Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN SIMULASI KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA
Oleh : Dra. Kustianah

Pendahuluan

Sarana pengajaran akan dapat merangsang kegiatan siswa dalam belajar. Sarana
pengajaran sebagai komuniasi anatara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat
membantu mengatasi adanya penafsiran yang salah, misalnya dengan memberikan gambar
atau sketsa, maka siswa akan memperoleh pengetahuan yang lebih kongkrit tentang suatu
peristiwa atau benda.

Konsep pelajaran sekarang tidak lagi menggantungkan keberhasilan proses belajar


mengajar hanya pada seorang guru, melainkan juga kesungguhan belajar siswa dan
kelengkapan belajar yang ada. Dahar (1997:6) berpendapat bahwa belajar seorang siswa
memerlukan kelengkapan saran belajar yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
belajarnya. Sedangkan menurut Slameto (1995:90 bahwa kelengkapan saran belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dijadikan sarana belajar dalam proses belajar mengajar. Bahkan
arsyad (2002:1) berpendapat bahwa sarana kelengkapan belajar adalah alat bantu yang dapat
dikelola beserta tujuan dan metode yang telah ditetapkan sedemikian rupa, sehingga memberi
gairah belajar yang besar begitu pula mengajarnya, baik bagi siswa maupun guru.

Berdasarkan pengamatan penulis selaku guru matematika kelas X-IPS SMAN 4


Blitar, sebagian besar pembelajaran disampaikan secara konvensional sehingga tidak menarik
perhatian siswa. Dengan kondisi tersebut, hasil belajar siswa tidak memuaskan.

Maka dari itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
antara lain dengan menggunakan kelengkapan sarana belajar atau media pembelajaran. Fokus
perbaikan yang dilakukan dalam tindakan pembelajaran ini adalah meningkatkan hasil belajar
Matematika siswa kelas X-IPS SMAN 4 Blitar dengan menggunakan media simulasi
komputer. Melalui simulasi komputer ini diharapkan dapat menunmbuhkan minat belajar
siswa hingga pada akhirnya hasil belajar siswa juga meningkat.

Simulasi Komputer

Komputer adalah sebagai alat yang melaksanakan pekerjaan – pekerjaan science


secara cermat dan logis dengan kecepatan tinggi dalam memecahkan masalah – masalah
tanpa petunjuk manusia, bekerja atas dasar instruksi logis yang tetap dalam memori
(Hamalik, 2003:43). Sedangkan menurut Mudhofir komputer adalah alat yang dapat
membantu dalam memberikan informasi tentang berbagai hal yang diperlukan oleh murid
atau tenaga pengajaran (2001:62). Dengan demikian komputer adalah alat yang dapat
membantu dalam memberikan informasi atau memecahkan masalah.

Media komputer digunakan sebagai media dalam proses belajar mengajar. Komputer
dapat membantu dalam memberikan informasi atau gambar tentang berbagai hal yang
diperlukan murid atau tenaga pengajar. Komputer adalah media interaktif dimana siswa
memiliki kesempatan berinteraksi dan mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan
(Hamalik, 1991:28).

Menurut pemakainya komputer digolongkan menjadi dua jenis yaitu Komputer


Assited Instruction (CAI) yang berperan sebagai pembantu tambahan belajar,
pemanfaatannya meliputi pengajian informasi isi materi pembelajaran, latihan atau kedua –
duanya, dan yang kedua adalah Komputer Managed Instruction (CMI) yang berperan sebagai
manager dalam proses pembelajaran (Arsyad,2002:137).

Keuntungan komputer dalam pengajaran menurut Nana Sudjana (2003:170 adalah


sebagai berikut :

1. Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
2. Warna, music, dan grafis animasi dapat menambah kesan realisme dan menuntut
latihan, kegiatan laboratorium, simulasi dan sebagainya
3. Kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah mampu direkam
dan dipaki dalam merencakan langkah – langkah selanjutnya dikemudia hari
4. Kesabaran, kebiasaan pribadi yang dapat diprogram melengkapi suasana sikap yang
lebih positif, terutama berguna sekali untuk siswa yang lamban
5. Rentangan pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi yang
disajikan dengan mudah yang diatur oleh guru, dan membantu pengawasan lebih
dekat kepada kontak langsung dengan para siswa
6. Respon pribadi yang cepat dalam kegiatan belajar siswa akan menghasilkan
penguatan yang tinggi

Metode Tindakan

Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan ini merupakan penelitian tindakan


kelas yang dirancang dalam beberapa siklus hingga tujuan akhir pembelajaran terpenuhi,
yaitu ketuntasan minimal dapat tercapai. Masing – masing siklus terdapat 4 (empat) tahapan
sesuai dengan desain gambar berikut in:
Dalam tindakan pembelajaran ini digunakan instrument pengumpulan data yaitu :
lembar observasi dan test. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang
minat belajar. Sedangkan test digunakan untuk menjaring data tentang hasil belajar
Matematika siswa

Analisa data yang digunakan dalam tindakan ini adalah anasilis statistic deskriptif
yaitu menggambarkan kondiri populasi dan sampel sebagaimana adanya dalam bentuk table,
grafik, dan diagram penjelasan.

Hasil Tindakan

Tindakan pembelajaran yang dilakukan pembelajaran dengan menggunakan simulasi


komputer pada siswa kelas X-IPS SMAN 4 Blitar semester genap tahun pelajaran 2016/2017
sebaganyak 4(empat) pertemuan atau tatap muka. Tindakan ini diberikan karena dengan
tujuan supaya hasil belajar siswa mencapai target yang diharapkan.

Hasil belajar Matematika yang dihasilkan siswa dapat dikatakan baik dan mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata – rata siswa setelah mengikuti pembelajaran
pada pertemuan pertama dan kedua secara klasikal adalah h75.56 naik menjadi 78.69 setelah
mengikuti pembelajaran lanjutan pada pertemuan ketiga dan keempat.

Meningkatnya hasil belajar tersebut akibat efek positif yang ditimbulkan oleh adanya
pemberian tindakan pembelajaran menggunakan simulasi komputer. Secara individu tidak
ada lagi siswa yang mendapatkan nilai kurang dari standard ketuntasan belajar minimal
(<75). Sebagian besar siswa telah sepenuhnya merasakan belajar dengan alat bantu belajar
berupa simulasi komputer.

Berdasarkan hasil observasi minat belajar siswa setelah mengikuti tindakan


pembelajaran kedua diperoleh hasil bahwa rata – rata nilai aspek penilaian yang dicapai
peserta adalah 79,84. Nilai tersebut berada pada interval nilai B (Baik). Hal ini disebabkan
karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah menerima materi ajar dari yang diberikan
guru dengan metode dan alat bantu yang sama sehingga pada tindakan selanjutnya siswa
tinggal membiasakan diri dengan metode pembelajaran baru yang digunakan oleh guru dalam
memberikan materi pembelajaran.

Beberapa respon dari siswa menyebutkan meningkatnya minat belajar dalam


mengikuti pembelajaran Matematika dengan menggunakan simulasi komputer tersebut
karena bagi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran seperti itu, siswa seperti
belajar sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu mulai dari mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat.
Apabila terdapat sesuatu hal yang belum jelas, siswa bias langsung bertanya kepada guru di
akhir materi. Ada juga beberapa siswa yang mengemukakan meningkatnya minat belajar
Matematika mereka karena materi ajar yang dikemas ke dalam bentuk visual lebih enarik dari
pada materi ajar yang biasa diberikan oleh guru dengan ceramah dan melalui media papan
tulis.

Anda mungkin juga menyukai