Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE

DI RSUD DR.ISKAK TULUNGAGUNG

DISUSUN OLEH:
NAIMATUR ROHMIATI ANAHAROTIN

PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HUTAMA ABDI HUSADA

TULUNGAGUNG

2020
A. DEFINISI
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari
terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga
akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi
pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir,
dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013).
B. TUJUAN
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil
dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat
serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care
adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi
yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian
neonatal.

C. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL


Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:
1) Timbang badan dan ukur badan tujuannya adalah untuk mengetahui sesuai
tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan
ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan
ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat
badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum
berat badan meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.
2) Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah
normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan.
Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik
ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan
darah yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
3) Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT) Tujuannya untuk melindungi
ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT
diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu
setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1
Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.
4) Ukur tinggi fundus uteri Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim,
dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui
presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada
pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk
kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya
rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan
pemeriksaan lanjutan.
5) Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh
puskesmas di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan.
6) Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling.Untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami
dan keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan
memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih
diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari
akses transfortasi yang memadai.
7) Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS).Wanita
yang sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap
penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan
janin yang dikandungnya (Bobak, 2004).
D. FISIOLOGI KEHAMILAN
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14
pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap
individu. Untuk menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara
seperti:
a) Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh
hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu
suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai
(5+12)+7=24
b) Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi terjadi
pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2
derajat celcius
c) Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum
d) Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian
dalam. Bentuk sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang
lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk memungkinkan sperma
untuk bergerak masuk melalui kanalis cervikalis dan kavum uteri
kemudian berada dalam tuba untuk menunggu kedatangan sel telur. Bila
pada saat itu terjadi ovulasi, maka kemungkinan besar akan terjadi
fertilisasi.
Setelah masuknya kepala sperma ke dalm ovum dengan
meninggalkan ekornya, terjadilah pertemuan inti masing-masing dengan
kromosom mencari pasangannya. Mula-mula terjadilah pembelahan inti
menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh ruangan ovum penuh dengan
hasil pembelahan sel, yang disebut morula. Pembelahan berlangsung terus
hingga bagian dalam terbentuk ruangan yang mengandung cairan disebut
blastokist . Sementara itu bagian luar dinding telur timbul rumbai-rumbai
yang disebut villi yang akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan
dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi decidua
Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai villi
korealis dapat menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi
atau implantasi. Sejak saat terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy,
sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari (Purwaningsih dkk, 2010).
E. TANDA DAN GEJALA
1. Tanda-tanda pasti:
a) mendengar bunyi jantung janin
b) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
c) melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka
diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda
pasti kehamilan baru dapat diketahui pada usia kehamilan di tas empat
bulan, tetapi dengan menggunakan USG kantong kehamilan sudah nampak
pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar
pada kehamilan 12 minggu (Purwaningsih dkk, 2010).
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan
trisemester I tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh
diduga. Makin banyak tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar
kemungkinan hamil. Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
 Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya
(tanda piskacek).
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak,
terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika
kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada
dinding perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak
teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix
(tanda hegar).
 Perubahan serviks
Diluar kehamilan, konsistensi keras. Dalam kehamilan serviks
lebih menjadi lunak
 Kontraksi braxtan hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjadi keras karena berkontraksi
 Ballotement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan
cairan ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyong-
konyong atau digoyangkan, makan anakan akan melenting di
dalam rahim.
 Meraba bagian anak
Dilakukan jika janin sudah besar
 Pemeriksaan biologis
 Pembesaran perut
 Hyperpigmentasi
b. Tanda tanda subjektif
1) Adanya amenorrhoe
2) Mual dan muntah
3) Ibu merasa pergerakan anak
4) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung
kencing
5) Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
F. ADAPTASI FISIOLOGIS
1. Perubahan fisiologis
a) Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram
menjadi 1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan
kurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus
lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di daerah insersi
placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot
rahim. (Kusmiyati, et al, 2008).
b) Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan
adalah menjadi lunaknya cervix.
c) Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna
selaput lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti
daya regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan.
d) Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum
graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
e) Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-
garie memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae
gravidarum.
f) Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla
mammae, papilla mammae, dan linea alba.
g) Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi
olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran
dari vena yang meluas.
h) Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan
protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada
kecenderungan pada ketosis.
i) Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt.
j) Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang.
k) Urinarius
G. KELUHAN SELAMA KEHAMILAN
1. Keluhan triwulan 1 (usia 1-3 bulan)
a) Mual dan muntah
b) Perasaan neg atau mual
c) Pusing terutama bangun tidur
d) Sering kencing karena tekanan uterus membesar
e) Keputihan
f) Pengeluaran darah
g) Perut membesar
2. Keluhan triwulan 2 (usia 4-6 bulan)
a) Perasaan ibu stabil
b) Ibu merasakan gerakan bayi
c) Terdengar DJJ melalui nalat doptone
3. Keluhan triwulan 3 (usia 7-9 bulan)
a) Pusing disertai pandangan berkunang kunang
b) Pandangan mata kabur di sertai pusing
c) Kaki edema
d) Perdarahan
e) Keluar cairan ditempat tidur pada siang atau malam
f) Sering kencing akibat penekanan kandung kemih
g) Kegembiraan karena akan melahirkan

H. KOMPLIKASI KEHAMILAN
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan (Masiroh, 2013)
1) Hiperemisis gravidarum
2) Hipertensi dalam kehamilan
3) Perdarahan trimester 1 (abortus)
4) Perdarahan antepartum
5) Kehamolan ektopik
6) Kehamilan kembar
7) Kelainan dalam lamanya nkehamilan
8) Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin
I. PATHWAY

J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LABORATORIUM
a. Darah (hb,golongan darah,glukosa,VDRL)
b. Urine (test kehamilan,protein, glukosa,analisis)
c. Pemeriksaan swab (lender vagina dan servik)
2. USG
a. Jenis kelamin
b. Taksiran kelahiran,TBJ, jumlah cairan amnion
K. PEMERIKSAAN ANTENATAL

TPP=tgl HPHT + 7 -3 bulan HPHT + 1 tahun HPHT


ATAU
TPP=tgl HPHT + 7+ 9 bulan dari HPHT
Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus.
Cara menentukan usia kehamilan dilakukan maneuver leopold:
1) Leopold 1
Untuk menentukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian
tubuh fetuys apa yang berada di fundus dan daerah pelvik
Caranya: menghadap le kepala pasien, gunakan jari jari kedua
tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala terasa keras dan bokong
terasa lembut
2) Leopold 2
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin)
Caranya: letakan kedua tangan pada abdomen. Letakan tangan
mempapalpasi sisi yang berada untuk menemukan bagian punggung
janin.
3) Leopold 3
Untuk mengidentifikasi bagian apa janin yang dekat daerah pelvik.
Caranya: letakn 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen atas simpisis pubis dan meminta pasien untuk Tarik nafas dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan nafas gerakan tangan akan
turun perlahan. Jika kepala keras, bokong teraba lembut tidak beraturan
4) Leopold 4
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dan bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul.
L. NASEHAT UNTUK IBU HAMIL
1) Nutrisi dalam kehamilan
 Buah dan sayuran
 Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti , kentang
 Protein eperti ikan, daging, kacang
 Susu dan keju
 Suplemen asam folat
 Zat besi
 kalsium
2) Obat obatan selama kehamilan
 Disarankan untuk mengkonsumsi obat sedikit mungkin untuk
mengurangi riiko
3) Olahraga selama kehamilan
 Berjalan kaki adalah olahraga yang baiki
 Aerobic low impact
 Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali seminggu
 Jangan melakukan olahraga yang ,engakibatkan kelelahan
 Lakukan itirahat yang cukup
4) Bekerja selama kehamilan
 Aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat dan disarankan
untuk menghentikan aktivitasnya bila merasakan gangguan
kehamilannya
5) Berhubungan seksual selama kehamilan
 Diperbolehkan untuk bersenggama asalkan dilakukan dengan hati
hati
6) Bepergian selama kehamilan
 Duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat
menyebabkan tingkat risiko terjadinya trombophlebitis
 Stoking penyangga
 Sabuk pengaman
7) Merokok selama kehamilan
 Wanita hamil dilarang merokok karena dapat menyebabkan BBLR,
lahir preterm, ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kematian
janin
M. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Deficit Nutrisi b/d Factor Psikologi
 Tujuan Japen: setelah dilakukan asuhan keperaatan selama 1 x 6 jam
diharapkan nutrisi terpenuhi
 Tujuan Japan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 6 jam
diharapkan nutrisi adekuat sesuai kebutuhan
 Kriteria Hasil Utama: status nutrisi
a) Porsi makan yang dihabiskaqn meningkat
b) Berat badan membaik
c) Imt membaik
d) Pengetahuan pemilihan makanan dan minuman yang sehat
meningkat
 Kriteria Hasil Tambahan: nafsu makan
a) Keinginan makan meningkat
b) Asupan makan meningkat
c) Asupan nutrisi meningkat
 Intervensi Utama: manajemen nutrisi
Observasi
1) Identifikasi status nutrisi
2) Monitor asupan makanan
3) Identifikasi makanan yang disukai

Terapeutik

4) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai


5) Berikan suplemen makanan
6) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Edukasi

7) Anjurkan posisi duduk jika mampu


8) Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi

9) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan jika perlu


10) Kolaborasi dengan tim ahli gizi
2. Defisit Pengetahuan b/d Kurang Terpapar Informasi
 Tujuan Japen: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 6 jam
diharapkan pengetahuan meningkat
 Tujuan Japan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 6 jam
diharapkan pengetahuan luas
 Kriteria Hasil Utama: tingkat pengetahuan
a) Perilaku sesuai anjuran meningkat
b) Verbalisasi minat dalam belajar meningkat
c) Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik
meningkat
d) Perilaku sesuai dengan pengetahuan
 Kriteria Hasil Tambahan: proses informasi
a) Proses pikir teratur meningkat
b) Memahami cerita, kalimat, paragraf meningkat
c) Pesan verbal yang koheren
 Intervensi Utama: edukasi kesehatan
Observasi
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
3) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
4) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
5) Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
6) Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
7) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
8) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

3. Gangguan Citra Tubuh b/d Perubahan Bentuk Tubuh


 Tujuan Japen: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 6 jam
diharapkan citra tubuh mulai membaik
 Tujuan Japan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 6 jam
diharapkan sudah tidak terjadi gangguan citra tubuh
 Kriteria Hasil Utama: citra tubuh
a) Melihat bagian tubuh membaik
b) Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh menurun
c) Verbalisasi perubahan gaya hidup menurun
d) Hubungan sosial membaik
 Kriteria Hasil Tambahan: harga diri
a) Penilaian diri positif meningkat
b) Penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri meningkat
c) Perasaan malu menurun
d) Perasaan tidak mampu melakukan apapun menurun
 Intervensi Utama: promosi citra tubuh
Observasi
1) Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
2) Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi
sosial
3) Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
4) Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
5) Diskusikan perubahan akibat kehamilan
6) Diskusikan kondisi setres yang mempengaruhi citra tubuh
Edukasi
7) Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra
tubuh
8) Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
9) Latih peningkatan penampilan diri
4. Gangguan Rasa Nyaman b/d Gangguan Adaptasi Kehamilan
 Tujuan Japen: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 6 jam
diharapkan gangguan rasa nyaman berkurang
 Tujuan Japan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 6 jam
diharapkan tingkat kenyamanan meningkat
 Kriteria Hasil Utama: status kenyaman
a) Keluhan tidak nyaman menurun
b) Gelisah menurun
c) Kesejahteraan fisik meningkat
 Kriteria Hasil Tambahan: pola tidur
a) Keluhan sulit tidur keluhan sulit tidur menurun
b) Keluhan tidak puas tidur menurun
c) Keluhan pola tidur berubah menurun
 Intervensi Utama: terapi relaksasi
Observasi
1) Identifikasi penurunan tingkat energi, dan gejala lain yang
mengganggu kemampuan kognitif
2) Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
3) Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
4) Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan
5) Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur tekhnik
relaksasi
Edukasi
6) Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang tersedia
7) Anjurkan posisi yang nyaman

Anda mungkin juga menyukai