Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang
penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya
distress (misalnya, gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau
lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang
menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (American
Psychiatric Association,1994).
Kecendrungan gangguan jiwa akan semakin meningkat seiring dengan terus
berubahnya situasi ekonomi dan politik kearah tidak menentu, prevalensinya bukan
saja pada kalangan menengah kebawah sebagai dampak langsung dari kesulitan
ekonomi, tetapi juga kalangan menengah keatas sebagai dampak langsung atau tidak
langsung ketidakmampuan individu dalam penyesuaian diri terhadap perubahan
sosial yang terus berubah (Rasmun, 2001).
Pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa di Indonesia mempunyai rata-rata lama hari
rawat yang tinggi yaitu 54 hari, dan yang paling lama dirawat adalah pasien dengan
diagnosa skizofrenia. Data rumah sakit jiwa pusat Bogor 2001, menunjukkan rata-
rata lama hari rawat adalah 115 hari dan untuk pasien perilaku kekerasan 42 hari
(Keliat,dkk, 2009).
Ketika penderita gangguan jiwa melakukan rawat jalan atau inap di rumah sakit
jiwa, keluarga harus tetap memberikan perhatian dan dukungan sesuai dengan
petunjuk tim medis rumah sakit. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh
penderita gangguan jiwa dalam memotivasi mereka selama perawatan dan
pengobatan. Jenis-jenis dukungan keluarga seperti dukungan pengharapan,
dukungan nyata, dukungan informasi dan dukungan emosional (Friedman,1998).
Tetapi kenyataannya, belum banyak keluarga memiliki kepedulian tentang ini.
Banyak keluarga yang menyerahkan sepenuhnya penyembuhan penderita kepada
petugas kesehatan. Banyak pasien gangguan jiwa justru ditelantarkan keluarganya.
Keluarga telah melupakan mereka. Banyak yang tidak mengurusnya lagi saat
dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Padahal, jika keluarga mereka rajin mengunjungi
dan memberikan dukungan bagi pasien gangguan jiwa, ini merupakan salah satu
terapi yang jitu untuk kesembuhan mereka. Namun, jika keluarga mereka tidak
peduli, tingkat kesembuhan pasien makin lama karena pasien merasa tidak
diperhatikan lagi oleh keluarganya (Yosep,dkk, 2008).
Bersadarkan hal tersebut, mahasiswa Profesi Ners STIK STELLA MARIS akan
memberikan penyuluhan mengenai kesehatan jiwa kepada keluarga pasien dengan
gangguan jiwa dengan harapan adanya peningkatan pengetahuan mengenai
kesehatan jiwa itu sendiri sehingga berdampak bagi kesembuhan pasien
kedepannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan dapat memahami tentang perannya dalam mencegah penderita
dengan gangguan jiwa di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan mampu:
1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi sehat jiwa dan
gangguan jiwa
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala gangguan
jiwa
3) Memahami dan mampu menyebutkan kembali cirri-ciri gangguan jiwa
4) Memahami dan menyebutkan kembali cara penanganan gangguan jiwa di
keluarga
C. Tempat
Poliklinik Jiwa RSKD Kota Makassar
D. Waktu
Kegiatan akan berlangsung selama 45 menit pukul 10.30 WITA sampai dengan
pukul 11.15 WITA
E. Sasaran
Pengunjung Poliklinik Jiwa RSKD Makassar
F. Penyelenggara Penyuluhan
Penyelenggara penyuluhan “Peningkatan Pengetahuan Keluarga Mengenai
Kesehatan Jiwa” adalah mahasiswa profesi Ners STIK STELLA MARIS
H. Pelaksanaan Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pendahuluan
- Moderator memberikan salam - Sasaran membalas
kepada sasaran. salam dari moderator.
- Moderator menjelaskan topik
penyuluhan. - Sasaran menyimak.
- Moderator memperkenalkan
kelompok kepada sasaran. - Sasaran menyimak.
- Moderator menjelaskan tujuan
penyuluhan. - Sasaran menyimak.
- Moderator menjelaskan waktu
pelaksanaan. - Sasaran menyimak.
2. 40 menit Penyampaian Materi
(30 menit - Penyaji menggali sedikit informasi - Sasaran
materi, 10 pada sasaran mengenai Gangguan mengeksplorasi apa
menit Jiwa yang mereka ketahui
tanya tentang kesehatan
jawab) lingkungan.
- Penyaji menjelaskan materi mengenai - Sasaran
: memperhatikan
1. Definisi sehat jiwa dan gangguan penjelasan dan
jiwa mencermati materi.
2. Tanda dan gejala gangguan jiwa
3. Ciri-ciri gangguan jiwa
4. Penanganan gangguan jiwa di
keluarga
Tanya Jawab
- Moderator membuka sesi tanya jawab. - Sasaran mengajukan
pertanyaan.
- Penyelenggara penyuluhan menjawab - Sasaran
pertanyaan sasaran. memperhatikan
jawaban yang
diberikan.
3. 3 menit Penutup
- Moderator melakukan evaluasi Sasaran menjawab
dengan memberikan beberapa pertanyaan evaluasi
pertanyaan
- Moderator menyimpulkan hasil - Sasaran menyimak
penyuluhan. kesimpulan yang
disampaikan oleh
moderator.
- Pembagian leaflet pada sasaran. - Sasaran menerima
leaflet yang diberikan
oleh fasilitator.
- Mengakhiri dengan salam - Menjawab salam dan
sasaran bersiap untuk
meninggalkan tempat
penyuluhan.
I. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
J. Media
1. Leaflet
2. Flipcart
K. Setting Tempat
2 2 2
2 2 2
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Peserta
L. Pengorganisasian kelompok
Moderator :
Penyaji materi :
Observer :
Fasilitator :
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan
konsultasi materi yang akan disampaikan saat penyuluhan. Sarana prasarana
seperti leaflet disiapkan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi sehat jiwa dan
gangguan jiwa
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala gangguan
jiwa
3) Memahami dan mampu menyebutkan kembali cirri-ciri gangguan jiwa
4) Memahami dan menyebutkan kembali cara penanganan gangguan jiwa di
keluarga
A. LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Materi
- Leaflet
- Flipcart
Lampiran Materi
MENGENAL GANGGUAN JIWA
A. DEFINISI KESEHATAN JIWA
Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional
yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan orang
lain.
Ciri-ciri orang sehat jiwa yaitu :
a. Bebas dan otonomi
b. Tahan terhadap stress
c. Mampu beradaptasi dengan orang lain secara harmonis
d. Hidup produktif
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi, Ana. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. EGC.
1995
Keliat Budi, Ana, dkk. Proses Keperawatan Jiwa. EGC. 1987
Sembiring, EE. 2011. (Online),
(http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/24194/5/Chapter%20I.PDF, diakses 22
Januari 2015)
Stuart and Sunden. Pocket Guide to Psychiatric Nursing. EGC. 1998