Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGELOLAAN TENAGA
KEPERAWATAN
PENGELOLAAN TENAGA
KEPERAWATAN
( REKRUT SELEKSI ORIENTASI
PENGEMBANGAN PENJADWALAN
KLASIFIKASI DAN PERENCANAAN )
PENDAHULUAN
Kita ketahui bahwa pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan yang
diselenggarakan di rumah sakit. Pelayanan
keperawatan mempunyai peran yang besar
dalam pencapaian mutu citra dan efisiensi
pelayanan kesehatan di RS, karena selain
merupakan tenaga profesi yang terbanyak
jumlahnya di setiap RS juga sebagai tenaga
profesi yang memberi pelayanan selama 24 jam
terus menerus di sisi pasien, sehingga
pengelolaan tenaga keperawatan mutlak perlu
dilaksanakan dengan baik.
Mengingat kegiatan pelayanan
keperawatan tergantung pada kualitas dan
kuantitas tenaga keperawatan yang memberikan
asuhan kepada pasien/keluarga di ruang
perawatan, maka peningkatkan mutu pelayanan
keperawatan diperlukan dukungan sumber daya
manusia keperawatan yang mampu mengemban
tugas untuk mempertahankan kualitas pelayanan
dan asuhan keperawatan selama 24 jam terus
menerus, serta mampu mengadakan perubahan.
Untuk dapat melaksanakan pernyataan ini,
perlu adanya rekrut, seleksi,
orientasi,pengembangan, penjadwalan serta
klasifikasi dan perencanaan tenaga keperawatan
yang diatur dengan baik sesuai dengan prinsip-
prinsip dalam sistem pengelolaan dan
pendayagunaan tenaga keperawatan.
HAKEKAT KETENAGAAN
Adalah pengaturan proses mobilisasi
potensi, proses motivasi dan pengembangan
sumber daya manusia dalam memenuhi
kepuasan melalui karyanya untuk tercapainya
tujuan individu, organisasi maupun komunitas
dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang
ketenagaan sangat dipengaruhi oleh falsafah
yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang
pendayagunaan tenaga. Misalnya:
Pandangannya tentang motivasi kerja, konsep
tentang tenaga keperawatan, dsb.
Dari pandangan dasar tersebut akan
terbentuk pola ketenagaan yang sesuai dengan
gambaran pimpinan.
1) Orientasi :
* Orientasi institusi :
n -Misi rumah sakit, riwayat dan tujuan
spesifik RS/organisasi.
n Struktur dan kepemimpinan.
n Kebijakan personalia
n Evaluasi kerja, promosi, cuti, dsb.
n Perilaku yang diharapkan.
n Pengembangan staf dan program
pembinaan yang ada
n Hubungan antara karyawan dan
hubungan dengan pimpinan
* Orientasi pekerjaan :
n Memahami tujuan bagian keperawatan
dan bagaimana tujuan diterjemahkan
dalam job deskripsi
n bagaimana tujuan keperawatan
hubungannya dengan tujuan individu
n Menciptakan hubungan interpersonal.
n Memperkenalkan pekerjaan, prosedur
dan kebijakan yang ada
n Orientasi tempat, fasilitas dan
perlengkapan yang ada
n Menjelaskan job deskripsi yang ada
sesuai dengan tugas dan posisi yang
diberikan.
2). Pengembangan :
Pengembangan tenaga baru berlaku
sesudah orientasi untuk melanjutkan edukasi
secara bebas untuk mengembangkan potensi
secara penuh dari seseorang. Hal ini
berhubungan dengan esthetika, teknis dan
pendidikan profesional.
3). Penghargaan :
a. Promosi : kenaikan pangkat
-Suatu reward individu yang berprestasi
atau kesempatan pengembangan.
-Senioritas
Manfaat :
n Mempertinggi semangat kerja bagi
yang berprestasi
n menciptakan keseimbangan
n memotivasi
b. Mutasi : Pemindahan dari pekerjaan /
jabatan satu ke pekerjaan/ jabatan lain.
Tujuan:
n Pengembangan
n Mengurangi kejenuhan
n Reorganisasi
n Memperbaiki penempatan yang kurang
cocok
n Memberi kepuasan kerja
n Kondisi kesehatan.
a. kemangkiran/absen
Merupakan kehilangan waktu yang
berakibat kerugian secara kualitas dan ekonomi
bagi instansi.
Prosentase absen:
jumlah hari kerja yang hilang
---------------------------------------- X 100
jumlah hari kerja efektif
Faktor absen :
n tempat tinggal jauh
n kelompok karyawan yang banyak
n sakit
Pola absensi :
n sering à pendek-pendek
n jarang à panjang
n hari - hari tertentu
Mengurangi turn-over :
n pada proses penerimaan karyawan
n peningkatan penugasan
n perubahan job - deskripsi
n pengembangan
3.Pengembangan Staf
Tujuan :
Membantu individu meningkatkan diri
dalam pengetahuan, ketrampilan serta
pengalaman dibidangnya melalui kegiatan
pendidikan berkelanjutan, program pelatihan, dsb.
Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk
keuntungan individu perawat dan meningkatkan
produktifitas /pelayanan.
Macam pengembangan :
Sesuai dengan kebutuhan, baik training
maupun pendidikan yang bermanfaat untuk
pekerjaan dan pengetahuan, ketrampilan serta
sikap perawat.
Kegiatan ini meliputi :
n Introduksi training untuk karyawan baru
n Orientasi
n In - house education / on - the job training
n Pendidikan berkelanjutan formal dan non
formal.
Pengaturan :
n Di rumah Sakit yang besar mempunyai
bagian tersendiri yang mengkait pada
bagian personalia .
n Bagian keperawatan membuat komisi
atau diklat
4 Penjadwalan
Penanggulangan tenaga :
Yaitu mengontrol variasi ketenagaan
antara lain dengan kombinasi jam dinas tenaga
lepas ( flosting) dan pemerataan / leveling tenaga.
5. Perencanaan tenaga
Kegiatan pelayanan keperawatan
tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan kepada
pasien/keluarga di ruang perawatan.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan diperlukan dukungan sumber daya
manusia keperawatan yang mampu mengemban
tugas untuk mempertahankan kualitas pelayanan
dan asuhan keperawatan selama 24 jam terus
menerus, serta mampu mengadakan perubahan.
Untuk dapat melaksanakan pernyataan ini, perlu
adanya klasifikasi pasien dan perencanaan
tenaga keperawatan, baik jumlah maupun
klasifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan
sistem pengelolaan tenaga keperawatan yang
ada.
Depkes (2002):
Klasifikasi ketergantungan pasien ada 4 kategori,
masing-masing memerlukan waktu :
asuhan keperawatan minimal : 2 jam / 24
jam
asuhan keperawatan sedang : 3,08
jam/24 jam
asuhan keperawatan agak berat : 4,15
jam/24 jam
asuhan keperawatan maksimal : 6,16
jam/24 jam
Depkes 2002:
1) Asuhan keperawatan minimal :
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian
dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan
setiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologis
stabil.
4) Perawatan maksimal :
a) Segala aktifitas diberikan perawat.
b) Posisi diatur, observasi tanda-tanda
vital setiap 2 jam.
c) Makan memerlukan NGT, terapi intra
vena.
d) Penggunaan suction.
e) Gelisah/disorientasi
Rumusan Perhitungan :
1). Peraturan Men. Kes. RI
No.262/Men.Kes/Per/VII/1979 :
Perhitungan tenaga keperawatan yang
dibutuhkan untuk kebutuhan seluruh RS
Perbandingan antara jumlah tempat tidur
RS dibanding dengan jumlah perawat.
Rumah sakit kelas/tipe A,B,C
perbandingan sbb.:
Jumlah tenaga perawat : jumlah tempat
tidur =
RS Kelas A = 4 perawat : 2
tempat tidur
RS Kelas B = 3 perawat : 2
tempat tidur
RS Kelas C = 1 perawat : 1
tempat tidur
Atau :
Keterangan :
A : jam efektif/24 jam → waktu perawatan
yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) → BOR
x Jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur
365 :jumlah hari kerja selama 1 tahun
CONTOH ;
Diketahui jam efektif Ruang rawat inap
sebesar 3,5. BOR Jan.– Des.2005 sebesar
69,5%, libur minggu 52 hr,cuti 12 hr,libur nasional
18 hr, kapasitas tempat tidur 25.
1. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus
Gillies:
TP = jumlah jam perawatan yang
dibutuhkan per tahun