Anda di halaman 1dari 37

Manajemen

Kesuburan Tanah
Semester Ganjii 2020/2021

(6) Strategi /Teknik MKT


oleh EHN
STRATEGI MKT

1. Penggunaan soil ameliorant / soil amendment (untuk


perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi)  bahan organik,
kapur, limbah organik & anorganik yang bermanfaat, dlsb
2. Pengunaan pupuk (organik, anorganik, hayati, hijau) 
bentuk, dosis, metode & waktu aplikasi
3. Penerapan praktek pemeliharaan lahan (tmsk teknik
konservasi tanah & air, partisipasi masyarakat)
4. Penggunaan internal input system (burning, mulching,
green manuring, fallow period, agroforestry, intercropping,
dsb)
Soil ameliorant / soil amendment
 Soil ameliorant = bahan amelioran tanah, Soil amendment = bahan
amendemen tanah  seringkali di sebut semuanya sebagai “
bahan pembenah tanah”
 A soil amendment is any material added to a soil to improve its
physical properties, such as water retention, permeability, water
infiltration, drainage, aeration and structure. The goal is to provide a
better environment for roots.
 Soil ameliorants (also referred to as soil improvers or conditioners)
are materials that alter and improve soil structure. A well-structured
soil has a crumbly, moist texture, with a network of pores that holds
both air and water.
 The definition of an ameliorant is chemical that is applied to improve the
quality of the soil and thereby improve plant growth.
Soil ameliorant / soil amendment
 Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
02/Pert/Hk.060/2/2006 yang dimaksud dengan bahan
pembenah tanah adalah bahan-bahan sintetis atau alami,
organik atau mineral yang berbentuk padat atau cair yang
mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
 Amelioran adalah bahan yang dapat meningkatkan kesuburan
tanah melalui perbaikan kondisi fisik, kimia dan biologi
tanah. Amelioran dapat berupa bahan organik maupun
anorganik. Beberapa bahan amelioran yang sering digunakan
adalah pupuk buatan, pupuk kandang, kapur atau kombinasi
dari semua pupuk tersebut.
PENGAPURAN
KAPUR
 Kapur adalah “ameliorant” (asal kata ‘melior” Bhs
Latin yang artinya lebih baik atau memperbaiki) 
bahan yang dapat memperbaiki sifat tanah baik
fisik,kimia & biologi.
 Kapur bisa juga dianggap sebagai pupuk karena
mengandung unsur hara (terutama Ca dan Mg)
 Pengapuran biasanya dilakukan sekitar dua minggu
sebelum tanam. Kapur ditaburkan di atas tanah
yang telah diolah kemudian dicampur dengan
tanah dengan pencangkulan kembali.
Kegunaan Pengapuran

1. Menaikkan pH tanah masam dari 5,5 sampai 7


2. Menambah unsur hara Ca dan Mg
3. Mengurangi keracunan Al, Fe, Mn  meningkatkan
ketersediaan P
4. Meningkatkan aktifitas bakteri yang bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman (misal bakteri penambat N)
5. Meningkatkan KTK dan KB tanah  mempertahankan /
meningkatkan kesuburan tanah
Bentuk kapur
 Kalsium karbonat (CaCO3), yaitu kapur kalsit yang digiling
sampai kehalusan tertentu
 Dolomit CaMg(CO3)2 atau kalsium magnesium karbonat
 Kalsium Oksida (CaO), yang disebut juga kapur bakar, kapur
oksida atau quick lime
 CaCO3(batu kapur)  CaO (kapur bakar) + CO2 (gas karbon)
 Kapur hidrat (slaked lime) Ca(OH)2 disebut kapur hidrat karena
diperoleh dari CaO (kapur bakar) yang ditambahkan air.
 CaO + H2O  Ca(OH)2 + panas
( kapur bakar) (kapur hidrat)
 Ca(OH)2 berbentuk tepung putih yang dikenal sebagai kapur
tembok.
Menentukan Kebutuhan Kapur

1. Metode SMP (Schoemaker, McLean, dan


Pratt)
 Cara ini dilakukan dengan mengukur jumlah H+
dan Al3+ dengan menggunakan larutan SMP
buffer.
2. Berdasar atas kadar Al-dapat ditukar
tanah permukaan (Kamprath, 1970).

Tugas mandiri mencari referensi dua metode tsb


PEMUPUKAN
Jenis Pupuk

 Pupuk Alami
 Organik (kompos, pupuk hayati, bokhasi, pupuk hijau,
kascing/vermikompos)
 Anorganik (rock phosphate, dolomit, batu kapur)
 Hayati (penambat N, pelarut P, AMF)
 Pupuk Buatan
 Padat
 Tunggal (Urea, SP36, KCl, ZA)
 Majemuk (Ristica Yellow, Phonska)
 Cair
Solid Fertilizers Application Methods
Liquid fertilizers application methods

(ii) The fixation of phosphate is higher.


Waktu Pemupukan
Tergantung pada :
1. Kebutuhan dan respons tanaman
 Kurang subur  Lebih cepat dan lebih banyak
 Pertumbuhan tanaman vegetatif  banyak memerlukan unsur N
 Pertumbuhan tanaman generatif  banyak memerlukan unsur P
 Tanaman umur pendek  jangan sampai terlambat
2. Tingkat Kelarutan pupuk
 Sukar larut (bekerjanya lambat)  sebelum tanam atau paling lambat
pada saat tanam dan sekaligus; contoh : pupuk P dan K
 Mudah larut (bekerjanya cepat)  sebelum tanam sebagai pupuk
dasar dan/atau setelah tanam sebagai pupuk susulan, sebaiknya 2-3
kali pemupukan; contoh Urea, ZA
 Kelarutan sedang  sebelum atau sesuah tanah, contoh Rustica Yellow
Waktu Pemupukan

Tergantung pada :
3. Keadaan Iklim
 Curah hujan  terkait dengan pencucian (leaching)
 Radiasi mahatari
 Suhu
Terkait volatilisasi
 Angin
 Kelembaban
Kompos
 Kelebihan
 Tidak ada / sedikit hama dan penyakit maupun biji gulma,
karena suhu dalam timbunan kompos sangat tinggi bagi
hama, penyakit dan biji gulma untuk bisa bertahan hidup.
 Kekurangan
 Memerlukan banyak curahan tenaga kerja.
 Keterbatasan bahan organik yang akan dikomposkan, karena
digunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk bahan bakar
rumah tangga.
 Timbunan kompos dapat menarik bau menyengat,terutama
jika digunakan limbah dari dapur.
Pupuk Kandang
 Kelebihan
 Hanya sedikit unsur hara yang hilang melalui run-off atau
volatilisasi.
 Pupuk kandang yang matang kebih mudah untuk diangkut
 Kekurangan
 Di daerah dengan sumber bahan bakarnya terbatas, pupuk
kandang kering dapat digunakan sebagai bahan bakar
untuk memasak.
 Mengurusi pupuk kandang juga dapat dilihat sebagai
pekerjaan kotor dan memalukan, dan timbunan pupuk tidak
sehat jika dilakukan di dekat lahan pertanian
Pembakaran
 Kelebihan
 Hemat tenaga kerja dan biaya persiapan lahan
 Abu hasil pembakaran juga mengandung banyak unsur hara (terutama
Ca dan K) dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman.
 Hasil panen pertama setelah kegiatan pembakaran vegetasi tersebut
biasanya bagus.
 Kekurangan
 Setelah beberapa musim, kandungan unsur hara merosot, karena,
 Selama pembakaran, sejumlah besar unsur nitrogen dan sulfur
dilepaskan, sehingga unsur hara tersebut menjadi tidak lagi
tersedia bagi tanaman.
Pembakaran
 Kekurangan
 Pembakaran terus menerus menurunkan pasokan BO segar 
rendahnya kandungan BOT
 Tanah menjadi tidak terlindungi sehingga peka terhadap
pembentukan ‘crust’ dan peka terhadap erosi.
 Abu hasil pembakaran mudah terbawa hanyut oleh air 
bersama-sama dengan pengangkutan abu tersebut ada unsur
hara yang juga terangkut sehingga tanah tidak mempunyai
cadangan unsur hara untuk musim tanam berikutnya.
 Suhu tanah di siang hari menjadi sangat tinggi  tidak nyaman
bagi organisme tanah dan untuk perkecambahan biji.
Pemulsaan

 Pemulsaan adalah kegiatan penutupan tanah dengan


bahan organik, seperti sisa tanaman, jerami atau daun, atau
dengan bahan lainnya seperti pastik atau batu kerikil.
 Tujuan:
 memperbaiki infiltrasi,
 melindungi tanah dari erosi angin dan air dan dari
dehigrasi,
 mencegah suhu tinggi pada tanah, dan
 meningkatkan tingkat kelengasan dalam tanah.
Pemulsaan
 Kelebihan / keuntungan
 meningkatkan infiltrasi air hujan sehingga
menurunkan peluang terjadinya erosi oleh air.
 Lapisan mulsa dapat melindungi tanah dari
dehidrasi.
 melindungi tanah dari sinar matahari sehingga
suhu tanah di siang hari menjadi lebih rendah 
cocok untuk pertumbuhan akar tanaman, &
mikroorganisme.
 mencegah kontak pupuk kimia fosfat dengan
partikel tanah yang dapat memfiksasi fosfat 
pupuk fosfat menjadi lebih efesien
Pemulsaan
 Kekurangan / kelemahan
 Di bawah lapisan mulsa, siput dapat berkembang biak
dengan cepat; dapat menyebabkan peningkatan populasi
rayap yang dapat menggangu tanaman, misalnya
tanaman kopi  dapat dikombinasikan dengan kompos.
 Penggunaan sisa tanaman sebagai mulsa, dapat
meningkatkan resiko munculnya hama dan penyakit
 dapat diminimalkan dengan membenamkan sisa tanaman ke
dalam tanah, membiarkan ternak untuk memakannya,
menambahkan kompos atau dengan rotasi tanaman.
Pemupukan Hijau
Pembenaman bagian tanaman tidak berkayu; berasal dari tanaman
yang ditumbuhkan setelah atau antara tanaman utama; juga dapat
berasal dari tanaman atau pohon naungan yang pangkasannya atau
seresah daunnya bisa dibenamkan ke dalam tanah.
 Tujuan :
 Memasok unsur hara untuk tanaman utama
 Memperbaiki struktur tanah
 Meningkatkan kandungan BOT
 Meningkatkan kemampuan tanah menahan air
 Melindungi tanah dari erosi, dehidrasi dan fluktuasi suhu,
Pemupukan Hijau

 Keuntungan / kelebihan
 Selama periode pertumbuhannya, memberi
manfaat yang sama dengan mulsa. Jadi kadang-
kadang mereka disebut “mulsa hidup”.
 Memasok unsur hara setelah tanaman pupuk hijau
dibenamkan ke tanah.
 Pemupukan hijau juga berpengaruh positif pada
struktur tanah karena penetrasi sistem perakarannya
 Menambah bahan organik, dan menstimulasi
pertumbuhan organisme tanah.
 Bahan organik memacu pertumbuhan organisme
tanah yang juga memperoleh manfaat dari
kandungan air yang tinggi danketerbatasan suhu
ekstrem di siang hari.
Pemupukan Hijau

 Kelemahan / Kekurangan
 Jika petani tidak terbiasa menanam pupuk hijau, petani
mungkin belum siap menerima metode ini. Sementara petani
yang telah mencurahkan waktu dan tenaganya tidak
memperoleh keuntungan yang nyata, ditinjau dari segi uang
dan pangan.
 Membenamkan pupuk hijau merupakan kerja berat terutama
jika dilakukan secara manual dengan tangan.
Tumpangsari
Menumbuhkan dua atau lebih tanaman bersama-sama pada lahan
yang sama  melalui kombinasi tanaman yang mempunyai pola
pertumbuhan berbeda, air,udara dan unsur hara tersedia dapat
digunakan dengan lebih baik.
Sasaran :
 Peningkatan produksi secara langsung dibandingkan dengan
monokultur (jika cukup tersedia air), karena
 Penutupan tanah yang lebih baik
 Penggunaan sinar matahari yang optimum
 Pertumbuhan akar yang lebih efisien
 Tambahan N (jika menggunakan organisme pemfiksasi N)
 Mengurangi resiko gagal panen karena banyak tanaman; jika
satu tanaman gagal maka tanaman lain masih menghasilkan
Tumpangsari
 Keuntungan
 Jika satu tanaman gagal, misalnya karena curah hujan tidak menentu atau
karena penyakit,maka tanaman yang lain masih dapat memberikan hasil.
 Air dan unsur hara dalam tanah dapat digunakan lebih efisien dibandingkan
hanya oleh satu jenis tanaman
 Keterbatasan tenaga kerja seringkali merupakan masalah pada puncak
musim seperti waktu penanaman dan panen.
 Kelemahan
 Kerapatan tanaman menyebabkan secara fisik lebih sulit untuk
mengendalikan hama, penyakit dan gulma.
 Mekanisasi sulit dilakukan  di Indonesia bukan merupakan masalah serius
karena petani bisa melaksanakan sistem tumpangsari tanpa mekanisasi.
Periode Bera Hijau

 Sasaran  memulihkan kesuburan tanah secara cepat.


 Secara tradisional, periode bero digunakan untuk memulihkan
kesuburan tanah setelah masa pertanaman, atau untuk
menekan pertumbuhan gulma yang umumnya tumbuh
diantara tanaman.
 Ditanam spesies ditanam yang mempunyai kualitas lebih
baik dibanding spesies yang biasanya tumbuh normal
dalam periode bero.
Periode Bera Hijau

 Keuntungan / kelebihan
 Pemulihan kesuburan tanah akan berlangsung cepat.
 Periode bero dapat lebih pendek,terutama pada daerah
dimana tekanan atas lahan sangat intensif.
 Kelemahan / kekurangan
 Petani akan harus menyediakan waktu dan biaya untuk
menanam spesies yang mungkin tidak /kurang memberikan
hasil / pendapatan.
 Walaupun sebenarnya ada juga jenis tanaman untuk periode
bero hijau yang dapat dijual.
Agroforestry
 Sistem penggunaan lahan dimana tanaman tahunan
(pohon / tanaman berkayu) ditanam bersama-sama
dengan tanaman semusim, atau ternak
 Fungsi
 Fungsi produksi, mendapatkan produk dari lahan, termasuk
kayu bakar, pakan ternak, kayu untuk bangunan, dan produk-
produk hutan lainnya  keuntungan ekonomi dan ketahanan
pangan.
 Fungsi jasa, sebagai naungan (untuk manusia dan hewan),
pengendali kecepatan angin, pengendali erosi, memperbaiki
dan mempertahankan kesuburan tanah.
Agroforestry

 Sasaran :
 Mencegah kehilangan unsur hara
 Menyediakan perlindungan dari erosi angin dan air
 Menyediakan bahan mulsa organik
 Menghasilkan produk yang bernilai
 Membuat lingkungan lebih cocok untuk peternakan
Agroforestry
 Keuntungan / kelebihan
 peningkatan kandungan bahan organik tanah, peningkatan unsur
hara, perbaikan struktur tanah yang pada gilirannya akan
meningkatkan atau memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman
sela.
 Pohon umumnya memiliki sistem perakaran yang kuat dan dalam yang
dapat menyerap berbagai unsur hara yang mungkin bisa hilang karena
tidak bisa diserap tanaman pangan yang mempunyai perakaran
dangkal. Selain itu unsur hara juga disimpan di dalam spesies berkayu.
Melalui cara ini unsur hara akan terlindungi dari pencucian ketika tidak
ada tanaman yang ditanam. Setelah daun atau pangkasan gugur ke
tanah, unsur hara dapat menjadi tersedia kembali untuk tanaman
pangan melalui proses dekomposisi. Pengaruh spesies berkayu ini
seringkali disebut ‘pompa unsur hara’.
Agroforestry

 Keuntungan / kelebihan
 Pohon dan tanaman semak dapat membentuk pagar yang
melindungi tanaman utama dan tanah dari erosi angin dan erosi
air pada permukaan tanah.
 Daun dan pangkasan pohon berkayu ini juga berperan sebagai
mulsa.
 Pohon buah menghasilkan nilai tambah yang tinggi, daun atau
buahnya dapat juga dipakai sebagai pakan ternak, dan
kayunyabisa dipakai untuk kayu bakar. Beberapa spesies
berkayu mengandung senyawa tertentu yang dapat digunakan
sebagai bahan obat-obatan. Jika kayu sudah cukup tua, bisa
juga digunakan sebagai kayu perkakas rumah tangga.
Agroforestry

 Kelemahan / kekurangan
 spesies berkayu memiliki sistem perakaran yang tebap
dan dalam
 keadaan ini bisa menimbulkan kompetisi dengan
tanaman pangan utama untuk memperoleh air dan
unsur hara
TUGAS PENGGANTI UTS

Setiap mahasiswa wajib menulis makalah (review pendek),


terkait dengan Manajemen Kesuburan Tanah, dengan
ketentuan sbb:
1. Judul BEBAS menentukan sendiri, ditulis dengan Font Times
New Roman 12, spasi 1.5, maksikum 5 halaman kertas A4
(batas kiri dan kanan = 3 cm, batas atas dan bawah 2,5 cm)
2. Sitasi referensi minimal 10 artikel jurnal (jurnal nasional atau
internasional), tidak disarankan menggunakan Buku, Skripsi,
Tesis, Disertasi, Blog, sebagai sumber Pustaka
TUGAS PENGGANTI UTS
Pengutipan sebagai berikut:
1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad dari nama
keluarga atau nama belakang pengarang/penulis pustaka,
nama depan disingkat, contoh
 Wei, S., Zhou, Q. and Mathews, S. 2008. A newly found cadmium
accumulator Taraxacum mongolicum. Journal of Hazardous
Materials 159:544–547.
2. Dalam naskah, sitasi referensi ditulis sebagai berikut, (Selin,
2009; Chen and Yang, 2012; Moldovan et al., 2013).
3. Makalah di serahkan ke dosen sebelum 6 Desember
2020
Akhir Kuliah dari EHN

Anda mungkin juga menyukai