Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH FISIKA SMT

GENAP 2020-2021
Dinamika partikel
(Mengenai Hukum hukum Newton)

Oleh:
M Habib Hidayat
2010953006

Dosen Pengampu:
Ir. Syukri Yunus, M.Sc

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Batam, 13 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Hukum Newton ................................................................................. 2
1. Hukum I Newton................................................................................................ 2
2. Hukum II Newton .............................................................................................. 3
3. Hukum III Newton ............................................................................................. 3
2.2 Aplikasi Hukum I Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari: ............................... 5
2.3 Aplikasi Hukum II Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari: .............................. 6
2.4 Aplikasi Hukum III Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari: ............................ 6
BAB III .......................................................................................................................... 8
CONTOH SOAL ........................................................................................................... 8
BAB IV ........................................................................................................................ 37
PENUTUP.................................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 38

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac
Newton mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental.Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis
gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada
waktu kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan
bahwa kita mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi
atau berpindah tempat.

1.2 Rumusan Masalah


1) pengertian Hukum Newton
2) Hukum I. Newton
3) Hukum II. Newton
4) Hukum III. Newton

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton
2) Untuk mengetahui bunyi Hukum I. Newton
3) Untuk mengetahui bunyi Hukum II. Newton
4) Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton
5) Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa sehingga pembaca bisa
membedakan antara massa dan berat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Newton


Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum
gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan
gerak yang disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac
Newton dalam karyanya Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali
ditebitkan pada 05 Juli 1687.

1. Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton:
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka
benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan “
a. Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu.
Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya
(malas bergerak), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan
bergeraknya ( malas berhenti). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan
geraknya (diam atau bergerak) inilah yang disebut kelembaman atau inersia
(kemalasan). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum Kelembaman
atau Hukum inersia.
Contoh penerapan hukum I Newton yaitu :
Ø Sediakan alat-alat antara lain Kelereng, kertas, dan meja!
Ø Letakkan kelereng di atas kertas pada meja yang mendatar hingga keadaan kelereng
diam!
Ø Tarik kertas dengan mendadak / sentakan!
Ø Ulangi langkah (ii) tetapi kertas ditarik perlahan-lahan, kemudian hentikan kertas
tersebut secara mendadak!
Ø Amati yang terjadi!

Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam
cenderung untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk
tetap bergerak lurus beraturan (ingin mempertahankan keadaannya). Sifat demikian
itulah yang disebut sebagai kelembaman (inersia) suatu benda.

2
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Dimana :
𝐹
a=
𝑚
F = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
a = Percepatan, Satuannya ms-2

2. Hukum II Newton
Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan
massa benda tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami
percepatan.

Keterangan:
F : gaya (N atau dn)
m : massa (kg atau g)
a : percepatan (m/s2 atau cm/s2)

a. Gaya, Massa, dan Hukum Kedua Newton


Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan
massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah
suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya,
artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu
adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil
kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah sifat
intristik sebuah benda mengukur resistensinya terhadap percepatan.
Contoh penerapan Hukum II Newton :
Pada gambar disamping, sebuah benda ditarik dengan gaya F. Dengan adanya
gaya F, maka benda bergerak dengan percepatan a. Pada kasus yang kedua, benda
dengan massa m ditarik oleh 2 orang dengan gaya 2F. Pada Kasus yang kedua ini, benda
bergerak dengan percepatan 2a, massa benda ditambah dan ditarik dengan gaya F. Pada
kasus yang ketiga benda bergerak dengan percepatan a/2 .
Dalam hukum ini, Newton menyimpulkan sebagai berikut :
Ø Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda dengan massa
m berbanding langsung ( sebanding ) dengan besar resultan gaya. Makin besar gaya,
makin besar percepatan.
Ø Percepatan benda yang disebabkan adanya resultan gaya pada benda berbanding
terbalik dengan massa benda m. Makin besar massa, makin kecil percepatan.

3. Hukum III Newton


Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya
sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
3
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama
besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang
dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya
mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun
demikian, biasanya dalam soal fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita
lakukan, meskipun sebenarnya bisa dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini,
tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah
gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang
sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul
berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang
(aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita
berjalan kedepan.
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada
dayung kedepan sehingga perahu bergerak kedepan.

Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

FA = -FR, atau 𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = - 𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama dengan
negativ gaya benda
B yang bekerja pada benda A ”

a) Perbedan Berat dan Massa


Ø Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan
grafitasi bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita
menjatuhkan sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara
sehinngga satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi
(keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81
m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk semua benda, tak tergantung
massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum kedua Newton, kita dapat
menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :

Fg = ma
Dengan menggunakan a=g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita
dapatkan :

w = mg

4
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat
menyimpulkan bahwa berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g
yang teliti di berbagai tempat menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama
di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-
titik di atas permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan
kuadrat jarak benda dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih
kecil pada ketinggian yang sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan
gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi
agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat intrinsik benda
itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
Ø Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan
mengukur percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan
kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2

Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)

2.2 Aplikasi Hukum I Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari:


1. Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara
cepat.
2. Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para
penumpang akan terdorong ke depan.
3. Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke
belakang. Karena tubuh penumpang sedang mempertahankan posisi diamnya.
4. Ayunan bandul sederhana. Bandul jika tanpa gaya dari luar akan tetap bergerak ,
dgn percepatan nol.
5. Pada lift diam atau bergerak dengan kecepatan tetap, maka percepatannya nol. Oleh
karena itu, berlaku keseimbangan gaya (hukum I Newton).
6. Saat kita salah memasang taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya. Tenang,
ketika kita tarik taplak tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser.
7. Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang bekerja
pada benda itu.
8. Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
9. Bola Tolak peluru : akan diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam tolak peluru,
sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada peluru itu sendiri. Pada saat peluru dilempar,
peluru akan terus bergerak secara beraturan setelah itu akan jatuh dan berhenti, titik
dimana peluru itu akan berhenti, dan akan terus diam jika tidak digerakkan.
10. Pada saat Dribbling : bola akan terus bergerak beraturan, dan berhenti jika bola di
pegang kedua tangan.
11. Seseorang yang turun dari sebuah bis yang masih melaju akan terjerembab
mengikuti arah gerak bis.
12. Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar ketika mobil tiba-tiba membelok.

5
2.3 Aplikasi Hukum II Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari:
1. Benda yang melaju jika melakukan percepatan akan dirinya maka gaya akan
bertambah besar.
2. Pada gerakan di dalam lift. Ketika kita berada di dalam lift yang sedang bergerak,
gaya berat kita akan berubah sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan
merasakan gaya berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal
yang sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift
bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada saat lift
dalam keadaan diam.
3. Bus yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan
gaya dan berbading terbalik dengan massa busl tersebut.
4. Permainan Kelereng. Kelereng yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat
menggelinding, sedangkan kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan
berbanding terbalik dengan massanya).
5. Menggeser barang pada bidang miring.
6. Berat badan kita ( W= m g ).
7. Saat melakukan lemparan tolak peluru : bola akan lebih jauh dan cepat jika diberikan
lemparan yang kuat begitu sebaliknya.
8. Pada saat berlari : Menambah gaya kecepatan agar menghasilkan percepatan yang
maksimal. Semakin besar gaya yang dikeluarkan oleh seorang atlit, maka akan semakin
besar percepatannya.
9. Mobil yang mogok akan lebih mudah didorong oleh dua orang,dibandingkan diorong
oleh satu orang.
10. Jika terjadi tabrakan antara sebuah mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan
terseret puluhan bahkan ratusan meter dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya berhenti.
Terseretnya mobil menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena
massa mobil jauh lebih kecil dari pada massa kereta api, maka dengan gaya yang sama
mobil medapan percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api tidak mengalami
percepatan.
11. Pada saat shooting : cepat dan lambat pergerakan bola basket mempengaruhi jarak
bola. Saat melakukan shooting, seorang atlet harus menentukan kekuatan gaya yang
dibutuhkan untuk memasukkan sebuah bola ke dalam ring, tergantung jarak antara atlet
dan ring.

2.4 Aplikasi Hukum III Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari:


1. Seseorang memakai sepatu roda dan berdiri menghadap tembok. Jika orang tersebut
mendorong tembok (aksi), maka tembok mendorongnya dengan arah gaya yang
berlawanan(reaksi).
2. Ketika menekan ujung meja dengan tangan, tangan kita mengerjakan gaya pada
meja(aksi). Dan sebaliknya ujung meja pun menekan tangan kita(reaksi).
3. Ketika kaki pelari menolak papan start ke belakang(aksi), papan start mendorong
pelari ke depan(reaksi) sehingga pelari dapat melaju ke depan.
4. Ketika seorang perenang menggunakan kaki dan tangannya untuk mendorong air ke
belakang(aksi), air juga akan mendorong kaki dan tangan perenang ke depan(reaksi).
5. Ketika kita berjalan di atas tanah, telapak kaki kita mendorong tanah ke belakang.
Sebagai reaksi, tanah mendorong kaki kita ke depan sehingga kita dapat berjalan.
6. Ketika kita menembak, senapan mendorong peluru ke depan(aksi). Sebagai reaksi,
peluru pun mendorong senapan ke belakang.

6
7. Ketika mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung, pendayung
mendorong air ke belakang(aksi). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada dayung ke
depan, sehingga perahu bergerak ke depan.
8. Ketika seseorang membenturkan kepalanya ke tiang(aksi), dia akan merasa sakit
karena tiang memberikan gaya pada dia(reaksi).
9. Ketika orang menendang bola, kaki memberikan gaya ke bola(aksi).Reaksi : bola
memberikan gaya ke kaki.
10. Ketika peluncuran roket, roket mendorong asap ke belakang(aksi). Reaksi : asap
mendorong roket ke atas.

7
BAB III
CONTOH SOAL
1. Bila resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, maka pernyataan di
bawah ini yang benar adalah….

A. Kecepatan selalu tetap meski waktunya berubah-ubah


B. Percepatannya selalu tetap meski waktunya berubah-ubah
C. Kecepatannya selalu berubah-ubah meski waktunya tetap
D. Percepatannya selalu berubah-ubah meski waktunya tetap
E. Percepatannya selalu tetap meski kecepatannya berubah-ubah

Pembahasan:

ƩF = 0
Kondisi ini berlaku pada benda diam atau benda bergerak lurus beraturan dengan kecepatan
tetap.

Jawaban A

2. Sebuah benda yang semula diam bergerak dengan percepatan tetap selama 10 sekon. Jika
jarak yang ditempuh 50 m dan massa benda 5 kg, maka besar gaya yang bekerja adalah…

A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 40 N
E. 50 N

Pembahasan:

Jawaban: A

8
3. Sebuah truk dengan massa 2.000 kg melaju dengan kecepatan 36 km/jam, kemudian
menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 sekon. Gaya rata-rata pada truk selama
berlangsungnya tabrakan adalah….

A. 200 N
B. 3000 N
C. 20.000 N
D. 200.000 N
E. 2.000.000 N

Pembahasan:

Jawaban: D

4. Sebuah mobil mula-mula melaju dengan kecepatan 72 km/jam di atas jalan raya. Jika
koefisien gesek antara ban dengan jalan 0,8, jarak temuh mobil sejak direm hingga berhenti
adalah …… (g = 10 m/s2)

A. 10 m
B. 15 m
C. 20 m
D. 25 m
E. 40 m

9
Jawaban: D

5. Pada dua benda terpisah sejauh R bekerja dengan gaya tarik sebesar F. Jika jarak kedua
benda diubah menjadi 3R, maka besar gara tariknya menjadi ….

A. F/9
B. F/3
C. 3 F
D. 6 F
E. 9 F

Pembahasan:

Jawaban: A

6. Perhatikan gambar berikut!

10
Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 12 N ke arah
kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien
gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik benda (F)
sehingga benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan hukum Newton untuk
benda diam :
Σ Fx = 0
F − fges = 0
12 − fges = 0
fges = 12 N

c) Percepatan gerak benda


Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL

7. Perhatikan gambar berikut, benda mula-mula dalam kondisi rehat!

Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh gaya F = 25 N ke arah
kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan koefisien
gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

11
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N−W=0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N

b) Gaya gesek antara benda dan lantai


Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya yang gesek statis maksimum (20 N) lebih kecil dari gaya yang menarik benda
(25 N), Sehingga benda bergerak. Untuk benda yang bergerak gaya geseknya adalah gaya
gesek dengan koefisien gesek kinetis :
fges = fk = μk N
fges = (0,1)(100) = 10 N

c) Percepatan gerak benda


Hukum Newton II :
Σ Fx = ma
F − fges = ma
25 − 10 = 10a
a = 15/10 = 1,5 m/s2

d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon


S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2(1,5)(22)
S = 3 meter

8. Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg mula-mula dalam kondisi tidak bergerak!

Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar adalah 37o, koefisien
gesek kinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan
nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)

Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:

12
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N

b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan benda bisa bergerak,
sehingga fges = fk :
fges = μk N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N

c) Percepatan gerak benda


Σ Fx = ma
F cos θ − fges = ma
(25)(0,8) − 3,5 = 5a
5a = 16,5
a = 3,3 m/s2

9. Perhatikan gambar berikut, balok 100 kg diluncurkan dari sebuah bukit!

Anggap lereng bukit rata dan memiliki koefisien gesek 0,125. Percepatan gravitasi bumi 10
m/s2 dan sin 53o = 0,8, cos 53o = 0,6. Tentukan nilai dari :
a) Gaya normal pada balok
b) Gaya gesek antara lereng dan balok
c) Percepatan gerak balok

Pembahasan
Gaya-gaya pada balok diperlihatkan gambar berikut:

a) Gaya normal pada balok


Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 53o = 0

13
N − (100)(10)(0,6) = 0
N = 600 Newton

b) Gaya gesek antara lereng dan balok


fges = μk N
fges = (0,125)(600) = 75 newton

c) Percepatan gerak balok


Σ Fx = ma
W sin θ − fges = ma
mg sin 53o − fges = ma
(100)(10)(0,8) − 75 = 100a
a = 725/100 = 7,25 m/s2

10. Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20 kg berada di atas permukaan licin didorong
oleh gaya F sebesar 120 N seperti diperlihatkan gambar berikut!

Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B

Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau sistem :
Σ F = ma
120 = (40 + 20) a
a = 120/60 m/s2

b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B


Cara pertama, Tinjau benda A :

Σ F = ma
F − Fkontak = mA a
120 − Fkontak = 40(2)
Fkontak = 120 − 80 = 40 Newton

Cara kedua, Tinjau benda B :

Σ F = ma
Fkontak = mB a
Fkontak = 20(2) = 40 Newton

11. Balok A dan B terletak pada permukaan bidang miring licin didorong oleh gaya F sebesar
480 N seperti terlihat pada gambar berikut!

14
Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak antara balok A dan B

Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau Sistem :
Gaya-gaya pada kedua benda (disatukan A dan B) terlihat pada gambar berikut:

Σ F = ma
F − W sin 37o = ma
480 − (40 + 20)(10)(0,6) = (40 + 20) a
a = 120/60 = 2 m/s2

b) Gaya kontak antara balok A dan B


Cara pertama, tinjau balok A
Gaya-gaya pada balok A terlihat pada gambar berikut :

Σ F = ma
F − WA sin 37o − Fkontak = mA a
480 − (40)(10) (0,6) − Fkontak = (40)(2)
480 − 240 − 80 = Fkontak
Fkontak = 160 Newton

Cara kedua, tinjau benda B

15
Σ F = ma
Fkontak − WB sin 37o = mB a
Fkontak − (20)(10)(0,6) =(20)(2)
Fkontak = 40 + 120 = 160 Newton

12.
Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar di C (lihat gambar). Balok B beratnya
500 N. Koefisien gesekan antara A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai =
0,5. Besarnya gaya F minimal untuk menggeser balok B adalah….newton
A. 950
B. 750
C. 600
D. 320
E. 100
(Sumber Soal : UMPTN 1993)

Pembahasan
fAB → gaya gesek antara balok A dan B
fBL → gaya gesek antara balok B dan lantai
fAB = μAB N
fAB = (0,2)(100) = 20 N
fBL = μBL N
fBL = (0,5)(100 + 500) = 300 N
Tinjau benda B

Σ Fx = 0
F − fAB − fBL = 0
F − 20 − 300 = 0
F = 320 Newton

13. Benda pertama dengan massa m1 = 6 kg dan benda kedua dengan massa m2 = 4 kg
dihubungkan dengan katrol licin terlihat pada gambar berikut !

16
Jika lantai licin dan m2 ditarik gaya ke kanan F = 42 Newton, tentukan :
a) Percepatan benda pertama
b) Percepatan benda kedua
c) Tegangan tali T

Pembahasan
a) Percepatan benda pertama
Hubungan antara percepatan benda pertama (a1) dan percepatan benda kedua (a2) adalah:
a1 = 2a2
atau
a2 = 1/2a1
Tinjau m2

F − 2T = m2a2
42 − 2T = 4a2
42 − 2T = 4(1/2)a1
42 − 2T = 2a1 (Pers. 1)
Tinjau m1

T = m1a1
T = 6 a1 (Pers. 2)
Gabung Pers. 1 dan Pers. 2
42 − 2T = 2a1
42 − 2(6a1) = 2a1
42 = 14 a1
a1 = 42/14 = 3 m/s2

b) Percepatan benda kedua


a2 = 1/2a1
a2 = 1/2(3) = 1,5 m/s2
c) Tegangan tali T
T = 6a1 = 6(3) = 18 Newton

14. Massa A = 4 kg, massa B = 6 kg dihubungkan dengan tali dan ditarik gaya F = 40 N ke
kanan dengan sudut 37o terhadap arah horizontal!

Jika koefisien gesekan kinetis kedua massa dengan lantai adalah 0,1 tentukan:
a) Percepatan gerak kedua massa
b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa

17
Pembahasan
Tinjauan massa B :

Nilai gaya normal N :


Σ Fy = 0
N + F sin 37o = W
N + (40)(0,6) = (6)(10)
N = 60 − 24 = 36 N
Besar gaya gesek :
fgesB = μk N
fgesB = (0,1)(36) = 3,6 N

Hukum Newton II:


Σ Fx = ma
F cos 37o − fgesB − T = ma
(40)(0,8) − 3,6 − T = 6 a
28,4 − T = 6 a → (persamaan 1)
Tinjauan gaya-gaya pada massa A

Σ Fx = ma
T − fgesA = ma
T − μk N = ma
T − μk mg = ma
T − (0,1)(4)(10) = 4 a
T = 4a + 4 → Persamaan 2
Gabung 1 dan 2
28,4 − T = 6 a
28,4 − ( 4a + 4) = 6 a
24,4 = 10a
a = 2,44 m/s2

b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa


T = 4a + 4
T = 4(2,44) + 4
T = 13,76 Newton

15. Diberikan gambar sebagai berikut!

18
Jika massa katrol diabaikan, tentukan:
a) Percepatan gerak kedua benda
b) Tegangan tali penghubung kedua benda

Pembahasan
Tinjau A

Σ Fx = ma
T − WA sin 37o = mA a
T − (5)(10)(0,6) = 5 a
T − 30 = 5a → (Persamaan 1)

Tinjau B

Σ Fx = ma
WB sin 53o − T = mB a
(10)(0,8) − T = 10 a
T = 80 − 10 a → (Persamaan 2)
Gabung 1 dan 2
T − 30 = 5a
(80 − 10 a) − 30 = 5 a
15 a = 50
a = 50/15 = 10/3 m/s2
b) Tegangan tali penghubung kedua benda
T − 30 = 5a
T − 30 = 5( 10/3)
T = 46,67 Newton

16. Sebuah satelit yang bermassa 3000 kg dilepaskan dari muatan pesawat ulang-alik dengan
bantuan pegas. Jika satelit dilontarkan dengan kecepatan 0,8 m/s dengan pegas dalam selang
waktu 0,5 s, maka gaya rata-rata yang diberikan pegas pada satelit tersebut adalah….

19
Jawaban :
F X ∆t = m x ∆v
m x ∆v 3000 x 0,8
𝐹 = ∆t = 0,5 = 4800 N = 4,8 x 103 N (D)

17. Sebuah bidang miring kasar membentuk sudut α = 600 terhadap sumbu vertikal. Suatu
benda diletakkan di atas bidang miring tersebut dan benda tersebut diam. Berapakah nilai
koefisien gesekan statis antara benda dengan bidang miring yang menyebabkan benda tersebut
tertahan?

Jawaban :

Besarnya sudut yang dibentuk bidang miring terhadap tanah:

Pada sumbu y, berlaku:

Pada sumbu x, berlaku:

20
18. Pada gambar di bawah, jika percepatan gravitasi dan katrol memiliki gaya
gesek terabaikan, maka untuk mengangkat beban bermassa 25 kg ke atas dengan kecepatan
tetap diperluan gaya sebesar….

A. 31,25 N
B. 62,5 N
C. 93,75 N
D. 125 N
E. 156,25 N

Jawaban :

Besar gaya adalah

21
19. Sebuah balok massanya 4 kg yang terletak pada bidang datar kasar diberi gaya konstan
sebesar 20 N membentuk sudut terhadap bidang horizontal. Jika koefisien gesek antara
balok dan lantai 0,4 maka besar kecepatan benda setelah 5 detik adalah….

A. 0 m/s
B. 2 m/s
C. 4 m/s
D. 6 m/s
E. 8 m/s

Jawaban :

Ilustrasi :

• Komponen gaya pada sumbu-y :

Karena benda berada pada keadaan setimbang pada arah sumbu-y maka :

22
• Komponen gaya pada sumbu-x :

Karena benda bergerak searah dengan arah gaya, maka :

Benda bergerak dengan percepatan

• Gunakan persamaan GLBB:

20. . Sebuah bandul massanya 0,4 kg diikatkan pada seutas tali yang panjangnya 50 cm (massa
tali diabaikan) kemudian diputar sehingga melakukan gerak melingkar beraturan dalam bidang
vertikal. Jika pada saat bandul mencapai suatu titik yang membentuk sudut
sebesar terhadap arah sumbu-x positif kecepatannya 5 m/s, maka besar tegangan tali
pada posisi tersebut adalah….

A. 20 N
B. 22 N
C. 24 N
D. 26 N
E. 28 N

Jawaban :

Ilustrasi :

23
Dari gambar di atas, arah gaya yang menuju pusat lingkaran bernilai positif.

21. Sebuah balok bermassa 2 kg terletak di atas lantai kasar mobil bak terbuka dengan koefisien
gesek statis 0,4 dan koefisien gesek kinetis 0,1. Jika mobil bergerak dengan kecepatan 144
km/jam, maka jarak minimum yang ditempuh agar mobil dapat berhenti tanpa menyebabkan
balok bergeser adalah….

A. 100 m
B. 120 m
C. 150 m
D. 180 m
E. 200 m

Jawaban :

Ilustrasi :

Karena balok tidak bergeser :

24
Maka jarak yang ditempuh mobil hingga berhenti

22. Dua buah benda bermassa 1 kg dan 4 kg dihubungkan dengan katrol seperti gambar.

Bila setelah 1 detik bergerak tali putus, maka tinggi maksimum yang masih dapat dicapai benda
1 kg sebelum jatuh adalah….

A. 1,2 m
B. 1,8 m
C. 3,0 m
D. 4,2 m
E. 4,8 m

Jawaban :

Percepatan sistem

25
• Tinggi benda setelah 1 sekon

• Menurut Hukum I Newton benda yang bergerak akan mempertahankan geraknya,


maka setelah tali diputus balok masih memiliki kecepatan ke atas sebesar :

• Tinggi yang masih dapat dicapai balok 1 setelah tali diputus

(Hanya percepatan gravitasi saja yang mempengaruhi gerak benda sekarang)

• Maka tinggi total balok 1 :

23. Dua benda masing-masing 2 kg dan 3 kg berada di atas permukaan lantai yang kasar dengan
koefisien gesek 0,2 disusun seperti gambar.

26
Jika koefisien statis antara kedua benda 0,3 dan benda kedua diberi gaya sebesar F , maka nilai
F maksimum agar kedua benda tetap bergerak bersama-sama adalah….

A. 10 N
B. 15 N
C. 20 N
D. 25 N
E. 30 N

Jawaban :

Kita tinjau benda 1 (agar benda 1 tetap bergerak bersama benda 2, maka kita terlebih dahulu
mencari nilai percepatan maksimumnya)

• Maka besar gaya maksimum agar kedua benda bergerak bersama-sama

24. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkan pada
atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?
Penyelesaian:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti gambar di bawah ini, karena balok diam, maka
berlaku hukum I Newton yaitu sebagai berikut.

27
ΣF = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.

25. Sebuah benda bermassa 40 kg ditarik melalui katrol sehingga memiliki posisi seperti yang
diperlihatkan pada gambar (a) di bawah ini. Jika sistem itu diam, maka berapakah gaya F?

Penyelesaian:
Benda yang bermassa akan memiliki berat.
w = mg
w = 40 kg × 10 m/s2
w = 400 N
pada sistem itu bekerja tiga gaya yaitu w, F, dan T yang tidak segaris, sehingga menentukan
resultannya dapat digunakan sumbu koordinat XY (metode analisis) seperti pada gambar (b)
di atas. Sistem diam berarti berlaku Hukum 1 Newton sebagai berikut.
■ Pada sumbu-Y
ΣFy = 0
T sin 53o – w = 0
T(0,8) – 400 = 0
0,8T = 400
T = 400/0,8
T = 500 N
■ Pada sumbu-X
ΣFx = 0
F – T cos 53o = 0
F – (500)(0,6) = 0
F – 300 = 0
F = 300 N
Jadi, gaya F yang bekerja pada sistem tersebut adalah 300 Newton.

26. . Benda bermassa 10 kg diikat tali dan dibentuk sistem seperti pada gambar (a) berikut ini.
Jika sistem itu diam dan percepatan gravitasi g = 10 m/s2maka tentukan tegangan tali T1 dan
T2!

28
Penyelesaian:
Berat benda adalah sebagai berikut.
w = mg
w = 10 kg × 10 m/s2
w = 100 N
Dengan menggunakan metode analisis sama seperti pada contoh soal sebelumnya di mana
diagram gaya ditunjukkan pada gambar (b), maka resultan gaya yang bekerja pada sistem ini
adalah sebagai berikut.
■ Pada sumbu-Y
ΣFy = 0
T1 sin 60o + T2 sin 30o – w = 0
T1 (1/2√3) + T2 sin (1/2) – 100 = 0
1
/2√3 T1 + 1/2 T2 = 100
(Kedua ruas dikali 2)
√3 T1 + T2 = 200
T2 = 200 – √3 T1 ……….. pers. (a)
■ Pada sumbu-X
T2 cos 30o – T1 cos 60o = 0
T2 (1/2√3) – T1 (1/2) = 0
1
/2√3 T2 – 1/2T1 = 0 ……….. pers. (b)
{subtitusikan persamaan (a) ke persamaan (b)}
1
/2√3(200 – √3 T1) – 1/2T1 = 0
100√3 – 3/2T1 – 1/2T1 = 0
3
/2T1 + 1/2T1 = 100√3
4
/2T1 = 100√3
2T1 = 100√3
T1 = 50√3 N
Untuk memperoleh nilai T2, kita subtitusikan nilai T1 = 50√3 ke persamaan (a) sehingga kita
peroleh nilai sebagai berikut.
T2 = 200 – √3 T1
T2 = 200 – √3(50√3)
T2 = 200 – 150
T2 = 50 N
Dengan demikian, nilai T1 dan T2 berturut-turut adalah 50√3 N dan 50 N.

27. . Balok bermassa 20 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30o.
Jika Ucok ingin mendorong ke atas sehingga kecepatannya tetap maka berapakah gaya yang
harus diberikan oleh Ucok?
Penyelesaian:
m = 20 kg
g = 10 m/s2
w = mg = 20 × 10 = 200 N
α = 30o

29
gaya dorong Ucok F harus dapat mengimbangi proyeksi gaya berat. Lihat gambar di bawah
ini. Balok bergerak ke atas dengan kecepatan tetap berarti masih berlaku hukum I Newton
sehingga memenuhi persamaan berikut.

ΣF = 0
F – w sin 30o = 0
F – (200)(1/2) = 0
F – 100 = 0
F = 100 N
Jadi, gaya yang harus diberikan pada balok agar balok bergerak dengan kecepatan tetap
adalah sebesar 100 N.

28. Dhania menarik beban dengan bantuan katrol seperti pada gambar (a) di bawah ini. Pada
saat gaya yang diberikan F = 125 N ternyata beban dapat terangkat dengan kecepatan tetap. g
= 10 m/s2. Jika gaya gesek katrol dan massa tali dapat diabaikan maka berapakah massa
beban tersebut?

Penyelesaian:
Diagram gaya yang bekerja pada sistem ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar (b).
Pada beban bekerja dua buah gaya yaitu gaya berat w dan gaya tegangan tali T. Besar gaya
tegangan tali ini besarnya sama dengan gaya tarik F. Karena kecepatan beban yang bergerak
ke atas adalah tetap, maka berlaku hukum II Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
T–w=0
F – mg = 0
125 – m(10) = 0
125 – 10m = 0
10m = 125
m = 125/10
m = 12,5 kg
Jadi, massa beban tersebut adalah 12,5 kg.

29. . Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak
dengan percepatan 3,5 m/s2, maka tentukan massa truk tersebut!

30
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = 7000 N
a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
ΣF
m =
a
7000
m =
3,5
m = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.

30. . Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg. Kemudian balok
B ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin sehingga gabungan balok itu mengalami
percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-tiba balok A terjatuh maka berapakah percepatan yang dialami
oleh balok B saja?
Penyelesaian:
Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 6 kg
a1 = 1,8 m/s2
Ditanyakan: a2 = …?
Jawab:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan seperti pada
gambar di bawah ini.

Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.


F = ma
F = (mA + mB)a1
F = (4 + 6)1,8
F = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:
F = mBa2
18 = 6a2
berarti a2 = 3 m/s2

31. . Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s di atas bidang datar
licin, kemudian benda tersebut diberi gaya tetap searah dengan gerak benda. Setelah
menempuh jarak 4 m, kecepatan benda menjadi 7 m/s. Tentukan besar gaya tersebut!

31
Penyelesaian:
Diketahui:
v0 = 5 m/s
vt = 7 m/s
m = 2 kg
s=4m
Ditanyakan: F = …?
Jawab:
Persamaan gerak:
2as = vt2 – v02
vt2 – v02
a =
2s
(7)2 – (5)2
a =
2(5)
49 – 25
a =
10
24
a =
10
a = 2,4 m/s2
Menurut Hukum II Newton:
F = ma
F = (2 kg)(3 m/s2)
F = 6 kgm/s2 = 6 N
Jadi, gaya yang bekerja pada benda adalah 6 N.

32. . Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s2.
Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?
Penyelesaian:
Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya F1 = 20 N, benda mengalami
percepatan a1 = 4 m/s2, sehingga massa benda:
F1
m =
a1
20 N
m =
4 m/s2
m = 5 kg
Pada saat diberi gaya F2 sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:
F2
a2 =
m2
25 N
a2 =
5 kg
a2 = 5 m/s2

33. Sebuah gaya F dikerjakan pada sebuah benda bermassa m, menghasilkan percepatan 10
m/s2. Jika gaya tersebut dikerjakan pada benda kedua dengan massa m2, percepatan yang
dihasilkan adalah 15 m/s2.
Tentukan:
a. Perbandingan m1 dan m2.
b. Percepatan yang dihasilkan gaya F1, apabila m1 dan m2 digabung.

32
Penyelesaian:
a. Gaya F pada benda 1 dengan massa m1 menghasilkan percepatan a1 = 10 m/s2, maka
diperoleh:
F1
m1 =
a1
F
m1 =
10 m/s2
Gaya F pada benda II dengan massa m2, menghasilkan percepatan a2 = 15 m/s2, maka:
F2 F
m2 = =
a2 15 m/s2
F F
m1 : m2 = :
10 15
1 1
m1 : m2 = :
10 15
1 × 30 1 × 30
m1 : m2 = :
10 15
3:
m1 : m2 =
2

b. Apabila massa digabung, maka:


m = m1 + m2
F F
m = +
10 15
3F + 2F
m =
30
5F
m =
30
F
m =
6
Percepatan yang dihasilkan adalah:
F
a =
m
F
a =
F/6
a = 6 m/s2.

34. . Sebuah truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak
dengan percepatan 3,5 m/s2, maka tentukan massa truk tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
ΣF = 7000 N
a = 3,5 m/s2
Ditanyakan: m = …?
Jawab:
ΣF
m =
a
7000
m =
3,5
m = 2000 kg = 2 ton
Jadi, massa truk tersebut adalah 2 ton.

35. Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg. Kemudian balok B
ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin sehingga gabungan balok itu mengalami

33
percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-tiba balok A terjatuh maka berapakah percepatan yang dialami
oleh balok B saja?
Penyelesaian:
Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 6 kg
a1 = 1,8 m/s2
Ditanyakan: a2 = …?
Jawab:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan seperti pada
gambar di bawah ini.

Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.


F = ma
F = (mA + mB)a1
F = (4 + 6)1,8
F = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:
F = mBa2
18 = 6a2
berarti a2 = 3 m/s2

36. . Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s di atas bidang datar
licin, kemudian benda tersebut diberi gaya tetap searah dengan gerak benda. Setelah
menempuh jarak 4 m, kecepatan benda menjadi 7 m/s. Tentukan besar gaya tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui:
v0 = 5 m/s
vt = 7 m/s
m = 2 kg
s=4m
Ditanyakan: F = …?
Jawab:
Persamaan gerak:
2as = vt2 – v02
vt2 – v02
a =
2s
a = (7)2 – (5)2

34
2(5)
49 – 25
a =
10
24
a =
10
a = 2,4 m/s2
Menurut Hukum II Newton:
F = ma
F = (2 kg)(3 m/s2)
F = 6 kgm/s2 = 6 N
Jadi, gaya yang bekerja pada benda adalah 6 N.

37. Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s2. Berapakah
percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?
Penyelesaian:
Pada kasus ini, massa benda (m) adalah tetap. Ketika diberi gaya F1 = 20 N, benda mengalami
percepatan a1 = 4 m/s2, sehingga massa benda:
F1
m =
a1
20 N
m =
4 m/s2
m = 5 kg
Pada saat diberi gaya F2 sebesar 25 N, maka percepatan yang dialami benda menjadi:
F2
a2 =
m2
25 N
a2 =
5 kg
a2 = 5 m/s2

38. Sebuah gaya F dikerjakan pada sebuah benda bermassa m, menghasilkan percepatan 10
m/s2. Jika gaya tersebut dikerjakan pada benda kedua dengan massa m2, percepatan yang
dihasilkan adalah 15 m/s2.
Tentukan:
a. Perbandingan m1 dan m2.
b. Percepatan yang dihasilkan gaya F1, apabila m1 dan m2 digabung.
Penyelesaian:
a. Gaya F pada benda 1 dengan massa m1 menghasilkan percepatan a1 = 10 m/s2, maka
diperoleh:
F1
m1 =
a1
F
m1 =
10 m/s2
Gaya F pada benda II dengan massa m2, menghasilkan percepatan a2 = 15 m/s2, maka:
F2 F
m2 = =
a2 15 m/s2
F F
m1 : m2 = :
10 15
1 1
m1 : m2 = :
10 15
1 × 30 1 × 30
m1 : m2 = :
10 15
3:
m1 : m2 =
2

35
b. Apabila massa digabung, maka:
m = m1 + m2
F F
m = +
10 15
3F + 2F
m =
30
5F
m =
30
F
m =
6
Percepatan yang dihasilkan adalah:
F
a =
m
F
a =
F/6
a = 6 m/s2.

36
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Hukum-hukum newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum I


Newton berbunyi “Jika resultan darigaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol maka benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan”.
Sedangkan bunyi hukum II Newton adalah “Percepatan yang ditimmbulkan
oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan
berbanding terbalik dengan massa benda itu”. Dan huku III Newton berbunyi “bila
suatu benda melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang
besarnya sama dengan arah yang berlawanan”. Dimana
𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = − 𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

3.2 Saran

Saran dari makalah ini adalah semakin banyak kita membahas soal terkait
rumus hukum newton, maka kita akan semakin mudah untuk memahami rumus-
rumus tersebut.

37
DAFTAR PUSTAKA

http: //thamaro.blogspot.com/2012/12/makalah-hukum-newton.html

Ruwanto, Bambang. 2009. Asas-asas Fisika 2A. Yogyakarta: Yudhistira

Sugijono, dkk. 1996. Konsep-konsep Fisika. Klaten: PT Intan Pariwara

38

Anda mungkin juga menyukai