siswa tidak dapat belajar sebagimana mestinya disebut sebagai kesulitan belajar.
Kesulitan belajar dipengaruhi oleh: (1) factor dari diri manusia sendiri (fisiologi dan psikologi),
(2) factor eksternal (factor nonssial, dan (3) factor karena cacat tubuh, (4) factor keluarga
Beberapa gejala sebagai pertanda ada kesulitan belajar pada diri siswa adalah:
1. Menunjukkan prestasi yang rendah/dibawah rat-rata.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilaukan.
3. Lamban dalam melakukan tugas-tugas belajar.
4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar,
5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan
BAB III
Pembahasan
Kelebihan Buku : Buku ini begitu menarik dan isinya singkat, padat, dan jelas.Diberikan
juga lampiran bacaan untuk memberi contoh dalam konteks kalimat yang
bermacam-macam.
Kekurangan Buku: Setiap kelebihan pasti ada kelemahan karena di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Disini penulis melihat adanya kelemahan yang terdapat
didalam buku ini terlalu membosankan karena tidak ada gambar.
BAB IV
Penutup
KESIMPULAN
Setelah memberikan beberapa penilaian seperti yang dijabarkan diatas. Baik itu keunggulan
maupun kelemahan buku. Menurut saya buku ini sudah termasuk dalam kategori baik, karna
pendalam materi cukup, pembahasan yang digunakan sangat membantu. Buku ini juga membuat
pelajar ataupun mahasiswa untuk lebih kritis dalam mengerjakan sesuatu karna penulis mengajak
mahasiswa untuk memahami isi buku. Hanya saja terdapat beberapa perbaikan yang perlu
direvisi karna dapat membuat pembaca susah mengerti maksud isi buku tersebut.
SARAN
Buku yang dikatakan bermanfaat apabila pembaca bisa memahami dam mengambil
pembelajaran tentang apa yang ditulis oleh penulis ke dalam bukunya. Dalam sebuah buku
haruslah mempunyai ide-ide cemerlang. Hal ini nantinya akan menjadi pembeda dari suatu buku
dari buku yang lainnya, serta bisa juga menjadi daya tarik dari buku tersebut.Saran saya sebagai
pembaca adalah bukan seberapa penting kita mempunyai banyak buku tetapi tidak dipahami
lebih baik sedikit buku tetapi menguasai semua yang ada pada buku tersebut terimakasih.
Daftar Pustaka