Ziswaf KLMPK 5
Ziswaf KLMPK 5
Disusun oleh :
Gilang Subagya
Adzim
BOGOR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan bagi pembaca dalam membahas pengertian, dasar hukum serta hikmah ZISWAF
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
Latar Belakang..........................................................................................
Rumusan Masalah.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
2.1 Permasalahan Administrasi Zakat.............................................................
2.2 Permasalahan Administarsi dan manajemen Wakaf...................................
BAB III PENUTUP........................................................................................
Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Permasalahan kemiskinan senantiasa menarik dikaji karena merupakan masalah serius yang
menyangkut dimensi kemanusiaan. Kemiskinan tetap merupakan masalah yang tidak bisa dianggap
mudah untuk dicarikan solusinya karena sudah ada sejak lama dan menjadi kenyataan yang hidup di
tengah masyarakat. Dalam hubungan ini, isu-isu kesenjangan dan ketimpangan sosial-ekonomi semakin
mencuat ke permukaan.
Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit umat yang jatuh
peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu seperti sabda Nabi yang menyatakan bahwa kefakiran
itu mendekati pada kekufuran. Agama Islam telah menawarkan beberapa doktrin bagi manusia yang
berlaku secara universal dengan dua ciri dimensi, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia
serta kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di akhirat. Ayat-ayat Alquran mengingatkan agar harta
kekayaan tidak hanya terbatas sirkulasinya pada sekelompok orang kaya saja.
Orang-orang bertakwa adalah mereka yang menyadari bahwa dalam harta kekayaan yang mereka
memiliki terdapat hak-hak orang lain di dalamnya. Perhatian penuh harus diberikan kepada lapisan
masyarakat yang belum dapat hidup wajar sebagai manusia. Untuk membantu masyarakat miskin, banyak
lembaga keuangan terutama lembaga keuangan syariah, seperti lembaga amil zakat yang memberikan
bantuan berupa dana ZISWAF (Zakat, Infak, Shadaqah, Wakaf). Berkaitan dengan dana ziswaf, terutama
dana zakat, lembaga amil zakat tidak hanya menyalurkan zakat yang bersifat konsumtif tetapi zakat yang
bersifat produktif atau biasa disebut dengan zakat produktif.
Perkembangan ziswaf di Indonesia adalah satu dekade terakhir sangat menggembirakan baik dari
sisi penghimpunan maupun pendayagunaan. Dana zakat, infak, shadaqah, wakaf yang berhasil dikelola
menunjukkan tren peningkatan yang sangat signifikan dari waktu ke waktu. Tren serupa juga tercatat
dalam penyaluran dan pendayagunaan ZISWAF, Indonesia Zakat and Development Report (IZDR)
mencatat terdapat peningkatan yang signifikan dalam penyaluran dana ziswaf, dari sekitar 42 milyar
rupiah pada tahun 2004 menjadi sekitar 226 milyar pada tahun 2008, atau pertumbuhan ratarata sepanjang
periode 2004-2008 mencapai 67,2% per tahun (IZDR, 2013).
Menurut Public Interest Research and Advocacy Center atau PIRAC (2012), dalam rilis hasil
surveinya mengatakan potensi dana zakat di Indonesia, yang populasinya sekitar 87 persen muslim,
sangat besar hingga mencapai 9,09 triliun rupiah pada tahun 2007. Potensi ini meningkat 4,46 triliun
dibanding tahun 2004 yang potensinya hanya sebesar 4,45 triliun. Berbeda dengan PIRAC, Alfath (2006)
mengatakan bahwa potensi ziswaf di Indonesia mencapai 20 triliun pertahun. Namun dari jumlah itu yang
tergali baru 500 miliar pertahun.
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah dan Sukmana (2014) menyatakan bahwa
permasalahan zakat dibagi menjadi dua kategori yaitu masalah internal dan masalah eksternal, yaitu:
1. Masalah Internal, yaitu:
1) kurangnya profesionalisme para pegawai,
2) pendistribusian zakat yang sulit untuk tepat sasaran dan transparansi ke masyarakat yang masih
kurang,
3) minimnya kinerja OPZ,
4) kurangnya tunjangan para pegawai maupun struktural dan biaya operasional untuk melakukan
tugas,
5) peran serta pimpinan yang masih belum maksimal.
2. Masalah Eksternal, yaitu:
1) kuranya kepercayaan masyarakat (muzaki),
2) kurangnya peran serta ulama dalam memberikan dukungan kepada muzaki untuk menyalurkan
zakatnya ke Baznas,
3) secara keseluruhan mayoritas masyarakat masih belum mengenal Baznas secara lebih dekat,
4) belum adanya Perda yang mengatur bahwa zakat harus disalurkan melalui lembaga khususnya
Baznas,
5) kesadaran masyarakat masih kurang dalam mengeluarkan zakatnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/manajemen/article/view/1533/1125
http://eprints.walisongo.ac.id/7729/1/132111104.pdf
file:///C:/Nala%20Ratih%20III/Administrasi%20dan%20Manajemen%20ZISWAF/267064-analisis-
prioritas-solusi-permasalahan-p-98acacf9.pdf