Anda di halaman 1dari 13

“MAMASE AGRO TOURISM”

SMKN 1 MAMASA

OLEH:

DOMINGGUS MA’DIKA, S.Pd.,M.Pd

Coach:

Dr. Ir. BURHANUDDIN, MM

PELATIHAN PENINGKATAN KAPABILITAS MANAJERIAL


KEPALA SMK BERBASIS INDUSTRI
DIREKTORAT KEMITRAAN DAN PENYELARASAN DUNIA USAHA
DAN DUNIA INDUSTRI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KERJASAMA DENGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TAHUN 2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................2

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................3

1.1 Latar Belakang .................................................................................................3


1.2 Tujuan ………………………………………………………………………..4

BAB 2. Perencanaan Proyek Pengembangan Sekolah………………………..5


2.1 Proses Analisis Permasalahan Sekolah…………………….……………...…5

2.2 Gagasan Inovatif dalam Mengatasi Masalah .................................................7

BAB 3. Pelaksanaan Proyek Pengembangan Sekolah .....................................8


3.1 Manajemen Proyek...........................................................................................8

3.2 Target Implementasi Proyek Pengembangan Sekolah ………………....……9


BAB 4. Penutup ..................................................................................................11
4.1 Simpulan…………………………………………………………………….11

4.2 Tindak Lanjut...................................................................................,.............11


DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja
terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan
persyaratan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan potensi dirinya
dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional
berpusat pada peserta didik agar mampu: (a) belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan
menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e)
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen memegang peranan
strategis dalam upaya mengelola pendidikan yang baik. Perencanaan sebagai
salah satu fungsi manajemen memegang peranan strategis dalam upaya
mengelola pendidikan yang baik. Dalam rangka mewujudkan amanat tujuan
pendidikan kejuruan tersebut diperlukan program yang strategis dalam
memenuhi tujuan yang diharapkan. Program strategis yang diharapkan dapat
menjadi sebuah wahana melakukan aktivitas dari seluruh warga sekolah
tertutama siswa dalam mewujudkan yang dicita- citakan
SMK Negeri 1 Mamasa sebagai salah satu sekolah menengah
kejuruan negeri yang ada di Kabupaten Mamasa provinsi Sulawesi Barat
berdiri sejak Tahun 2003 dengan Bidang Keahlian Agribisnis dan
Agroteknologi dengan Kompetensi Keahlian Pengolahan Hasil Pertanian dan

3
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kompetensi Keahlian ini
menjadi salah satu tuntutan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam
rangka menghadapi persaingan global.
SMKN 1 Mamasa berada di Pusat Ibukota Kabupaten Mamasa dengan
jumlah peminat setiap tahunnya meningkat. Oleh karena itu perlu
pengembangan hal-hal yang unik, inovatif, dan sesuai tuntutan perkembangan
dunia pendidikan saat ini yang menitikberatkan kepada peran kreatifitas dan
keaktifan siswa. Disamping itu potensi ekternal yang dimilki adalah daerah
wisata yang begitu bagus dan juga hasil pertanian seperti kopi, singkong, jahe,
markisa dan tamarillo. Selain itu, cuaca Mamasa yang sejuk sangat
mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman hias yang sangat indah
diantaranya tanaman hias jenis Anggrek. Hal tersebut tentu semakin
mendukung pengembangan wisata di Kabupaten Mamasa melalui perencanaan
strategis yang matang.
Potensi daerah ini merupakan peluang sekolah dalam
mengembangkan sekolah melalui pembelajaran teaching factory sebagai
wadah siswa dalam meningkatkan komptensi bwerirausaha siswa dan
mendukung Kabupaten Mamasa sebagai destinasi wisata di Provinsi Sulawesi
Barat.. Oleh karenanya perlu dilakukan pengembangan sekolah dengan nama
“MAMASE AGRO TOURISM”.

1.2 Tujuan
1. Meningkatkan jumlah lulusan SMKN 1 Mamasa yang mempunyai
keterampilan berwirausaha dalam berbagai usaha
2. Meningkatkan kompetensi siswa berwirausaha
3. Meningkatkan pendapatan sekolah
4. Mengembangkan inovasi siswa dalam pengelohan produk
5. Meningkatkan daya saing lulusan bekerja di industri

4
BAB II
PERENCANAAN PROYEK PENGEMBANGAN SEKOLAH

2.1 Proses Analisis Permasalahan Sekolah


Teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara
pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Teaching factory
merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri
mitra di unit produksi yang telah ada di SMK. Analisis permasalahn dengan
melakukan analisis SWOT
a. Strenght
1. Memiliki guru yang berkompeten dan memiliki daya inovasi kreatif di
bidang masing – masing.
2. Ruang Praktik Siswa (RPS) yang lengkap dan memadai untuk semua
jurusan
3. Adanya Peran serta masyarakat dan pendapatan unit produksi.
4. Iklim sejuk yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman hias
5. System Manajemen berbasis sekolah
6. Memilki MoU dengan Dunia Usaha dan berbagai lembaga terkait
7. BKK (Bursa Kerja Khusus) dalam proses pengembangan

b. Opportunities
1. Sudah melakukan penyelarasan kurikulum sesuai kebutuhan industry
2. Industri memberi kesempatan bagi Guru untuk magang
3. Adanya kesepakatan penggunaan fasilitas bersama
4. Dukungan dari pengembangan sekolah COE ( center of Excelence )
5. Peluang dana dari Techno park/teaching factory dan Program CEO
6. Membangun sistem manajemen yang akurat dan transparan.

c. Weakness (W)
1. Struktur program penataan jadwal masih konvensional
2. SDM belum diberdayakan secara maksimal
3. Area yang dimiliki SMK terbatas.
4. Sumber anggaran masih terbatas
5. Manajemen Techno park /teaching factory belum maksimal
6. Belum ada regulasi yang mengatur pengelolaan teaching factory di
SMK.
7. Jam kerja karyawan di Industri berbeda dengan jam belajar siswa.

5
d. Ancaman
1. IDUKA pengguna lulusan Sebagian besar berlokasi di luar Pulau
Sulawesi
2. Tingkat ekonomi orang tua/wali siswa relatif rendah.
3. Persaingan mendapatkan pekerjaan dengan lulusan sekolah lain

2.1.1 Tingkat Urgensi Masalah


Adapaun tingkat urgensi pengembangan sekolah ini adalah :
SMKN 1 Mamasa menamatkan siswanya dengan lulus 100 %
setiap tahunya. Berdasarkan data atau penelusuran tamatan di dapatkan
jumlah lulusan yang memiliki usaha atau berirusaha masih rendah. Oleh
karena itu kemampuan siswa dalam mengembangkan potensi diri dalam
berwirausaha masih rendah. Oleh karena itu SMKN 1 Mamasa perlu
membuat program yang menjadikan dirinya mampu untuk melakukan
wirausaha stelah tamat dari sekolah. Salah satu wahana atau program
sekolah dalam mengembangkan aktivitas siswa adalah dengan melakukan
pengembangan enterpreuner dikolaborasikan dengan kegiatan
pembelajaran taching factory (TEFA).
2.1.2 Pelibatan Tim Manajemen
Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam pengembangan
sekolah atau pengembangan proyek yang akan di pilih adalah
1. Membentuk TEAM pelaksana
2. Menjaring masukan dari TEAM
3. Menyamakan langkah kerja TEAM
4. Melakukan model SSM
5. Melakkan Model APH
6. Mensosialisakan model CANVAS
7. Melakukan Balanced Srore card
8. Membuat bentuk MONEV

2.2 Gagasan Inovatif Dalam mengatasi Masalah

6
- Visi Inovasi
Adapun yang menjadi visi Inovasi adalah Menjadikan SMKN 1 Mamasa
Sebagai Sekolah Pencetak Enterpreuner Unggul Demi Menunjang
Terwujudnya Mamasa Sebagai Destinasi Wisata Unggulan di Provinsi
Sulawesi Barat"
- Solusi permasalahan
Program-program yang akan dilaksnakan dalam mengatasi dan
mewujudkan bisnis center adalah :
1. Pengembangan produk olahan seperti kopi jahe, kripik singkong dan
berbagai penganan lokal
2. Pengembangan system TEFA di sekolah pada semua jurusan
3. Membuka canteen sehat yang khusus memasarkan produk olahan dari
SMKN 1 Mamasa
4. Secara rutin melakukan seminar, workshop dan pelatihan
kewirausahaan bagi seluruh masyarakat SMKN 1 Mamasa
5. MoU dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa
6. Pemasaran produk yang lebih luas dan terarah
7. Pengembangan Tanamana Anggrek secara modern dengan Kultur
Jaringan

7
BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN SEKOLAH

3.1. Manajemen Proyek


Proyek pengembangan SMK Negeri 1 Mamasa sebagai Pusat
Pengembangan kewirausaan dan komptensi merupakan proyek
pengembangan sekolah yang memadukan semua komponen dan keunggulan
sekolah. Sebagaimana dijabarkan dalam tabel analisis SWOT, gambaran
secara utuh dan menyeluruh proyek ini dapat dilihat pada lembar Business
Model Canvas (BMC) berikut ini:

KEY KEY VALUE CUSTOMER CUSTOMER


PARTNERS ACTIVITIES PROPOSITIONS RELATIONSHIPS SEGMENTS
(8) (7) (2) (4) (1)

1. INDUSTRI 1. Produksi 1. Tempat belajar 1. Menyajikan Paket 1. Siswa


2. UMKM produk lokal yang produk dari kopi, 2. Masyarakat
3. AGEN seperti kopi, menyenangkan singkong dan jahe umum dan
WISATA singkong dan 2. Tanaman hias merah pegawai di
4. INSTANSI jahe merah yang tumbuh 2. Penjualan sekitar
5. LEMBAGA 2. Penjualan subur di tanaman hias 3. Wisatawan
PENDIDIKAN produk sebagai Mamasa dengan harga jual
TINGGI bahan pangan 3. Lokasi strategis yang bersaing
dan oleh-oleh 4. View gunung 3. Memberi voucher
khas Mamasa dan lembah dan potongan
serta tanaman yang sangat harga
hias indah
3. Pelatihan

KEY DISTRIBUTION
RESOURCES CHANNELS
(6) (3)

1. Lahan produksi 1. Promosi


kopi yang luas menggunakan
di Kabupaten social media
Mamasa 2. Menyebarkan
2. Cuaca Mamasa brosur
yang sangat 3. Bekerjasama
mendukung dengan agen/biro
pertumbuhan perjalanan wisata
tanaman hias
3. RPS dan Lab
yang memadai
4. Guru/karyawan
COST STRUCTURE (9) REVENUE STREAMS (5)

8
1. Biaya Produksi 1. Penjualan makanan dari produk lokal khas
2. Biaya promosi mamasa
3. Honor (professional fee) 2. Penjualan jasa pelatihan kewirusaan
(entrepreneurship)

3.1.1. Penggalangan Dukungan


Penggalangan dukungan dilakukan secara bertahap meliputi:
 Warga sekolah ( guru, karyawan dan peserta didik)
 Orang tua/wali peserta didik
 Pemangku kepentingan sekitar sekolah seperti Perangkat
desa/kelurahan, Kecamatan, Koramil, Polsek dan Lembaga
pemerintah terkait.
 Dunia usaha dan industri atau dunia kerja
 Dinas Pendidikan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

3.1.2. Pengorganisasian dan Pengendalian Proyek


Kegiatan ini dilakukan secara tim. Satuan tugas atau panitia
pelaksana yang lazim terdiri atas Perencana, Pelaksana dan
Pengawas. Perencanaan dan Pengawasan dapat dilakukan oleh tim
yang sama dimana di dalamnya mengandung unsur tenaga
professional, unsur komite sekolah dan pihak lain terkait. Pada
Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) ini , organisasi tim
manajemen yang terlibat beserta Job Description nya ,tergambar
pada peta pengendalian proyek PPS SMKN 1 Mamasa Sulawesi
Barat sebagai berikut :
(TABEL NANTI DICOPY)
- PENGORGANISASIAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
. (TABEL NANTI DICOPY)
- TARGET IMPLENTASI PRODUK
Indikator Target
Mingg Hari/
Kegiatan Ketercapaian Implementas
u ke- Tanggal
Utama i
1 2 3 4 5
Rapat Koordinasi Tim
Terbentuknya
November Manajemen dan Tim
1-2 Panitia Tefa 100 %
2020 Tefa & Stakeholder
SMKN 1 Mamasa
Terkait
1-2 November Penyusunan Proposal Tersusunnya 100 %
2020 Final Teaching Factory Proposal
& Kerjasama BLUD Teaching Factory
( Badan Layanan

9
Usaha Daerah )
Tersusunnya
Konsultasi Bersama Panduan Master
November Dunia Industri Terkait Plan Lengkap &
3-4 100%
2020 Dalam Penyusunan Penyelenggaraa
Master Plan n Workshop
Pemantapan
Penyusunan
Memorandum Of Tersusunnya
Understanding Memorandum
1-2 Desember ( MOU ) Bersama Of 100%
seluruh Stakeholder Understanding
Terkait . (MOU )

Membuat Tersusunnya
Perencanaan Bisnis Perencanaan
3-4 Desember 100 %
Dengan Mengusung Prosedur
Konsep Kekinian Pelaksanaan
Memodifikasi Beberapa
Tersusunnya
Produk Pada Teaching
2-3 Januari Beberapa Varian 100 %
Factory
Produk
Melakukan periklanan
produk di berbagai titik
wisata di Kota Mamasa
Diperoleh
4 Januari 2021 sembari terus 70 %
Pemesanan
melakukan periklanan
secara online

Pembelanjaan dan
Pemilihan Bahan Sesuai
Diperolehnya
Kebutuhan
Bahan Dari
1-2 Febuari 2021 Bekerjasama Dengan 100 %
Supplier Bukti
Supplier Bahan yang
Kontrak Kerja
ada di sekitar wilayah
Sulawesi Barat
 Mempersiapkan alat
Alat Kerja &
kerja Termasuk
Kemasan Dapat
3-4 Febuari 2021 Packaging Yang 100 %
Disiapkan Sesuai
Menarik
Kebutuhan
1-2 Maret 2021  Melakukan Terselesaikanny 100 %
Pembuatan Olahan a Pekerjaan

10
Pembuatan
( Mulai Berproduksi )
Manggo Cake
Hasil Manggo
 Melakukan
Cake Sesuai
3-4 Maret 2021 Pengecekan Hasil ( 100 %
Dengan
Quality Control )
Ekspektasi
 Melakukan Analisis Tersusunnya
Harga Analisis Harga &
1 April 2021 70 %
 Melakukan Dipasarkannya
Pemasaran Produk. Produk
Menyusun Laporan Tersusunnya
2 April 2021 100 %
PPS Laporan PPS

3.2. Target Implementasi Proyek Pengembangan Sekolah


3.2.1 Capaian terhadap Rencana dan Target

. Target Implementasi Proyek “MAMASE AGRO TOURISM” SMK Negeri 1


Mamasa

Tahapan Pelaksanaan
Program/Kegiatan 2020
2021 2022 2023
(25 hari)
Penataan TEAM manajemen dan 100 % 100 % 100 % 100 %
sosialisas program pengembangan
Penataan tempat tefa 100
Penentuan produk tefa 100
Membuat tim tefa per kompetensi 100
Penrancangan metode tefa 100
Membuat program tefa 100
Menentukan nama nama produk tefa 100
Membuat produk tefa dari komoditi 100
lokal
Merencanakan ruang tefa masing - 25 50 100
masing komptensi
Penataan taman untuk rekreasi sekolah 60% 80 100

11
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Simpulan
SMK Negeri 1 Mamasa berada di dataran tinggi dengan cuaca yang
sejuk dan sumber daya alam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai
tujuan wisata yang menjanjikan. Hal tersebut didukung dengan ketersediaan
komoditi lokal yang melimpah serta keberadaan tanaman hias sebagai nilai
tambah dari Kabupaten Mamasa. Untuk mewujudkan sekolah sebagai
sekolah yang mengelola kompetensi siswa dalam mengembagkan diri

12
menjadi enterpreneur dan akan di kembangkan dalam kegiatan dalam
Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) yang lengkap dan komprehensif
sesuai potensi yang ada dan tantangan yang dihadapi.

4.2. Tindak Lanjut


Program dan kegiatan dalam proyek Pengembangan Sekolah (PPS)
dapat terlaksana bila dikaji lebih mendalam Bersama Tim yang dibentuk,
dilakukan uji kelayakan bersama seluruh masyarakat dan stake holder
sekolah sehingga menjadi paket program yang utuh.
Pendanaan dari Direktoran SMK dan atau pihak terkait seperti Komite
Sekolah, DU/DI dan sumber lainnya sangat diperlukan guna kelancaran dan
ketercapaian program.

13

Anda mungkin juga menyukai