Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Obsevasi Dan Prosedur Dalam Pembelajaran Micro

“Diajukan Untuk Memnuhi Tugas Mata Kuliah Micro Teaching”

Dosen Pengampu : Ria Dewi Hudayani Sugara, M.Pd

Wahyu Adam Yuliansyah Yusup ( 60403100318053 )

ENGLISH EDUCATION

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA MUTIARA SUKABUMI

2021

1|Micro Teaching
Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Observasi dan
Prosedur Dalam Pembelajaran Micro”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Micro Teaching.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan
yang disebabkan keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman kami. Namun
demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasil yang baik.
Penulis harap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan bagi penulis
maupun bagi pihak yang memerlukan. Penulis pun Mengharapkan kritik dan sarannya untuk
perkembangan yang jauh lebih baik sebagai umpan balik untuk penulis.

Sukabumi, 5 Maret 2021

Penulis

2|Micro Teaching
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3


BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................5

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................11

A. Kesimpulan.......................................................................................................11

B. Saran.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

3|Micro Teaching
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan mengajar yang baik dan profesional menjadi hal mendasar yang
harus dimiliki setiap calon guru. Micro teaching merupakan suatu metode yang sangat
ampuh dalam melatih keterampilan mengajar para calon guru. Micro teaching adalah
salah satu media pembelajaran dalam bentuk praktek mengajar dalam ruang lingkup
terbatas (micro) dan sederhana untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar
(base teaching skill). Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam
melaksanakan micro teaching yaitu, peragaan keterampilan, perencanaan
pembelajaran micro, pelaksanaan pembelajaran micro, umpan balik, perencanaan
pembelajaran micro ulang, pelaksanaan pembelajaran micro ulang, umpan balik
ulang. Meskipun masih terdapat kelemahan dalam media pembelajaran ini namun
diharapkan para calon guru dapat meningkatkan kemampuan dasar mengajarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Micro Teaching?
2. Apa tujuan dan sasaran Pembelajaran Micro?
3. Apa fungsi dan manfaat Micro Teaching sebagai Media Pembelajaran?
4. Bagaimana langkah-langkah prosedur Pembelajaran Micro?
5. Apa kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Micro?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Micro Teaching?
2. Apa tujuan dan sasaran Pembelajaran Micro?
3. Apa fungsi dan Manfaat Micro Teaching sebagai Media Pembelajaran?
4. Bagaimana langkah-langkah prosedur Pembelajaran Micro?
5. Apa kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Micro?

4|Micro Teaching
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Micro Teaching


Micro teaching berasal dari dua kata yaitu micro dan teaching. Micro berarti kecil,
terbatas, sempit, dan sedikit. Teaching berarti mengajar. Jadi, micro teaching adalah
kegiatan mengajar yang segala aspek pengajarannya diperkecil atau disederhanakan.
Pengecilan atau penyederhanaan sejumlah aspek dalam pengajaran menjadikan
microteaching tidak serumit kegiatan mengajar biasa.
Pembelajaran micro (Micro Teaching) dapat diartikan juga sebagai cara latihan
keterampilan keguruan atau praktek mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas.
Mc.Knight (1979) “mengemukakan micro teaching has been described as scaled
down teching encounter desingned to develop new skills and refine old ones.”
Sementara Mc. Laughlin & Moulton mendefinisikan bahwa, “micro teaching is
as performance training method desingened to isolate the component part of teaching
process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified
teaching situation”. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran
micro sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau disebut juga dengan real
teaching. (Allen and Ryan 1969). Jumlah pesertanya berkisar antara 5 sampai 10
orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara 10 sampai 15
menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasanya
disederhanakan.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikemukakan hakikat pembelajaran
micro sebagai berikut:
1. Merupakan sebuah teknik untuk mengembangkan keterampilan mengajar.
2. Durasi setiap pembelajaran micro adalah 5-10 menit.
3. Jumlah siswa sebanyak 5-10 orang.
4. Menggunakan rekaman video dan CCTV untuk melakukan pengamatan
secara objektif.

5|Micro Teaching
5. Umpan balik dilakukan langsungsetelah praktek berlangsung
B. Tujuan dan Sasaran dari pembelajaran micro teaching
Tujuan diselenggarakanya pembelajaran micro menurut T. Gilarso bahwa
tujuan pembelajaran micro terbagi dua, tujuan umum melatih kemampuan dan
keterampilan dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk melatih calon guru untuk
terampil dalam membuat desain pembelajaran, mendapat profesi keguruan,
menumbuhkan rasa percaya diri.
Dwight Allen, mengatakan bahwa tujuan micro teaching bagi calon guru
adalah:
1. Memberi pangalaman belajar yang nyata dan latihan sejumlah
keterampilan dasar mengajar.
2. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum
Mulai mengajar / terjun kelapangan.
3. Memberi kemungkinan bagi calon guru untuk mendapat bermacam-
macam keterampilan dasar mengajar.
Sedangkan bagi guru memberikan penyegaran dalam program
pendidikan, dan mendapat pengalaman mengajar yang bersifat individual
untuk mengembangkan profesi, serta mengembangkan sikap terbuka bagi
guru terhadap pemberuan.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran micro teaching adalah
melatih calon guru agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam
proses pembelajaran.
Sasaran akhir yang akan dicapai dalam pembelajaran micro
teaching adalah terbinanya calon guru memiliki pengetahuan tentang
proses pembelajaran, dan keterampilan dalam proses pembelajaran, serta
memiliki sikap dan perilaku yang baik sebagai seorang guru.

C. Fungsi dan Manfaatnya Pembelajaran Micro Teaching


Micro teaching dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kelemahan dari model
pembelajaran tradisional. Melalui pengajaran micro, keterampilan mengajar yang potensial

6|Micro Teaching
dapat diorganisasikan dalam suatu penampilan utuh yang profesional. Calon guru akan lebih
siap dan terampil untuk mengantisipasi perilaku mengajar yang sebenarnya dikelas.
Fungsi perencanaan pembelajaran micro adalah sebagai pedoman pokok bagi calon guru
atau para calon guru yang akan melaksanakan kegiatan latihan melalui pembelajaran micro.
Dengan demikian setiap yang berlatih mengajar dalam prosesnya harus didasarkan pada
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Dengan bekal micro teaching terdapat beberapa manfaat antara lain:
1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam
mengajar.
2. Keterampilan mengajar terkontrol dan dapat dilatihkan.
3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati.
4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
5. Interaksi antara siswa dengan calon guru akan tercipta lebih baik.
6. Saat latihan berlangsung calon guru dapat memusatkan perhatian secara
obejektif.
7. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif.
8. Mempertinggi efisiensi dan aktifitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik
mengajar yang relatif singkat.
9. Administrasi guru akan disiapkan dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam
kurikulum atau silabus.
10. Kebiasaan berpakaian rapih dan disiplin akan timbul setelah calon guru
melakukan proses pengajaran mikro.

D. Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran Micro Teaching


Persiapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran micro ada beberapa ketentuan perlu
dipertanyakan dan dicarikan jawabanya, yaitu:

1. Apa keinginan yang harus dipelajari peserta didik.


2. Apa tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Bagaimana mendesain tugas yang akan diberikan.
4. Metode apa yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran.
5. Bagaimana cara mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.

7|Micro Teaching
Ada tujuh langkah yang dapat ditempuh dalam pembelajaran micro, yaitu sebagai
berikut:
1. Peragaan Keterampilan.
Tahap ini disebut Modeling. Terdapat dua jenis modeling yaitu:
perceptualmodel dan conceptual model. Model pertama disajikan dengan cara
demonstrasi dan model kedua disajikan dalam bentuk bahan tertulis. Durasi
waktu yang diperlukan tahap ini disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Perencanaan dan Pembelajaran Micro
Pada tahap ini ditentukan materi pelajaran yang tepat yang dapat
memaksimalkan latihan keterampilan mengajar. Waktu yang digunakan untuk
melaksanakan tahapan ini disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran Micro
Rencana pelajaran pada tahap ini dilaksanakan dihadapan supervisor atau
teman sebaya. Penampilan guru yang mempraktikan keterampilan mengajar
diamati dan dicatat. Lembar evaluasi, tape recorder, atau video tapes dapat
digunakan untuk keperluan tersebut. Waktu yang digunakan pada tahap ini
berkisar 5-10 menit.
4. Umpan balik
Supervisor atau kelompok teman sebaya membahas kinerja guru micro.
Umpan balik dan poin-poin penting disampaikan kepada guru micro untuk
diperbaiki. Alat evaluasi memberikan kesempatan kepada guru micro untuk
melihat penampilanya secara obejktif. Guru micro tidak diberi kesempatan untuk
mengajukan pembelaan diri. Ini adalah kekuatan dan kekhasan dai pembelajaran
micro. Waktu yang untuk tahap ini 5-10 menit.
5. Perencanaan Pembelajaran Micro Ulang
Guru micro menyusun rencana pembelajaran berdasarkan umpan balik
yang ditawarkan pada tahap ke-4. Waktu yang digunakan pada tahp ini 10-15
menit.
6. Pelaksanaan Pembelajaran Micro Ulang
Langkah ini memberikan kesempatan kepada guru micro untuk
mengajarkan unit yang sama dan ketempilan yang sama. Namun tentu saja
penampilan guru micro pada sesi ini harus sudah memperhatikan umpan balik
dari supervisor. Pada sesi ini supervisor mengevaluasikinerja guru micro
menggunakan alat evaluasi. Waktu yang digunakan tahp ini 5-10 menit.

8|Micro Teaching
7. Umpan Balik ulang
Prosedur yang sama diadopsi sebagaimana disebutkan pada tahap ke-4.
Guru micro kembali mendapat umpan balik dan mengetahui sejauhmana
perbaikanya. Langkah ini memiliki potensi memotivasi guru micro untuk
meningkatkan penampilanya dimasa yang akan datang. Waktu yang digunakan 5-
10 menit.

E. Kelebihan dan Kelemahan dalam pembelajaran micro


Secara lebih rinci kelebihan atau keunggulan dari pembelajaran micro adalah sebagai
berikut:
1. Merupakan cara yang efektif untuk memodifikasi perilaku guru melalui umpan balik.
2. Dapat dilakukan dalam kondisi kelas nyata atau dalam kondisi simulasi.
3. Merupakan perangkat pelatihan untuk meningkatkan praktik mengajar dan
mempersiapkan guru yang efektif.
4. Pengetahuan tentang praktik dan keterampilan mengajar dapat diberikan dengan
menggunakan pembelajaran micro.
5. Kompleksitas pembelajaran dalam pembelajaran micro sama dengan pembelajaran
dikelas normal.
6. Pelatihan guru bersifat individual, artinya peserta pelatihan memiliki kemajuan dalam
mengembangkan keterampilan mengajar pada tingkatan sendiri tergantung pada
kemampuanya.
7. Mekanisme umpan balik dapat dikombinasikan dengan perangkat lain seperti
Simulated Social Skill Training (SSST) dan interaksi perangkat analisis yang
memberikan penguatan terus menerus kepada penampilan mengajar dari peserta
pelatihan.
8. Memungkinkan peningkatan pengendalian dan pengaturan praktik mengajar.
9. Merupakan perangkat yang ekonomis, karena penggunaan rekaman video
memungkinkan peserta pelatihan untuk menganalisis penampilan mengajarnya
sendiri.
10. Memfokuskan pelatihan pada perilaku mengajar untuk memodifikasi dan
memperbaiki kearah yang diinginkan.
Pembelajaran micro berfokus pada satu keterampilan mengajar yang merupakan
bagian dari keterampilan mengajar seorang guru secara keseluruhan. Asumsinya

9|Micro Teaching
adalah bahwa setelah berlatih, keterampilan ini dapat ditransfer kedalam konteks
pembalajaran yang sesungguhnya.
Namun ini adalah sebuah asumsi yang sulit diverifikasi. Inilah yang menjadi slah
satu kelemahan dari pembelajaran micro. Selain itu pembelajaran yang dilakukakan
dalam durasi waktu 5-10 menit tampak seperti dipaksakan. Guru kadang-kadang
mengatakan bahwa mereka merasa tertekan dan terburu-buru karena waktu begitu
singkat.

Ada beberapa kelemahan lain dari pembelajaran micro yaitu sebagai berikut:
1. Tidak dapat menjadi pengganti untuk pelajaran kelas nyata.
2. Tugas mengajar bukanlah untuk menghasilkan keterampilan sebagai tujuan
tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan.

10 | M i c r o T e a c h i n g
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran micro (micro teaching) sebuah model pengajaran yang dikecilkan
atau disebut juga dengan real teaching. (Allen and Ryan 1969). Jumlah pesertanya
berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya
berkisar antara 10 sampai 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu,
dan pokok pembahasanya disederhanakan. Tujuan diselenggarakan pembelajaran
micro menurut T. Gilarso bahwa tujuan pembelajaran micro terbagi dua, tujuan
umum melatih kemampuan dan keterampilan dasar keguruan. Tujuan khusus, untuk
melatih calon guru untuk terampil dalam membuat desain pembelajaran, mendapat
profesi keguruan, menumbuhkan rasa percaya diri.
Melalui pembelajaran micro guru dapat mengembangkan rasa percaya diri dan
kesadaran dari beberapa aspek keterampilan mengajar. Guru dapat mencoba
keterampilan mengajar tertentu, selanjutnya guru akan mendapatkan umpan balik
yang akan memungkinkan mereka untuk mencoba lagi didasarkan pada komentar
yang diterima. Namun disamping itu micro teaching juga memiliki beberapa
kelemahan yang harus disikapi dengan bijak.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada

11 | M i c r o T e a c h i n g
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

- Fauzi, Anis. & Ahmad Lughowi, Rifyal (2009). Pembelajaran Mikro Suatu Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Diadit Media.
- Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Raja Grafindo Persada
- Sardiman, (1985). Pengajaran Micro. Yogyakarta: Penerbit fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, IKIP Yogyakarta.
- Universitas Negri Yogyakarta, (2006). Panduan Pengajaran Micro. Yogyakarta: UPPL

12 | M i c r o T e a c h i n g

Anda mungkin juga menyukai