1303 2621 1 PB
1303 2621 1 PB
Copyright © 2020, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 5, No 2, Oktober 2020
Benni Andika, Benny Andiko, Dian Permata Sari
bernyanyi dan bercerita. Perlu dicermati dini pada anak-anaknya bagaimana seni
bahwasannya pembelajaran seni untuk bercerita dan bernyanyi dengan baik dan
TK/PAUD untuk menciptakan seniman- benar.
seniman cilik dan menawarkan sejumlah Di Indonesia, sebelum pendidikan
Hal| 102
pengalaman yang bermanfaat untuk seni dikenalkan di sekolah ada cara
mengasah pribadi yang apresiasif dan mengalihkan keterampilan secara
kreatif melalui pendidikan seni. Kegiatan ketukangan (crafmanship) seorang
seni yang akan didapatkan anak usia dini seniman/kriyawan dalam hal ini orang tua
akan memberikan dampak yang baik bagi kepada anak dengan cara pewarisan. Cara
keberlangsungan seni dan budaya. pewarisan ini bagi orang tua merupakan
Kabupaten Aceh Besar menjadi kebanggaan. Cara ini bagi lingkungan
pilihan untuk kegiatan pelatihan Pendidikan masyarakat didukung dan dilakukan untuk
seni. Pelatihan anak-anak TK atau pun Paud menurunkan seni kepada anak-anaknya.
tidak menjadi peserta pelatihan, tetapi Walaupun tidak semua anak mewarisi bakat
kegiatan ini lebih ditujukan pada guru- orang tuanya, namun baknyak realita yang
gurunya. Karena guru adalah sebagai ujung tersibak, bahwa faktor internal yang kuat
tombak, agar anak-anaknya dapat mengenal ditambah faktor gen sangat mempengaruhi
dunia seni dengan baik. Guru-guru tersebut minat anak untuk mendapatkan pewarisan
secara psikologis lebih dekat dengan anak seni dari orang tuanya.
didiknya dan lebih mudah mengaplikasikan Anak-anak usia dini merupakan
ilmu pelatihan seni pada anak didiknya. salah satu pendukung dalam
Berdasarkan penjabaran di atas dapat mempertahankan seni yang berkembang saat
kita simpulkan bahwasannya sistem ini. menjadi pilihan media menyampaikan
pendidikan seni masih kurang teraplikasi nasehat dalam nilai-nilai moral. Hal ini
dengan baik dalam pengembangan anak merupakan suatu upaya pendidikan seni
didik seni, Khususnya dalam bidang dapat dipelajari oleh guru-guru TK dan
bernyanyi dan bercerita. Begitu penting PAUD dan mengajarkan ke anak-anaknya,
rasanya untuk ditumbuh kembangkan ilmu khususnya di Kabupaten Aceh Besar.
tentang seni bercerita dan bernyanyi kepada Wilayah ini merupakan bagian dari wilayah
guru-guru yang mengajar di sekolah TK dan Nangroe Aceh Darusaallam, merupakan
PAUD, dan menjadi tugas penting bagi daerah yang memiliki TK/Paud dengan
guru-guru TK dan Paud mengajarkan sejak aktifitas baik. Bahkan setiap tahunnya
Copyright © 2020, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 5, No 2, Oktober 2020
Benni Andika, Benny Andiko, Dian Permata Sari
TK/Paud Aceh Besar di bawah kendali untuk terus menerus mengembangkan diri
Dinas Pendidikan Aceh Besar untuk menuju kualitas idealnya sebagai guru
menyelenggarakan kegiatan lomba seni bagi profesional yang dapat menginspirasi
anak anak TK/Paud. Kegiatan tersebut pencapaian prestasi optimal peserta didik
Hal| 103
diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi (Khoiruuddin Bashori,dkk 2015:1).
kepada siswa TK/Paud, anak-anak dilatih Kapasitas itu didapatkan melalui
beragam kegiatan, mulai dari bernyanyi, pelatihan-pelatihan yang dilakukan
menari dan bercerita. narasumber untuk guru pendidik, sistem
pengembangan guru ini harus dilakukan
METODE PENGABDIAN secara kontiniu. Agar guru-guru pendidik
Metode adalah cara yang digunakan perkembangan zaman. Metode yang akan
untuk melaksanakan rencana yang sudah digunakan dalam pelatihan bernyanyi dan
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan bercerita pada guru TK/PAUD se-Aceh
yang telah disusun tercapai secara optimal. Besar ini yaitu metode ceramah dan praktek.
sistem pembelajaran memiliki peran yang Metode ceramah salah satu metode
penting. Keberhasilan pelaksanaan strategi untuk menyampaikan informasi atau materi
pembelajaran sangat tergantung pada cara pelajaran kepada siswa dalam kegiatan
guru menggunakan metode pembelajaran, pembelajaran. Seperti yang dikemukakan
karena suatu strategi pembelajaran hanya oleh Wina Sanjaya, metode ceramah adalah
mungkin dapat dilaksanakan melalui penerangan dan penuturan secara lisan dari
penggunaan metode pembelajaran (Wina guru terhadap siswanya, sedangkan peranan
Sanjaya 2006:147). Tahapan ini di mulai siswa mendengarkan dengan teliti, serta
dengan menggunakan metoda mencatat yang pokok dari yang
pengembangan kapasitas guru dalam dikemukakan oleh guru (Wina Sanjaya
membelajari teori seni dan bagaimana 2006:148. Instruktur menjelaskan dan
mengaplikasikannya pada anak. menerangkan materi dengan menggunakan
Pengembangan kapasitas guru merupakan metode ceramah kepada guru. Metode
upaya berkelanjutan yang dilakukan guru ceramah digunakan dalam penyampaian
bersama sekolah dan pemangku kepentingan awal materi kepada seluruh guru TK-PAUD
Copyright © 2020, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 5, No 2, Oktober 2020
Benni Andika, Benny Andiko, Dian Permata Sari
sangat mempengaruhi produksi suara maka alis dapat dinaikan, serta pipi seperti
seorang penyanyi baik penyanyi solo seorang yang sedang tersenyum dan jangan
maupun penyanyi paduan suara. Pada saat lupa untuk membuka mulut yang lebar
menyanyi tubuh harus dalam kondisi yang sesuai dengan ketentuan yang biasa
Hal| 108
rileks (bukan santai). Tubuh yang rileks dilakukan dalam menyanyi. Pada saat
dimaksudkan agar suara yang dihasilkan menyanyi memang nampak wajah akan
juga rileks dan tidak tegang. Untuk terlihat jelek, namun suara yang dihasilkan
menciptakan suasana yang rileks sebelum akan jauh lebih berkualitas dibandingkan
bernyanyi diperlukan suatu relaksasi atau dengan kalau kita menyanyi hanya ingin
pelemasan tubuh dengan cara bersenam, menampilkan penampilan saja.
memijat, dll. Relaksasi perlu dilakukan pada
Relax, seluruh badan mulai dari
saat latihan dan juga pada setiap sebelum
kepala sampai ujung kaki harus diberi
penampilan, apalagi pada saat berlomba.
latihan supaya santai. Tes potensi dengan
Mental yang tegang mengakibatkan tubuh
latih bagian rahang dengan huruf-huruf
menjadi tegang pula, sehingga suara yang
vokal dan konsonan. (Ingat, rahang harus
dihasilkan tidak maksimal. Posisi tubuh
relaks) A i u e o latihan diafraghma: huruf k-
dalam menganyi harus mendapat perhatian.
ch-k-ch-sssst-th. Dengan tempo cepat. Ho-
Posisi yang baik adalah berdiri dengan
ho-ho...ha-ha-ha lalu latihan wilayah nasal
membagi beban yang sama pada dua kaki
(hidung): "nya-nya-nya" dengan benar-
dan menempatkan kaki sedemikian rupa
benar menekankan suara cempreng dari
sehingga menjadi seimbang, terutama agar
hidung. Lalu latihan bibir nyanyikan tangga
tubuh juga dapat ikut bergerak
nada dengan bibir terkatup jadi bunyinya
mengkespresikan dari lagu yang
bakal "brrrrr-brrrr-brrr-brrr" nyanyikan
dinyanyikan. Pada posisi menyanyi sambil
tangga nada, arpeggio, secara staccato
duduk, posisi tubuh bagian pinggang ke atas
(patah) maupun legato. Latihan lidah "la-la-
harus dalam kondisi yang sama dengan
la. Ra ra ra, tatata.". Dilatih semuanya
posisi tubuh bagian pinggang ke atas pada
menggunakan tangga nada dan arpeggio.
saat sedang berdiri. Posisi tubuh yang gagah
sangat dibutuhkan. Ekspreasi wajah pada
saat menyanyi juga sangat menentukan.
Pada saat mengambil nada-nada yang tinggi
perlu konsentrasi dalam menyanyikannya,
Copyright © 2020, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 5, No 2, Oktober 2020
Benni Andika, Benny Andiko, Dian Permata Sari
bercerita adalah metode yang sangat baik gerakaan atau membangun gestur, agar
dalam mengajar (Latif,2012). cerita lebih menarik diperhatikan.
Pelatihan metode bercerita dan Dengan beberapa Teknik
bernyanyi ini harus dilakukan, agar guru- pembelajaran yang sudah dijelaskan di atas,
Hal| 110
guru TK/Paud dapat mempelajarinya guru-guru dapat mengaplikasikannya
dengaan baik dan benar serta bagaimana metode dalam mengajarkan anak
mengaplikasikannya kepada anak didik. didik dalam bercerita pada audiens. Metoda
Beberapa Teknik-teknik yang dilakukan bercerita merupakan juga salah satu
seseorang dalam bercerita adalah sebagai pemberian pengalaman bagi anak TK/Paud
berikut. Pertama, Posisi atau tempat. dengan membawakan secara lisan. Cerita
Bercerita harus ditempat yang tepat sehingg yang diajarkan nanti haarus mengundang
semua audiens dapat melihat dengan jelas. perhatian anak untuk belajar dan tidak
Kedua, Suara harus lantang dan Jelas, agar terlepas pada tujuan pendidikan anak didik.
dapat didengar semua audiens lainnya Usahkan cerita yang diberikan pada anak
dengan jelas. Ketiga, Penguasaan materi didik lebih bersifaat pengalaman mereka di
cerita. Agar ceritanya sampai kepada sekolah dan kehidupan mereka, maka
audiens, terlebih dahulu si pencerita mereka akan mencoba untuk mendengarkan
menguasai cerita yang akan dia ceritakaan, dan belajar. Dunia kehidupan yang penuh
sehingga dia tahu kapan intonasi berubah, dengan suka dan cita, hiburan, lucu daan
dan kapan menciptakaan irama pada cerita mengasyikan. Ketika memulai untuk
sert ekspresi yang akan diciptakan. mengajarkan anak dalam bercerita, gunakan
Keempat, penjiwaan. Seseorang dalam cerita yang memiliki gambar, memiliki
bercerita hrus menjiwai cerita yang akan warna, dan meminta mereka juga
dibawakaan, karena setiap dialog yang membacanya.
dikeluarkan dapat membangun suasana yang
diharapkan serta penonton masuk dan
menikmati peristiwa. Kelima, mencipta
Suara. Seseorang pencerita dapat
menciptakan (menirukan) tokoh apa dalam
cerita. Apakah manusia atau binatang, dapat Gambar 1.
menirukan dengaan cara merubah suaranya. Narasumber memberikan materi bercerita
kepada peserta.
Keenam, gerakan. Tubuh harus melakukan (Dokumentasi Dok. Rolli, 2020)
Copyright © 2020, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 5, No 2, Oktober 2020
Benni Andika, Benny Andiko, Dian Permata Sari
SIMPULAN
Berangkat dari kerja yang dilakukan
dimasa covid 19,
kegiatan tetap dilakukan dengan
Hal| 111
mematuhi protokol kesehatan.
Mengutamakan kesehatan dan peserta
menjaga jarak dengan peserta lainnya.
Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan
materi yang disampaikan kepada guru TK
dan Paud dapat diterima dengan baik oleh
peserta, dari kegiatan ini juga mendapat
Gambar 3.
apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Narasumber memberikan materi bercerita
kepada peserta. Kebudayaaan Aceh Besar.
(Dokumentasi Dok. Rolli, 2020)
Pelatihan bercerita dan bernyanyi
yang dilakukan dapat memberikan motivasi
guru-guru TK/Paud untuk selalu belajar dan
selalu meningkatkan kinerjanya di mulai
dari anak usia dini. Semoga pelatihan
pembelajaran seni bernyanyi dan bercerita
pada guru-guru nantiknya memberikan
Gambar 4.
Narasumber memberikan materi bercerita pengaruh yang besar akan perkembangan
kepada peserta.
(Dokumentasi Dok. Rolli, 2020) seni di Kabupaten Aceh Besar pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Pelatihan ini sebagai stimulus
pengembangan imajinasi bagi dalam ruang
lingkup seni pertunjukan.
Dalam hal ini terkait dengan
pembelajaran bernyanyi dan bercerita yang
Gambar 5. output dari kegiatan tersebut yaitu
Narasumber memberikan materi bercerita
pertunjukan. Hal ini secara tak langsung
kepada peserta.
(Dokumentasi Dok. Rolli, 2020) berimplikasi pada penguatan mental siswa
didik dalam pengembangan seni budaya.
Copyright © 2020, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 5, No 2, Oktober 2020
Benni Andika, Benny Andiko, Dian Permata Sari
Metode pembelajaran yang tepat harus Latif, M. A. (2012). The Miraacle of Story
Telling. Jakarta : Zikrul
dimiliki oleh guru-guru TK/Paud agar aspek
https://media.neliti.com/media/publications/
kognitif pembelajaran tercapai dan sesuai 259946-hubungan-pelatihan-bercerita-
terhadap-ke-cc3abf95.pdf
dengan yang diharapkan.
Bashori, Khoiruddin dkk.(2015) Hal| 112
Pengembangan Kapasitas Guru.
Jakarta : Media Group dan Yayasan
KEPUSTAKAAN
Sukma Bangsa.
Alamo, E., Susanti, D., & Saaduddin, S. Sanjaya, Wina. (2010). Strategi
(2018). PELATIHAN KELOMPOK Pembelajaran Berorientasi Standar
SANDIWARA DAN Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada
PEMANTAPAN MANAJEMEN Media Group
KELOMPOK DI KELURAHAN Syah, Muhibbin. (2000). Metode
GANTING PADANGPANJANG, Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo
SUMATERA BARAT. Batoboh,
3(1), 37–47.
https://doi.org/10.26887/bt.v3i1.377
Putu, P. D. N., I Made Tegeh, & Putu
Rahayu Ujianti. (2017). Efektivitas
Metode Bercerita Dengan Media
Boneka Wayang Terhadap
Kemampuan Bercakap-Cakap Anak
Kelompok B Di TK Widya Sesana
Sangsit Tahun Pelajaran 2016/2017.
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha, 5(3), 336–347.
Susanti, E. D. (2019). Meningkatkan
Kemampuan Bercerita Anak
Melalui Metode Demonstrasi Pada
Anak Kelompok B Di TK. 2(1), 6.
Copyright © 2020, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)