LANDASAN TEORI
1.1 Definisi
1
2
2. Luas lahan yang dimaksud dalam Tabel 1 adalah luas lahan efektif
yang dapat digunakan untuk mendirikan bangunan dan tempat
bermain/berolahraga.
3. Lahan terletak di lokasi yang memungkinkan akses yang mudah ke
fasilitas kesehatan.
4. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan
dalam keadaan darurat dengan kendaraan roda empat.
5. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam
garis sempadan sungai dan jalur kereta api.
6. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.
- Pencemaran air, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air.
- Kebisingan, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara KLH Nomor
94/MENKLH/1992 tcntang Baku Mutu Kebisingan.
4
partisan, nirlaba dan terbuka dalam arti siap bekerja sama dengan
pihak manapun selama mendatangkan maslahat dan manfaat bagi
anggota serta berkesesuaian dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
JSIT Indonesia. Anggota JSIT Indonesia adalah sekolah Islam
Terpadu dan sekolah lainnya yang menjadikan Islam sebagai
landasan ideal, konsepsional, dan operasional.
2. Landasan Islam dalam nilai-nilai moral spriritual yang ditanamkan
harus bersifat integral, tidak dikotomis. Dengan pendekatan ini,
semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari
bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Pelajaran umum seperti IPA,
IPS, bahasa, jasmani/kesehatan, keterampilan dibingkai dengan
pijakan, pedoman dan panduan Islam.
3. Dalam pendidikan ada unsur psikologi dan spiritual yang tidak
dapat diabaikan dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan spiritual
diperlukan karena Islam merupakan agama yang bertumpu pada
suatu keyakinan. Keyakinan inilah yang menggerakkan segala
aktifitas dan perilaku manusia yang beriman. Sebagaimana
dikemukakan dalam tujuan pendidikan, bahwa tujuan utama
pendidikan adalah membentuk moral manusia yang bertumpu pada
keyakinan hidup. Keyakinan hidup itu harus nampak pada sikap
hidup dan perilaku hidup yang berkualitas dan memberi manfaat
terhadap kehidupan yang dikemas dalam rahmatan lil’alamin,
hidup dengan moralitas.
4. Metode Pendidikan Sekolah Islam Terpadu diselenggarakan
berdasarkan konsep “one for all”. Artinya, dalam satu atap sekolah
peserta didik akan mendapatkan pendidikan umum, pendidikan
agama, dan pendidikan keterampilan. Pendidikan umum mengacu
kepada kurikulum nasional yang dikembangkan oleh Kementrian
Pendidikan Nasional. Pendidikan agama menekankan pendidikan
aqidah, akhlak, dan ibadah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-
hari, menumbuhkan perilaku shaleh di dalam lingkungan sekolah
masyarakat. Adapun pendidikan keterampilan dikemas dalam
kegiatan ekstrakurikuler yang menyediakan beragam pilihan
8
selubung yang meliputinya. Konsep ini erat kaitannya dengan kinetic atau
gerakan-gerakan membuka, menutup, meluas dan menyempit.
Metode Structural Transformation memiliki beberapa aspek cara,
antara lain:
1. Free Repositioning of The Functional Zones : Kemampuan untuk
menambahkan dari beberapa fungsi ruang menjadi beberapa fungsi
yang bereda dengan satu struktur bangunan permanen dan struktur
fleksibel yang ditambahkan pada struktur utama bangunan .
Contohnya pada apartemen yang melakukan infill skeleton yang
pada awalnya memiliki satu struktur utama berupa modul satu
ruang, dan dapat menambahkannya dengan memasukan modul
ruang – ruang baru pada struktur utama ruang tersebut. Sehingga
pada awal mula ruang apartemen tersebut memiliki 2 fungsi saja
menjadi bertambah, menjadi 3 atau 4 fungsi didalamnya.
tempat wisata yang cukup menarik di Teheran, karena ini merupakan contoh
pemikiran kreatif dan desain inovatif yang sangat baik.
2.5.2 NEXT 21
Fungsi Masjid dan Kelas Kelas dan Aula Kelas Ruang Komunal
Pendidikan
Utama
Reconfiguratio
n of One
Functional
Zone
Internal
Rearangment
Extendibility