Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD RIZKY ROMDONNY

NIM : 20105050022

PRODI : ILMU HADIS A


TUGAS : RESUME BUDDHISME
AGAMA BUDHA

Berbicara mengenai sejarah Agama Buddha, tidak terlepas dari penggores yang berpengaruh
dalam sejarah Agama Buddha, yaitu sang Tokoh utama yang bernama Siddharta Gautama. Beliau
dilahirkan pada abad ke-6 di India utara. Menurut tradisi Buddha, beliau dilahirkan dari suku
Sakya beriringan dengan masa Magadha ( 549- 324 SM ) di kota Lumbini ( sekarang sebagai salah
satu kota di Nepal ) yang terletak sebelah selatan pegunungan Himalaya. Beliau adalah anak
tunggal dari pasangan raja Suddhodana dan ratu Maha Maya.

Banyak keajaiban-keajaiban yang terpancar dari Siddharta, yang sudah terlihat ketika masih dalam
kandungan sang ratu Maha Maya. Oleh karena itu, mari kita kupas periodisasi kehidupan Buddha,
diantaranya sebagai berikut :
Periodisasi Sebagai Pangeran, Sudah menjadi sebuah harapan yang besar orangtua atas kelahiran
putra-putrinya, betipun hal yang sama dirasakan dari seorang raja Suddhona dan ratu Maha Maya.
Bentuk rasa bahagianya di implementasikan dengan raja memanggil sang juru ramal yang
bertujuan nasibnya diketahuinya pada masa yang akan datang. Ketika para juru ramal berpendapat
kebanyakan mengatakan anaknya akan menjadi maha raja dunia ( cakrawartin ), akan tetapi ada
pernyataan satu juru ramal yang membuat raja khawatir yaitu Pettapa Kondanna yang berpendapat
kelak anaknya akan menjadi Buddha yang kemungkinan tidak akan menjadi penerus tahta
kerajaannya. Namun hal ini akan terjadi ketika sang pangeran ( anaknya ) melihat empat hal yaitu
orang tua, orang sakit, orang mati dan seorang pertapa. Sehingga sang raja memberi kehidupan
yang mewah didalam istana dan membuat perintah agar tidak ada seorangpun yang
mengecewakannya.

Periodisasi Sebagai Pertapa, Kehidupan yang mewah dan kebijakan raja Suddhana yang ketat tidak
menghasilkan imbas yang diharapkan bahkan sang pangeran diusia 20 an meninggalkan istana.
Hal demikian membuatnnya melihat empat pantangan yang berdampak pada nasibnya. Pada
kemudian hari ia berjalan dan singgah di bawah pohon Bodhi, sehingga ia bertekad tidak akan
meninggalkan tempat itu ( pertapa ), sebelum menemukan kebenaran atas jawaban dari persoalan-
persoalan yang terjadi. Dalam proses pertapaan ini ada beberapa tantangan yang menurut sejarah
yaitu datang dari raja setan yang menghalangi proses tersebut diantaranya mempengaruhi ketiga
anak perempuannya menghalangi kebijakannya, akan tetapi Siddharta tetap bersikukuh dan tenang
seperti air yang mengalir perlahan.
Periodisasi Mendapat Pencerahan Tertinggi ( Menjadi Buddha ), Perjalanan yang membutuhkan
perjuangan dengan kesabaran yang mengiringi Siddharta, Ia berhasil menepis bujuk rayu sang raja
setan yang membuatnya pada usia tiga puluh lima tahun, berhasil mencapai makrifat ( tingkatan
paling tinggi ), beriiringan dengan itu ia menukar gelarnya menjadi Gautama Budha. Hal demikian
merupakan usaha yang dilaksanakan dengan berbagai upaya, sehingga ketika terdapatnya gelar itu
Gautama Budha menyebarkan agama Buddha.
Periodisasi dalam rangka mengajarkan Dharma, Perjalanan sebagai penjelajahan beliau singgahi
beberapa tempat untuk menyebarkan ajaran kebenaran itu. Dalam proses tersebut tidak begitu saja
mengalir melainkan terdapat persoalan-persoalan yang berhasil ia tepis dengan jawaban-
jawabannya hingga hari demi hari pengikutnya kian bertambah. Dalam proses penyebaran tersebut
terdapat ujian baginya yaitu sang ayah meninggal dalam usia 93 tahun, semua orang semua
menangis kecuali Buddha karena ia melihat ayahnya pergi dengan tenang. Oleh karena kejadian
tersebut banyak kerabat-kerabatnya yang menjadi pengikutnya. Pada seiring waktu Buddha telah
kurang lebih 45 tahun mengajarkan Dharma, ketika beliau telah meramalkan bahwa ketika
menginjak usia 80 tahun ia meramalkan kematiannya, terbukti pada malam bulan purnama Buddha
menutup mata selama-lamanya.
Ajaran Pokok menjadi sebuah ciri khas tersendiri suatu agama, begitupun dengan agama Buddha
yang memiliki ajaran pokok, diantaranya sebagai berikut :
Tri-Ratna ( tiga batu pertama ), yaitu sebagai rangkumana ajaran Buddha yaitu Budha, Dharma
dan Sangha. Hal demikian harus diakui oleh ummat Buddha dan pernyataan sebagai jalan atau
tanda pemeluk Agama Buddha, yang berisi sebagai berikut :
1. Budham Saranam Gacchami : Saya berlindung didalam Budha, Budha adalah gelar, jabatan/
seorang tokoh yang sudah pernah menjelma pada sesorang.
2. Dhamman SaranamGeccami : Saya berlindung dalam Dhamma, Dhamma adalah doktrin ajaran
inti Buddha.
3. Sangham Garanam Geccami : Saya berlindung didalam Sangha, Sangha.
Catur Arya Satyani dan Hasta Arya Marga, yaitu empat kebenaran dan delapan kebaktian dalam
ajaran/ doktrin inti Buddha, diantaranya :

Empat kebenaran yang mulia ( Empat Arya Satyani ), sebagai berikut :


- Dukha, yaitu penderitaan dengan paradigma hidup itu menderita, sakit, mati, tua dan lapar.
- Samudaya, yaitu sebab dengan paradigma menderita itu karena adanya keinginan
- Niridha, yaitu pemadaman dengan paradigma menghapuskan keinginan dengan menghilangkan
nafsu
- Marga, yaitu jalan kelepasan.
Meniadakan keinginan dengan delapan jalan kebaktian ( Hasta Arya Marga ), sebagai berikut :
- Percaya yang benar ( Samma Ditthi )
- Kehendak yang benar ( Samma san kappa )
- Bicara yang benar ( Samma Vaca )
- Tingkah laku yang benar ( Samma Kamarta )
- Pekerjaan yang benar ( Samma A’jiva )
- Ikhtiar yang benar ( Samma Vayama )
- Ingatan yang benar ( Samma Sati )
- Renuungan yang benar ( samma samadhi )
Tilakhana ( tiga corak universal ), yaitu sebagai ciri keberadaan dari segala sesuatu yang berada
dalam alam semesta, selalu bersifat tidak kekal ( Anicca ), tidak memuaskan/ menderita ( Dukkha )
dan tanpa inti yang kekal ( Annata ), masing-masing tersendiri mempunyai definisi tersendiri, yaitu
Annica menggambarkan bahwa setiap sesuatu adalah tidak kekal karena bersifat muncul, berubah
dan hancur ( Digha-Nikaya, Mahaparinibbana Sutta ). Dukkha menggambarkan ketidakpuasan,
ketidak sempurnaan dan ketidak abadian ( Samyutta Nikaya, Khandha Samyutta, 104 ). dan Anatta
menggambarkan tidak ada diri atau ego yang kekal yang melekat didalam maupun diluar segal
fenomena fisik dan mental dari setiap keberadaan ( Visuddhi Mangga XVI ) 1

Karma, yaitu berpegang pada prinsip sebab akibat. Guru Buddha dalam Nibbedhika Sutta,
(Anguttara Nikaya VI: 6 ) menjelaskan arti Karma yaitu Cettana ( kehendak ), sehingga dapat
disimpulkan karma sendiri sebagai salah satu ajaran yang dipercayai yaitu menyangkut semua jenis
kehendak, perbuatan baik maupun buruk oleh jasmani ( kaya ), perkataan ( vaci ) dan pikiran
( mano ). Akibat yang ditimbulkan dari Karma disebut sebagai Kamma Vipaka.

Paticca Samuppada, yaitu sebab-akibat yang saling bergantung, dengan peninjauan tersebut bahwa
Patticca Samuppada merupakan ajaran mengenai kehidupan dan kematian bukan sebuah teori
mengenai asal-usul kehidupan. Ketika sebab itu berakhir maka akibatpun otomatis berakhir, maka
dengan adanya ajaran ini membuat permasalahan menjadi jelas.2
Nirvana/ Nirbani, yaitu sesuatu tujuan akhir dari Budha sebagai padamnya keserakahan, kebencian
dan kebodohan. Hal demikian bukan menandakan suatu yang kosong maupun hampa melainkan
meredanya atau istilah Bikkhu adalah terbakarnya sifat-sifat yang disebutkan diatas.3

1
https://artikelbuddhis.blogspot.com/2012/10/tilakkhana-tiga-corak-universal.html
2
https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/paticca-samuppada/
3
https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/
Budhisme dewasa ini terus beragam keadaan baik terdapat perkembangan dan sebagian wilayah
ada yang menerima penderitaan atas penganiayaan. Pada abad ke 20 sekarang mulai membangun
dan tumbuh diberbagai wilayah. Dewasa ini terdapat sekitar 270 kelompok Budha dan pusat-
pusatnya berada di eropa khusunya Inggris dan Irlandia yang mengajarkan tentang cara meditasi
dan hidup seorang Budha.4

4
Ibid,…Keene, hlm, 84-85
Referensi/ Daftar Pustaka
- Ismail, M.Ag., Sejarah Agama-Agama. ( Pustaka Pelajar. 2017 ) hlm, 129-142
- Ven.Narada Mahathera, Budhism in Nutshell ( Yayasan Dhamma Phala, Semarang )
- https://artikelbuddhis.blogspot.com/2012/10/tilakkhana-tiga-corak-universal.html
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/paticca-samuppada/
- https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/

Anda mungkin juga menyukai