RUMAH SAKIT
Disusun Oleh :
KELOMPOK 25
1. Siti Nurhayati 180205133
2. Sri Atun Amba Wani 180205134
3. Tika Novianti 180205135
4. Tristianti Nur Khasanah 180205136
5. Uki Diah hafira 180205137
Mengesahkan,
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Duta Bangsa Surakarta
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
2.Warsi Maryati, S.KM., MPH selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Bangsa Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna., sehingga banyak terdapat kekurangan bahkan kesalahan dari segi isi
maupun penulisannya. Dalam hal ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rawat inap,rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit mempunyai tugas
1
2
merupakan salah satu unit tersibuk dan memerlukan kinerja yang tinggi
pelayanan kesehatan.
Pengkodean sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan tidak
B. Rumusan Masalah
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut WHO (2010), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
1. Pelayanan medis.
Sedangkan menurut UU RI No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah
sakit adalah:
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
B. Rekam Medis
selama dirumah sakit,untuk melengkapi rekam medis harus memiliki data yang
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
kepada pasien.
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan
baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan
gawat darurat.
Catatan medis adalah catatan yang berisikan segala data mengenai pasien
mulai dari sebelum dia dilakukan, saat lahir, tumbuh menjadi dewasa, hingga
pelayanan kesehatan baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien
Kegunaan rekam medis secara umum menurut Rustyanto (2012), antara lain:
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut
kepada pasien.
sakit.
dan pendidikan.
pasien.
sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis baik dan benar
catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien,mengenai kehidupan
dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit di masa lalu dan sekarang, juga
kesehatan. Rekam medis dibuat untuk tertib administrasi di rumah sakit yang
10
merupakan salah satu faktor penentu dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
a. Bagi Pasien
oleh pasien.
2) Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang kedua kali
dan seterusnya.
malpraktek.
merawat pasien.
tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai
11
dijalankan dengan sistematis. Unit Rekam Medis merupakan salah satu unit
tersibuk dan memerlukan kinerja yang tinggi (dan teliti) dari para petugasnya.
pelayanan klinis pasien, tetapi informasi yang tercatat pada rekam medis
ruangan dan tempat yang nyaman maka dalam manajemen rekam medis sangat
Istilah "ergonomi“ berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan
nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-
oleh berbagai macam ahli profesional pada bidangnya misalnya: ahli anatomi,
metri yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang
pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa
ataulemak .
meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika
sebagainya.
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga
meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan
kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang
sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan
menggunakannnya.
dengan duduk, Bekerja dalam sikap duduk akan mengurangi kelelahan pada
energi yang tidak diperlukan. Pemakaian kursi dan meja yang tepat tidak
alas duduk. Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai
telapak kaki.
lebar panggul.
garis pinggul.
Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai jari yang
paling panjang.
Kriteria :
bawah.
Diukur dari lutut sampai alas kaki dalam posisi sikap tegak.
3) Permukaan meja
sampai siku. Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai
16
jangkauan tangan
Percentil
dengan menggunkan Standar Deviasi. Standar deviasi adalah salah satu nilai
suatu sampel, dan seberapa dekat elemen data-data yang ada dengan mean dari
SD =
Keterangan :
SD = Standar Deviasi
n = Jumlah data
x = rata-rata
antropometri yang menggunakan persentil 5 yaitu siku hingga ujung jari. Data
pada data antropometri lebar pinggul dan lebar bahu. Penggunaan persentil
Percentil 5% :
Rumus Percentil 5 % :
P = ẍ - 1,645
Keterangan :
P = Percentil
X = Rata - rata
D. Hukum Kesehatan
kesehatan, meliputi: penerapan perangkat hukum perdata, pidana dan tata usaha
negara. Oleh karenanya perlu juga diberlakukan sebuah aturan yang dapat
dengan hukum kesehatan hukum kesehatan merupakan aturan yang berlaku pada
individu atau orang yang telah mengabdikan dirinya sendiri dalam bidang
Ada beberapa hal yang perlu dipahami dari rekam medis ditinjau dari
aspek hukumnya. Secara benar oleh semua pihak, baik manajer, profesional,
Kalau dilihat bahwa rekam medik dibuat oleh dan utamanya untuk
tersebut milik health care provider walaupun pasien juga bisa ikut
pada berkasnya saja, tetapi juga isinya sebab rekam medik tanpa isi sama
saja dengan kertas kosong yang tidak ada artinya sama sekali. (Firdaus,
2012).
tahun 2009 pasal 53 tentang kesehatan bahwa pasien berhak atas rahasia
dilapangan kedokteran dan segala sesuatu yang diketahui itu ialah segala
medis adalah diklat, instalasi rekam medis, dokter atau tenaga medis, dan
petugas ruangan. Pelepasan data dan informasi ini sangat dibutuhkan oleh
Pelepasan data dan informasi ini tidak bisa terlepas dari peraturan
yang ada dan berlaku, karena dokumen rekam medis tidak bisa keluar dari
medis yang diatur dalam PP No.10 tahun 1966 tentang kewajiban untuk
wajib dihormati, jika dilanggar bisa dikenakan sanksi hukum yaitu sanksi
Rahasia kedokteran harus dijaga oleh semua tenaga kesehatan baik medis
a) Tenaga medis.
b) Tenaga keperawatan.
c) Tenaga kefarmasian.
e) Tenaga gizi.
apoteker.
wicara.
2) Keadaan darurat.
3) Peraturan Perundang-undangan.
1) Diagnosis.
tersebut.
10) Prognosis.
22
terbuka.
relasinya dengan dokter. Hak tersebut adalah hak atas informasi dan hak
yang akan dilakukan pada pasien harus diberikan secara jelas dan
diberikan langsung pada pasien baik pasein meminta atau tidak (Peraturan
persetujuan”.
terhadap keluhan yang dirasakan, maka sejak saat itu terjadi hubungan
antara dua pihak yang berdasar atas saling percaya (Samil RS, 2001).
dianggap merugikan pihak lain, maka tindakan medik yang bermasalah itu
yang wajar , maka bisa saja diagnosa atau terapi yang ditegakkan ternyata
yang bisa menjamin hasil akhir dari tindakan medis yang diberikan
yang bersangkutan.
tersirat tanpa pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap dokter dari
sikap dan tindakan pasien. Umumnya tindakan dokter disini adalah tindakan
biasa atau sudah diketahui umum. Misalnya pasien yang datang ke praktek
dan palpasi jantung secara umum maka secara tersirat pasien sudah
menyetujui apa yang dilakukan oleh dokter. Tindakan ini dianggap layak
dengan segera misalnya pasien dalam keadaan tidak sadar sementara situasi
gawat dan darurat maka dokter dapat mengambil tindakan segera walaupun
keluarganya karena dalam hal ini yang dibicarakan adalah waktu. Hal ini
sesuai dengan yang tercantum dalam PerMenKes No. 585 tahun 1989 pasal 11
yang berbunyi “Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan serta tidak didampingi
oleh keluarga terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat dan atau
diperlukan persetujuan dari siapapun” tapi seperti yang telah dijelaskan pada
diperlukan informed consent pada keadaan gawat darurat. Namun pada ayat
pasien sadar atau pada keluarga terdekat. Berikut pasal 4 ayat (3) “ Dalam hal
kepada pasien setelah pasien sadar atau kepada keluarga terdekat”. Hal ini
Rekam medis bersifat rahasia, artinya tidak semua orang bisa membaca
oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola, dan
bersifat rahasia. Meskipun tetap ada kewajiban bagi dokter, dokter gigi,
pasien sendiri, atau demi kepentingan kesehatan pasien selain itu, informasi
tadi bisa dibuka atas permintaan aparat penegak hokum asalkan mendapat
perintah dari pengadilan. Bisa juga karena permintaan instansi atau lembaga
undangan.
Tanpa adanya izin tertulis dari pasien, dokter/dokter gigi tidak boleh
meninggal dunia.
a. Pengertian ICD-10
b. Struktur (ICD-10)
Menurut Depkes RI (2008) struktur ICD-10 terdiri dari atas 3 volume yaitu:
tabulasi berisi indeks diagnosa dan cedera, indeks penyebab luar cedera
Volume I, berisi :
1) Pengantar.
2) Pernyataan.
30
6) Daftar tabulasi penyakit dan daftar kategori termasuk sub kategori empat
karakter.
9) Definisi-definisi.
1) Pengantar.
5) Presentasi Statistik.
1) Pengantar.
dibawah leadterm. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “()”
leadterm (dengan tanda minus atau idem atau ident) dapat mempengaruhi
Ikutin secara hati-hati setiap petunjuk silang (cross references) dan lihat
Lihat tabular list (volume 1) untuk melihat kode yang tepat. Lihat
kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi keempat
yang berarti bahwa isian untuk kode keempat adalah dalam volume 1 dan
yang dipilih atau dibagian bawah suatu bab (capture), blok atau judul
kategori.
2. ICD 9-CM
a. Pengertian ICD-9- CM
b. Struktur ICD-9-CM
c. Kegunaan ICD-9-CM
3) Indeks operasi.
d. BAB ICD-9-CM
BAB III
1. Resume Webinar
a. Definisi
b. Bagian Atropometri
1) Atropometri statis
posisi diam.
2) Atropometri dinamis
sedang bergerak.
d) Tinggi popliteal.
e) Pantat popliteal.
f) Pantat ke lutut.
h) Tebal perut
i) Tinggi lutut.
2) Posisi berdiri
f) Tebal badan.
g) Lebar pinggul.
h) Lebar bahu.
gerakan pemakai.
2. Studi kasus
Responden :
37
A = Siti Nurhayati
B = Sri Atun Ambawani
C = Tika Novianti
D = Tristianti Nur Khasanah
E = Uki Diah Shafira
a. Desain kursi
Responden Rata-
Antropometri E ∑X ∑X2
A B C D rata
Pj lengan bawah 30 27 27 37 27 148 29,6 21.904
Pj pantat lekuk lutut 50 54 54 52 48 258 51,6 66.564
Lb pinggul 38 30 36 37 31 172 34,4 29.584
Tg pinggul duduk 23 23 25 30 20 108 21,6 11.664
Tg siku duduk 27 27 23 25 27 129 25,8 16.641
= = ẍ - 1,645
= = 28,63 cm
= 0,29 m
=
38
= 59,2 cm
= 0,592 m
= = ẍ - 1,645
= = 49,91 cm
= 0,50 m
=
= 103,2 cm
= 1,032 m
39
= = ẍ - 1,645
= = 33,27 cm
= 0,33 m
=
= 68,8 cm
= 0,688 m
= = ẍ - 1,645
=
= 21,6 – 0,71
= 20,89 cm
=
= 0,21 m
= 43,2 cm
= 0,432 m
= = ẍ - 1,645
= = 24,96 cm
= 0,25 m
41
= 51,6 cm
= 0,516 m
= = ẍ - 1,645
= = 92,07 cm
42
= 0,92 m
= 190,4 cm
= 1,904 m
= = ẍ - 1,645
= = 41,59 cm
= 0,42 m
=
=
43
= 86 cm
= 0,86 m
= = ẍ - 1,645
= = 31,34 cm
= 0,31 m
=
= 64,8 cm
= 0,648 m
= = ẍ - 1,645
= = 28,63 cm
= 0,29 m
=
= 59,2 cm
= 0,592 m
1. Resume Jurnal
a. Nama Peneliti
c. Tujuan penelitian
informed consent
d. Metode penelitian
e. Hasil penelitian
itu sendiri.
f. Saran Penelitian
2. Korelasi antara isi jurnal dengan teori yang ada (Hasil penelitian di
jurnal)
berbeda.
2009:73)
1) Kesepkatan pihak
persetujuan segera.
terhadap pasien.
-urethra
54
Kode ICD 9 CM
Orchidoplasty 62.69
Menometrorrhagia
Kode ICD 9 CM
Scrotectomy 61.3
Kode ICD 9 CM
Varicocelectomy 63.1
-prostate N40
Kode ICD 9 CM
Colposcopy 70.21
70.21 Vaginoscopy
Kode ICD 9 CM
Prostatocystotomy 60.0
halaman 166
N48.3 Priapism
Kode ICD 9 CM
Hysterectomy 68.9
-prostate N40
Kode ICD 9 CM
Colposcopy 70.21
70.21 Vaginoscopy
Kode ICD 9 CM
59
Prostatocystotomy 60.0
N48.3 Priapism
Kode ICD 9 CM
Hysterectomy 68.9
BAB IV
PENUTUP
60
A. Kesimpulan
Kerja (MUK), Hukum Kesehatan dan ICD 10 dan ICD 9 CM pada Sistem
sebagai berikut :
standar yang ada. Hal ini berarti, isi jurnal dan teori sudah sesuai
Neoplasma.
B. Saran
mengerjakannya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Infi, N. (2011). Perancangan Alat Belajar dan Bermain Yang Ergonomis di Taman
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008. Tentang Pengertian Rekam
Medis. Jakarta
63