Disusun Oleh :
Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan
yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan laporan kasus. Penulisan Laporan Kasus
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Stase Pranikah dan
Prakonsepsi
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
ii
HALAMAN PERSTUJUAN
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh:
NPM : 20390044
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
Tanggal :
Di : ( )
Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : ( )
iii
DAFTAR ISI
Text Halaman
Kata Pengantar ii
Halaman Persetujuan iii
Daftar Isi iv
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................3
1.3. Tujuan..........................................................................................................................3
1.4. Manfaat........................................................................................................................3
2.1. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi........................................................4
2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi..............................................4
2.1.2 Tujuan Asuhan Prakonsepsi........................................................................4
2.1.3 Manfaat Asuhan Prakonsepsi......................................................................7
2.1.4 Fokus Asuhan Prakonsepsi.........................................................................7
2.2 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana......................................................................9
2.2.1 Pengertian Keluarga Berencana.....................................................................9
2.2.2 Tujuan Keluarga Berencana..........................................................................9
2.2.3 Sasaran Keluarga Berencana.......................................................................10
2.2.4 Ruang Lingkup Keluarga Berencana.........................................................11
2.2.5 Ruang Lingkup Keluarga Berencana...........................................................11
2.2.6 Program KIE dalam Pelayanan Keluarga Berencana (KB).........................12
2.2.7 Konseling Keluarga Berencana...................................................................12
2.2.8 Dampak Program Keluarga Berencana.......................................................13
2.3 Asuhan Kebidanan Ginekologi...................................................................................13
2.3.1 Pengertian Asuhan Kebidanan Ginekologi..................................................13
2.3.2 Asuhan Kebidanan Ginekologi....................................................................15
2.3.3 Pemeriksaan Ginekologi.............................................................................15
2.3.4 Tujuan Pemeriksaan Ginekologi..................................................................16
3.1. Data Subyektif...........................................................................................................17
3.2. Data Objektif..............................................................................................................19
3.3. Analisa Data...............................................................................................................20
3.4. Penatalaksanaan.........................................................................................................20
4.1. Analisis Temuan Kasus dengan Kajian Teori Dan Jural Penilitian...........................23
5.1. Kesimpulan................................................................................................................25
5.2. Saran..........................................................................................................................25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
penting agar kehamilan dapat berjalan dengan baik. Sayangnya, kesadaran akan hal
ini masih sangat rendah sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan masih
sangat tinggi. Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada
wanita akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Asuhan
yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju
pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi tugas program Keluarga Berencana
(KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi
dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang
diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang.
Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk
dirinya. Pelayanan kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang
Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi antara lain faktor
pasangan (umur, gaya hidup, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan
metode kontrasepsi yang lalu), faktor kesehatan (status kesehatan, riwayat haid,
nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan program KB. Hal ini dikarenakan
setiap metode atau alat kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang berbeda-
beda.
dideteksi secara dini sehingga keadaan yang lebih buruk dapat cepat dihindari oleh
karena itu wanita usia subur membutuhkan asuhan ginekologi. Ginekologi adalah
adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita
(organ kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur). ruang lingkup
2
kanker sistem reproduksi, kelainan kongenital sistem reproduksi, pemeriksaan
wanita yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya saat tidak hamil ataupun di
masa hamil, bersalin atau nifas. Baik yang bersifat preventif (pencegahan terhadap
1.3. Tujuan
mengenai kontrasepsi, serta memberikan edukasi tentang program kehamilan yang sesuai
1.4. Manfaat
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat Aplikatif
3
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi kesehatan
4
BAB II
TINJUAN TEORI
Asuhan pra konsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum
terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum kehamilan
hamil. Wanita hamil yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi
yang sehat. Idealnya, semua kehamilan adalah hal yang terencana dan setiap bayi berada
dalam lingkungan yang sehat. asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan
psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan hidup. Prakonsepsi adalah rentang waktu dari
tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat
ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi.
Tujuan asuhan pra konsepsi adalah memfasilitasi perempuan untuk menjadi sehat
sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkannya dalam keadaan sehat yang optimal.
reproduksi, namun tetap dengan biaya yang minimum. Meskipun kehamilan bagi beberapa
kehamilan dapat memperoleh manfaat dari asuhan prakonsepsi, baik bagi mereka yang
5
hanya ingin memberikan yang terbaik bagi bayinya maupun sebagai upaya mengurangi
pasangannya berada dalam status kesehatan fisik dan emosional yang optimal saat awitan
kehamilan. Tujuan lainnya adalah memberikan serangkaian pilihan yang mungkin tidak
tersedia saat kehamilan dikonfirmasikan kepada calon orang tua Adanya perawatan
efektif bagi perempuan. Perubahan pengetahuan sikap dan perilaku yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi antara laki-laki dan perempuan perlu dibuat untuk
paparan bahaya lingkungan kerja, mayoritas penduduk AS tidak menyadari bahaya faktor
tersebut disamping itu faktor gaya hidup juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi
dan proses melahirkan anak. Oleh karena itu, promosi kesehatan prakonsepsi, harus fokus
pada kesehatan umum yang mencakup pria dan wanita dan membahas tentang kesehatan
tujuan yaitu:
6
1. Meningkatkan pengetahuan dan sikap serta perilaku pria dan wanita yang
2. Meyakinkan bahwa semua wanita usia subur di Amerika Serikat menerima layanan
dan intervensi) yang akan memungkinkan mereka untuk memasuki kehamilan pada
a. Individu baik laki maupun perempuan didorong untuk memiliki rencana kehidupan
reproduksi.
b. Kesadaran konsumen
c. Pelaksanaan Kunjungan
e. Perawatan Interconception.
i. Penelitian.
j. Pemantauan Perbaikan.
7
2.1.3 Manfaat Asuhan Prakonsepsi
Manfaat adanya asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan
emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan prakonsepsi, ibu
dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang dapat mendukung persiapan saat
prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang
menghambat suksesnya proses konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan
Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu sebagai
berikut :
Identifikasi reduksi risiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya
8
1. Lakukan medical chek up sebelum terjadi konsepsi, sehingga tenaga kesehatan
resikonya.
pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamil antara lain :
pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer virus Rubella, hepatitis B, pap
6. Anjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat sebelum terjadinya konsepsi ( olah
8. Diet makanan bergizi seimbang. Jangan makan makanan setengah matang, dan
9
2.2 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah suatu program nasional yang dijalankan pemerintah untuk
seimbang dengan ketersediaan barang dan jasa. Keluarga berencana adalah usaha untuk
mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi
atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Metode kontrasepsi bekerja dengan
dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau
mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam
Asuhan keluarga berencana adalah suatu asuhan kebidanan pada pelayanan KB yang
diberikan Bidan pada Ibu yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan
tentang macam-macam KB, efek dan dampak dari pemakaian KB, serta memberikan
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudakn visi dan misi program KB yaitu
membangun kembali melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa
manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tujuan lainnya yaitu :
10
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup
rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang
berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per
tahun.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran
berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.
11
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera yang aktif dalam
Program KB Nasional.
1. Strategi dasar
2. Strategi operasional
12
e. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
13
2.2.6 Program KIE dalam Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
KIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada
masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti: Radio, TV, Pers, Film,
Mobil unit penerangan, penerbitan, kegiatan promosi, pameran dengan tujuan utama adalah
baru.
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio – kultural yang dapat menjamin berlangsungnya
proses penerimaan.
pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat (klien) secara wajar sehigga masyarakat
melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.
Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada
orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan masalah melalui pemahaman
14
1 Meningkatkan penerimaan
Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
klien
Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan
KB dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih
Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu
Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan
15
2.3 Asuhan Kebidanan Ginekologi
adalah ilmu yang mempelajari kewanitaan. (science of women). Namun secara khusus
adalah ilmu yang mempelajari dan menangani kesehatan alat reproduksi wanita (organ
kandungan yang terdiri atas rahim, vagina dan indung telur). Penyakit-penyakit ginekologi
yang timbul, khususnya pada organ kandungan yang disebabakan oleh virus, jamur maupun
implantasi, dimana telur yang di buahi tidak stabil karna cairan kental yang mencegah
sperma masuk dengan mudah, motilatas sperma rendah, penurunan jumlah sperma serta
selsel inflamasi yang menelan sperma. Selain itu juga, cenderung menyebabkan keguguran
serta kondisi tubuh wanita yang lebih mudah terserang kuman sehingga memudahkan
1. Terlalu bersih: penggunaan lotion pembersih vagina terlalu lama , akan merusak
keseimbangan asam-basa asli vagina, dan lebih mudah lagi bagi invasi bakteri untuk
masuk.
3. Kerusakan: Melahirkan, aborsi, keguguran, pasang cincin dan begitu mudah untuk
16
4. Kebiasaan hidup yang buruk: Seperti memakai celana ketat , kaus kaki dan pakaian
17
2.3.2 Asuhan Kebidanan Ginekologi
Seorang wanita yang datang untuk keluhan ginekologik dan mengajukan halhal yang
kegelisahan ,rasa takut dan rasa malu. Dalam mengahadapi seorang penderita ginekologik
terutama pada pemeriksaan pertama kali dari dokter sangat diperlukan pengertiaan,
suami)
genital.
18
period, bleeding ), obat-obatan ( medications ), seksual ( sexual ), KB ( Family Planing),
keluarga ( Family ).
kahektis, pucat, shock, kesadaran, baik atau koma, tampak pembesaran dan lain-lain.
b. Palpasi : abdomen,
bila dicurigai kehamilan: teraba bagian janin atau tidak, gerakan dan lain-lain.
1. Tindakan medis dalam pertolongan persalinan berorientasi pada well born babies dan
3. Dalam situasi yang sangat gawat dapat dipertimbangkan untuk mengorbankan janin
19
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA PRAKONSEPSI
TERHADAP . Ny.V USIA 22 TAHUN
DI PUSKESMAS GEDUNG SURIAN
TAHUN 2021
1. Identitas/Biodata
Nama ibu : Ny. V Nama Ayah : Tn. D
Umur : 23 tahun Umur : 24 th
Suku/bangsa : Sunda / Indonesia Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Mekarja Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Mekarja Alamat : Mekarjaya
20
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu (ini kehamilan yang pertama)
Ha Persalinan Nifas
mi
Tgl UK Jenis Pen Komplik JK BB Lakta Kom
l
Lahi Persalin olon asi L si p
ke-
r an g
- - - - - - - - - -
d. Data kesehatan
1) Penyakit sistemik yang pernah / sedang diderita : Tidak ada
2) Penyakit yang pernah / sedang diderita : Tidak ada
3) Riwayat penyakit ginekologi : Tidak ada
e. Data kebutuhan dasar
1) Nutrisi (makan, minum) :
Frekuensi : 3 kali sehari
Macam : Nasi, lauk, sayur, dan mineral
Jumlah : Porsi sedang,
Keluhan : Tidak ada
2) Eliminasi (BAK,):
Frekuensi : 6-7 kali sehari
Warna : Jernih
Bau : Khas
Konsistensi : Cair
Keluhan : Tidak ada
Eliminasi (BAB):
Frekuensi : 1 kali sehari
Warna : Kekuningan
Bau : Khas
Konsistensi : Lembek
21
Keluhan : Tidak ada
3) Pola tidur/istirahat : Tidur malam 8 jam, siang 1 jam
4) Aktivitas : Bekerja sebagai karyawan swasta, melakukan aktifitas rumah tangga
dll
5) Pola seksual : 3-4 kali dalam seminggu
6) Personal hygiene :
Mandi : 2 kali sehari
Sikat gigi : 2 kali sehari
Keramas : 3 hari sekali
Ganti pembalut saat haid : 3-4 kali sehari
Ganti pakaian dalam : 2 kali sehari
f. Datapsikososial
1) Dukungan suami/keluarga : Suami dan keluarga agar ibu ingin hamil yang sehat
2) Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi : Ibu belum benar-benar memahami
mengenai kontrasepsi
3) Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang : Ibu tidak
menggunakan alat kontrasepsi
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran umum : Composmentis
c. Berat badan : 50 Kg, Tinggi badan : 152 cm
d. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Respirasi : 22 kali per menit
Nadi : 84 kali permenit
Suhu : 36,5 oC
e. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bersih
22
Rambut : Hitam tidak mudah rontok, bersih
Muka : Simetris, tidak pucat
Mata : Conjuntiva merah muda, dan sklera tidak iterik
Mulut : Bersih, gigi tidak ada caries dan tidak berlubang
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Telinga : Simetris kanan dan kiri,tidak ada kotoran,tidak ada tanda infeksi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, maupun vena jugularis
Dada : Bentuk simetris
Payudara : Tidak ada benjolan
Perut : Tidak ada luka bekas operasi
Punggung : Normal, tidak tampak kelainan
Ekstremitas
Atas : Simetris,tidak ada kelainan
Bawah : Simetris,tidak ada odema
f. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan :
pemeriksaan HB : 12. gr%
3.4. Penatalaksanaan
24
Gedung Surian, 08 Maret 2021
Pembimbing Lapangan Praktikan
Mengetahui
Pembimbing Prodi
Sunarsuh,S.ST.,M.Kes
25
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Temuan Kasus dengan Kajian Teori Dan Jural Penilitian
Sesuai dengan jurnal (Reproductive Life Plan Counseling / RLPC) adalah alat
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, dan perilaku kesehatan negatif yang dapat
mengancam reproduksi. RLPC berfokus pada individu dengan tujuan memiliki anak atau
tidak, serta rencana bagaimana mencapai tujuan menjadi prakonsepsi dengan reproduksi
yang sehat. Bagi pasangan yang belum menginginkan anak atau masih menunda
efektif dan informasi umum tentang kesehatan prakonsepsi. Bagi wanita yang ingin
Bagi wanita yang ingin menunda melahirkan selama bertahun-tahun, fokusnya adalah
kesuburan dan usia. Bagi mereka yang kurang yakin dengan niat reproduksinya, diskusi
membahas tentang kontrasepsi dan gaya hidup sehat. Bidan memberi wanita
26
prakonsepsi, yaitu dengan menghindari menggunakan tembakau, tidak minum alkohol,
memiliki berat badan normal, dan melengkapi dengan asam folat sebelum hamil
27
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
perubahan apa yang dibutuhkan dan mengapa. Setelah dilakukan konseling mengenai
kesehatan prakonsepsi ibu mengerti bahwa perubahan gaya hidup yang baik
sehat.
5.2. Saran
kontrasepsi karena hal tersebut merupakan kesempatan untuk berbicara tentang kesehatan
prakonsepsi
28
DAFTAR PUSTAKA
Skogsdal, Y., Fadl, H., Cao, Y., Karlsson, J., & Tydén, T. (2019). An intervention in
contraceptive counseling increased the knowledge about fertility and awareness of preconception
29