Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Buku Ajar III MPKT A : Bangsa,

Negara, dan Pancasila


Vincent Wiguna/ 1506724921

Bab 1 : Bangsa Indonesia


Bangsa adalah sekelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan
sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Bangsa Indonesia mempunyai ciri khas bahwa ia
dibentuk dari berbagai suku bangsa sehingga disebut bangsa majemuk. Suku bangsa adalah suatu
kebudayaan dengan corak khas (kelompok etnik). Suku bangsa merupakan golongan sosial,
bukan kelompok sosial. Golongan sosial merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh
suatu ciri tertentu, yang mempunyai ikatan identitas sosial. Kelompok sosial merupakan suatu
masyarakat karena memenuhi syarat- syaratnya yaiut adanya sistem interaksi antara para
anggota, adat istiadat, serta sistem norma yang mengatur interaksi tersebut. Ciri - ciri suku
bangsa :
1. Kehidupan yang secara biologi mampu berkembang biak dan lestari, yaitu dengan adanya
keluarga yang dibentuk melalui perkawinan.
2. Mempunyai kebudayaan bersayang merupakan pedoman bagi kehidupan mereka, dan
secara umum berbeda dengan kelompok suku bangsa lain
3. Keanggotaan bercorak askriptif
Masyarakat majemuk memiliki keberagaman pola kebudayaan. Bangsa adalah kumpulan
manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan
biasanya menempati wilayah tertentu di muka bumi. Indonesia mengenal tiga sistem yang
digunakan sebagai acuan dalam kehidupan warga masyarakatnya : sistem nasional, suku bangsa,
dan tempat - tempat umum.

Faktor pemersatu bangsa Indonesia


Latar belakang sejarah Indonesia
Negara Indonesia (state building) terbentuk dari proses pembentukan Bangsa Indonesia
(nation building) yang panjang. Indonesia mendapat pengaruh dari ras Austro-Melanosoid dan
Mongoloid. Orang Proto Melayu dan Deutro Melayu datang, berkembang biak dan akhirnya
menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Dilanjutkan dengan tahap kerajaan Hindu - Budha,
Islam, hingga masuknya masa kolonialisme dari Barat. Masa - masa perjuangan menuju
kemerdekaan menjadi momentum yang bersejarah untuk akhirnya Indonesia sebagai bangsa
yang berdaulat memulai pemerintahanya.
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga aspek; filosofis (dasar keyakinan),
yuridis (cita hukum), dan politis (kesepakatan luhur).
Simbol/ lambang persatuan bangsa
Bendera merah putih, bahasa nasional, lambang negara, lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
Kebudayaan Nasional
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar Budaya nasional
mempunyai dua fungsi yaitu 1) memperkuat rasa identitas nasional warga suatu bangsa atau
negara, 2) memperluas rasa solidaritas nasional warga suatu bangsa atau negara. Masalah
universal di dalam setiap budaya menyangkut : 1) makna dan hakekat hidup manusia, 2) makna
pekerjaan/ karya dan amal perbuatan manusia, 3) persepsi manusia terhadap waktu, 4) hubungan
manusia dengan alam sekitarnya, dan 5) manusia dengan manusia. Selain itu, kaidah - kaidah
bagi hukum yang dibuat di Indonesia haruslah 1) bertujuan membangun dan menjamin integrasi
bangsa Indonesia, 2) didasarkan pada demokrasi dan nomokrasi, 3) ditujukan untuk membangun
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan 4) didasarkan pada toleransi beragama yang
berkeadaban.

Jati diri bangsa adalah identitas/ ciri - ciri kita sebagai bangsa Indonesia. Perasaan itu dibangun
diatas rasa sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah.

Bab II : Negara Indonesia


Hakikat negara meliputi wilayah, rakyat, dan pemerintah. Ideologi bagi suatu negara bermakna
sebagai 1) cerminan cara berpikir masyarakat serta membentuk menuju cita - cita, 2) sumber
motivasi dan semangat bangsa, 3) bersifat terbuka, reformatif, dan dinamis. Konstitusi adalah
dokumen tertulis formal yang merupakan 1) hasil perjuangan politik bangsa di masa lampau, 2)
tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa, 3) pandangan pendiri/ tokoh bangsa, 4)
keinginan perkembangan ketatanegaraan bangsa. Indonesia pernah mengalami beberapa
periode :
1. UUD 1945-1949
2. Konstitusi RIS 1949-1950
3. UUDS 1950-1959
4. Kembali ke UUD 1945 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
5. Orde Baru 1966-1998
6. Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1998
7. UUD Amandemen (Reformasi)

Geopolitik didefinisikan sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang dirinya
yang bhineka, dan lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Geopolitik Indonesia dikenal dengan nama Wawasan Nusantara dan
bertujuan untuk kesatuan dan persatuan dalam kebhinekaan yang berperan untuk 1) mewujudkan
serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras, 2) menumbuhkan rasa
tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan, 3) menegakkan kekuasaan guna melindungi
kepentingan nasional, dan 4) merentang hubungan internasional dalam upaya menegakkan
perdamaian dunia.
Geostrategi yang disebut konsep ketahanan adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan, serta kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar, langsung atau
tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia. Konsep
ketahanan disusun untuk melaksanan konsep Wawasan Nusantara, merupakan konsep
pengaturan keamanan dan kesejahteraan dalam kehidupan nasional.
Politik Indonesia merupakan asas, haluan, usaha, dan kebijakan tindakan dari negara
tentang pembinaan dan penggunaan segenap potensi nasional, baik untuk mencapai tujuan
nasional. Politik nasional Indonesia membahas pemisahan kekuasaan yang diimplementasikan
dalam konsep Trias Politica yang membagi kekuasaan menjadi eksekutif, legislatif, dan
yudikatif.

Bab 3 : Pancasila
1. Nilai - nilai Pancasila :
a. Sila 1 : percaya pada Tuhan dan menjalankan perintahNya sesuai dengan keyakinan dan
tidak memaksakan kepercayaan orang lain.
b. Sila 2 : mengakui persamaan hak dan kewajiban, sayang pada sesama, menjalin
hubungan dengan bangsa, dan mengembangkan rasa persatuan bagi bangsa.
c. Sila 3 : mengutamakan kepentingan bangsa daripada diri/ kelompok, cinta tanah air dan
bangsa, dan mengembangkan rasa persatuan bagi bangsa.
d. Sila 4 : pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk kepentingan bersama
dengan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, dapat dipertanggungjawabkan
dan melaksanakan keputusan yang diambil.
e. Sila 5 : menjaga keseimbangan hak - kewajiban sosial dengan mawas diri (dalam bentuk
kualitas luhur manusia) dan pengembangan diri yang bertujuan untuk memajukan
kehidupan sosial.

Pancasila yang mewujud dalam kehidupan sehari - hari berarti Pancasila sebagai nilai
merupakan fondasi dari pembentukan karakter. Karakter menjadi modal dalam bermasyarakat
dan bernegara bagi manusia. Pancasila sebagai fondasi bertingkah laku karena Indonesia adalah
negara yang khas dimana keberagaman dan perbedaan nyata dan begitu hidup di tengah - tengah
masyarakat. Kemajemukan yang ada membuat diperlukannya nilai - nilai yang mampu
mempersatukan, maka dari itu Pancasila sebagai identitas nasional harus menjadi fondasi
bertingkah laku. Pancasila dapat dijadikan fondasi berperilaku sebagai bangsa berarti dalam
kehidupan berbangsa Indonesia, Pancasila harus selalu menjadi panutan, dorongan, tuntunan, dan
kekuatan yang inspiratif. Pancasila dapat berlaku sebagai fondasi warga negara karena telah
mewujudkan hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban ini membuat hubungan individu dan negara
mencapai keselarasan.Hasil pengamalannya pun memenuhi tanggung jawab individu sebagai
warga negara. Pancasila dapat berlaku sebagai fondasi warga global adalah satu penerapan nilai
yang akan membawa identitas kita semakin jelas dan semakin dikenal oleh masyarakat dunia.

Bab 4 : Kewarganegaraan
Prinsip hubungan timbal balik antara negara dan warga negara merupakan hubungan yang
melibatkan unsur hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Hubungan itu secara mendasar
terbangun dari tujuan awal terbentuknya negara Indonesia, sebagaimana tertuang dalam alinea
keempat Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut, UUD telah menetapkan
prinsip - prinsip dasar yang menjadi pedoman berbangsa dan bernegara bagi pemerintahan
maupun rakyat. Prinsip ini meliputi sila - sila Pancasila, prinsip negara kesatuan yang berbentuk
republik, prinsip kedaulatan rakyat, dan prinsip negara hukum.
Hak dan kewajiban warga negara. Hak adalah klaim yang dibuat orang atau kelompok yang
satu terhadap yang lain atau terhadap masyarakat. Ada beberapa jenis hak, yakni 1) hak legal dan
moral, 2) hak khusus dan umum, 3) hak positif dan negatif, 4) hak individual dan sosial.
Kewajiban memang seringkali memiliki hubungan timbal - balik dengan hak, namun hubungan
itu tidak bisa dikatakn mutlak dan tanpa pengecualian.
Hak dan kewajiban negara bersumber dan diatur dalam UUD. Kewajiban negara secara
implisit termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yakni pada alinea keempat yang berisi tujuan
negara yang harus dilaksanakan setiap pemerintahan yakni melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial. Pemenuhan kewajiban negara tentu memiliki konsekuensi bagi warga negara
- yang pada gilirannya menjadi hak negara. Kewajiban warga negara di lain sisi menjadi hak
negara.
Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki manusia sejak ia berada di dalam dunia ini,
suatu hal yang sewajarnya dimiliki dan dinikmati oleh seorang manusia. Hak ini sedang melawan
penyiksaan, penindasan, perbudakan, genosida, dan lainnya.
Evaluasi kritis terhadap hubungan timbal balik antara negara dan warga negara. Keamanan,
kesetaraan, dan kebebasan adalah masalah penting dalam hidup berbangsa dan bernegara. Warga
negara memerlukan haknya untuk dipenuhi, namun negara juga membutuhkan partisipasi warga
negara.

Bab 5 : Indonesia dan Dunia Internasional


Peran Indonesia dalam hubungan antarbangsa diterapkan melalui kebijakan luar negerinya
yaitu politik bebas aktif. Indonesia secara bebas tanpa terikat untuk berhubungan dengan bangsa
manapun. Selain itu juga aktif khususnya dalam menjadi perdamaian dunia, contohnya
Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama yang diprakarsai oleh Indonesia akhirnya menjadi cikal
bakal Gerakan Non Blok. Dalam menjalankan geopolitik dan geostrategi juga akhirnya dimulai
denan membangun stabilitas politik dan ekonomi di kawasan regional. Salah satunya dengan
mendirikan ASEAN.
Beberapa kecenderungan di era globalisasi adalah perebutan wilayah sumber daya alam,
mengingat energi yang sudah semakin menipis juga isu pemanasan global yang terus
didengungkan. Lalu konsep “dunia tanpa batas”akhirnya membangun perusahan multinasional
yang masuk ke setiap negara khusunya negara berkembang. Perang melawan terorisme
internasional dan penegakkan demokrasi juga menjadi isu bersama warga dunia. Era globalisasi
adalah adalah era dimana terciptanya masyrakat dunia sebagai satu kesatuan. Komunikasi dan
transportasi yang dapat menghubungkan manusia dengan sekejap waktu membuat mobilisasi
dunia yang begitu cepat dan kompleks
Pada era globalisasi ini, perdagangan dapat menciptakan dinamika negara - negara
berkembang. Ketika globalisasi telah siap diantisipasi oleh pemerintah, pengusaha, maka
perdagangan akan memberi keuntungan yang amat besar. Kita sebagai warga negara yang
tinggal di daerah sendiri mampu menciptakan aturan main sendiri yang mengharuskan setiap
negara lain untuk tunduk terhadap peraturan dan hukum kita. Namun di lain pihak, apabila
negara berkembang seperti Indonesia tidak siap maka perdagangan akan menciptakan kerugian
dan masuknya pengaruh dari luar tidak mampu dibendung lagi.

Anda mungkin juga menyukai