Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Reproduksi Naskah


Definisi dari naskah adalah "produk peninggalan masyarakat dahulu kata yang berusia bahan-
bahan tulisan yang di dalamnya mengandung hal-hal nebfebau sejarah, bahasa, sastra, dan
falsafah milik bangsa yang melahirkannnya". Jumlah sebenarnya dari naskah Indonesia yang
diciptakan mungkin tak seorangpun yang mengetahuinya. Banyak manfaat yang bisa kita ambil
dari pelestarian sastra lama, misalnya kita bisa memandang bahwa itu adalah sebuah dialog
budaya antardaerah, salah satu alat yang bisa mewujudkan manusia yang berwawasan
keindonesiaan, sebagai warisan rohani kebudayaan dan kearifan bangsa Indonesia zaman
dahulu, dan lain-lain.
Suatu naskah adalah semua barang tulisan tangan yang ada pada koleksi perpustakaan atau
arsip; misalnya , surat-surat atau buku harian milik seseorang yang ada pada koleksi
perpustakaan. Dalam konteks lain, penggunaan istilah "naskah" tidak semata untuk sesuatu
yang ditulis tangan. Dalam penerbitan buku, majalah, dan musik, naskah berarti salinan asli
karya yang ditulis oleh seorang pengarang atau komponis. Dalam perfilman dan teater, naskah
berarti teks pemain drama yang digunakan oleh perusahaan teater atau kru film saat dibuatnya
pertunjukan atau pembuatan film.
Reproduksi naskah merupakan definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang
singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkasan dari isi suatu dokumen yang terdiri atas
bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dah mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Reproduksi naskah Abstrak merupakan suatu penyajian singkat mewakili isi tulisan sehingga
menjadi bagian tersendiri vdari tulisan tersebutlah. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara
singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Menurut sifatnya,
abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif dan abstrak yang bersifat
informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan dan ikhtisar. Dalam tulisan ilmiah
seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstra yang digunakan adalah yang berwujud
ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam
bentuk buku.
B. Macam-Macam Reproduksi Naskah
1. Ringkasan
a. Pengertian Ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti
tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-
hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak
jelas.
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang
singkat dan efektif. Ringakasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat
merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan
adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat
ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-
gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui
ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
b. Ciri-ciri ringkasan :
1) Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2) Kerangka dasar masih tampak jelas.
3) Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas.
4) Tujuannya untuk memangkas gagasan.
c. Cara membuat ringkasan
d. Ada beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan
teratur, yaitu sebagai berikut:
1) Membaca naskah asli
Langkah pertama dalam pembuatan ringkasan adalah membaca naskah asli satu
atau dua kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut
pandangnya.
2) Mencatat gagasan utama
Setelah penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandang oengarang
asli, maka langkah selanjutnya adalah mencatat semua gagasan utama atau gagasan
yang penting.
3) Mengadakan reproduksi
Dengan menggunakan catatan-catatan yang diperoleh pada langkah kedua dan
kesan umum yang diperoleh pada langkah pertama, maka lenulis sudah siap untuk
membuat ringkasan. Yang harus diperhatikan oelh penulis adalah ia harus
menyusun kalimat-kalimat baru, merangkai semua gagasan kedalam suatu wacana
yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat.
4) Ketentuan tambahan
Disamping ketiga langkah diatas, masih ada beberapa ketentuan tambahan yang
oerlu diperhatikan dalam menyusun ringkasan, yaitu:
a) Sebaiknya menggunakan kalimat majemuk.
b) Bila mungkin, ringkaslag kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata.
c) Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang
dimasukkan kedalam ringkasan.
d) Bila mungkin, semua kata keterangan atau kata sifat dibuang.
e) Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaslah gagasan itu dalam urutan
soertu urutan naskah asli.
f) Untuk membedakan ringkasan atas tulisan biasa dan sebuah pidato atau
ceramah yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak,
maka ringkasan pidato itu harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
g) Biasanya untuk suatu ringakasan ditentukan panjang ringkasan finalnya.
2. Rangkuman
a. Pengertian Rangkuman
Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman artinya kegaiatan menyusun
gagasan pokok atau intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau
pendek. Penulis haru perhatikan, bahwa suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide
pokok (gagasan pokok) teks aslinya. Karena merangkum adalah kegiatan menyusun teks
atau bacaan menjadi ringkas, maka akan banyak manfaat yang diperoleh dari membaca
rangkuman. Adapun beberapa manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai
berikut.
1) Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.
2) Menemukan bagian-bagian penting isi buku.
3) Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.
4) Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.
5) Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misnya butuh intisari buku dalam waktu
singkat.
b. Langkah-langkah Merangkum
Agar hasil rangkuman menjadi lebih baik, ada langkah-langkah yang perlu kamu
perhatikan. Langkah-langkah Merangkum adalah sebagai berikut.
1) Bacalah teks secara cermat dan efektif, sampai kamu daoat menangkap gagasan
utama, kesan umum, sudut pandang, dan tema utama dari teks
2) Catatlah bagian-bagian yang kamu anggap penting.
3) Tulislah informasi berdasarkan bagian-bagian yang kamu anggap penting tersebut.
4) Tulislah ulang intisari bacaan ke dalam bentuk kalimat tidak langsung, bergaya orang
ketiga (pencitraan). Gunakan bahasa sendiri, bukan bahasa reks/buku yang diambil
secara utuh, meyeluruh, lengkap, sekalipun dalam bentuk penuturan yang singkat.
5) Tidak memasukkan pikiran, ilustrasi, atau contoh sendiri.
6) Tidak mengubah keseimbangan dan penekanan pengarang asli.
7) Menyusun draft atau kerangka untuk membuat intisari bacaan.
8) Susun draft menjadi bentuk rangkuman yang baik.
3. Ikhtisar
a. Pengertian Ikhtisar
Pada dasarnya sama debgab ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil
bentuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan
urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah oaa pembuat ikhtisar. Untuk
mengambil untu dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukkan inti dari
bacaan tersebut.
b. Ciri-ciri Ikhtisar:
1) Tidak mempertahankan urutan gagasan.
2) Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
3) Tujuannya untuk mengambil inti.
c. Langkah-langkah Membuat Ikhtisar
Langkah-langkah membuat ikhtisar tidak jauh berbeda dengan rangkuman, yaitu sebagai
berikut:
1) Membaca naskah asli
Langkah pertama dalam pembuatan ringkasan adalah membaca naskah asli satu
atau dua kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud oengarang serta sudut
pandangnya.
2) Mencatat gagasan utama
Setelah penulis menangkal maksud, kesan umum, dan sudut pandang oengarang
asli, maka langkah selanjutnya adalah mencatat semua gagasan utama atau gagasan
yang penting.
3) Mengadakan reproduksi
Dengan menggunakan catatan-catatan yang diperoleh pada langkah kedua dan
kesan umum yang diperoleh pada langkah pertama, maka penulis sudah siap untuk
membuat ringkasan. Yang harus diperhatikan oleh penulis adalah ia harus
menyusun kalimat-kalimat baru, merangkai semua gagasan kedalam suatu wacana
yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat.
4) Ketentuan tambahan
Disamping ketiga langkah diatas, masih ada beberapa ketentuan tambahan yang
perlu diperhatikan dalam menyusun ringkasan, yaitu:
a) Sebaiknya menggunakan kalimat majemuk.
b) Bila mungkin, ringkaslah kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata.
c) Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang
dimasukkan kedalam ringkasan.
d) Bila mungkin, semua kata keterangan atau kata sifat dibuang.
e) Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaslah gagasan itu dalam urutan
seperti urutan naskah asli.
f) Untuk membedakan ringkasan atas tulisan biasa dan sebuah pidato atau
ceramah yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak,
maka ringkasan pidato itu harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
g) Biasanya untuk suatu ringakasan ditentukan panjang ringkasan finalnya.

Anda mungkin juga menyukai