Disusun Oleh :
pasar modal efisien menjelaskan perilaku pasar. Berdasarkan teori pasar modal efisien,
suatu perubahan akuntansi direaksi oleh pasar hanya apabila perubahan akuntansi
ekonomi adalah konsep yang menegaskan, meskipun implikasi dari teori pasar
Salah satu akun yang paling persuasif dari keberadaan konsekuensi ekonomi
yang muncul pada artikel yang dibuat oleh Zeff (1978) yang berjudul “The Rise of
dari laporan akuntansi pada perilaku pengambilan keputusan bisnis, pemerintah dan
kreditur (Scott, 1997). Inti dari definisi tersebut adalah bahwa laporan akuntansi yang
dapat memengaruhi keputusan yang sebenarnya dibuat oleh manajer dan lainnya,
bisnis, asosiasi industri, dan pemerintah berusaha untuk mempengaruhi, atau tidak
mempengaruhi, standar akuntansi yang ditetapkan oleh Accounting Principles
Procedure (CAP). Campur tangan dari pihak ini, menurut Zeff (1978) sangat
masalah, pilihan kebijakan tersebut akan secara tegas diatur oleh badan pengaturan
tersebut. Akibat dari hal tersebut, model akuntansi tradisional yang didasarkan pada
akan dapat diterapkan dan tidak ada orang lain selain pihak yang terlibat untuk peduli
terhadap kebijakan khusus apa yang digunakan. Dengan kata lain, pilihan kebijakan
akuntansi penggantian biaya selama 1947 sampai 1948. Dalam hal ini, konstituen
pihak ketiga yang melakukan intervensi adalah para manajemen yang berpendapat
pajak yang lebih rendah dan kenaikan upah yang lebih rendah, serta untuk melawan
persepsi publik mengenai profitabilitas berlebih. Argumen pasar yang efisien adalah
bahwa intervensi tersebut tidak diperlukan karena pasar akan melihat melalui
tingginya pendapatan bersih yang dilaporkan dan diproduksi oleh amortisasi biaya
historis selama inflasi. Jika demikian, seharusnya tidak perlu untuk “mengingatkan”
pengguna dengan adopsi dari penggantian formal amortisasi biaya. Sangat menarik
untuk dicatat bahwa CAP merebut posisinya pada tahun 1948 dan menegaskan
standar untuk berbagai intervensi. Salah satu responnya adalah untuk memperluas
diusulkan.
kebijakan akuntansi yang sesuai dengan model akuntansi keuangan dan konsep
pencocokan tradisional dan realisasi. Namun, seperti konsep dasar biaya historis
jarang memimpin pada pilihan kebijakan akuntansi yang unik karena laba bersih tidak
ditemukan sebagai konstruksi ekonomi yang jelas di bawah kondisi non-ideal dan
tidak ada teori yang jelas untuk mengatur bagaimana kebijakan akuntansi harus
lain untuk masuk ke berbagai tindakan mengenai kebijakan akuntansi yang mereka
sukai. Singkatnya, badan penetapan standar harus beroperasi tidak hanya dalam
domain teori akuntansi, tetapi juga dalam aspek politik. Zeff (1978) mengacu pada
teori untuk memandu pilihan kebijakan akuntansi, kita harus menemukan beberapa
rugi laba. Kinerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan gaji dan bonus,
menjadi rendah. Berbeda dari translation gain dan loss, manajer tidak keberatan
Teori pasar sekuritas yang efisien tidak meramalkan reaksi harga terhadap
aliran kas. Dengan kata lain, teori pasar yang efisien menyiratkan pentingnya
Jika dilihat dari pengguna laporan keuangan, manajemen dan investor, tentu
Ada hubungan antara teori pasar efisiensi dengan konsekuensi ekonomi. Hal
ini menunjukkan adanya anomali dari teori pasar efisien bahwa pasar tidak akan
bereaksi harga sahamnya selama informasi yang tersaji tidak mempengaruhi aliran
1) Masalah kepemilikan.
ketiga unsur utama dari pengguna laporan keuangan antara manajemen, pemerintah dan
investor telah bereaksi pada perubahan kebijakan akuntansi. Kekuatan reaksi manajemen
terlihat mengejutkan bahkan ketika melibatkan daya tarik otoritas pemerintah untuk
flow tidak hadir.
Teori pasar efisien memrediksi tidak ada reaksi harga sekuritas pada perubahan,
kebijakan akuntansi dan tidak memengaruhi profitabilitas dengan dasar arus kas (Scott,
1997). Jika tidak ada reaksi harga sekuritas (tidak ada perubahan dalam biaya modal
pengungkapan penuh atas kebijakan akuntansi yang dibuat oleh perusahaan maka akan
dengan kebijakan yang digunakan dan tidak akan dipermainkan oleh beragam pendapatan
bersih yang dilaporkan yang timbul dari kebijakan akuntansi yang berbeda. (Scott, 1997).
manajemen termasuk keputusan untuk mengintervensi baik untuk atau menentang standar
akuntansi yang diusulkan. Adanya poin dalam konsekuensi ekonomi memberikan fakta
perubahan utama sekuritas digambarkan dengan oleh teori pasar sekuritas efisien.
3. An Empirical Evaluation Of Accounting Of Accounting Income Numbers by Ball And
Pada tahun 1968, Ball dan Brown mengawali penelitian empiris berbasis pasar
modal, hasil penelitian ini sebagai pelopor dalam menimbulkan paradigma penelitian
Setting Effects Other than Security Price Effects on Mean Return: Event Studies
Penelitian ini mengambil fokus data atas laba tahunan selama lebih dari
sembilan tahun yaitu antara tahun 1957 sampai tahun 1965 , dengan meneliti sampel
dari 261 perusahaan yang terdaftar dalam New York Stock Exchange (NYSE).
Penelitian ini menekankan pada isi informasi laba terhadap pengeluaran komponen-
komponen laporan keuangan yang informatif, hal ini didasarkan bahwa laba
aktual sehingga sangat mudah sekali untuk menentukan laporan informasi tersebut
Tugas dari Ball dan Brown yang pertama, adalah menghitung isi informasi
pendekatan. Perhitungan yang dipakai yaitu apakah laba yang diterima lebih besar
daripada apa yang diharapkan pasar (Good News / GN) atau kurang dari yang
diharapkan (Bad News / BD) dengan menggunakan dua perwakilan. Wakil pertama
berdasarkan pada “accounting beta” yaitu jika, pada tahun-tahun laba pada suatu
khusus, kemudian pengetahuan tentang hubungan masa lalu tersebut bersama dengan
keyakinan untuk laba perusahaan pada saat itu. Jadi terpisah dari pengaruh keputusan.
Wakil kedua memperkirakan harapan pasar dan pendapatan pada saat ini adalah sama
dengan pendapatan aktual pada tahun lalu, jika ada pendapatan yang tidak diharapkan,
Ball dan Brown meneliti data setiap perusahaan yang digunakan sebagai
atau BN, relatif atau harapan. Langkah kedua yaitu mengevaluasi laba pasar pada
pengumuman penghasilan. Sebagian besar hal ini dilakukan berdasar pada prosedur
laba abnormal. Perbedaannya, harga terletak pada penggunaan laba triwulan, yaitu
mengakulasikan aktual return dimana 0.0015 dianggap hasil dari abnormal return dari
0.006.
return surat berharga untuk wide window setiap 11 bulan yang mendahului dan 6
bulan yang mengikuti dimana ernings diumumkan (bulan 0), dengan mengkalkulasi
rata-rata abnormal return setiap bulan selama 18 bulan wide window. Hasil ini
kembalian dan perubahan laba, dan laba tahunan tidak meningkat secara tinggi sebagai
satu sumber informasi pada suatu waktu tertentu meskipun bukti tersebut konsisten
dengan informasi mengenai laba, sehingga informasi laba triwulan dalam satu tahun
dapat berfungsi sebagai prediksi untuk laba tahunannya. Variabel yang digunakan
2)laba bersih per lembar saham (earning per share) untuk mengukur earning
3)laba bersih per lembar saham (earning per share) dengan pendekatan time series.
Semua variabel memberikan hasil umum yang sama, bagian tertinggi yaitu
pengumuman perusahaan.
disebabkan oleh perubahan aliran bisnis di AS pada tahun 1950-an dan 1960-an.
tahun 50an dan awal tahun 60an. Laporan tentang pendidikan bisnis ditetapkan oleh
Yayasan Ford dan Carnegie Corporation of New York adalah katalis bagi perubahan
tersebut Membuat dan menguji hipotesa dipandang sebagai penting bagi penelitian
yang bagus.
dalam Scott (2015:284) tentang PAT yakni Teori akuntansi positif (PAT) berkaitan
dengan prediksi tindakan seperti pilihan kebijakan akuntansi oleh perusahaan dan
bagaimana perusahaan akan merespon standar akuntansi baru yang sedang diajukan
Selain itu munculnya PAT juga disebabkan oleh adanya kemajuan fasilitas
dalam menghitung sehingga memudahkan proses analisa data dalam jumlah besar
yang digunakan dalam penelitian PAT seperti yang dinyatakan oleh dinyatakan
Watts dan Zimmerman dalam Deegan (2014:206) bahwa komputer dan basis data
mesin yang dapat dibaca (CRSP dan Compustat) menjadi tersedia di tahun 60an.
Dan, sebagian dalam merespon terhadap biaya yang turun dari pekerjaan
empiris, keuangan dan teori positif ekonomi menjadi tersedia bagi pemakaian peneliti
akuntansi. Ini mengarah pada perkembangan penelitian akuntansi positif dan pada
peneliti yang terlatih dalam metodologi teori positif. Adanya kritik terhadap teori
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa “teori” dalam akuntansi tidak
lebih dari sekedar sebuah proposisi normatif. Teori akuntansi hampir sepenuhnya
berisikan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh para akuntan. Bahkan Jensen
menambahkan bahwa riset akuntansi tidak ilmiah dikarenakan fokus riset akuntansi
sebatas pada definisional dan terlampau normatif. Dari beberapa alasan yang telah
dikemukakan di atas merupakan awal mula munculnya PAT dalam dunia akuntansi.
Theory: A Ten Years Perspective” (1990) mengemukakan tiga hipotesis dari PAT
yaitu:
1. The bonus plan hypotheses. Hipotesis ini mengemukakan bahwa manajer akan
yang akan melanggar perjanjian hutang, maka manajer akan memiliki kemungkinan
kesalahan teknis.
ini ke periode mendatang untuk menghindari adanya biaya politis. Ketiga hipotesis ini
membentuk komponen yang penting dari PAT dan akan mengarah pada prediksi yang
praktek akuntansi dan perilaku pihak terkait dalam suatu organisasi secara empiris.
Penelitian empiris mengenai PAT pertama kali dilakukan oleh Ball dan Brown pada
tahun 1968 serta Beaver pada tahun yang sama telah berhasil memberikan bukti
empiris bahwa pengumuman laba berpengaruh terhadap harga saham dan juga volume
perdagangan saham suatu perusahaan. Kedua karya inilah yang menjadi acuan bagi
antara lain: Penelitian Lev (1979), Lev tidak membuat rekomendasi apapun
draft dari SFAS 19. Lev hanya menekankan pada bagaimana investor bereaksi
pada prospek perusahaan minyak dan gas yang menggunakan metode full-cost
untuk berpindah pada metode succesfull-effort. Jadi studi Lev membantu kita
2) Penelitian Healy (1985) yang menguji tentang hypotheses bonus plan. Healy
bonusnya.
rasio hutang terhadap ekuitas dan rasio cakupan bunga tidak terlalu sering
dilanggar.
biaya politik.
Gagasan PAT yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmermen tidak hanya
kontroversial tetapi juga menimbulkan kritik dan sanggahan dari berbagai pihak.
Ekowati (2006) mengemukakan bahwa terdapat beberapa kritikan yang ditujukan bagi
a. Perspektif Metode Riset Ball dan Foster pada tahun 1982; Holthausen dan
Leftwich pada tahun 1983 dan McKee et.al pada tahun 1984 dalam Ekowati
(2006) mengemukakan bahwa metode riset yang dilakukan oleh Watts dan
Zimmermen lemah dalam reduksi kekuatan tes. Tes pada PAT kurang kuat
dikarenakan masalah-masalah yang berkaitan dengan spesifikasi model,
1982 dalam Ekowati (2006) memandang PAT tidak dapat digunakan untuk
akuntansi. McKee, Bell dan Boatsman pada tahun 1984 juga memandang
bahwa terdapat bias identifikasi statistik dalam studi Watts dan Zimmermen.
diberikan oleh teori normatif memang benar dan layak untuk diterapkan”.
bukan pada teori akuntansi, hal ini dikarenakan deskripsi dan prediksi hanya
akuntansi.
syarat sebagai ilmu yang utuh tetapi hanya dianggap sebagai “cottage
industri”. Dari segi praktik akuntansi, PAT bertujuan untuk menjelaskan dan
riil dan kejadian nyata. Watts dan Zimmermen mengatakan bahwa akuntan
Selain itu, kritik terhadap PAT dari Watts dan Zimmermen juga datang
akuntansi positif gagal untuk menawarkan bukti substantif apa pun untuk
teori akuntansi positif sebagai dasar untuk pengungkapan sosial perilaku telah