SMKN 1 MAMASA
OLEH:
Coach:
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kompetensi Keahlian ini
menjadi salah satu tuntutan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam
rangka menghadapi persaingan global.
SMKN 1 Mamasa berada di Pusat Ibukota Kabupaten Mamasa dengan
jumlah peminat setiap tahunnya meningkat. Oleh karena itu perlu
pengembangan hal-hal yang unik, inovatif, dan sesuai tuntutan perkembangan
dunia pendidikan saat ini yang menitikberatkan kepada peran kreatifitas dan
keaktifan siswa. Disamping itu potensi ekternal yang dimilki adalah daerah
wisata yang begitu bagus dan juga hasil pertanian seperti kopi, singkong, jahe,
markisa dan tamarillo. Selain itu, cuaca Mamasa yang sejuk sangat
mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman hias yang sangat indah
diantaranya tanaman hias jenis Anggrek. Hal tersebut tentu semakin
mendukung pengembangan wisata di Kabupaten Mamasa melalui perencanaan
strategis yang matang.
Potensi daerah ini merupakan peluang sekolah dalam
mengembangkan sekolah melalui pembelajaran teaching factory sebagai
wadah siswa dalam meningkatkan komptensi bwerirausaha siswa dan
mendukung Kabupaten Mamasa sebagai destinasi wisata di Provinsi Sulawesi
Barat.. Oleh karenanya perlu dilakukan pengembangan sekolah dengan nama
“MAMASE AGRO TOURISM”.
1.2 Tujuan
1. Meningkatkan jumlah lulusan SMKN 1 Mamasa yang mempunyai
keterampilan berwirausaha dalam berbagai usaha
2. Meningkatkan kompetensi siswa berwirausaha
3. Meningkatkan pendapatan sekolah
4. Mengembangkan inovasi siswa dalam pengelohan produk
5. Meningkatkan daya saing lulusan bekerja di industri
4
BAB II
PERENCANAAN PROYEK PENGEMBANGAN SEKOLAH
b. Opportunities
1. Sudah melakukan penyelarasan kurikulum sesuai kebutuhan industry
2. Industri memberi kesempatan bagi Guru untuk magang
3. Adanya kesepakatan penggunaan fasilitas bersama
4. Dukungan dari pengembangan sekolah COE ( center of Excelence )
5. Peluang dana dari Techno park/teaching factory dan Program CEO
6. Membangun sistem manajemen yang akurat dan transparan.
c. Weakness (W)
1. Struktur program penataan jadwal masih konvensional
2. SDM belum diberdayakan secara maksimal
3. Area yang dimiliki SMK terbatas.
4. Sumber anggaran masih terbatas
5. Manajemen Techno park /teaching factory belum maksimal
6. Belum ada regulasi yang mengatur pengelolaan teaching factory di
SMK.
7. Jam kerja karyawan di Industri berbeda dengan jam belajar siswa.
5
d. Ancaman
1. IDUKA pengguna lulusan Sebagian besar berlokasi di luar Pulau
Sulawesi
2. Tingkat ekonomi orang tua/wali siswa relatif rendah.
3. Persaingan mendapatkan pekerjaan dengan lulusan sekolah lain
6
- Visi Inovasi
Adapun yang menjadi visi Inovasi adalah Menjadikan SMKN 1 Mamasa
Sebagai Sekolah Pencetak Enterpreuner Unggul Demi Menunjang
Terwujudnya Mamasa Sebagai Destinasi Wisata Unggulan di Provinsi
Sulawesi Barat"
- Solusi permasalahan
Program-program yang akan dilaksnakan dalam mengatasi dan
mewujudkan bisnis center adalah :
1. Pengembangan produk olahan seperti kopi jahe, kripik singkong dan
berbagai penganan lokal
2. Pengembangan system TEFA di sekolah pada semua jurusan
3. Membuka canteen sehat yang khusus memasarkan produk olahan dari
SMKN 1 Mamasa
4. Secara rutin melakukan seminar, workshop dan pelatihan
kewirausahaan bagi seluruh masyarakat SMKN 1 Mamasa
5. MoU dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa
6. Pemasaran produk yang lebih luas dan terarah
7. Pengembangan Tanamana Anggrek secara modern dengan Kultur
Jaringan
7
BAB III
KEY DISTRIBUTION
RESOURCES CHANNELS
(6) (3)
8
1. Biaya Produksi 1. Penjualan makanan dari produk lokal khas
2. Biaya promosi mamasa
3. Honor (professional fee) 2. Penjualan jasa pelatihan kewirusaan
(entrepreneurship)
9
Usaha Daerah )
Tersusunnya
Konsultasi Bersama Panduan Master
November Dunia Industri Terkait Plan Lengkap &
3-4 100%
2020 Dalam Penyusunan Penyelenggaraa
Master Plan n Workshop
Pemantapan
Penyusunan
Memorandum Of Tersusunnya
Understanding Memorandum
1-2 Desember ( MOU ) Bersama Of 100%
seluruh Stakeholder Understanding
Terkait . (MOU )
Membuat Tersusunnya
Perencanaan Bisnis Perencanaan
3-4 Desember 100 %
Dengan Mengusung Prosedur
Konsep Kekinian Pelaksanaan
Memodifikasi Beberapa
Tersusunnya
Produk Pada Teaching
2-3 Januari Beberapa Varian 100 %
Factory
Produk
Melakukan periklanan
produk di berbagai titik
wisata di Kota Mamasa
Diperoleh
4 Januari 2021 sembari terus 70 %
Pemesanan
melakukan periklanan
secara online
Pembelanjaan dan
Pemilihan Bahan Sesuai
Diperolehnya
Kebutuhan
Bahan Dari
1-2 Febuari 2021 Bekerjasama Dengan 100 %
Supplier Bukti
Supplier Bahan yang
Kontrak Kerja
ada di sekitar wilayah
Sulawesi Barat
Mempersiapkan alat
Alat Kerja &
kerja Termasuk
Kemasan Dapat
3-4 Febuari 2021 Packaging Yang 100 %
Disiapkan Sesuai
Menarik
Kebutuhan
1-2 Maret 2021 Melakukan Terselesaikanny 100 %
Pembuatan Olahan a Pekerjaan
10
Pembuatan
( Mulai Berproduksi )
Manggo Cake
Hasil Manggo
Melakukan
Cake Sesuai
3-4 Maret 2021 Pengecekan Hasil ( 100 %
Dengan
Quality Control )
Ekspektasi
Melakukan Analisis Tersusunnya
Harga Analisis Harga &
1 April 2021 70 %
Melakukan Dipasarkannya
Pemasaran Produk. Produk
Menyusun Laporan Tersusunnya
2 April 2021 100 %
PPS Laporan PPS
Tahapan Pelaksanaan
Program/Kegiatan 2020
2021 2022 2023
(25 hari)
Penataan TEAM manajemen dan 100 % 100 % 100 % 100 %
sosialisas program pengembangan
Penataan tempat tefa 100
Penentuan produk tefa 100
Membuat tim tefa per kompetensi 100
Penrancangan metode tefa 100
Membuat program tefa 100
Menentukan nama nama produk tefa 100
Membuat produk tefa dari komoditi 100
lokal
Merencanakan ruang tefa masing - 25 50 100
masing komptensi
Penataan taman untuk rekreasi sekolah 60% 80 100
11
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Simpulan
SMK Negeri 1 Mamasa berada di dataran tinggi dengan cuaca yang
sejuk dan sumber daya alam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai
tujuan wisata yang menjanjikan. Hal tersebut didukung dengan ketersediaan
komoditi lokal yang melimpah serta keberadaan tanaman hias sebagai nilai
tambah dari Kabupaten Mamasa. Untuk mewujudkan sekolah sebagai
sekolah yang mengelola kompetensi siswa dalam mengembagkan diri
12
menjadi enterpreneur dan akan di kembangkan dalam kegiatan dalam
Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) yang lengkap dan komprehensif
sesuai potensi yang ada dan tantangan yang dihadapi.
13