Pengertian Aqiqah
Hukum Aqiqah
Pada dasarnya melakukan aqiqah adalah sunat, Beberapa ulama seperti Imam Hasan
Al-Bashri, juga Imam Laits, berpendapat bahwa hukumnya adalah wajib. Pendapat ini
berdasarkan atas salah satu Hadits :
) ق َر ْأ َسهُ َويُ َس َّمى (رواه احمد و الترمذى ِ َاَ ْل ُغالَ ُم ُمرْ تَهَنً بِ َعقِ ْيقَتِ ِه تُ ْذ بَ ُح َع ْنهُ فِى ْالي
ُ َوم السَّابِ ُع َويُحْ ل
Artinya : tiap anak tergadai aqiqahnya yang disembelih untuknya ketika hari ketujuh
dan dicukur, lalu diberi nama. HR Ahmad dan Tirmidzi
Waktu Aqiqah
Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, aqiqah dilakukan mulai hari ketujuh setelah
lahir, dan tidak ada batas waktu, jika anak telah baligh dan belum dilakukan, maka
disunatkan melakukan sendiri.
Hewan Aqiqah
Hewan aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan berbeda, untuk anak laki-laki
sebanyak dua ekor, sedangkan untuk anak perempuan sebanyak satu ekor dengan
syarat memotong sama dengan syarat untuk hewan qurban, perbedaan hanya pada
waktu daging qurban disunatkan menyedekahkan sebelum dimasak, sedangkan
daging aqiqah disunatkan setelah dimasak.
Berdasarkan Hadits dari Aisyah RA :
ِ ق َع ِن ْال ُغالَ ِم َشاتَا ِن ُم َكافِئَتَا ِن َوعَن ْال َج
)اريَ ِة َشاةً (رواه الترمذى َّ صلَّى هّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلّ َم اَ َم َرهُ ْم اَ ْن يُ َع
َ ِ اَ َّن َرسُوْ َل هَّللا
Artinya : Bahwasanya Rasulullah SAW memerintahkan agar menyembelih aqiqah
untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang umurnya sama, dan untuk anak
perempuan seekor kambing (HR Tirmidzi).
Ada juga kalangan ulama seperti Imam Malik berpendapat bahwa jumlah hewan
aqiqah antara laki-laki dan perempuan adalah sama, berdasarkan hadits yang
bersumber dari Ibnu Abbas RA :
Baca Juga Mengucapkan Salam Dalam Shalat
ِ َّاَللَّهُ َّم اجْ َع ْلهَا فِدَا ٌءلِفُالَ ِن ب ِْن فُالَ ٍن ِمنَ الن.بِس ِْم هللا الرحمن الرحيم اَللَّهُ َّم َربِّى اِ َّن هَ ِذ ِه َعقِ ْيقَةُ فُالَ ِن بْنُ فُالَ ٍن
ار
Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ya Allah,
ini Aqiqah (… fulan bin fulan). Ya Allah, Semoga aqiqah ini Engkau jadikan sebagai
tebusan bagi .. Fulan, agar terhindar dari siksaan api neraka.
Disunatkan mengadzankan anak yang baru lahir ditelinga kanan, dan iqamah ditelinga
kiri. Sesuai hadits Rasulullah SAW :
ض َى هللاُ َع ْنهُ ْم ِ صالَ ِة فِى أُ ُذ ِن ْال ُح َس ِن ْب ِن َعلِ ِّى ِح ْينَ َولَ َد ْتهُ فَا ِط َمةٌ َر َّ اَ َّذنَ بِال
Artinya : Rasulullah SAW adzan ditelingan Husain ketika ia dilahirkan oleh Fatimah.
HR Ahmad & Tirmidzi.
Disunatkan pula membacakan doa ditelinga anak yang baru lahir dengan lafadz :
ان َوهَا َّم ٍة َو ِم ْن ُك ِّل َع ْي ٍن آلَ َّم ٍة
ٍ َت هللاِ التَّا َّم ِة ِم ْن ُك ِّل َش ْيط َ اُ ِع ْي ُذ
ِ ك بِ َكلِ َما
Artinya : Aku Mohon untukmu dengan kalimat Allah yang Sempurna dari godaan
syeitan dan dari segala binatang-binatang kecil yang berbisa dan juga dari pandangan
mata yang dapat menimbulkan bahaya