Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B


1. Nama KK : Tn. B
2. Usia : 44 tahun
3. Pekerjaan : Swasta
4. Pendidikan : SLTP
5. Komposisi keluarga :
N Nama Hubd Umu Jenis Status Pendi Peker Status imunisasi
O gn r kela perka dikan jaan BCG Polio DPT Hepa Ca
KK min winan titis m
pa
k
1 Ny.A Istri 35 Pere Meni SLT Ibu - - - - -
. mpua kah A ruma
n h
tangg
a

2 An.T Anak 13 Laki- Belu Pelaj Pelaja Ada Ada Ada Tida A
. laki m ar r k da
meni
kah

3 An.I Anak 10 Laki- Belu Pelaj Pelaja Ada Ada Ada Ada A
laki m ar r da
meni
kah

4 An.R Anak 5 Laki- Belu - - Ada Ada Ada Ada A


laki m da
meni
kah

5 An.A Anak 2,5 Laki- Belu - - Ada Ada Ada Ada A


. laki m da
meni
kah

19
6. Genogram :

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn . B adalah tipe keluarga tradisional inti yang terdiri dari
Tn.B, Ny.A, An.T, An. I, An. R, An. A.

8. Suku bangsa
Keluarga Tn. B bersuku minang. Dalam mengasuh anak tidak ada pola
adat atau budaya yang mempengaruhi.

9. Agama
Agama yang dianut Tn. B adalah Islam. Keluarga Tn.B tidak memiliki
kebiasaan melakukan sholat lima waktu berjamaah bersama keluarga.
Ny.A juga tidak aktif di pengajian lingkungan RT 3 RW 3. walaupun
begitu keluarga Ny. A sangat yakin bahwa agama adalah sumber kekuatan
bagi keluarga.

10. Status sosial ekonomi


Tn. B adalah seorang pelayan di sebuah restoran dengan penghasilan per
bulan Rp. 750 000,-. Akhir-akhir ini, penjualan restorannya jauh berkurang
sehingga uang tambahan dari pimpinannya tidak didapatkan lagi.
Pengeluaran keluarga berfokus pada biaya hidup sehari-hari dan biaya
sekolah anak-anaknya. Ny.A mengatakan keuangannya sulit sehingga
untuk menutupi pengeluarannya Ny.A berjualan lontong tiap pagi di depan
rumahnya. Ny.A mengatakan keuntungannya cukup membantu biaya
dapur mereka. Keluarga tidak memiliki kartu miskin untuk berobat karena
menurut kelurahan, keluarga mereka tergolong keluarga mampu. Menurut
Ny.A dulu memang kondisi keuangan mereka lebih baik, tetapi dua tahun
terakhir, mereka kekurangan.

20
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn.B memiliki aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal. Rekreasi
mereka biasanya nonton TV bersama. Setiap sorenya Ny.A berkumpul
bersama tetangga-tetangganya di depan rumah mereka. Sedangkan anak-
anak bermain bersama teman-teman mereka sepulang dari sekolah

12. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Tn.B saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak remaja, dengan tugas perkembangan adalah :
Menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri
Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri

14. Riwayat keluarga inti


Tn.B dan Ny.A sudah menikah sejak 14 tahun yang lalu, pada saat
pengkajian riwayat kesehatan keluarga adalah :
Tn.B tidak memiliki masalah kesehatan sewaktu dilakukan pengkajian
Ny.A mengeluh perutnya terasa tidak enak sejak satu hari yang lalu,
kadang terasa perih di ulu hati. Ny.A mengatakan maagnya sedang
kambuh. Maagnya kambuh apabila makan telat dan sedang banyak
pikiran. Apabila sakitnya sudah tidak tertahan biasanya Ny.A makan
promag.
An.T tidak memiliki masalah kesehatan sewaktu dilakukan pengkajian
An.I tidak memiliki masalah kesehatan sewaktu dilakukan pengkajian
An.R tidak memiliki masalah kesehatan sewaktu dilakukan pengkajian
An.A, pada saat pengkajian tanggal 7 Juni 2006 sedang mengalami
batuk pilek. Ada sekret yang keluar dari hidungnya. Ny.A mengatakan

21
An.A batuk dan “salemo”. An.A tidak dibawa berobat ke bidan karena
menurut Ny.A batuk pileknya biasanya sembuh sendiri.

15. Riwayat keluarga sebelumnya


Orang tua Tn.B dan Ny.A masih hidup. Kedua orang tua kedua belah
pihak tidak ada yang menderita penyakit berbahaya ataupun kronik. Orang
tua perempuan dari Ny.A hanya menderita rematik.

16. Karakteristik rumah


Rumah yang mereka tempati adalah milik sendiri. Rumah itu dibangun
ketika keuangan mereka cukup baik sehingga rumah mereka memenuhi
standar kesehatan. Memiliki tiga buah kamar berukuran 3x4 meter, 1 buah
ruang keluarga, 1 buah ruang tamu, 1 buah ruang makan, dapur dan kamar
mandi. Rumahnya berlantai keramik, bersih dan rapi. Perabotnya terawat.
Keluarga memiliki sumber air minum dari sumur yang diambil dengan
sanio. Ventilasi rumah baik sehingga udara dan cahaya matahari bisa
masuk. Keluarga tidak mempunyai tempat pembuangan sampah. Sampah
dikumpulkan di belakang rumah, lalu dibakar.

Denah :

17. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Hubungan keluarga Tn.B dengan tetangga berjalan dengan baik. Tetangga
mereka adalah keluarga besar Ny.A sehingga hubungan kekerabatannya
masih kuat. Sebagian besar komunitas RW adalah penduduk asli yang
bersuku koto.

22
18. Mobilitas geografi
Keluarga Tn.B tinggal sejak dari nenek-neneknya dahulu di daerah ini.
Mereka tidak pernah pindah rumah. Mata pencarian Tn. Adalah swasta.
Sedangkan mata pencarian penduduk pada umumnya adalah buruh.

19. Perkumpulan keluarga dan masyarakat


Keluarga Tn.B berinteraksi dengan keluarga lebih banyak pada malam
hari, dimana seluruh anggota keluarga dapat berkumpul setelah menjalani
aktivitas masing-masing pada siang hari. Tn.B pulang kerja pada pukul
17.00 WIB. Anak-anak mereka bersekolah pada pagi hari dan mengaji p
ada sore harinya. Ny.A memiliki hubungan yang baik dengan tetangga-
tetangganya. Jika Ny.A membutuhkan uang atau keperluan lainnya, Dia
bisa meminjam dari tetangganya. Setiap sore, Ny.A suka berkumpul
bersama tetangga-tetangganya di warung di depan ruimahnya.

20. Pola komunikasi keluarga


Tn.B dan Ny.A memiliki pola komunikasi yang cukup baik. J ika memiliki
permasalahan, biasanya mereka saling bercerita, terbuka dan berdiskusi
dengan baik. Jika ada konflik diantara mereka, biasanya saling diam dulu
selama 1-3 hari, baru setelah tenang, mereka saling berbicara satu dengan
yang lainnya.

21. Struktur kekuatan keluarga


Tn.B merupakan pemegang kendali rumah tangga. Segala uang pemasukan
dan pengeluaran rumah tangga harus sepengetahuan Tn.B. Ny.A dan anak-
anaknya patuh kepada Tn.B

22. Struktur peran


Tn.B telah menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dengan baik.
Tn.B pergi mencari nafkah dari pagi sampai sore hari. Sedangkan Ny. A
adalah ibu rumah tangga. Ny. A telah menjalankan perannya dengan baik.
Ny.A berusaha mengatur sebaik mungkin pengeluaran agar penghasilan

23
Tn.B yang pas-pas an dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Sedangkan An.T dan I pergi sekolah pada siang harinya dan mereka
mengaji pada sore harinya. Semua anak-anak Tn.B patuh dan taat terhadap
Tn.B.

23. Nilai dan norma keluarga


Keluarga Tn.B menganggap agama sebagai standar hidup. Tn.B dan Ny.A
menjalankan sholat lima waktu sebagai sebuah kewajiban. Keluarga Tn.B
tidak percaya dukun. Jika ada diantara anggota keluarga yang sakit maka
akan dibawa ke pelayan kesehatan.

24. Fungsi keluarga : Afektif


Keluarga mengatakan hidup mereka bahagia. Ny.A bangga dengan
suaminya karena Tn.B penyabar. Tn.B sering mengalah jika terjadi konflik
dalam keluarga. Anak-anak mereka kompak walupun sesekali terjadi
pertengkaran kecil

25. Fungsi keluarga : sosialisasi


Keluarga Tn.B mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga besar.
Anak-anak mereka sering bermain dengan sepupu-sepupunya. Ny.A sering
bertandang ke rumah saudara-saudaranya yang sekaligus tetangga-
tetangganya. Setiap sore mereka berkumpul di warung depan rumah Ny.A
untuk saling bercerita. Ny. Mengenal dengan baik tetangga-tetangganya
dan semua warga di RT nya.

26. Fungsi perawatan kesehatan


Bagi keluarga Tn.B, sehat adalah jika keluarga tidak ada yang sakit-
sakitan. Sedangkan sakit adalah jika keluarga sudah tidak bisa melakukan
aktifitas harian dengan baik. Ditinjau dari tugas kesehatan keluarga :

24
Gastritis
Ny.A mengatakan sudah sejak SMA menderita sakit maag. Ny. A
mengatakan maag adalah nyeri ulu hati. Ny.A mengatakan maagnya
kambuh jika telat makan dan banyak pikiran. Pada saat pengkajian ( 18
Mei 2006 ) Ny.A mengatakan pikirannya sedang susah karena
memikirkan biaya untuk melanjutkan An.T sekolah ke SLTP dan
maagnya pun kambuh. Sejak tiga tahun terakhir ini nafsu makan Ny.A
menurun apalagi jika maagnya sedang kambuh.dalam dua tahun
terakhir ini berat badannya turun sebanyak 5 kg. Menurut Ny.A sejak
SMA makannya sering tidak teratur dan tidak suka makan pagi. Jika
maagnya kambuh Ny.A segera minum promag, jika masih belum
terasa sehat, Ny.A baru pergi ke bidan untuk berobat. Menurut Ny.A
penyakit maag tidak terlalu berbahaya dan dapat sembuh dengan
minum obat.
Batuk pilek
Pada saat pengkajian ( 7 Juni 2006 ), Ny.A mengatakan An.A sudah
batuk pilek sejak dua hari yang lalu. An.A tidak demam. Batuk pilek
juga sering terjadi pada anak-anak yang lainnya. An.A sering bermain
di luar rumah bersama An.R. Menurut Ny.A batuk pilek An.A
disebabkan karena banyak bermain pada siang hari yang panas di luar
rumah. Ny.A tidak membawa An.A berobat ke pelayanan kesehatan
karena menurut Ny.A batuk pileknya dapat sembuh sendiri jika An.A
istirahat. Ny. A mengatakan kalau sudah batuk pilek An.A tidak mau
makan. Ny. A mengatakan cemas jika an. A tidak mau makan dan
mengatakan putus asa untuk memberi anaknya makan.

27. Fungsi Reproduksi


Tn.B dan Ny.A memiliki 4 orang anak, semuanya laki-laki. Jarak diantara
masing-masing anak berkisar 2-3 tahun. Walaupun Tn.B menginginkan
anak perempuan tetapi mereka tidak berencana untuk menambah anak lagi.
Ny.A memakai suntik 1x/bln sebagai alat kontrasepsi.

25
28. Fungsi ekonomi
Tn.B memiliki penghasilan Rp. 750.000,-/bulan. Penghasilannya tidak
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya dua orang anaknya yang
sedang bersekolah. Apalagi keluarga tidak memiliki kartu miskin untuk
berobat ke pelayanan kesehatan.

29. Stres dan koping keluarga


Stresor jangka pendek adalah : Keluarga memikirkan biaya untuk
melanjutkan An.T sekolah ke SLTP.
Stresor jangka panjang adalah : Keluarga khawatir dengan pendidikan
anak-anaknya kelak kalau kondisi ekonomi mereka tidak berubah ke arah
yang lebih baik. Ditambah lagi dengan biaya hidup yang semakin lama
semakin tinggi.

30. Kemampuan keluarga untuk berespon


Terhadap stresor jangka pendek rencananya keluarga akan meminjam uang
kepada keluarga Ny.A. Sedangkan untuk stresor jangka panjang, keluarga
belum memiliki solusi

31. Strategi koping yang digunakan


Keluarga menggunakan sistem dukungan sosialnya dari keluarga besar.
Biasanya jika keluarga punya masalah yang cukup rumit dan besar, mereka
minta bantuan dari keluarga besar.

32. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga memiliki strategi koping fungsional, jika keluarga mempunyai
masalah biasanya selalu dibicarakan bersama-sama

33. Harapan keluarga terhadap masalah yang ada terhadap petugas kesehatan

26
Keluarga berharap petugas kesehatan dapat membantu keluarga dalam
memecahkan masalah kesehatan yang ada pada keluarga sehingga
keluarga dapat hidup sehat dan bisa menjalankan kegiatan sehari-hari.
Harapan keluarga terhadap kedatangan perawat adalah keluarga dapat
menambah pengetahuan tentang kesehatan dan cara perawatannya.

27

Anda mungkin juga menyukai